GANGGUAN SISTEM
SARAF PUSAT
CECE SUPRIATNA
FARMAKOTERAPI NYERI
DEFINISI NYERI :
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan
2. Pertimbangkan kontraindikasi
PARKINSON
Definisi
Penyakit
Penyakit Parkinson
Parkinson
• Penyakit gangguan syaraf kronis dan
progreresif yang ditandai dengan:
• T : Tremor (gemetar)
• R : Rigiditas (kekakuan otot)
• A : Akinesia/ Bradikenisia
(berkurangnya kecepatan gerakan)
• P : Postural Disability (misalnya: postur
tubuh membungkuk, gaya
berjalan yang kecil-kecil, kepala sedikit
menunduk)
Etiologi
Etiologi
Faktor
Faktorresiko
resikotidak
tidakdiketahui,
diketahui,tetapi
tetapiterdapat
terdapathipotesis,
hipotesis,
diantaranya;
diantaranya;infeksi
infeksioleh
olehvirus
virusyang
yangnon
nonkonvensional
konvensional
(belum
(belumdiketahui),
diketahui),reaksi
reaksiabnormal
abnormalterhadap
terhadapvirus
virusyang
yang
sudah
sudahumum,
umum,pemaparan
pemaparanterhadap
terhadapzat
zattoksik
toksikyang
yangbelum
belum
di
diketahui,
ketahui,terjadinya
terjadinyapenuaan
penuaanyang
yangprematur
prematuratau
atau
dipercepat.
dipercepat.
Selain
Selainitu,
itu,beberapa
beberapahalhalyang
yangdapat
dapatmenyebabkan
menyebabkangejala
gejala
parkinson,
parkinson,antara
antaralain:
lain:
Obat, seperti : fenotiazin, benzamid, metildopa, dan reserpin,
Obat, seperti : fenotiazin, benzamid, metildopa, dan reserpin,
metoklopramid,
metoklopramid,SSRI,
SSRI,Amiodarone,
Amiodarone,Diltiazem,
Diltiazem,Asam
AsamValproat
Valproat
Keracunan logam berat (Mn)
Keracunan logam berat (Mn)
Anoksia (keracunan Co)
Anoksia (keracunan Co)
Pasca trauma, dll.
Pasca trauma, dll.
Patofisiologi
Patofisiologi
1.1. Abnormalitas
Abnormalitaspatologis
patologisyang
yangutama
utama::degenerasi
degenerasisel
seldengan
dengan
hilangnya
hilangnyaneuron
neurondopaminergik
dopaminergikyangyangterpigmentasi
terpigmentasidi dipars
pars
compacta
compactasubtansia
subtansianigra
nigradi
diotak
otakdan
danketidakseimbangan
ketidakseimbangan
sirkuit
sirkuitmotor
motorekstrapiramidal
ekstrapiramidal(pengatur
(pengaturgerakan
gerakandidiotak)
otak)
2.2. Pada
Padaorang
orangnormal,
normal,dopamine
dopamineberkurang
berkurang5%5%perdekade
perdekade
3.3. Pada
Padapenderita
penderitaparkinson,
parkinson,dopamine
dopamineberkurang
berkurang45%
45%
selama
selamadekade
dekadepertama
pertamasetelah
setelahdiagnosis
diagnosis
4.4. Biasanya
Biasanyagejala
gejalabaru
barumuncul
munculketika
ketikadopamine
dopaminedi distriatal
striatal
sudah
sudahberkurang
berkurangsampai
sampai80%
80%
5.5. Degenerasi
Degenerasisaraf
sarafdopamine
dopaminepada
padanigrostriatal
nigrostriatal
menyebabkan
menyebabkanpeningkatan
peningkatanaktivitas
aktivitaskolinergik
kolinergikstriatal
striatal->
->
efek
efektremor
tremor
Gejala dan tanda
Tanda utama
Tremor, pada saat istirahat keparahan relatif stabil
Nutrisi
Edukasi
Latihan
Terapi Farmakologi
Meningkatkan kadar dopamin endogen
• L- Dopa, prekusor dopa
• Carbidopa, Benserazid, menghambat metabolisme perifer oleh dopa dekarbosilase
• Entacapon, tolcapon, menghambat degredasi dopa oleh O-metiltransferase
• Selegilin, menghambat degredasi Dopa oleh MAO B
• Amantadin, meningkatkan sintesis dan pelepasan dopamin, menghambat re-uptake
• Benztropin, triheksifenidil
EPILEPSI
DEFINISI EPILEPSI
Epilepsi :
- gangguan SSP yang ditandai
dg terjadinya bangkitan
(seizure, fit, attack, spell) yang
bersifat spontan (unprovoked)
dan berkala
- kejadian kejang yang terjadi
berulang (kambuhan)
Kejang parsial
Patogenesis
Kejang disebabkan karena ada
ketidakseimbangan antara
pengaruh inhibisi dan
eksitatori pada otak
Ketidakseimbangan bisa terjadi
karena :
Kurangnya transmisi inhibitori
Contoh: setelah pemberian
antagonis GABA, atau selama
penghentian pemberian agonis
GABA (alkohol, benzodiazepin)
Meningkatnya aksi eksitatori
meningkatnya aksi glutamat
atau aspartat
Sasaran Terapi
Mengontrol supaya tidak terjadi kejang dan
meminimalisasi adverse effect of drug
Strategi Terapi
mencegah atau menurunkan lepasnya muatan
listrik syaraf yang berlebihan melalui
perubahan pada kanal ion atau mengatur
ketersediaan neurotransmitter
Prinsip umum terapi epilepsi:
Monoterapi lebih baik mengurangi potensi adverse
effect, meningkatkan kepatuhan pasien, tidak terbukti
bahwa politerapi lebih baik dari monoterapi dan biasanya
kurang efektif karena interaksi antar obat justru akan
mengganggu efektivitasnya dan akumulasi efek samping
dg politerapi
Hindari atau minimalkan penggunaan antiepilepsi sedatif
toleransi, efek pada intelegensia, memori, kemampuan
motorik bisa menetap selama pengobatan
Jika mungkin, mulai terapi dgn satu antiepilepsi non-
sedatif, jika gagal baru diberi sedatif atau politerapi
Berikan terapi sesuai dengan jenis epilepsinya
Memperhatikan risk-benefit ratio terapi
Penggunaan obat harus sehemat mungkin dan sedapat
mungkin dalam jangka waktu pendek
Mulai dengan dosis terkecil dan dapat
ditingkatkan sesuai dg kondisi klinis pasien
penting : kepatuhan pasien
Ada variasi individual terhadap respon obat
antiepilepsi perlu pemantauan ketat dan
penyesuaian dosis
Jika suatu obat gagal mencapai terapi yang
diharapkan pelan-pelan dihentikan dan diganti
dengan obat lain (jgn politerapi)
Lakukan monitoring kadar obat dalam darah
jika mungkin, lakukan penyesuaian dosis dgn
melihat juga kondisi klinis pasien
Obat-obat anti epilepsi
Obat-obat yang meningkatkan inaktivasi kanal Na+:
Inaktivasi kanal Na menurunkan kemampuan
syaraf untuk menghantarkan muatan listrik
Contoh: fenitoin, karbamazepin, lamotrigin,
okskarbazepin, valproat
Obat-obat yang meningkatkan transmisi inhibitori
GABAergik:
agonis reseptor GABA meningkatkan transmisi
inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA
contoh: benzodiazepin, barbiturat
menghambat GABA transaminase konsentrasi
GABA meningkat contoh: Vigabatrin
menghambat GABA transporter memperlama aksi
GABA contoh: Tiagabin
meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan
cerebrospinal pasien mungkin dg menstimulasi
pelepasan GABA dari non-vesikular pool contoh:
Gabapentin
Pemilihan obat : Tergantung pada jenis epilepsinya
Ya Sembuh ? Tidak
Ya Tidak Ya Tidak
Pertimbangkan,
Sembuh?
Ya Tidak Hentikan
Atasi dg tepat AED1 Ya Tidak
Tetap gunakan
Lanjutkan AED2
terapi
lanjut
lanjut
lanjutan
malformasi kongenital
Barbiturat & fenitoin congenital heart
malformation, orofacial clefts & malformasi lain
Valproat & carbamazepin spina bifida (neural
tube defect) & hypospadias
KIE pada wanita epilepsi yg hamil
1. Intake asam folat (~0,4 – 1 mg/hari) pada
prenatalmencegah efek teratogenik
2. Obat antiepilepsi secara monoterapi, dosis
serendah mungkin mengurangi efek
teratogenik
3. Obat2 antiepilepsi yg lebih baru punya efek
teratogenik <
4. Pemberian vit K pada bulan terakhir
kehamilan dg dosis 10 mg oral setiap hari
mencegah koagulopati
KIE pada ibu menyusui