Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan intron Prokariotik dan

Eukariotik
Pengertian Intron
Intron berasal dari singkatan “intragenic regions”, yang merupakan
bagian yang tidak berkode dari precursor mRNA (pre-mRNA), yang
dibuang sebelum mRNA siap ditranslasi. Ketika intron telah dibuang
dari pre-mRNA, hasilnya adalah exon, bagian mRNA yang berkode
itulah yang akan menjadi Bagian exon yang ditranslasi menjadi
protein.
Intron ditemukan umumnya pada spesies eukariotik, dan jarang
ditemukan pada spesies prokariot.
Hasil penelitian Deutch dan Long (1999) menyimpulkan bahwa ukuran
genome berkorelasi dengan panjang intron per gen, contohnya intron
yang ada pada gen hewan invertebrate lebih pendek dibandingkan
dengan dengan intron yang ada pada gen manusia, dan lebih panjang
dibandingkan dengan jamur
Ada dua hipotesis mengenai mengapa intron terbentuk :
1. Intron- Early (IE), Pada awalnya intron banyak ditemukan pada organism
purba/awal prokariotik maupun eukariotik. Kemudian intron menghilang
pada organism prokariotik disebabkan untuk efesiensi kelangsungan
hidupnya. Fakta yang menjadi dasar teori ini adalah intron memfasilitasi
exon sebagai domain dalam pembentukan potein. Model ini memungkinkan
adanya evolusi gen baru.
2. Intron-Late (IL). Pada awalnya intron berupa parasit yang memiliki gen
yang disebut transposable elemen. Gen ini masuk pada organism yang tidak
memiliki intron kemudian terakmulasi sehingga terbentuk dalam rangkain
DNA yang ditranskripsi sebagai intron. Model ini didasarkan pada adanya
speciomal intron yang ditemui hanya pada organism eukariotik
Sel membutuhkan sejumlah energi untuk membentuk sejumlah intron
dalam rangkaian DNA
Fungsi Intron
Fungsi Intron Pada Umumnya Antara Lain
• Fungsi intron adalah mengatur aktivitas gen mengatur gen dalam setiap tahap
pertumbuhan dan perkembangan suatu organism dan kebutuhan biologis sesaat
melalui kontrol ekpresi gen. Intron inti bisa bersifat sebagai katalis dari beberapa
reaksi kimia, yang disebut ribozyme. Ribozim memfasilitasi pemotongan intron
dengan sendirinya (self splicing), sehingga protein yang ditranslasi menjadi hanya
protein yang bermanfaat saja.
• Intron menghasilkan variasi fenotipik dengan mengatur atau memfasilitasi
trasposisi dari exon. Pembuktian hal ini berasal dari kenyataan bahwa intron
berada pada dua batas domain pada molekul DNA, dinamakan Exon shuffling.
Mekanisme ini memungkin adanya variasi kombinasi exon baru.
• Pada umumnya struktur gen pada prokariotik dan
eukariotik sama yaitutersusun dari bagian
pengkode, promotor, operator, terminor.
Perbedaannyaterletak pada bagian pengkode.
+agian pengkode pada prokariotik terdapat
bagianintron yang tidak dapat diekspresikan
sehingga semuanya ekson, ke!uali pada$r!haeba!
teria dan bakteriofag ada yang memiliki intron.
&edangkan bagian pengkode pada eukariotik terdiri
dari ekson dan intron
Kenapa terdapat intron pada eukariot
• Susunan intron-ekson dilihat bisa memfasilitasi
kemunculan protein baru yang berguna pada proses
evolusi seiring waktu. Keberadaan banyak intron
memungkinkan rekombinasi genetik membentuk ekson
dari gen-gen yang berbeda dan terbentuklah gen dari
protein baru yang memungkinkan proses evolusi.
Apabila kita lihat, gen yang ada saat ini tampak seperti
susunan berbagai jenis domain protein yang lebih
sederhana sehingga mendukung ide bahwa adanya
intron memfasilitasi pembentukan protein baru.

Anda mungkin juga menyukai