Anda di halaman 1dari 35

Media

Media/Medium Pertumbuhan

 Nutrienyang dibutuhkan mikroorganisme untuk


tumbuh dan berkembang biak
 Formulasimedia  sifat dan karakteristik
mikroorganisme
 Fungsi media :
 Sarana pertumbuhan m.o (memperbanyak m.o)
 Mengetahui sifat fisiologis m.o
 Menghitung jumlah sel m.o
JENIS – JENIS MEDIUM

1. Media Difrensial
2. Media selektif
3. Media selektif dan difrensial.
4. Media untuk bakteri anaerob
5. Media penyebar
1. MEDIA DIFFERENSIAL

media yang menunjang kehidupan


beberapa bakteri
Selain darah digunakan berbagai
penunjuk pH (pH indicator) sebagai
pembeda
Sebagai contoh: biru bromtimol, merah
fenol, merah netral.
2. MEDIA SELEKTIF

Media ini penghambat pertumbuhan


bakteri tertentu 
Media ini digunakan untuk mengisolasi
bakteri tertentu.
Sebagai bahan penghambat
digunakan, Kristal violet, eosin , metilen
blue akan menghambat bakteri gram (+).
3. Media selektif dan difrensial

Media ini bersifat selektif dan


difrensial biasanya di gunakan
untuk identifikasi.
4. Media untuk bakteri anaerob

Beberapa bahan kimia dapat di


tambahkan kedalam media, tujuannya
agar mengurangi kandungan oksigen
Bahan tersebut meliputi :

-        Na thioglikolat
-        Cystcine
-        Asam askobat
5. Media pemupuk
Media ini akan mempercepat
pertumbuhan mikroorganisme tertentu
Pada umumnya media ini
menggunakan bahan/zat hara yang
serupa dengan habitat, mengisolasi
bakteri tersebut
Syarat-syarat Pembuatan
Medium
 Steril
 Memenuhi nutrisi mikroorganisme
 Tidak mengandung zat penghambat (inhibitor)
bagi mikroorganisme
 Memilikikomponen-komponen yang dapat
meningkatkan pertumbuhan m.o (pH, suhu,
kelembaban, dll)
Sifat – sifat media

1. Medium cair
2. Medium Padat
3. Medium Semi Padat
1. MEDIUM CAIR
 medium ini dibuat dengan bahan alami
yang sebelumnya harus diekstrak dari
beberapa tempat
 medium alami tersebut lebih sukar
dilakukan maka sekarang terdapat dalam
bentuk serbuk siap pakai,
 Contoh : NB (nutrient broth), PGY
(pepton glucose yeast extract), MEB
(malt extract broth), dan TSB (trypticase
soy broth).
2. MEDIUM PADAT
 Dari medium cair bisa dibuat menjadi medium
padat yaitu dengan menambahkan agar dalam
jumlah tertentu yaitu sekitar 15 gram
 medium tersebut akan lebih efisien dan efektif,
disamping itu bila digunakan medium padat
instan ini maka tidak akan ada endapan
 Contoh : Nutrient Agar, Plate Count Agar
(Potato Dextrose Agar)
3. MEDIUM SEMI PADAT
 Mirip dengan medium padat yang dalam
penyiapannya harus dilakukan pemanasan,
 menggunakan agar namun jumlah agar yang
digunakan hanya setengah dari medium padat
 misalnyabila pada medium padat ditambahkan
agar sebanyak 15 gram maka dalam medium
semi padat ditambahkan agar hanya sebanyak 7
gram
Komponen Penyusun Media

Bahan dasar (air, bahan pemadat)


Nutrien
Makronutrien (C, H, O, N)
Mesonutrien (Mg, P, S)
Mikronutrien/Trace elemen (Fe, Cu, Zn, Mo)
Vitamin
Bahan Tambahan
Indikator pH (asam basa)
Antibiotik  menghambat m.o lain
AIR
Fungsi :
Sebagai pelarut media
Sebagai alat transportasi nutrisi bagi sel
m.o
Air yang digunakan sebaiknya air suling
AIR SADAH  kurang baik
Mengandung ion Ca dan Mg terlalu
tinggi
Dapat membentuk endapan fosfat dan
BAHAN PEMADAT MEDIA
 Agar
 Berasal dari rumput laut
 Sulit didegradasi oleh m.o
 Mencair pada suhu 450C
 Gelatin
 Polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen
 Banyak m.o yang dapat menguraikannya
 Silika Gel
Mengandung natrium silikat
Digunakan untuk m.o autotrof
obligat
Penyusun Sel Mikroorganisme
Unsur Fungsi Fisiologi Berat
Kering
(%)
Hidrogen Penyusun senyawa organik 8
Oksigen Penyusun senyawa organik 20
Karbon Penyusun senyawa organik 50
Nitrogen Penyusun protein, asam nukleat, dan koenzim 14

Sulfur Penyusun protein dan beberapa koenzim 1


Fosfor Penyusun asam nukleat, fosfolipida, dan koenzim 3

Magnesium Kofaktor pada sejumlah reaksi enzim (ATP) 0.5


Mangan Kofaktor beberapa enzim 0.1
Kalsium Kofaktor beberapa enzim (protease) 0.5
Besi Penyusun sitokrom, kofaktor enzim 0.2
Kobalt Penyusun vitamin B12 0.03
Tembaga, Seng, Mo Penyusun beberapa enzim 0.03
Sumber Karbon (C)
 Fungsi :
 Sumber energi (M.O Aerob)
 Pertumbuhan, pembentukan produk (M.O anaerob)
 Sumber Karbon:
 Molase
 Whey Susu
 Sulphite Waste Liquor
 Pati
 Hidrokarbon
Molase
Limbah industri gula
Kandungan molase
32% sukrosa, 14% glukosa, 16%
fruktosa (Gula)
Biotin, Thiamin, Asam pantotenat
(Vitamin)
Fosfor, Sulfur
Kandungan gula bisa langsung
digunakan tanpa harus dihidrolisis
Whey Susu
Diperoleh dari Limbah pembuatan keju

Komposisi whey susu (g/L)

Komponen Jumlah (g/L)


Laktosa 45 – 50
Protein 7–9
Senyawa Nitrogen terlarut 1,5

Lipid 1–2
Garam-garam mineral 6–8
Berat kering 63 – 70
Sulphite Waste Liquor
 Berasal dari limbah industri kertas  hemiselulosa
dari kayu
 Komposisi SWL tergantung dari JENIS KAYU
 Selulosa kayu  mengandung 65 – 85 % gula
 Selulosa harus DIHIDROLISIS terlebih dahulu
 SWL sering digunakan sebagai media bagi Tricoderma
viride dan Cellulomonas sp.
PATI
 Berasal dari umbi-umbian (kentang)
 Merupakan sumber karbon murah
 Memerlukan proses hidrolisis oleh enzim
amilase
Hidrokarbon
 Sukar didegradasi oleh mikroorganisme
 Sebagai sumber karbon dan energi
 Bakteridan Kapang yang mampu tumbuh pada
media ini
 Memerlukan oksigen yang lebih banyak
Sumber Nitrogen
 Sumber energi :
 Nitrogen anorganik
 Ammonia
 Garam-garam ammonium
•Khamir  tidak dapat mereduksi nitrat menjadi
ammonium
•Industri antibiotik  corn steep liquor (limbah pati
jagung)
•CSL  7 – 8 % nitrogen, nukleotida dan vitamin
Sumber Nitrogen Murah
 Tepung kacang kedelai
 Tepung ikan
 Tepung kacang tanah
 Malt barley
 Whey Susu
Dasar Kriteria Penggunaan Nitrogen sebagai
Faktor Pembatas

 Yang dibutuhkan hanya satu jenis asam amino saja


 Sebagian besar kapang dapat menggunakan ammonium
sebagai satu-satunya sumber nitrogen
 Beberapa mikroorganisme mampu menggunakan nitrat
sebagai nitrogen dengan cara mengubahnya menjadi
ammonium
SUMBER MINERAL
Kobalt
 Konsentrasi optimum 10-12 g/ml
 Biasanya terdapat pada garam-garam besi
 Fungsinya : memenuhi kebutuhan mineral di dalam media

Fosfor dan Sulfur


 Dibutuhkan dalam bentuk Fosfat dan Sulfur
 Konsentrasi yang dibutuhkan 0,5 g/L
 Fungsi : membentuk gula fosfat, fosfolipida dan ATP
Besi
 Konsentrasi yang dibutuhkan 0,03 – 0,3 g/L
 Dibutuhkan dalam fermentasi AEROB
 Fungsi : sebagai dasar transport molekul
Bahan kompleks pembuatan
media
 Ekstrak daging sapi  mengandung substansi
jaringan hewan yang dapat larut dalam air;
meliputi karbohidrat, senyawa nitrogen
organik, vitamin yang dapat larut dalam air,
dan garam.
 Pepton  sumber utama nitrogen organik;
mengandung vitamin dan kadang karbohidrat
Agar  sebagai bahan pemadat
media
Ekstrak khamir  sumber yang amat
kaya vitamin B; mengandung
nitrogen organik dan senyawa karbon
(Pelczar & Chan, 1986).
Komposisi Media

Medium Alami /Non


Sintetik/Kompleks
Medium Semi Sintetik
Medium Sintetik
1. Medium Alami /Non Sintetik/Kompleks
 Merupakan medium yang komposisi dan
takarannya tidak diketahui secara pasti.
 Biasanya mikroorganisme juga bisa tumbuh pada
bahan makanan
 biasanya mengandung ekstrak tanaman atau
hewan yang merupakan sumber asam amino,
gula, vitamin, dan mineral
 Contoh dari media kompleks atau media non
sintetik adalah daging, pepton, ragi, dan kaldu
daging.
2. Medium Semi Sintetik
 Medium yang sebagian komposisi dan
takarannya diketahui secara pasti,
 contohnya yaitu NA (nutrient agar) yang
kandungan utamanya adalah ekstrak daging sapi,
dan PDA (potato dextrose agar) yang kandungan
aslinya adalah ekstrak kentang.
3. Medium Sintetik
 Semua komposisi penyusunnya sudah diketahui
dengan pasti
 Sengaja dibuat oleh manusia untuk tujuan
tertentu.
 Contohnya Pepton Glucose Yeast Extract (PGY)
merupakan media sintesis, karena terbuat dari
bahan kimia murni dengan konsentrasi yang
terukur dan dilarutkan dalam air murni

Anda mungkin juga menyukai