Mrisiko TM2
Mrisiko TM2
• Sehingga resiko itu memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Dan
disamping itu tidak ada seorang pun yang bebas dari suatu resiko.
1. Konsep Dasar Resiko
• Kalau kita berbicara masalah resiko yang mendasarkan pada situasi
ketidakpastian, seharusnya kita harus mengetahui uraian-uraian atau konsep
dasar dari resiko itu sendiri. Karena resiko mempunyai arti atau makna yang
berbeda-beda tergantung dari setiap sudut pandang masing-masing.
• Dengan demikian perlu kiranya kita melihat dan memahami dahulu Konsep
Dasar Resiko.
Contoh Kasus :
• Resiko dalam mengendarai Kendaraan Bermotor
“Tidak ada seorang pengendara motor yang dapat menjamin bahwa ia
akan selalu selamat dalam perjalanan bahkan bisa mengalami kecelakaan
yang dapat merugikan si pengendara motor tersebut.”
mempengaruhinya.
• Disamping itu juga karena banyaknya pendapat dari para sarjana yang
• Menurut Deninberg yang dikutip oleh Robert E.Koeton, dalam bukunya “Risk is an
psychological phenomenon hat is meaning full only in terrors uf human reaction
and exsperimental”
• “(Ketidakpastian adalah sebagai suatu keadaan yang belum pasti terjadi, dan yang
merupakan suatu keadaan yang dihadapi oleh manusia dalam setiap kegiatannya)”
Atau secara klasifikasi wujud kejadian (becanda, musibah) menurut sumbernya sbb :
• Alam (nature) : bencana alam (arc of God), seperti : petir, gempa bumi, angina topan,
• Peralatan atau harta benda yang dimiliki, dipergunakan, disimpan, disewa, misalnya :
• Karena resiko selalu ada, maka kiata selalu harus berupaya agar kerugian
yang timbul tidak terlalu besar sehingga tidak sangat mempengaruhi
kehidupan kita.
Pada dasarnya ada cara atau metode untuk menangani resiko tersebut.
Jeff Woodward berpendapat bahwa, metode-metodenya sbb :
• Mencegah kerugian
• Penyisihan cadangan untuk menampung kerugian yang mungkin
terjadi
• Pembuatan anggaran belanja untuk perbaikan kerusakan rutin
• Pengalihan resiko kepada perusahaan asuransi mandiri
Menghindari Resiko
• Setiap usaha atau bisnis pasti mengandung resiko. Resiko dapat terjadi
setiap saat dan disetiap kejadian dimanapun.
• Pada perkembangan terkini, bisa kita saksikan bahwa situasi lingkungan
eksternal dan internal perusahaan telah mengalami perkembangan
yang pesat yang nantinya akan diikuti oleh semakin kompleksnya resiko
bagi kegiatan usaha sebuah perusahaan yang digelutinya.
• Semakin kompleksnya resiko yang dihadapi perusahaan tentunya akan
meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola yang baik (good
governance) serta fungsi dari identifikasi, pengukuran, pemantauan
bahkan pengendalian resiko.
• Tujuan peningkatan fungsi-fungsi diatas dimaksudkan agar aktivitas
usaha yang dilakukan perusahaan tidak menimbulkan kerugian yang
melebihi kemampuan perusahaan yang pada akhirnya dapat
mengganggu kelangsungan usaha perusahaan itu sendiri.
Menurut Sadgrove (2005), terdapat 4 tahapan dalam manajemen
resiko :
• Sadar akan Resiko (risk awareness)
• Menilai (asses)
• Menangani (treat)
• Memonitor
Awal dari proses manajemen resiko adalah pimpinan korporasi harus
memiliki kesadaran akan resiko dan memahami sepenuhnya bahwa
resiko tersebut harus dikelola dengan baik. Setelah itu baru melakukan
penilaian resiko yang harus dikelolanya.
Penilaian resiko harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristik resiko
itu sendiri.
berikut contohnya……..
Contoh :
• Resiko kebakaran gedung dapat menggunakan audit fisik dalam
penilaiannya
• Resiko bisnis bisa menggunakan riset dan analisis yang lebih detail
1. Identifikasi Resiko
• Idealnya seluruh perusahaan harus melakukan identifikasi resiko
secara berkala.
• Perusahaan wajib memiliki metode atau sistem untuk melakukan
identifikasi resiko pada seluruh produk dan aktivitas bisnis
perusahaan.
• Proses identifikasi resiko perusahaan dilakukan dengan menganalisis
seluruh sumber resiko yang paling kurang dilakukan terhadap resiko
dari produk dan aktivitas perusahaan serta memastikan bahwa resiko
dari produk dan aktivitas baru telah melalui proses manajemen resiko
yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan
Pengukuran Resiko
Rumah sakit ini memiliki gedung yang sangat megah dan didukung
oleh peralatan kesehatan yang lengkap dan canggih.
• Namun dalam prakteknya, ternyata sering terjadi masalah kekurangan
bahan medis, resiko masalah pegawai yang tugas belajar tinggi dan
terganggunya sistem komputerisasi sering mengalami kerusakan.
Pegawai yang tidak disiplin banyak, dan kelengkapan dokter spesialis
masih kurang. Sedangkan di sisi administrasi keuangan, resiko yang
sering terjadi adalah kesalahan penagihan ke pasien, rata-rata terjadi 30
kali kejadian dalam sebulan.
AURORA
• Resiko uang palsu juga sering terjadi meskipun jumlahnya hanya Rp.
10.000.000 / bulan. Belum ada SOP keamanan pengawasan pasien
pulang. Banyak pasien yang tidak mampu berobat ke rumah sakit
tersebut namun sering terjadi keterlambatan klaim BPJS Kesehatan.
Pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) sering terjadi pelecehan dokter
oleh pasien dan keluarga pasien.
AURORA
• Hal tersebut diperburuk dengan tidak adanya petugas keamanan 24
jam di IGD. Sering juga terjadi kesalahan pengambilan obat karena
human error. Alat elektromedik juga sering rusak.