Anda di halaman 1dari 11

TEORI BELAJAR DALAM

PENDIDIKAN PROMOSI
KESEHATAN
BY SRI SISKA MARDIANA, M.KEP
UMKU 2020
TEORI BELAJAR

• Teori adalah seperangkat asas yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam
dunia nyata dinyatakan oleh Mc. Keachie dalam grendel 1991 : 5 (Hamzah Uno, 2006:4)
• Belajar merupakan kegiatan yang sering dilakukan setiap orang. Belajar dilakukan
hampir setiap waktu, kapan saja, dimana saja, dan sedang melakukan apa saja.
• Jadi teori belajar adalah sebuah konsep yang abstrak yang membantu peserta didik untuk
belajar
TEORI TINGKAH LAKU

• adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi
 belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan 
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
• Model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu
yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan
akan menghilang bila dikenai hukuman.

\
TEORI BELAJAR KOGNITIF

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori
perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif
bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya
mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang
baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi
diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif  ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari
ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan
pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner
bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas
bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

• Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan
Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern.
• Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari
idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat
langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu
mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung
dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
BELAJAR

Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)


1. Kesehatan
2. Intelegensi (kecerdasan)
3. Bakat
4. Minat
5. Motivasi
6. Cara Belajar
FAKTOR EKSTERNAL (YANG BERASAL DARI LUAR DIRI)

1. Keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
4. Lingkungan Sekitar
TIPE – TIPE BELAJAR

Menurut Robert M. Gagne belajar mempunyai 8 tipe :


1. Belajar Isyarat (Signal Learning)
2. Belajar Stimulus – respons ( Stimulus Respons Learning)
3. Belajar Rangkaian ( Chaining)
4. Asosiasi Verbal (Verbal Assosiation)
5. Belajar Diskriminasi ( Discrimination Learning)
6. Belajar Konsep (Concept Learning)
7. Belajar Aturan (Rule Learning)
8. Belajar Pemecahan masalah ( Problem Solving Learning)
KEBUTUHAN BELAJAR UNTUK BERBAGAI USIA

A. BAYI
• orang tua memperhatikan rutinitas secara konsisten, menggendong bayi dengan lembut serta
berbicara dengannya, dan buat bayi menyentuh testur  benda yang  berbeda.
B. BALITA
• Menggunakan permainan untuk mengajarkan(mis. Memberikan permainan pemeriksaan,
membalut boneka), menawarkan buku gambar yang ada cerita anak masuk ke rumah sakit,
menggunakan kata2 yg sederhana agar mudah dimengerti.
C. PRASEKOLAH
• Gunakan metode simulus, peniruan dan permainan untuk membuat pembelajaran yang
menyenangkan, mendorong anak untuk mengajukan pertanyaan, dan mendorong anak untuk
belajar bersama melalui cerita2  bagaimana melakukan kesehatan.
D.  ANAK USIA SEKOLAH
Ajarkan kemampuan yg dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan. Menawarkan kesempatan untuk
mendiskusikan masalah kesehatan dan menjelaskannya.

E. REMAJA
Membantunya untuk belajar mengenai perasaan dan kebutuhan untuk mengespresikan dirinya, menggunakan
pendekatan pemecahan masalah untuk membantu remaja dalam mengambil keputusan.
F. ORANG DEWASA
Mendorong partisipasi dengan menetapkan target keberhasilan yg menguntungkan, mendorong belajar mandiri,
dan memberikan informasi sehingga dapat memahami dampak masalah kesehatan.
G. LANSIA
Ajarkan ketika klien siap dan santai, melibatkan orang dewasa dalam diskusi/ aktivitas, fokus pada kesehatan
dan kekuatan klien, dan berlaku pengajaran yang pendek.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai