(BEHAVIOR CHANGES)
Dalam konteks Promosi Kesehatan, yang dimaksud
dengan “Behavior Changes” mempunyai 3 dimensi
yakni: pemgembangan (development), pemeliharaan
(maintenance), perubahan itu sendiri (change).
DIMENSI PERUBAHAN
PERILAKU
Pengembangan (development):
Dari belum ada menjadi ada (terjadi perilaku
sehat).
Sudah ada perilaku sehat kemudian
ditingkatkan lagi
Pemeliharaan(maintain) :
Perilaku sehat yang telah ada dipertahankan
Perubahan (change):
Dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat.
TERJADINYA PERUBAHAN
PERILAKU
Karena paksaan (enforcement)
Tidak didasari oleh pengetahuan atau
pemahaman terhadap yang dilakukan
Karena kesadaran:
Didasri oleh pemahaman dan kesadran
terhadap apa yang dlakukan.
Melalui proses: tahu (pengetahuan), mau
(sikap) sampai laku (tindakan).
TEORI-TEORI PERUBAHAN
PERILAKU
1. Teori S-O-R:
a. Perubahan perilaku didasari oleh: Stimulus--
Organisme--Respons.
b. Perubahan perilaku akan terjadi dengan cara
meningkatkan atau memperbanyak rangsangan
(stimulus).
c. Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui
proses pembelajaran (learning process).
d. Materi pembelajaran adalah merupakan stimulus.
Prose perubahan perilaku menurut teori
S-O-R.:
a. Adanya stimulus (rangsangan):
. Diterima atau ditolak
b. Apabila diteriama (adanya perhatian)-
mengerti (memahami) stimulus.
c. Subyek (organisme) mengolah stimulus,
dan hasilnya:
. Kesediaan untuk bertindak terha-
dap stimulus (attitude))
. Bertindak (berperilaku) apabila
ada dukungan fasilitas (practice)
2.Teori “Dissonance” : Festinger.
a. Perilaku seseorang pada saat tertentu karena
adanya keseimbangan antara sebab atau
alasan dan akibat atau keputusan yang diambil
(conssonance).
b. Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih
kuat, maka dalam diri orang tersebut akan
terjadi ketidak seimbangan (dissonance).
c. Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons
positif (menerimanya dan melakukannya) maka
berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan),
dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi
(conssonance).
Rumus perubahan perilaku menurut Festinger:
Pentingnya StimxJml kog dis
Dissonance:----------------------------------------
Pentingnya StimxJml kog con
Terjadinya perubahan perilaku karena adanya
perbedaan elemen kognitif yang seimbang
dengan elemen tidak seimbang.
Contoh: Seorang ibu hamil memeriksakan
kehamilannya terjadi karena ketidak
seimbangan antara keuntungan dan kerugian
stimulus (anjuran perikasa hamil).
3. Teori fungsi: Katz
. Perubahan perilaku terjadi karena adanya
kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus atau obyek
perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang
(subyek).
. Prinsip teori fungsi:
a. Perilaku merupakan fungsi instrumental
(memenuhi kebutuhan subyek)
b. Perilaku merupakan pertahanan diri
dalam mengahadapi lingkungan (bila hujan,
panas)
c. Perilaku sebagai penerima obyek dan
pemberi arti obyek (respons terhadap gejala
sosial)
d. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif
dalam menjawab situasi.(marah, senang)
4. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin
. Perilaku adalah merupakan keseimbangan
antara kekuatan pendorong (driving forces) dan
kekuatan penahan (restraining forces).
. Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak
seimbangan antara kedua kekuatan tersebut.
. Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan
perilaku:
a. Kekuatan pendorong meningkat,
kekuatan penahan tetap.
b. Kekuatan pendorong tetap, kekuatan
penahan menurun.
c. Kekuatan pendorong meningkat,
kekuatan penahan menurun.
Kekuatan pendorong
Perilaku semula
Kekuatan penahan
Prilaku baru
Kekuatan pendorong
Perilaku semula
Kekuatan penahan
Perilaku baru
Kekuatan pendorong
Perilaku semula
Kekuatan penahan
Perilaku baru
BENTUK-BENTUK
PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan alamiah (natural change):
Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam
(lingkungan) secara alamiah
Perubahan terencana (planned change):
Perubahan perilaku karena memang direncanakan
oleh yang bersangkutan
Kesiapan berubah (Readiness to change):
Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal
(readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana
proses internal ini berbeda pada setiap individu.
STRATEGI PERUBAHAN
PERILAKU
Inforcement:
Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan
atau menggunakan peraturan atau perundangan.
Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi
untuk sementara (tidak langgeng)
Regulation:
Perubahan perilaku pelalui peraturan, perundangan,
perintah, dsb.
Menghasilkan perubahan karena paksaan dengan
perturan
Education:
Perubahan perilaku dilakukan melalui proses
pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau
penyuluhan-penyuluhan.
Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng,
PENDEKATAN PROMOSI KESEHATAN
UNTUK PERUBAHAN PERILAKU
Pendekatan “directive”:
Pendekatan dari atas, atau diarahkan dari atas (dari pihak
“provider”
Program perubahan perilaku dirancang dan dilaksanakan oleh
petugas.
Masyarakat sebagai obyek
Pendekatan “non directive”:
Pendekatan dari bawah
Program perubahan perilaku dirangcang bersama masyarakat
(melibatkan masyarakat)
Petugas berfungsi sebagai “fasilitator” dan “motivator”
perubahan
Masyarakat sebagi subyek dan obyek perubahan
Contoh kasus:
Desa X terletak diapit oleg dua sungai, yang airnya
mengalir sepanjang tahun. Sebagian besar keluarga di
desa ini (80%) tidak mempunyai jamban dirumahnya,
dengan alasan tidak perlu karena b.ab. Dikali lebih
praktis. Disamping itu, hanya 65% saja penduduk
yang meggunakan air bersih baik dari sumur sendiri
maupun dari sumber air lainnya. Selebihnya
menggunakan air sungai untuk mandi dan cuci.
Pertanyaan:
Pendekatan “enforcement” seperti apa untuk mempercepat
perubahan perilaku masyarakat yang tidak sehat in?
Apabila dilakukan “promosi/pendidikan” kesehatan dengan
pendekatan “non directive” apa langkah-langkahnya.