Anda di halaman 1dari 58

FIKSASI, STABILISASI

DAN TRANSPORTASI

Disampaikan pada :
Pendahuluan
 Kecelakaan dapat menyebabkan gangguan

fisik maupun mental


 Cedera musculoskeletal kebanyakan tidak
langsung mengancam nyawa
 Pada beberapa keadaan cedera
musculoskeletal dapat menyebabkan syok
hemorhagik
Akibat dari trauma sistem muskuloskeletal

• Dislokasi
• Strain
• Sprain
• Putus ligament
• Ruftur tendon
• Fraktur
• Amputasi
• Benda yang menancap ditubuh
• Kerusakan neurovaskuler.
• Kompartemen sindrome
FIKSASI/PEMBIDAIAN.
Pengertian :
Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan
tulang.

Indikasi :
Patah tulang terbuka / tertutup
Dislokasi
Cedera jaringan tendon/ligament

Tujuan :
Mencegah pergerakan
Mengurangi nyeri.
Mencegah cedera lebih lanjut.
Mengistirahatkan daerah Cedera
Mengurangi perdarahan.
Prinsip pembidaian :
Pastikan ABC aman.
Kontrol perdarahan.
Pasien sadar : informsikan adanya nyeri.
Buka daerah yg akan dibidai.
Periksa dan catat PMS (pulse, motor, sensasi) sebelum dan
sesudah.
Ada anggulasi yang besar dan pulsasi hilang lakukan traksi
secara gentle.
Luka terbuka tutup dgn kasa steril/balut tekan
Bidai mencakup sendi atas dan bawah cedera.
Berikan bantalan yang lunak.
Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tdk sebaiknya lakukan
bidai untuk pencegahan.
JENIS DAN TEHNIK PEMBIDAIAN
• Bidai kaku (rigit splint) : cardboard, plastik
kaku, metal, kayu, atau vacum splint.
• Bidai lunak (soft splint) : air splint, bantal
sling.
• Sling dan bebat (sling and swathe) : anggota
tubuh diikat dan digantung ke anggota
tubuh.
• Bidai tarik (traction splint) : alat khusus
untuk fr femur, dipakai untauk membidai
sekaligus menarik (traksi) pada kaki.
Gambar : Pembidaian pada fraktur pergelangan tangan

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Transportasi Korban
Korban Patah Tulang
korban harus dilakukan pembalutan dan pembidaian,
baru setelah itu dilakukan transportasi atau dirujuk.
Contoh : Patah tulang lutut
26
Berikan penekanan pada perdarahan
Bila tidak berhenti tekan pada
titik Artery diatas perdarahan
Benda yang menancap
*Jangan dicabut (do no futher harm)
*Fiksasi
TOURNIQUET (TOURNIQUET)

Tourniquet sebaiknya hanya digunakan pada keadaan ;


Sebagai alternatif terakhir untuk mengontrol perdarahan
ketika semua cara gagal. Karena tourniquet dapat
menghentikan seluruh aliran darah pada anggota gerak,
gunakan tourniquet hanya pada ujung dari sebuah
anggota gerak yang sudah hancur atau sudah teramputasi
(terpotong). Tourniquet dapat menyebabkan kerusakan
yang menetap pada saraf, otot dan pembuluh darah dan
mungkin berakibat hilangnya fungsi dari anggota perak
tersebut. Selalu coba dulu dengan tekanan langsung.
TOURNIQUET (TOURNIQUET)

Cara pemasangan tourniquet :


• Pilih perban yang lebarnya 4
inci dan buatlah 6 – 8 lapis.
• Lilitkan di sekeliling anggota
gerak, diproksimal (sebelum)
luka.
• Talikan simpulpada perban.
Kemudian tempatkan sebuah
batang kecil/pensil diatasnya
talikan batang pensil pada
erban.
• Putar batang pensil sampai
perdarahn berhenti
kemudian kunci batangpada
posisinya.
• Catat waktu
S I
U A
A K
E V
I &
AS
R T
P O
N S
A E N
TR SI
PA
Jenis Pemindahan Penderita
1. Pemindahan Darurat
Kapan dilakukan ?
 Pada saat kebakaran
 Pada saat terjadi ledakan
 Tidak mampu melindungi penderita
 Mencari akses
 Penyelamatan harus dilakukan

“ Do Not Further Harm “


Prinsip:
1. Kenali Kondisi Penderita
2. Kenali Kemampuan Team
3. Rencanakan Gerakan
4. Berat Benda Dekat Dengan Tubuh Team
5. Jarak Kedua Kaki Selebar Bahu
6. Awali Dengan Berjongkok Saat Mengangkat
7. Jangan Memutar Tubuh Saat Mengangkat
TEKNIK PEMINDAHAN EMERGENSI

Tarikan Baju
TEKNIK PEMINDAHAN EMERGENSI

Tarikan kaki
TEKNIK PEMINDAHAN EMERGENSI

Tarikan Selimut
TEKNIK PEMINDAHAN EMERGENSI

Incline drag
TEKNIK PEMINDAHAN EMERGENSI

Firefighter drag
SATU ORANG PENOLONG
Memapah
SATU ORANG PENOLONG

Membopong
Pack strap
SATU ORANG PENOLONG

Menjulang
SATU ORANG PENOLONG

Menggendong di
punggung
DUA ORANG PENOLONG

Memapah
DUA ORANG PENOLONG

Menjulang dengan
bantuan
Transportasi Korban

TENAGA PENOLONG 2 ORANG


menggunakan kursi

INGAT:
KORBAN HARUS MASIH SADAR, JALAN NAPAS DAN
PERNAPASAN MASIH BAGUS
Transportasi
Korban

PICK-A-BACK CRADLE METHOD

INGAT:
KORBAN HARUS MASIH SADAR,
JALAN NAPAS DAN PERNAPASAN MASIH BAGUS
Transportasi Korban

CARA TWO-HANDED SEAT

INGAT:
KORBAN HARUS MASIH SADAR,
JALAN NAPAS DAN
PERNAPASAN MASIH BAGUS CARA THE FORE AND AFT CARRY
Jenis Pemindahan Penderita
2. Pemindahan Non Darurat
Kapan dilakukan ?
 Tidak ada kedaan yang mengancam
jiwa
 A, B, C, D & E sudah stabil
 Cedera sudah di imobilisasi
MEMAKAI TANDU/ STRETCHER
dengan menjaga tulang leher
MEMAKAI TANDU/ STRETCHER
ALAT UNTUK TRANSPORTASI
DENGAN PENOLONG LEBIH DARI 3 ORANG
(dapat dipakai UNTUK PASIEN TIDAK SADAR)
PRINSIP MENTRANSFER PASIEN

 Kenali kemampuan rumah sakit yang dituju


 Persiapkan pasien, antisipasi kebutuhan selama
transfer
 Do No Further Harm
 Kenali kemampuan petugas lokal
 Lakukan sesuai prosedur yang penting
 Lakukan komunikasi antara pengirim dengan dokter
yang akan menerima
 Transport ke Rumah Sakit terdekat sesuai kemampuan
 Gunakan alat transportasi yang sesuai
TRANSPORTASI PASIEN

Hal penting yang harus diketahui

What is the problem ?


 Cedera yang dialami oleh pasien ?
 Informasi yang pendahuluan dari pengantar
 Kebutuhan pasien ?

Who do I transport ?
 Pasien multiple injuries
 Pasien memerlukan sarana yang memadai
 Adanya resiko kematian
 Pasien manula
Where do I send the Patient ?
 Ke Rumah Sakit yang mampu baik perlatan maupun sumber dayanya
 Ke Rumah Sakit yang tepat, ada dokter bedah yang dapat : Men –
diagnosis Menangani pasien yang cedera

When should I transfer the patien


 Setelah life saving dikerjakan
 Setelah cedera distabilisasi
 Setelah rencana transfer dibuat
 Jangan melakukan pemeriksaan yang tidak perlu
 Hindari penundaan

How should I transport the patien ?


Pastikan mengenai :
 Perawatan yang diperlukan di perjalanan
 Rumah Sakit yang dituju
 Tersedianya sumber daya
 Persetujuan transfer
Transportasi Korban
?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai