Anda di halaman 1dari 33

KRISIS TIROID

Oleh : Seslatri Randeni, S.Ked


Pembimbing: dr. Merylla Filianty Sipayung, Sp.PD
PENDAHULUAN

Krisis tiroid sering terjadi pada pasien dengan hipertiroid yang mendapat
terapi tidak adekuat dan dipicu oleh adanya infeksi, trauma, pembedahan
tiroid, atau diabetes melitus yang tidak terkontrol
Tinjauan Pustaka

Kelenja
r Tiroid
Kelenjar Tiroid

1. Kelenjar tiroid terletak dibagian bawah leher, antara fascia koli media dan
fascia prevertebralis.
2. Di dalam ruang yang sama terletak trakhea, esofagus, pembuluh darah besar,
dan syaraf.
3. Kelenjar tyroid melekat pada trakhea sambil melingkarinya dua pertiga
sampai tiga perempat lingkaran.
4. Keempat kelenjar paratyroid umumnya terletak pada permukaan belakang
1. Kelenjar tiroid terdiri dari folikel-folikel tertutup yang
berisi koloid.
2. Koloid ini memiliki diameter antar 100-300
mikrometer yang dipenuhi oleh bahan sektretorik dan
dibatasi oleh epitel kuboid berguna untuk
mengeluarkan hormonnya ke bagian folikel tersebut.

3. Unsur utama dari koloid adalah glikoprotein tiroglobulin


besar, yang mengandung hormon tiroid di dalam
molekul-molekulnya.
4. Begitu hormon yang disekresikan sudah masuk ke dalam
folikel, hormon tersebut harus diabsorbsi kembali
melalui epitel folikel ke dalam darah sebelum dapat
berfungsi dalam tubuh.
Fisiologi

Sel folikel menghasilkan dua hormon yang mengandung iodium yang


berasal dari asam amino tirosin, yaitu tetraiodotironin (T4 atau tiroksin) dan
triiodotironin (T3). Kedua hormon, yang secara kolektif disebut hormone
tiroid, adalah regulator penting laju metabolic basal (BMR) keseluruhan
Fisiologi pembentukan hormon tiroid

Bahan dasar untuk sintesis


hormone tiroid adalah tirosin
dan iodium. Tirosin, suatu
asam amino, dibentuk dalam
jumlah memadai oleh tubuh
sehingga bukan zat essensial
dalam makanan
1. Tiroglobulin diproduksi oleh kompleks golgi / reticulum endoplasma sel folikel tiroid. Asam
amino tirosin masuk ke dalam molekul tiroglobulin.

2. Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui pompa
iodium. Hampir semua iodium di tubuh dipindahkan melawan gradien konsentrasi untuk
disimpan di tiroid untuk membentuk hormone tiroid.

3. iodium cepat dilekatkan ke tirosin di dalam molekul tiroglobulin. Perlekatan satu iodium ke
tirosin menghasilkan monoiodotirosin (MIT). Perlekatan dua iodium ke tirosin menghasilkan
diiodotirosin (DIT).

4. Kemudian, terjadi proses penggabungan antara molekul-molekul tirosin yang telah beriodium
untuk membentuk hormone tiroid. Penggabungan MIT dengan satu DIT akan menghasilkan
triiodotironin (T3). Penggabungan dua DIT menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tiroksin).
Antara dua molekul MIT tidak terjadi penggabungan.
Pengaturan sekresi hormon tiroid

TSH atau dikenal sebagai tirotropin yang merupakan


hormon kelenjar hipofisis anterior adalah suatu
glikoprotein yang berguna untuk meningkatkan sekresi
tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid.

Efeknya pada kelenjar tiroid antara lain: meningkatkan


proteolisis tiroglobulin, meningkatkan aktivitas pompa
iodium, meningkatkan iodinasi tirosin, meningkatkan
ukuran dan aktivitas sekretorik sel-sel tiroid serta
meningkatkan jumlah sel-sel tiroid.
 Krisis Tiroid

1. Krisis Tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat dan mengancam
nyawa.
2. Umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves atau struma multinodular
toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus; infeksi, operasi, trauma, zat kontras beriodium,
hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti-tiroid, ketoasidosis diabetikum,
tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/stroke, palpasi tiroid terlalu kuat.
Pendekat
an Diagnosis
Anamnesis

Riwayat penyakit
hipertiroidisme dengan gejala
khas

Berat badan Bingung hingga tidak sadar

Perubahan suasana hati diare


amenorea
Pemeriksaan
fisik

Gejala dan tanda khas


hipertiroidisme, karena Sistem saraf pusat
penyakit grave atau terganggu; delirium, koma
penyakit lainnya

Demam tinggi hingga 40ºC Ikterus

Dapat terjadi gagal jantung


Diare Takikardi hingga 130-200 kongestif
kali/menit
Pemeriksaan
penunjang

TSHs sangat rendah hiperglikemia

FT4/T3 tinggi Enzim transaminase

Anemia normositik hiperbilirubinemia


normokromik Limfositosi Azotemia
s relative prerenal
Tabel 2.4.1 Skor Indeks Klinis Krisis Tiroid (Burch-Wartosky, 1993)
Tabel 2.2.2 Kriteria Krisis Tiroid berdasarkan Japan Thyroid Association dan
Japan Endocrine Society (JTA/JCE)
TS, thyroid storm; ICU, intensive care unit; T3, triiodothyronine; T4, thyroxine; US, ultrasound examination;
TRAb, anti-thyroid stimulating hormone receptor antibody.
Penatalaksanaan
1. Perawata
suportif

TSHs sangat rendah hiperglikemia

Enzim transaminase
2. Antagonis
aktivitas hormon
tiroid

1. Blokade produksi hormon


tiroid 3.Penyekat beta

2. Blokade ekskresi hormon 4. Glukokortikoid


tiroid
Tabel 2.4.3 Manajemen farmakologis krisis tiroid berdasarkan American Thyroid Associaton
(ATA) / American Associations of Clinical Endocrinologists (2011)
Obat Dosis Keterangan
Propylthiouracil Dosis awal 500–1000 Menghambat sintesis hormon
mg, kemudian 250 mg Menghambat konversi T4 ke T3
setiap 4 jam
Methimazole 60–80 mg/hari Menghambat sintesis hormon
Propranolol 60–80 mg tiap 4 jam Diberikan pada pasien dengan
gagal jantung kongestif
Menghambat konversi T4 ke T3
Iodine (Larutan 5 tetes (0.25 mL atau Diberikan 1 jam setelah
potassium iodine ) 250 mg) oral tiap 6 pemberian obat anti-tiroid
jam Menghambat sintesis hormon
Menghambat pelepasan hormon
ke aliran darah
Hydrocortisone Dosis awal 300 mg Dapat menghambat konversi T4
intravena, kemudian ke T3
100 mg tiap 8 jam Sebagai profilaksi insufisiensi
adrenal
Gambar 2.4.3 Manajemen Krisis Tiroid3
Gambar 2.4.5 Manajemen Demam pada Krisis Tiroid
Gambar 2.2.4 Indikasi TPE pada acute Heart Failure3
 Tabel 2.4.4 Manajemen Takikardi dan Atrial Fibrilasi pada Krisis Tiroid
Gambar 2.2.6 Manajemen Krisis Tiroid pada pasien tiroid syndrom
Komplikasi
Tabel 2.4.6 Penyebab Kematian pada Krisis Tiroid
Prognosis

Mortalitas krisis tiroid dengan pengobatan adekuat= 10-15%.


Kesimpulan
1. Krisis tiroid merupakan kegawatdaruratan dalam bidang endokrin dengan
angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
2. Penegakan diagnosis dini dan pengelolaan secara tepat akan memberi-kan
prognosis yang baik.
3. Diagnosis krisis tiroid didasarkan pada gambaran klinis pasien dengan
menggunakan skor kriteria Burch dan Wartofsky, bukan pada gambaran
laboratoris.
4. Pengeloaan secara agresif, pemantauan ketat, perawatan intensif dari
multidisiplin ilmu mutlak diperlukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai