Anda di halaman 1dari 5

E D U C AT I O N F O R S U S TA I N A B I L E

D E V E L O P M E N T U N T U K G AYA H I D U P
B E R K E L A N J U TA N
SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Djihan Amir NIM. 1702167 Mulke Choerunisa Faisal NIM 1705041


Fildza Huaina Arrifa NIM. 1702108 Nur Auliyah Fitriyani S. NIM. 1705643
Iswatun Hasanah NIM. 1703773 Vira Berliani NIM. 1701410
Mumu Ridwanullah NIM. 1702481
PENDAHULUAN
Sustainable Development Goals (SDGs)

• Dirancang oleh Majelis Umum PBB yang akan dicapai pada tahun 2030.
• Terdiri atas 17 tujuan yang mencakup tiga dimensi berkelanjutan (lingkungan, sosial, ekonomi)
(Balakrishnan, Tochinai, and Kanemitsu 2020)

Education for Sustainable Development (ESD)

• Untuk mencapai tujuan pembangunan berlanjutan ini salah satu caranya yaitu melalui pendidikan.
• Education of Sustainable Development (ESD) merupakan salah satu ide dan prinsip sustainable
development kepada individu melalui pendidikan (Nikolic et al. 2020).
• Sekolah merupakan tempat penting untuk mengembangkan pengetahuan dan kesadaran akan tujuan
pembangunan berkelanjutan.
Sustainability Consciousness (Kesadaran)
• Parameter yang digunakan untuk mengukur kesadaran berkelanjutan yang memuat kontruksi pengetahuan, sikap
dan perilaku dan berkaitan dengan tiga komponen SDGs. (Gericke et al., 2019)

Sustainability Literacy (Pengetahuan)


• Pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir yang membantu mendorong seseorang untuk berkomitmen dalam
membangun masa depan yang berkelanjutan dan memungkinkannya untuk membuat keputusan yang tepat dan
efektif untuk tujuan ini (Décamps et al., 2017).
• Sustainability literacy harus memungkinkan seseorang untuk “mengenali dan menghargai keputusan dan tindakan
orang lain yang mendukung pembangunan berkelanjutan” (Sara Parkin et al., 2004, p.9).

Sustainability Competencies (Kompetensi)


• Kompetensi yang dibutuhkan individu untuk tindakan dan pengaturan diri dalam berbagai konteks dan situasi
yang kompleks.
• Kompetensi yang tidak bisa diajarkan, tetapi harus dikembangkan sendiri oleh peserta didik, diperoleh selama
tindakan, berdasarkan pengalaman dan refleksi (UNESCO, 2015; Weinert, 2001).
• Kompetensi tersebut ialah kompetensi berpikir sistem (sytsem thinking), antisipasi (anticipatory), normatif
(normative), strategik (strategic), kolaborasi (collaboration), berpikir kritis (critical thinking), kesadaran diri
(self-awarness), dan problem solving terintergrasi (integrated problem solving) yang dipandang penting untuk
memajukan pembangunan keberlanjutan.

Anda mungkin juga menyukai