Anda di halaman 1dari 30

DAMPAK SAMPAH PLASTIK

TERHADAP KESEHATAN

Oleh :
TIM PKRS RS TANDUN
PROPORSI PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA,
Riskesdas 2013 dan 2018

Diangkut
Ditanam
Dibuat kompos
Dibakar
Dibuang ke
kali/selokan
! Dibuang ke
sembarangan tempat

2
PROPORSI PENGELOLAAN SAMPAH DI RUMAH TANGGA
DENGAN CARA DIBAKAR, Riskesdas 2013 & 2018

3
TANTANGAN MASALAH LINGKUNGAN BAGI KESEHATAN
Indonesia menghasilkan sampah rata-
rata 62,2 juta ton per tahun

Indonesia penghasil sampah plastik


terbesar nomor 2 di dunia
Timbulan Pengolahan sampah terbanyak 
sampah dibakar dan dibuang sembarangan
di Indonesia 65
juta ton per
tahun

Sampah yang tidak dikelola


dengan baik dapat
Pengelolaan sampah di Indonesia
menyebabkan berbagai penyakit
5
11
ALUR DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERJADINYA
MIKROPLASTIK

Penurunan Microplastic are Penguapan


Konsentrasi garam rapidly sink and air laut yang
Global Warming
di laut heaped up seabed Pemanasan global cepat

Food chain

Global Warming
Mikroplastik masuk Sea flow
Microplastik naik ke
kedalam rantai
permukaan laut
makanan
FAKTOR RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN AKIBAT
SAMPAH
SOSIALISASI GERMAS 2017 14
DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

• Bau
• Kulit terbakar
• Keracunan
SAMPAH RUMAH
UDARA INHALASI
TANGGA
Gangguan terhadap:
SAMPAH PLASTIK AIR INGESTI •Paru
•Liver
•Ginjal
SAMPAH B3 TANAH •Sistem syaraf
•Kulit
ADSORPSI Gangguan terhadap
SAMPAH MEDIS PANGAN
KULIT janin dan bayi:
•Cacat mental
•Lambat pertumbuhan
PENCEMARAN UDARA AKIBAT SAMPAH

BAU BUSUK
ASAP ,
BIO-GAS
-BERBAHAYA

1.1.Tetra
Tetrakloro
kloroetilen
etilen& &kloroform
kloroform:: Feto-toksik
Feto-toksik
2.2.Benzene
Benzene& &Metil-etil-keton:
Metil-etil-keton: Embrio-toksik
Embrio-toksik
3.3.Metilen-klorida,
Metilen-klorida,Kloro-benzene:
Kloro-benzene: Perkembangan
Perkembanganjanin
janin
4.4.CH4
CH4------
------CO2
CO2------
------H2CO3
H2CO3
NH3------
NH3 ------NH4NO3
NH4NO3 HujanAsam
Hujan Asam
H2S ------
H2S ------H2SO4
H2SO4
5.5.Bau
BauBusuk
Busuksampah
sampah :: Dampak
Dampakemosional
emosionalmasyarakat
masyarakat
Adalah senyawa organik makromolekul yang didapatkan
dengan polimerisasi, polikondensasi, poliadisi, dan proses
PLASTIK serupa lainnya dari monomer atau oligomer atau dengan
perubahan kimiawi dari makromolekul alami atau fermentasi
bakteri (Peraturan Kepala BPOM No. 16 tahun 2014)
Mikroplastik primer - Peralatan mandi/kosmetika
(contoh : exfoliants)
- Produk kesehatan
- Bahan baku untuk produksi
plastik
- dll
Mikroplastik

- Sampah plastik
- Abrasi landfill dan fasilitas daur
Mikroplastik sekunder ulang
- Bahan plastik yang ada di sampah
organik
- Cat yang mengandung polimer
sintetis/ abrasi saat
menghilangkan cat
- Dll
K. Duis, A. Coors, Microplastics in the aquatic and terrestrial environment: sources
(with a specific focus on personal care products), fate and effects, Environ. Sci. Eur. 28 (1) (2016)
1e25.
JALUR PAJANAN POTENSIAL

MEDIA JALUR TOKSIKOKINETIKA


PAJANAN AKUT

AIR Adsorpsi

PENCERNAAN
TANAH Distribusi

PERNAPASAN
MAKANAN Metabolisme

UDARA Eksresi
KRONIK
Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan
POPULASI YANG RENTAN TERHADAP
PAJANAN DARI MIKROPLASTIK

Gangguan pertumbuhan
Janin/ Bayi
Lambatnya perkembangan yang terkait
dengan saraf

Anak-anak Risiko sindrom kardio-metabolik, misal :


obesitas
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017


Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup

ANUNG untuk RAKONTEK RIAU 2017 22


Perpres No. 97 Tahun 2017
ttg Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan
Sampah RT dan Sampah Sejenis RT

• Pengurangan sampah 30 % atau 20,9 juta ton 


Thn 2025
• Para produsen atau industri diwajibkan mengolah
kembali plastik yang berpotensi menjadi sampah.

LAUNCHING : GERAKAN INDONESIA BERSIH – 21 FEBRUARI 2019

23
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan (termasuk
STUNTING) yang berkaitan dgn sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi


higiene melalui peningkatan demand & supply

Pilar 1: Pilar 3: Pilar 4: Pilar 5:


Pilar 2: CTPS PAMM-RT
Stop BABS (Buang
Pengelolaan Pengelolaan
Air Besar (Cuci Tangan (Pengelolaan Air
Limbah Cair
Sembarangan) Minum dan Sampah Rumah
Pakai Sabun) Makanan Rumah Tangga Rumah Tangga
Tangga)

Komponen Dasar STBM:


1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan
4. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment)

24
PILAR 4: PENGAMANAN SAMPAH RUMAH TANGGA
Permenkes no. 3/ 2014 tentang STBM

Perilaku Pengamanan Sampah Rumah Tangga diwujudkan


melalui kegiatan paling sedikit terdiri atas:
a.membudayakan perilaku memilah sampah rumah tangga
sesuai dengan jenisnya dan membuang sampah rumah
tangga di luar rumah secara rutin
b.melakukan pengurangan (reduce), penggunaan kembali
(reuse), dan pengolahan kembali (recycle); dan
c.menyediakan dan memelihara sarana pembuangan sampah
rumah tangga di luar rumah
UPAYA PENGELOLAAN/PENGAMANAN SAMPAH

Melakukan pengurangan sampah dengan 3R (Reduce, Recycle, dan


Reuse)
a.Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah dengan mengurangi
pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan.
Contoh : mengurangi pemakaian kantong plastik, mengutamakan
membeli produk berwadah sehingga bisa diisi ulang, mengambil
makanan tidak berlebihan sehingga tidak ada sisa yang akan menjadi
sampah
b.Reuse (Pemanfaatan kembali) yaitu memanfaatkan kembali barang
yang sudah tidak terpakai tanpa mengubah bentuknya.
Contoh : memanfaatkan kembali lembaran kosong pada kertas yang
sudah digunakan,gunakan baterai yang dapat di charge kembali
c.Recycle (daur ulang) yaitu mendaur ulang kembali barang lama
menjadi barang baru.
Contoh : sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
dengan cara pembuatan kompos atau dengan pembuatan biopori,
sampah an organik seperti bungkus plastik detergen/susu dll dapat
dibentuk menjadi barang-barang kerajinan tangan (tas, dompet dll)

Pembuatan biopori

Mekanisme Penilaian
• Penilaian dilakukan kepada seluruh desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota
secara berjenjang
• Tim Kecamatan memilih pelaksana terbaik dari Desa/Kelurahan melalui penilaian
pelaksana terbaik di Kecamatan untuk diajukan di Kabupaten/Kota
• Pelaksana terbaik I di Provinsi diajukan ke Pusat untuk dipilih sebagai nominator di
Pusat
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN
MASYARAKAT
Peran Masyarakat Dalam Penggunaan
Plastik
• Mulai mengurangi penggunaan plastik,
• Menggunakan kertas atau tas, biasanya ketika sedang berbelanja dan
menghindari membawa kantong plastik ke rumah.
• Plastik yang dibuang dapat didaur ulang dan dijadikan atau dibuat
sebagai tas
• Jangan membuang sampah plastik dan sampah-sampah lainnya
secara sembarangan,
• Jangan membakar sampah-sampah plastik secara sembarangan, baik
di lingkungan terbuka maupun di lingkungan tertutup sekalipun.

29
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai