Anda di halaman 1dari 29

ZHUANGZI

莊(庄)子
PENGANTAR
1. Nama Kitab (350-300 SM)
 Kitab kedua terpenting bagi
• Zhuangzi pengikut Daoist (filsafat dan
Pandangan filosofis tentang zhiran tradisi religius)
(apa adanya, sesuai kodratnya)  Merupakan Kitab yang banyak
mendapat komentar sejak
Seorang Daois religius yang tertarik pada Abad III, terutama oleh Guo
konsep ketiadaan (pengosongan diri) Xiang, Cheng Xuanying (620-
670), komentator2 dari
Dinasti Song dan Ming.
Wang Pang (1042-76), Lin Xiyi (sekitar
1200-73), Lo Miandao (ca. 1240-1300),  Menjadi bukti betapa
dan Jiao Hong (1541-1620) terkenalnya kitab Zhuangzi di
antara kaum terpelajar China
yang mendukung ajarannya
tentang mengundurkan diri
dari hidup sosial dan politik ke
dalam bentuk hidup bertapa
dan mengolah diri.
PENGANTAR
1. Nama Kitab (350-300 SM)
 Kitab kedua terpenting bagi
• Zhuangzi pengikut Daoist (filsafat dan
Pandangan filosofis tentang zhiran tradisi religius)
(apa adanya, sesuai kodratnya)  Merupakan Kitab yang banyak
mendapat komentar sejak
Seorang Daoisfilsafat
religius yang tertarik pada Abad III, terutama oleh Guo
• Dasar Konfusianisme:
konsepmengolah
ketiadaan diri
(pengosongan diri) Xiang, Cheng Xuanying (620-
dalam moralitas,
670), komentator2 dari
pengorbanan diri demi
Dinasti Song dan Ming.
kepentingan
Wang yang lebih
Pang (1042-76), besar.
Lin Xiyi (sekitar
1200-73), Lo Zhuangzi
Miandao (ca. 1240-1300),  Menjadi bukti betapa
• Daoisme sebaliknya:
dankeluar
Jiao Hong terkenalnya kitab Zhuangzi di
dari (1541-1620)
tekanan sosial,
antara kaum terpelajar China
masuk ke dalam kebebasan
yang mendukung ajarannya
individual.
tentang mengundurkan diri
dari hidup sosial dan politik ke
dalam bentuk hidup bertapa
dan mengolah diri.
PENGANTAR
• Zhuangzi
2. Nama seorang Filsuf
 Zhuāng Zǐ ( 庄 / 莊子 ), hidup sekitar abad ke 4 SM pada Periode Perang
Musim Semi dan Musim Gugur. Kadang namanya ditulis Chuang Tzŭ, Chuang
Tsu, Zhuang Tze.
 Zhuangzi diperkirakan hidup pada jaman Raja Hui dari Liang 梁惠王 dan
Raja Xuan dari Qi, sekitar 370 – 301 SM. Dia berasal dari kota Meng ( 蒙城 ,
Méng Chéng) di Kerajaan Song 宋國 (sekarang Shāngqiū 商丘 , Henan).
Nama aslinya Zhou ( 周 , Zhōu), dikenal sebagai Pejabat Meng, Meng
Zhuang, and Ketua Meng ( 蒙吏 , Méng Lì; 蒙莊 , Méng Zhuāng, and 蒙叟 ,
Méng sǒu).
PENGANTAR
• Zhuangzi
2. Nama seorang Filsuf
 Menurut Sima Qian, sejarahwan dari Dinasti Han, Zhuangzi lahir pada
Periode Perang Antar Negara (403-221SM), satu abad setelah kematian
Konfusius. Selama masa ini, Dinasti Zhou yang (seolah-olah) masih berkuasa
telah kehilangan wibawanya, dan persaingan antar kerajaan semakin keras.
Situasi ini melahirkan fenomena yang disebut baijia, seratus sekolah:
munculnya banyak kelompok pemikir, masing-masing dengan konsepnya
akan harmoni dan damai antar negara. Pemikir pertama dan terutama ini
adalah Konfusius, yang menjadi tokoh aliran rujiao (Konfusianis), yang
menekankan pentingnya kebijaksanaan dan menekankan kultur dan ritual.
Lawan utama mereka adalah Mohist, pengikut Mozi, yang mengkritik kaum
elit rujiao dan penekanan berlebihan terhadap kultur trandisional.
Kemudian muncul juga Laozi dengan kitab Daodejing yang mengajak orang
back to basic. Filsafat Zhuangzi yang beraliran Dao berkembang dalam
konteks ketiga sekolah ini.
PENGANTAR
• Zhuangzi

2. Nama seorang Filsuf


 Zhuangzi menekankan:
 relativitas ide dan pemahaman konvensional yang menjadi dasar
penilaian atau pembedaan.
Jalan keluar terhadap persoalan manusia dan pembebasannya melalui
kesatuan dengan Dao universal.
Politik bukanlah hal yang perlu dibicarakan.
PENGANTAR
1. Relativisme:
• Zhuangzi  Persepsi manusia terhadap
suatu hal bisa berbeda-beda.
• Relativisme dan Argumentasi pragmatis dalam
hidup tentang yang baik dan
skeptisisme dalam buruk tidak bisa menjadi
standar yang berlaku untuk
filsafat Zhuangzi. semua.
 Dalam Bagian IV dari
Kebahagiaan Utama ( 至樂
zhìlè, Bab 18) Zhuangzi
menunjukkan kesedihannya
kepada tengkorak yang di
pinggir jalan. Sewaktu
Zhuangzi meratapinya,
tengkorak menjawab:
“Bagaimana engkau tahu
bahwa kematian itu buruk?”
PENGANTAR
• Zhuangzi 2. Skeptisisme:
 Hidup ini ada batasannya, dan
• Relativisme dan pengetahuan manusia sangat
terbatas. Memakai
skeptisisme dalam keterbatasan ini untuk
mencapai yang tak terbatas
filsafat Zhuangzi adalah suatu kebodohan.
 Bahasa dan pengenalan
manusia adalah suatu
pengandaian terhadap
persepsi manusia.
 Kesimpulan terhadap sesuatu
(peristiwa, obyek) merupakan
suatu persepsi unik individual
terhadap pengalamannya
dalam pencapaian Dao.
2. KITAB ZHUANGZI
1. Kitab Zhuangzi =
• Nanhua Zhengjing, 南華真經 ,
• Nanhua Jing, 南華經 .

2. Terdiri atas 33 Bab, dibagi


atas tiga bagian utama yaitu:
• Bagian Dalam (Neipian): diyakini tulisan
Zhuangzi sendiri.
• Bagian Luar (Waipian): catatan kisah
Zhuangzi oleh para muridnya.
• Bagian Umum (Zapian) : pandangan
pengikut Zhuangzi.
2. KITAB ZHUANGZI
Bagian Dalam (Neipian)
1. Pengembaraan bebas 〈 逍 遥 游 〉 - Bebas mengembara
tanpa ada keinginan memiliki.
2. Pembicaraan tentang harmoni seluruh benda 〈 齐 物 论
〉 - Seluruh benda di alam ini ada berdampingan dengan
diri kita. Perbedaan yang ada antara satu dengan lain
muncul dari nafsu. Jikalau nafsu ini tidak ada, maka
perbedaan itu juga tidak ada.
3. Prinsip pemeliharaan jiwa 〈 养 生 主 〉 - Jiwa lebih
penting dari badan. Jiwa yang sehat akan mencapai
kesempurnaan.
4. Dunia manusia 〈 人 间 世 〉 - Penderitaan manusia
muncul karena keinginan mendapatkan kemasyhuran,
kekayaan dan materi.
2. KITAB ZHUANGZI

Bagian Dalam (Neipian)


5. Kelimpahan De 〈 德 充 符 〉 - Pencapaian De
menuju kebahagiaan.
6. Guru Utama 〈 大 宗 师 〉 - Guru utama adalah Dao,
Pada akhirnya, semuanya kembali bersatu dengan
Dao.
7. Jawaban kepada Raja 〈 应 帝 王 〉 - Rakyat
mencapai hidupnya dengan menerapkan zhiran.
Peraturan dan hukum tidak menghasilkan
kesejahteraan melainkan merusaknya.
2. KITAB ZHUANGZI
Bagian Luar (Waipian)
18. Kebahagian sempurna
8. Irama Jempol 〈 骈 拇 〉 〈至乐〉
9. Kuku kuda 〈 马 蹄 〉 19. Mencapai Hidup 〈 达 生
10. Kotak terbuka 〈 胠 箧 〉 〉
11. Membiarkan 〈 在 宥 〉 20. Gunung dan kayu 〈 山
木〉
12. Langit dan bumi 〈 天 地 〉
21. Tianzifang 〈 田 子 方 〉
13. Dao Langit 〈 天 道 〉
(Nama tokoh)
14. Gerakan Tian 〈 天 运 〉
22. Pengembaraan Pengeta-
15. Menahan Diri 〈 刻 意 〉 huan/Zhi ke utara 〈 知
16. Memperbaiki Kodrat 〈 缮 性 〉 北 游 〉 (perjumpaan
17. Banjir Musim Panas 〈 秋 水 〉 Laozi dan Kongzi)
2. KITAB ZHUANGZI
Bagian Umum (Zapian)
23. Geng Sang Chu 〈 庚 桑 楚 〉 (Nama tokoh)
24. Xu Wu Gui 〈 徐 无 鬼 〉 (Nama tokoh)
25. Zeyang 〈 则 阳 〉 (Nama tokoh)
26. Kebendaan 〈 外 物 〉
27. Misteri 〈 寓 言 〉
28. Memlepaskan takhta 〈 让 王 〉
29. Perampok Zhi 〈 盗 跖 〉
30. Tentang Pedang 〈 说 剑 〉
31. Nelayan 〈 渔 父 〉
32. Lie Yu Kuo 〈 列 御 寇 〉 (Nama tokoh)
33. Dunia alam semesta 〈 天 下 〉
3. Pandangan Filosofis
• Pokok persoalan a. Kodrat realitas
b. Kepastian
filosofis Zhuangzi: pengetahuan
c. Kodrat pemahaman
d. Makna kehidupan
• Penekanan yang e. Negara yang adil
lebih istimewa
terhadap konsep
Dao
3. Pandangan Filosofis
Laozi Zhuangzi
a. Dao = logos, prinsip moral a. Dao tak terbatas oleh
• Pokok danpersoalan
dan sumber segala apapun, melampaui segala
filosofis Zhuangzi:
eksistensi. prinsip moral.
b. Air sebagai simbol Dao, b. Laut yang luas dan dahsyat
sebagai kekuatan yang sebagai simbol Dao.
kekal dan selalu mencari c. Dao selalu aktif dan
• Penekanan yang
tempat terendah. menjadi. Dia adalah
lebih istimewa
c. Dao adalah asal muasal gerakan dan transformasi
segala sesuatu, jauh dan bagi semua. Dia adalah
terhadap konsep
tak tergapai, tidak dpt revolusi terus menerus dari
Dao ditangkap sepenuhnya oleh Tian, laut yang luas, angin
akal budi, tetapi dikenal yang bertiup, kuncup yang
hanya oleh orang bijak. mekar secara diam-diam.
d. Bersifat kosong, tenang, d. Bersifat penuh,
dan hening. berkembang dan proses.
3. Pandangan Filosofis
1. Seluruh alam semesta dan realitas
A. Natura/Kodrat/Alam bersumber dari Dao. Karena Dao
sangat luas dan adalah proses, maka
Dao ini adalah suatu METAFORA
2. Alam semesta tidak ada urusannya terhadap proses realitas yang
dengan dewa-dewi atau makhluk menggambarkan semua fenomena
ilahi, sebab asal muasal segala dan pemikiran yang melampaui
eksistensi adalah Dao. segala batasan.

3. Manusia belum dapat mengenal tujuan awal dan akhir


dari realitas, apalagi kodrat terdalamnya. Sebab bila kita
mencoba mengatakan ada sesuatu yang menjadi tujuan
atau akhir realitas dan eksistensi, maka kita akan jatuh
pada kontradiksi dan kebingungan.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua


sisi: dari sini dan dari situ. Masing-
masing perspektif individu benar
sebagian menurut perspektifnya.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua


sisi: dari sini dan dari situ. Masing-
masing perspektif individu benar
sebagian menurut perspektifnya.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua


sisi: dari sini dan dari situ. Masing-
masing perspektif individu benar
sebagian menurut perspektifnya.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua


sisi: dari sini dan dari situ. Masing-
masing perspektif individu benar
sebagian menurut perspektifnya.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua


sisi: dari sini dan dari situ. Masing-
masing perspektif individu benar
sebagian menurut perspektifnya.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua


sisi: dari sini dan dari situ. Masing-
masing perspektif individu benar
sebagian menurut perspektifnya.
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran 2. Pengetahuan diperoleh bukan
dari kesepakatan melalui
perkiraan dan penyangkalan,
melainkan berasal dari
1. Setiap subyek dapat dilihat dari dua pandangan umum.
sisi: dari sini dan dari situ. Masing- Kebenaran tidak ditemukan melalui
memenangkan suatu argumen atau
masing perspektif individu benar mencapai konsensus, tetapi melihat
sebagian menurut perspektifnya. kegunaannya dan bagaimana mereka
bereaksi terhadap persoalan dan
hubungannya dengan hal-hal lain.

3. Penilaian yang benar melampaui batasan


persepsi. Dicapai melalui penghilangan
segala perbedaan  menghilangkan
parsialitas (sebagian). Inilah yang disebut
sebagai Dao dari cinta (Dao-nya cinta?)
3. Pandangan Filosofis
a. Dao dari cinta mengalir begitu saja dari diri seorang yang mencapai Dao sejati.
 Dimiliki semua makhluk (termasuk binatang)2. Pengetahuan diperoleh bukan
B. Persepsi dan Kebenaran
 Dao dari cinta yang tertinggi adalah cinta tanpa ikatan.
dari kesepakatan melalui
 Dimiliki oleh orang bijak, mencintai begitu saja bukan karena
perkiraan danmemenuhi
penolakan,
kewajiban apa pun, entah itu xiao maupun ren. melainkan berasal dari menerima
 Maka
1. Setiap subyek dapat dilihat
para penguasa dari
layak dua
memimpin, bukan bersikap (seperti
pandangan ajaran Konfusius)
umum.
sisi:sebagai
dari sini dan dari–situ.
penguasa Masing-
rakyat, melainkan karena mencintai
Kebenaransecara tiada batas.
tidak ditemukan melalui
masing perspektif individu benar memenangkan suatu argumen atau
b. sebagai
Dao dari cinta mencakup dasar
sebagian kebenaran dari ini: mencapai konsensus, melainkan melihat
 Kesejajaran kegunaannya dan bagaimana mereka
perspektifnya.
 Kebebasan bereaksi terhadap persoalan dan
hubungannya dengan hal-hal lain.
 Zhiran (spontanitas)

3. Penilaian yang benar melampaui batasan


persepsi. Dicapai melalui penghilangan
segala perbedaan  menghilangkan
parsialitas (sebagian). Inilah yang disebut
sebagai Dao dari cinta (Dao-nya cinta?)
3. Pandangan Filosofis
a. Dao dari cinta mengalir begitu saja dari diri seorang yang mencapai Dao sejati.
 Dimiliki semua makhluk (termasuk binatang)
B. Persepsi dan Kebenaran
 Dao dari cinta yang tertinggi adalah cinta tanpa ikatan.
 Dimiliki oleh orang bijak, mencintai begitu saja bukan karena memenuhi
kewajiban apa pun, entah itu xiao maupun ren.
 Maka para penguasa layak memimpin, bukan bersikap (seperti ajaran Konfusius)
sebagai penguasa – rakyat, melainkan 4. karena
Sikap skeptis dansecara
mencintai terbuka
tiada batas.
terhadap kemungkinan:
b. Dao dari cinta mencakup dasar ini: pencapaian etika dao lewat
 Kesejajaran kemampuan berimaginasi.
 Kebebasan
 Zhiran (spontanitas)

3. Penilaian yang benar melampaui batasan


persepsi. Dicapai melalui penghilangan
segala perbedaan  menghilangkan
parsialitas (sebagian). Inilah yang disebut
sebagai Dao dari cinta (Dao-nya cinta?)
3. Pandangan Filosofis
B. Persepsi dan Kebenaran

Suatu ketika, saya, Zhuangzhou, bermimpi


bahwa saya adalah kupu-kupu, terbang dengan
gembira. Saya tidak tahu bahwa saya Zhou.
Tiba-tiba saya bangun, dan inilah saya, Zhou.
Saya tidak tahu apakah Zhou yang bermimpi
dia adalah kupu-kupu, ataukah kupu-kupu yang
bermimpi bahwa dia adalah Zhou. Antara Zhou
dan kupu-kupu, tentunya ada perbedaan.
Inilah yang disebut transformasi (Zhuangzi 2).
3. Pandangan Filosofis
C. Dao Langit, Dao Bumi dan Dao Manusia
1. Mengenal Dao berarti  Dengan pengenalan ini
orang dapat menemukan
mengenal “cara” bagaimana cara bertindak yang tepat
alam dan semua barang sesuai dengan situasinya.
bergerak.  Dao masing-masing
makhluk berbeda-beda.
2. Dibedakan antara Dao
Langit dan Dao Manusia.
3. Pandangan Filosofis
C. Dao Langit, Dao Bumi dan Dao Manusia
1. Mengenal Dao berarti
 Dao Langit itu internal,
mengenal “cara” bagaimana sesuatu yang memang
alam dan semua barang sudah begitu adanya: kuda
dan lembu berkaki empat.
bergerak.
 Dao Manusia bersifat
2. Dibedakan antara Dao Langit, eksternal, yang dilakukan
oleh manusia: mencocok
Dao Bumi dan Dao Manusia: hidung lembu, memasang
perbedaan ini menyatakan hubungan tali kekang kuda.
antara yang satu dengan yang lain, dan
 Dao Bumi merupakan
berada dalam suatu kesinambungan
tempat berinteraksinya Dao
dari seluruh eksistensi. Langit dan Dao Manusia.
3. Pandangan Filosofis
C. Dao Langit, Dao Bumi dan Dao Manusia
3. Tiap individu memiliki dao
yang berbeda satu dengan
lainnya; karena itu  Sikap ini bukan relativisme
diperlakukan dengan cara atau subyektivisme
penerapan standar dalam
yang unik untuk masing2 semesta, tetapi bertindak
individu. tepat. Misalnya: air adalah
sumber hidup bagi ikan,
namun manusia tdk bisa
hidup dlm air.

Anda mungkin juga menyukai