Transformasi Pertanian Dan Pembangunan Daerah Pedesaan
Transformasi Pertanian Dan Pembangunan Daerah Pedesaan
1. Efisien
• Negara maju
• Output tinggi
• Petani sedikit, tetapi bisa mencukupi
kebutuhan negara tersebut
• Tekonologi dan bioteknologi yang
canggih
2. Inefisien
• Negara berkembang
• Produktifitas rendah
• Output dari pertanian tidak
mencukupi
• Belum menggunakan teknologi
canggih
Panji Prathama Purdi
11/315605/EK/18431
Petani Kecil di Amerika Latin, Asia, dan
Afrika
• Perjalanan sejarah di banyak
negara berkembang berlangsung
sedemikian rupa, sehingga
memusatnya kepemilikan tanah
yang luas ditangan sekelompok
tuan tanah. Pola kepemilikan tanah
yang timpang dapat ditemui di
daerah Asia dan Amerika Latin.
Sedangkan di Afrika kepemilikan
tanhanya lebih merata.
Persamaan dan Perbedaan Pertanian di
Amerika Latin dan Asia
Persamaan
• Bertani sekedar memenuhi kebutuhan
hidup
• Tidak ada hasrat untuk lebih
berkembang
• Pasrah terhadap keadaan
Perbedaan
• Lahan pertanian di Asia semakin lama
semakin tepecah dengan jumlah petani
• Di Amerika Latin terdapat sistem
latifundio-minifundio
Fragmentasi dan Subdivisi Lahan Petani di
Asia
Masalah pokok pertanian di Asia adalah
banyaknya orang yang bekerja pada
lahan yang sangat sempit.
Tiga elemen berkaitan yang membentuk
pola kepemilikan lahan tradisional
menurut Profesor Gunnar Myrdal
• Penindasan yang dilakukan Eropa
• Pengenalan transaksi ekonomi
menggunakan uang
• Laju pertumbuhan penduduk yang cepat
Pertanian Subsisten dan Perluasan
Perladangan di Afrika
Mengolah lahan yang sempit merupakan cara hidup
dari sebagian besarkeluarga petani di Afrika
Tiga karakteristik utama pertanian di Afrika
• Masih sangat pentingnya pola pertanian subsisten
• Ketersedian lahan untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan tanah bukan merupakan instrumen
kekuatan ekonomi.
• Hak keluarga menggunakan lahan dan air di dalam
atau di sekitar kampungnya.
Pertanian Subsisten dan Perluasan
Perladangan di Afrika
Mengolah lahan yang sempit merupakan cara hidup
dari sebagian besarkeluarga petani di Afrika
Tiga karakteristik utama pertanian di Afrika
• Masih sangat pentingnya pola pertanian subsisten
• Ketersedian lahan untuk memenuhi kebutuhan
dasar dan tanah bukan merupakan instrumen
kekuatan ekonomi.
• Hak keluarga menggunakan lahan dan air di dalam
atau di sekitar kampungnya.
TIA
PERAN PENTING KAUM WANITA
Kaum wanita merupakan sumber tenaga kerja tambahan guna mengurusi tanaman
pangan, mengurus konsumsi keluarga, memelihara ternak, menekuni industri
rumah tangga untuk mencari sedikit tambahan penghasilan keluarga,
mengumpulkan kayu bakar dan air, memasak, serta mengerjakan segala urusan
rumah tangga. Fungsi tersebut praktis menghabiskan seluruh waktu, sehingga jam
kerja para wanita lebih panjang dan lebih berat bila dibandingkan dengan jam kerja
kaum pria. Kini jelaslah bahwa karena kaum wanita sangat berjasa dalam
menyumbangkan sejumlah besar output pertanian, maka setiap program reformasi
pertanian hanya akan berhasil jika mengakui dan melibatkan upaya pembinaan
terhadap produktivitas mereka.
Ilmu Ekonomi Pembagunan Sektor Pertanian: Transisi
dari Pola Pertanian Subsisten ke Pola Pertanian
Komersial yang Terspesialisasi
TIGA TAHAP POKOK DALAM EVOLUSI POLA PRODUKSI PERTANIAN
1.Pola Primitif
Usaha tani subsisten murni yang berskala kecil (petani hanya bertani)
dengan tingkat produksi yang rendah.
• Peningkatan pendapatan.
• Total produksi (output)
• Produktivitas petani kecil
Sumber-sumber Kemajuan
Pertanian Berskala Kecil
1. Land Reform
• Dalil 1: Struktur usaha tani dan pola kepemilikan
lahan harus disesuaikan dengan tujuan utama
yang bersisi ganda, yaitu peningkatan produksi
bahan pangan, serta pemerataan segala manfaat
atau keuntungan-keuntungan kemajuan
pertanian pada sisi yang lain
2. Kebijakan-kebijakan Pendukung
• Dalil 2: semua manfaat dari pembangunan pertanian
berskala kecil tidak akan dapat direalisir secara nyata
tanpa didukung oleh serangakaian kebijakan
pemerintah yang secara sengaja diciptakan untuk
memberikan rangsangan atau intensif, kesempatan
atau peluang-peluang ekonomi dan berbagai
kemudahan yang diperlukan untuk mendapatkan
segenap input utama guna memungkinkan para petani
kecil meningkatkan tingkat output dan produktivitas
mereka.
3. Keterpaduan Tujuan-tujuan Pembangunan
• Dalil 3: keberhasilan pembangunan pedesaan, selain sangat
tergantung pada kemajuan-kemajuan petani kecil, juga ditentukan
oleh hal-hal penting lainnya yang meliputi:
(1) upaya-upaya untuk meningkatkan pendapatan riil pedesaan, baik
di sektor pertanian maupun nonpertanian, melalui penciptaan
lapangan kerja, industrialisasi di pedesaan, pembenahan
pendidikan, kesehatan dan gizi penduduk, serta penyediaan
berbagai bidang pelayanan sosial dan kesejahteraan lainnya.
(2) penanggulangan masalah ketimpangan distribusi pendapatan di
daerah pedesaan serta ketidakseimbangan pendapatan dan
kesempatan ekonomi antara daerah pedesaan dengan perkotaan.
(3) pengembangan kapasitas sektor atau daerah pedesaan itu sendiri
dalam rangka menopang dan memperlancar langkah-langkah
perbaikan tersebut dari waktu ke waktu.
Berbagai kontribusi yang bisa diberikan sektor
pertanian terhadap perkonomian suatu negara
meliputi