0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan19 halaman
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas pentingnya kemajuan sektor pertanian dan perkembangan masyarakat agraris dalam meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat pedesaan.
2. Dibahas pula tahapan evolusi pola produksi pertanian dari subsisten hingga komersial modern beserta karakteristiknya.
3. Faktor pendukung kemajuan pertanian dan syarat pembangunannya juga dijelaskan dem
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas pentingnya kemajuan sektor pertanian dan perkembangan masyarakat agraris dalam meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat pedesaan.
2. Dibahas pula tahapan evolusi pola produksi pertanian dari subsisten hingga komersial modern beserta karakteristiknya.
3. Faktor pendukung kemajuan pertanian dan syarat pembangunannya juga dijelaskan dem
Tiga kalimat:
1. Dokumen ini membahas pentingnya kemajuan sektor pertanian dan perkembangan masyarakat agraris dalam meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat pedesaan.
2. Dibahas pula tahapan evolusi pola produksi pertanian dari subsisten hingga komersial modern beserta karakteristiknya.
3. Faktor pendukung kemajuan pertanian dan syarat pembangunannya juga dijelaskan dem
Arti Penting Kemajuan Sektor Pertanian dan Perkembangan Masyarakat Agraris Fakta tentang negara-negara dunia: 1. Migrasi ke kota – kota sangat besar. 2. Stagnasi atau kemacetan ekonomi di daerah2 pedesaan. 3. 2 milyar lebih orang bekerja keras dlm bdg pertanian yang kurang memberikan hasil. 4. 3,3 milyar orang hidup di pedesaan. 5. Lebih dari ½ penduduk negara berkembang di Asia dan Amerika Latin, dan lebih dari ¾ di Afrika berada di pedesaan. Akibat yg tercipta oleh stagnasi serta mundurnya kehidupan ekonomi yg terjadi di Daerah2 Pedesaan 1. Kemiskinan yang terus meluas. 2. Ketimpangan distribusi pendapatan yang semakin parah. 3. Laju pertumbuhan penduduk semakin cepat. 4. Terus melonjaknya tingkat pengangguran. 2 (Dua) Jenis Pertanian Dunia • EFISIEN ; 1. Negara maju. 2. Output tinggi. 3. Petani sedikit, tetapi bisa mencukupi kebutuhan negara tersebut. 4. Teknologi dan bioteknologi yang canggih. . • IN EFISIEN ; 1. Negara berkembang. 2. Produktifitas rendah. 3. Output dari pertanian tidak mencukupi. 4. Belum menggunakan teknologi canggih. Kondisi Petani di Negara Berkembang
• Perjalanan sejarah di banyak negara
berkembang berlangsung sedemikian rupa, sehingga memusatnya kepemilikan tanah yang luas di tangan sekelompok tuan tanah. Pola kepemilikan tanah yang timpang dapat ditemui di daerah Asia dan Amerika Latin. Pertanian di Asia >< Amerika Latin • Persamaan: - Bertani sekedar memenuhi kebutuhan hidup. - Tidak ada hasrat untuk lebih berkembang. - Pasrah terhadap keadaan. • Perbedaan: - Lahan pertanian di Asia semakin lama semakin terpecah dengan jumlah petani. - Di Amerika Latin terdapat sistem latifundio - minifundio. • Masalah pokok pertanian di Asia adalah banyaknya orang yang bekerja pada lahan yang sangat sempit. Tiga Tahap Pokok Dalam Evolusi Pola Produksi Pertanian • Pola Primitif 1. Usaha tani subsisten murni yang berskala kecil (petani hanya bertani) dengan tingkat produksi yang rendah. 2. Pola Pertanian Keluarga Campuran. 3. Sebagian hasil pertanian untuk konsumsi dan sebagian untuk dijual. • Pola Pertanian Modern Mengarah pada usaha2 perdagangan dengan tingkat produktifitas yg tinggi dan terspesialisasi Pertanian Subsisten 1. Sebagian output di konsumsi sendiri oleh keluarga petani (hanya sebagian kecil dijual dipasar2 lokal). 2. Produk andalannya adalah beberapa jenis biji bijian bahan pangan pokok ex. Padi, jagung, gandum dan sorgum. 3. Tingkat output produktifitasnya rendah karena hanya menggunakan metode produksi serta peralatan yang sederhana. Faktor produksi yang utama adalah tenaga kerja dan lahan. 4. Saat ini pola pertanian disebagian besar negara berkembang berada pada tahap subsisten. Pertanian Bagi Hasil 1. Kecenderungan petani kecil utk menghindari resiko juga membantu menjelaskan mengapa praktik pertanian bagi hasil (sharecropping) terus berlangsung; 2. Petani bagi hasil itu terjadi jika seorang petani kecil menggarap sebidang lahan milik tuan tanah. Sebagai imbalannya petani berhak mendapat sekian persen atas hasil panennya nanti, misalnya separuh dr hasil yang dipanen. Pembagian tersebut bervariasi. Transisi Menuju Pertanian Campuran dan Terdiversifikasi 1. Tanaman pokok tidak mendominasi hasil- hasil pertanian karena para petani sudah mulai menanam jenis-jenis tanaman yg bisa dijual seperti ; buah-buahan, sayur-sayuran dan produk peternakan lainnya. 2. Sangat cocok bagi negara berkembang guna memanfaatkan jlh tenaga kerja yang banyak. 3. Dapat mengurangi dampak negatif atas terjadinya kegagalan panen tanaman pokok. Pertanian Spesialisasi > Pertanian Komersial Modern • Dalam pola pertanian terspesialisasi yang menjadi kriteria keberhasilan adalah besar atau kecilnya keuntungan komersial dan hasil maksimum per hektar lahan dan metode produksi modern (irigasi yang efisien, bibit unggul yang baik, pestisida yang aman dan ampuh). Beberapa Karakteristik Pertanian Terspesialisasi 1. Penggunaan jenis tanaman tertentu. 2. Pemakaian modal secara intensif. 3. Penggunaan teknik-teknik produksi modern yang hemat tenaga kerja. 4. Pengembangan skala ekonomi yg besar utk mengurangi unit2 biaya dan memaksimalkan keuntungan. Tujuan Pembangunan Pertanian
• Utk memperbaiki taraf hidup masyarakat di
pedesaan melalui: 1. Peningkatan pendapatan. 2. Total produksi (output). 3. Produktifitas petani. Faktor Pendorong Perkembangan Pertanian sbg Sumber Kemajuan Pertanian 1. Kemajuan teknologi dan inovasi. 2. Kebijakan ekonom pemerintah yang tepat. 3. Kelembagaan sosial yang menunjang. Syarat Pembangunan Pertanian utk Kemajuan Pedesaan
1. Modernisasi struktur usaha tani dalam
rangka memenuhi bahan pangan yang terus meningkat. 2. Penciptaan sistem penunjang yang efektif. 3. Perubahan kondisi sosial pedesaan guna memperbaiki taraf hidup masyarakat desa. Kontribusi Pertanian Terhadap Perekonomian Negara
1. Peningkatan lapangan pekerjaan
sehingga menurunkan tingkat angka pengangguran. 2. Menekan tingginya tingkat urbanisasi. 3. Sebagai penyeimbang dlm pertumbuhan sektor industri.