Anda di halaman 1dari 25

Zat Aditif Dalam

Bahan Makanan
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta
dampaknya terhadap kesehatan
4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zatadiktif bagi
kesehatan

C. Indikator
1. Menyebutkan jenis-jenis zat aditif
2. Memberi contoh zat aditif alami dan buatan
3. Menyelidiki pewarna alami dan buatan pada makanan dan minuman
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan pengertian zat aditif makanan dengan baik


2. Mengidentifikasi bahan-bahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap alami dan
buatan berdasarkan komposisi yang tercantum pada kemasan dengan benar.
3. Menyajikan data hasil kegiatan dalam bentuk isian tabel pengelompokan zat aditif
makanan dengan benar.
4. Menyajikan data hasil kegiatan dalam bentuk isian table pengelompokan zat aditif
makanan berdasarkan fungsinya.
Latar Belakang
• Apakah kamu menyukai makanan yang berwarna
mencolok? Apakah zat aditif pada bahan makanan
diperlukan oleh tubuh?
• Selain bahan utama, manusia seringkali
membutuhkan bahan tambahan dalam makanannya
• Bahan yang masuk ke dalam tubuh (utama dan
tambahan) akan diproses dan berdampak terhadap
fungsi hidup, baik merugikan maupun
menguntungkan
Zat aditif :
Zat yang ditambahkan, dan dicampur pada waktu
pengolahan makanan baik itu disengaja ataupun tidak
disengaja
Fungsi zat aditif makanan :
1. Memperbaiki tampilan
2. Meningkatkan cita rasa
3. Memperkaya kandungan gizi
4. Mengawetkan (tidak cepat busuk)
Pengelompokan Zat aditif
berdasarkan asalnya :

1. Zat aditif alami : berasal dari sumber alami


2. Zat aditif sintetik : berasal dari bahan-bahan kimia
(buatan pabrik)
 Membawa 5 jenis bahan makanan dan minuman dalam kemasan kemudian
mengidentifikasi zat aditif yang terdapat pada bahan tersebut.

Makanan atau Jenis Zat Aditif


No
Minuman Pewarna Pemanis Pengawet Penyedap Aditif lain
1

6
Pengelompokan Zat aditif
berdasarkan fungsinya :
1. Pewarna
2. Pemanis
3. Pengawet
4. Penyedap rasa
Berikut beberapa contoh zat aditif alami dan kegunaannya
a. Pewarna
1. Wortel
Sebagai zat pemberi warna orange pada makanan. Sering
digunakan pada pembuatan selai nanas. Selain sebagai
pemberi warna orange, wortel juga baik dimakan
langsung atau diperas airnya dan
diminum karena mengandung vitamin A. Di
dalam wortel ini terkandung β-karotin yang merupakan zat
pewarna alamiah dan sekaligus mengandung vitamin A.
2. Kunyit
Pemberi warna kuning agak gelap pada pembuatan
makanan. Biasanya digunakan pada pembuatan
nasi kuning. Kunyit juga sering ditambahkan pada
pengolahan daging ayam atau itik karena dapat
menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang khas
3. Daun suji pemberi warna hijau pada bahan
makanan. Bisa juga digunakan sebagi zat
warna pada minuman.

b. Pemanis
1. Gula tebu atau gula pasir
Dibuat dari tanaman tebu. Berfungsi juga sebagai zat
pengawet, karena gula ini bersifat menyerap kandungan air
(Bersifat higroskopis)

2. Gula aren
Gula aren ini dihasilkan dari tanaman aren.
Penggunaannya hampir sama dengan gula jawa. Hanya
saja gula aren ini lebih manis sehingga sering digunakan
pada pembuatan jenang.
 
 3. Gula jawa (gula kelapa)
Gula kelapa ini dihasilkan dari tanaman kelapa.
Sering untuk pemanis minuman(dawet,
es degan, sirup) dan lain-lain. Gula kelapa
juga sering dipakai sebagai zat pemanis pada
saat memasak sayur.

4. Madu
Madu adalah zat pemanis yang sangat baik karena
mengandung zat-zat gizi yang banyak secara alami.
Penggunaan madu juga dapat menambag gizi di dalam
makanan

 
c. Pengawet
1. Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan
karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri
dalam makanan. Bahkan garam dapur dapat
membunuh bakteri. Hal ini disebabkan karena garam
dapur bersifat higroskopois (menyerap kandungan air
dalam makanan).

2. Bawang Putih
Bawang putih mengandung zat allicin yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri,
sehingga dipakai untuk bahan pengawet .
3. Asam cuka
Nama kimia asam cuka adalah asam asetat. Karena sifat
yang asam, asam cuka dapat membunuh bakteri. Asam
asetat 4% meruapakan asam cuka yang sering digunakan
sebagai pengawet buah / sayuran.

d. Penyedap
1. Garam dapur
Garam dapur merupakan penyedap yang sering
digunakan. Rasa asin dalam garam dapur berasal dari
natrium klorida (NaCl)
2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet, bawang putih juga digunakan
sebagai bahan penyedap. Selain mengandung alicin,
bawang putih juga mengandung silfur dan iodin yang tinggi.
3. Cabai merah
Cabai merah sebagai zat penyedap rasa
sekaligus sebagai merangsang selera makan

e. Pemberi Aroma
1. Daun jeruk
Daun jeruk memberikan aroma yang khas dan
membangkitkan gairah makan. Daun jeruk juga
dapat menghilangkan bau amis pada ikan.

2. Vanili
Zat ini memberikan rasa dan aroma yang harum. Bisa
digunakan pada pembuatan roti atau pada pembuatan
kolak.
3. Serai
Zat ini berfungsi biasanya sebagai penambah
aroma pada pembuatan air hangat (minuman
serai), juga dignakan untuk menambah aroma
segar pada makanan-makanan bersantan

4. Daun pandan
Biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi
berbau harum dan tidak cepat basi, juga digunakan pada
pembuatan kue, bubur, atau es

f. Bahan Pengasam
Bahan pengasam bertujuan untuk menghilangkan rasa
enek (mual) pada saat mengonsumsi makanan.
2. Zat aditif Sintetis atau buatan
Zat aditif sintetis merupakan zat aditif atau tambahan yang
diperoleh melalui sintetis dari bahan kimia yang sifatnya
hampir sama dengan dengan bahan alamiah yang sejenis.
Keunggulan zat aditif sintetis jika dibanding dengan zat
aditif alamiah adalah lebih stabil, menggunakannya lebih
sedikit dan biasanya tahan lebih lama. Sedangkan
kelemahannya zat aditif dapat menimbulkan resiko
penyakit kanker atau bersifat karsinogenik.

Beberapa contoh zat aditif sintetis dan kegunaannya:


a. Pewarna
Beberapa contoh zat aditif sintetis dan kegunaannya:
a. Pewarna
Zat pewarna pada makanan berfungsi untuk memberi
warna bahan makanan agar tampil menarik sehingga
menarik konsumen.
Contoh :
Nama Warna Jenis makanan
Fast Green FCF Hijau Es krim dan buah kalengan
Sunsetyellow FCF Kuning Minuman ringan dan makanan cair
Brilliant blue FCF Biru Es krim, selai,jeli, buah kalengan
Coklat HT Coklat Minuman ringan dan makanan cair
Ponceau 4R Merah Minuman ringan, makanan cair,
    Yoghurt, jeli
Eritrosin Merah Jeli, selai, saus, es krim, buah
  kalengan,
b. Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir atau
gula tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai
pada pembuatan sirop, sari buah, minuman ringan dan
macam-macam kue. Pemanis sintetis yang sering
digunakan diantaranya sebagai berikut :
 Sakarin, tingkat kemanisan 300 kali lebih manis dari
pada gula.
 Aspartam, tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dari
pada gula.
 Asesulfam, tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dari
pada gula
 Siklamat (Natrium siklamat atau kalsium siklamat),
tingkat kemanisan 30 kali lebih manis dari pada gula.
 Sorbitol
 Dulsin, zat pemanis ini sudah dilarang penggunaannya
c. Pengawet
Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama
disimpan / tidak cepat busuk. Bahan pengawet bersifat
menghambat atau mematikan pertumbuhan mikroba /
mikroorganisme yang dapat merusak makanan sehingga
mengalami pembusukan.
Zat pengawet sintetik diantaranya :
 Natrium benzoat / asam benzoat, pengawet minuman
ringan, kecap, margarin, saus, manisan, buah-buahan
kalengan
 Natrium nitrit, pengawet dan untuk mempertahankan
warna daging atau ikan.
 Asam propionat, untuk mengawetkan roti, keju,
margarin, mentega
 Asam sorbat, digunakan untuk menghambat
pertumbuhan kapang dan ragi.
d. Penyedap
Zat penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau
MSG (Monosodium Glutamat) dikenal dengan merk
dagang; Ajinomoto, Miwon, Sasa, Maggie dll. Dibalik
kelezatan dari MSG, ternyata MSG dapat mengakibatkan
penyakit yang disebut Chinese Restaurant Syndrome
(CRS). Gejala-gejala penyakit ini adalah : pusing kepala,
wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah, kesemutan
pada punggung leher, rahang bawah serta leher bagian
bawah yang kemudian terasa panas. Zat aditif yang
termasuk penyedap selain MSG adalah NaCl (garam
dapur), Nukleotida seperti Guanosin monofosfat (GMP) dan
Ionosin monofosfat (IMP) semuanya memberi rasa gurih.
e. Penambah aroma (Essens / Flavour)
Zat aditif ini digunakan untuk memberikan aroma buah-
buahan pada makanan.
Etil butirat : rasa buah nanas
Amil valerat : rasa buah apel
Oktil asetat : rasa buah jeruk
Amil asetat : rasa buah pisang
Butil asetat : rasa buah murbei
Isobutil propionat : rasa buah rum
Benzaldehid : rasa buah lobi-lobi
C. Batas Penggunaan Zat Aditif
Informasi mengenai Batas Maksimal Penggunan harian
(BMP) atau Acceptable Daily Intake (ADI) sangat penting
diketahui oleh produsen makanan dan masyarakat. ADI
merupakan batasan yang tidak menimbulkan resiko jika
dikonsumsi oleh manusia dengan perhitungan per Kg berat
badan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 722/MENKES/PER/IX/88 tentang Bahan
Tambahan Makanan.
Batas penggunaan tambahan makanan diantaranya terdapat pada
tabel berikut:
Nama zat aditif Batasan Permenkes RI per Batasan ADI per Kg berat
Kg Makanan badan
Sakarin 50 mg – 300 mg -
Siklamat 500 mg – 3 gram -
Asam asetat Secukupnya Tidak ada batasan
Asam sitrat 5 gram – 40 gram Tidak ada btsan
Asam benzoat 600 mg – 1 gram 0 – 5 mg
MSG / Vetsin Secukupnya 0 – 120 mg
BHT 100 mg – 1000 mg 0 – 0,3 mg
BHA 100 mg – 1000 mg 0 – 0,125 mg
Beta karotin 100 mg – 600 mg -
Karamel 150 mg – 300 mg Tidak ada batasan
Eritrosin 30 mg – 300 mg 0 – 0,6 mg

Sebagai contoh seorang siswa mempunyai berat badan 40 Kg


mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif dengan nilai ADI
5 mg/kg. Maka batas maksimal harian zat aditif itu diperbolehkan
dimakan adalah : 5 x 40 = 200 mg
 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai