yang mempelajari struktur dan fungsi sel, khususnya kromosom dan kaitannya dg fenotip. • Klasifikasi kromosom, berdasar 1. besar kromosom: besar, sedang, kecil. 2. Letak sentromer 3. ada tidaknya satelit (tonjolan pd ujung kromosom krn kontriksi). Klasifikasi kromosom berdasar letak sentromer • 1. Kromosom metasentrik: letak sentromer di tengah • 2. Kromosom submetasentrik: letak sentromernya di antara titik tengah dan ujung lengan kromosom. • 3. Kromosom akrosentrik: letak sentromer dekat ujung • 4. kromosom telosentrik: letak sentromer di ujung Kromosom group A • Terdiri dari kromosom nomor 1, 2 dan 3 • Kromosom terbesar • Sentromer di tengah (metasentrik) • Terdapat kontriksi kedua pada bagian proksimal lengan panjang Kromosom group B • Terdiri dari kromosom nomor 4 dan 5 • Kurang besar dari gourp A • Merupakan kromosom telosentrik/submetasentrik • Kromosom nomor 4 sedikit lebih panjang Kromosom group C • Terdiri dari kromosom nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan kromosom X • Ukuran sedang, lebih kecil dari group B • Kromosom submetasentrik/metasentrik • Kromosom nomor 6, 7, 8, 11 dan X lebih metasentrik dari kromosom nomor 9, 10 dan 12 • Kromosom X paling menyerupai kromosom nomor 6. Kromosom group D • Terdiri dari kromosom nomor 13, 14 dan 15 • Kromosom akrosentrik • Ukuran sedang, kurang besar dari group C • Ada satelit pada lengan pendek Kromosom Group E • Terdiri dari kromosom nomor 16, 17 dan 18 • Lebih kecil dari group D • Nomor 16 metasentrik, mempunyai kontriksi pada bagian prosimal lengan panjang • Nomor 17 dan 18 submetasentrik Kromosom Group F • Terdiri dari kromosom nomor 19 dan 20 • Merupakan kromosom metasentrik/submetasentrik • Ukuran pendek Kromosom Group G • Terdiri dari kromosom nomor 21, 22 dan Y • Merupakan kromosom terkecil • kromosom akrosentrik • Ada satelit Penyusunan kromosom • Chromosomes are always arranged with the short arm on top • Short arm is labeled P (French for petit) • Long arm is labeled Q Standard nomenclature for human chromosomes:
• Paris nomenclature 1978
• Total number of chromosomes • Sex chromosome constitution • Description of abnormality: 46,XY,t(3;13)(p21;q31) gives a complete description of a translocation between the short arms of a chromosome No. 3 and the long arms of a chromosome No. 13 and this can easily be contracted to t(3 :13) when referred to subsequently. Cara mempelajari: kromosom
• Analisis kromosom secara langsung:
sel yg bermitosis, misal dari sumsum tulang yg jelas terlihat pada metafase. Digunakan kolkisin menghambat mitosis pd metafase shg benang spindel tidak terbentuk. Perlu memecahkan membran sel dg larutan hipotonis: aquabidest, natrium sitrat. fiksasi dg larutan Carnoy (campuran: metanol + asam asetat glasial) dicat dg Giemsa Mikroskop kromosom disusun berdasar klasifikasi Denver Analisis kromosom tidak langsung: dikultur terlebih dahulu • Kultur darah (heparin) sentrifuge buffy coat (putih kekuning-kuningan) leukosit dikultur pd medium Difco 199 + fitohemaglutinin (merangsang mitosis) kultur 72 jam + kolkisinkultur + aquabidest (natrium sitrat) gelas preparat, ditiup + larutan Carnoy (fiksasi) + Giemsa mikroskop difoto, print digunting kariotip (klasifikasi Denver) • * analisis kromosom: teknik banding * sitogenetika molekuler: - fluorescent in situ hybridization (FISH) - comparative genomic hybridization (CGH) • Dalam buku ilmu pengetahuan, jumlah kromosom manusia tetap di 48 selama lebih dari tiga puluh tahun. • Teknik baru yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan ini. silnya menjadi karyogram terbantahkan Prinsip Penelitian Joe Hin Tjio 1. Menggunakan kultur sel 2. Menggunakan larutan hipotonik sehingga kromosom membesar dan menyebar 3. Menggunakan larutan colchicine sehingga kromosom terlihat pada metafase 4. Pemeriksaan kromosom dilakukan dan dibuat kariotipe kromosom manusia 46. Karyotype • Karyotype: jumlah kromosom di dalam nukleus pada sel eukariota. Istilah ini digunakan untuk menyatakan jumlah set kromosom dalam species atau individu. Abnormalitas Kromosom • 1. Abnormalitas jumlah kromosom * Monosomi * Trisomi • 2. Anormalitas struktur kromosom * Delesi * Duplikasi * Translokasi * Inversi * Rings Deletions: A portion of the chromosome is missing or deleted. Duplications: A portion of the chromosome is duplicated, resulting in extra genetic material. Translocations: A portion of one chromosome is transferred to another chromosome. There are two main types of translocation. In a reciprocal translocation, segments from two different chromosomes have been exchanged. In a Robertsonian translocation, an entire chromosome has attached to another at the centromere. Inversions: A portion of the chromosome has broken off, turned upside down, and reattached. As a result, the genetic material is inverted. Rings: A portion of a chromosome has broken off and formed a circle or ring. This can happen with or without loss of genetic material. Delesi • Types of deletion include the following: • 'Terminal Deletion' — a deletion that occurs towards the end of a chromosome. • Intercalary Deletion / Interstitial Addition — a deletion that occurs from the interior of a chromosome. • Microdeletion — a relatively small amount of deletion (up to 5Mb that could include a dozen genes). Efek: Small deletions are less likely to be fatal; large deletions are usually fatal DUPLIKASI TRANSLOKASI • A portion of one chromosome is transferred to another chromosome. • There are two main types of translocation. – In a reciprocal translocation, segments from two different chromosomes have been exchanged. – In a Robertsonian translocation, an entire chromosome has attached to another at the centromere. T (11, 22) reciprocal translocation – segments from two different chromosomes have been exchanged. Translokasi Robertsonian an entire chromosome has attached to another at the centromere. INVERSI KROMOSOM Inversions: A portion of the chromosome has broken off, turned upside down, and reattached. As a result, the genetic material is inverted. Ring Kromosom • Rings: A portion of a chromosome has broken off and formed a circle or ring. This can happen with or without loss of genetic material. KONSELING GENETIK • Konseling genetik merupakan proses komunikasi yang berhubungan dengan kejadian atau resikokejadian kelainan genetik pada keluarga. • Konseling genetik merupakan suatu proses pemberian informasi tentang aspek genetik dari suatupenyakit yang diberikan oleh tenaga terlatih kepada mereka yang mempunyai risiko tinggi atau kepadamereka yang memiliki gangguan-gangguan yang bisa diwariskan kepada keturunannya. • Seorang pemberi konseling genetik (konselor genetik) dapat menjelaskan tentang: - bagaimana kelainan/gangguan ini diwarisi oleh orangtua pada anak - risiko kemungkinan berulang kepada pasien,keluarga mereka dan tenaga medis yang secara langsung memberikan pelayanan kepada mereka - memberikan dukungan kepada pasien dan keluarga yang mengalami penyakit Fokus konselor genetik
• Memberikan informasi komplit dan akurat tentang gangguan-gangguan yang spesifik.
• Menentukan pasangan-pasangan yang berisiko memiliki
anak dengan gangguan-gangguantertentu.
• Memberikan informasi tentang pemeriksaan yang dapat
menjelaskan bahwa bayi memilikigangguan sebelum atau setelah lahir. Sasaran konselor genetik 1. Sedang hamil atau berencana untuk hamil yang memiliki riwayat :
- Gangguan genetik seperti : kistik fibrosis.
- Cacat lahir : bibir sumbing, - Abnormalitas kromosom : down sindrom - Retardasi mental 2. Wanita yang memiliki riwayat abortus berulang. 3. Wanita yang sulit hamil 4. Wanita yang telah dinyatakan telah terpapar dengan segala sesuatu yang berbahaya terhadap bayiyang akan dilahirkan (termasuk di dalamnya sinar x, radiasi, beberapa obt-obatan, alkohol,infeksi). 5. Wanita yang berusia di atas 35 tahun. 6. Wanita yang berkepentingan untuk mendapatkan diagnosis prenatal. 7. Wanita yang sebelumnya sudah diberitahukan bahwa kehamilannya kemungkinan memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi atau cacat lahir berdasarkan hasil USG atau pemeriksaan darah. • Mereka yang memiliki riwayat keturunan kanker dan ingin mengetahui risiko dari perkembangankanker tersebut dan cara untuk mengurangi risiko.
• Mereka yang mengalami gangguan
perkembangan seksual sekunder. Konselor 1. Ahli genetik klinik dan spesialis medis lainnya dengan keahlian dalam hal-hal yang berkaitandengan genetic di bidang mereka seperti : ahli onkologi dan ahli saraf.
2. Konselor genetic yaitu mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan kesehatan professionaldengan pelatihan khusus dan diberi sertifikat oleh HGSA (Human Genetic Sosiety Australia).
3. Pekerja social yang memiliki ketertarikan terhadap
genetic, bekerja sangat dekat dengan klinikgenetik, konselor genetik dan kelompok-kelompok yang mendukungnya. SELAMAT BELAJAR