Anda di halaman 1dari 38

CSS KERATITIS

ELSHA SASKIA 12100118021


RIFA FITRIANI DEWI 12100118190
KELOMPOK 13

PRESEPTOR: DESIE WARSOEDOEDI, DR. SPM


DEFINISI

• Keratitis adalah suatu inflamasi pada kornea, yang dapat terjadi akibat
infeksi oleh mikroorganisme maupun akibat non-infeksi karena proses
autoimun.

• Jika kornea mengalami luka akibat trauma, infeksi atau inflamasi, akan
terjadi gangguan integritas jaringan kornea sehingga terjadi kekeruhan
yang pada umumnya bersifat permanen.
EPIDEMIOLOGI

• Data WHO, 1995-2011, kebutaan akibat penyakit kornea merupakan penyebab kebutaan
kelima terbanyak di dunia setelah katarak, glaukoma, degenerasi makula, dan kelainan
refraksi.
• Negara berkembang yang beriklim tropis, kebutaan kornea menepati urutan kedua
sebagai penyebab kebutaan dan penurunan tajam penglihatan setelah katarak.
• Di Indonesia berdasarkan data survei kesehatan indera departemen kesehatan tahun 1993-
1996, kelainan kornea menempati urutan kelima sebagai penyebab kebutaan setelah
katarak, glaukoma, kelainan refraksi, serta retina.
ETIOLOGI

• Bakteri
• Fungi
• Parasit
• Virus
• Non-infeksi
KLASIFIKASI

Berdasarkan etiologi 4. Keratitis Protozoa


1. Keratitis bakteri 5. Keratitis Noninfeksi
2. Keratitis Fungi Berdasarkan letak/lokasi lesi kornea
3. Keratitis viral 1. Superfisial
a. Keratitis herpes simplex 2. Interstitial
b. Keratitis varicella zoster 3. Profunda
GAMBARAN KLINIK KERATITIS
Keratittis Epitelialis Mengenai kornea Uji fluoresein (+) uji plasido (+)
superfisialis didepan membran
bowman
Subepitel Mengenai kornea Uji fluoresein (-) Uji plasido (+)
dibawah epitel
kornea
Profunda/interstisialis Didalam stroma Didalam stroma Uji fluoresein (-) Uji plasido (-)
kornea kornea

Penyulit keratitis yang dapat terjadi pada keratitis adalah sbb:


• Radang kornea menahun
• Infeksi virus pada kornea kronik dan menahun
• Luka terbuka pada kornea (ulkus kornea)
• Kornea edema dan parut pada kornea
• Penglihatan menurun, kebutaan akibat jaringan parut, perforasi kornea, dan endoftalmus
1. KERATITIS BAKTERI

• Definisi: gambaran khas keratitis bakteri adalah perkembangannya yang cepat, destruksi
kornea bisa terjadi 24-48 jam pada beberapa bakteri virulen tertentu.
• Negara maju: staphylococcus epidermidis atau staphylococcus koagulase (-)
• Negara berkembang: pseudomonas spesies
• Penyebab predisposisi: pemakaian lensa kontak, trauma, kontaminasi obat tetes
FAKTOR RESIKO

• Penggunaaan lensa kontak. Lensa kontak dapat menyebabkan hipoksia dan mikrotrauma.
• Trauma dan kerusakan epitel, termasuk trauma operasi
• Reaksi konjungtivitis menahun, penyakit permukaan mata: mata kering, trikiasis,
entropion, dan penurunan sensibilitas kornea.
• Faktor lain : Defisiensi vitamin A, Daya imunitas yang berkurang
KLASIFIKASI BAKTERI PENYEBAB KERATITIS

• Gram negatif aerob/batang fakultatif anaerob: pseudomonas, eschericia, klebsiela, serrata,


proteus, actinobacillus, haemophilus
• Batang gram neatif anaerob: Bacteroides, fusobacterium
• Coccus gram negatif dan coccobacili (aerob): neiseria, moraxella
• Batang gram positif: bacillus, clostridium
• actinomys`cetes dan organisme terkait: corynebacterium, propianibacterium, actinomyces
PATOGENESIS
Menempelnya bakteri (Neisseria gonorrhoeae, corynebacterium diphteriae) berpenetrasi langsung melalui epitel
kornea yang intak (tapi kebanyakan bakteri tidak memiliki kemampuan ini)

Menginvasi stroma yang difasilitasi oleh proteinase yang mampu menghancurkan membran basal serta matrix
ekstraselular

Enzim matrix metalloproteinase yang dieksresikan dalam bentuk infaktif oleh keratosit stroma akan teraktivasi
pada infeksi bakteri

Innvasi bakteri difasilitasi oleh sejumlah eksotoksin seperti fosfolipase (pada Pseudomonas aeruginosa),
hemolisin, dan eksotosin A
Saat bakteri menginvasi jaringan lebih dalam, terjadi pnghentian respon imun host

Protease dan elastase menyebabkan kerusakan kornea yang berat (menghancurkan membran basal, laminin,
proteoglikan, matriks ekstraseluler dan kolagen)
MANIFESTASI KLINIS

• Symptom:
• Mata merah disertai penurunan tajam penglihatan: buram berkabut
• Inflamasi menyerang permukaan kornea: rasa nyeri hebat serta sensitivitas berlebihan terhadap cahaya/fotofobia, serta
kadang berair
• Sekret purulent atau mukopurulent

• Sign:
• Kemosis dan pembengkakan kelopak mata pada kasus berat
• Defek epitel disertai infiltrat yang terwarnai oleh fluoresen (+)
• Edema stroma. Lipatan membran descement dan uveitis anterior; infiltrasi kornea secara cepat hipopion
• Ulserasi berat dapat mengakibatkan decematokel dan perforasi, terutama pada infeksi pseudomonas.
• Injeksi konjungtiva dan sklera
• Infiltrat kornea dengan atau tanpa hipopion di bilik mata depan, dan blefarospasme
PENGOBATAN ANTIBIOTIKA

GRAM (-) RODS GRAM (+)TOBRAMISIN


Tobramisin Cefazoline
Ceftazidime Vancomycin
Fluoroquinolone Moxifloxacin/gatofloxacin
GRAM (-) COCCUS
Cefriaxone
Ceftazidimine
Moxiloxacin/gatifloxacin
2. KERATITIS FUNGI / JAMUR

- Keratitis jamur jarang terjadi dibandingkan keratitis bakterial. Dimulai dengan adanya
suatu trauma pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian tumbuh-tumbuhan.
- Etiologi: Kebanyakan jamur: filamentous: fusarium sp, aspergilus sp (pasien trauma,
tumbuhan,kontak lensa); yeast: candida sp (pasien riwayat penyakit sebelumnya,
pembedahan nkornea, penggunaan obat imunosupresif jangka panjang kortikosteroid)
- Faktor resiko: efek samping penggunaan antibiotik, kortikosteroid yang tidak tepat,
pemakaian kontak lensa
• Manifestasi klinis
• pasien mengeluhkan sakit mata hebat, berair, penglihatan menurun, dan silau
• infiltrat kelabu, hipopion, peradangan, ulserasi superfisial, dan satelit bila
terletak di dalam stroma
• cincin endotel dengan plaque tampak bercabang, gambaran satelit pada kornea
dan lipatan descemet
• Diagnosis:
• pemerikasaan mikroskopik dengan KOH 10% terhadap kerokan kornea yang mennunjukkan adanya hifa

• Pengobatan
• dirawat dan diberikn natamisin 5% (keratitis jamur filamentosa, fusarium sp)
• ampotherisin B 0,15%-0,30% (keratitis yeast, aspergilus sp)

• Pengobatan sistemik
• ketokonazole (200-600 mg/hari) dan sikloplegik
• TIO  diberi obat anti glaukoma, keratoplasti dilakukan jika tidak ada perbaikan.penyulit yang dapat
terjadi adalah endoftalmitis
• Pengobatan anti jamur
Polines (amfoterisin B, natamisin, Nystatin)
 Azoles (imidazole, ketokonazole, myconazole)
 triazoles (fluconazole, voriconazole)
 fluinated pyrimidin (flucytocine)
3. KERATITIS VIRUS

- Virus yang mengakibatkan infeksi pada kornea termasuk infeksi virus pada
saluran nafas seperti adenovirus dan semua yang menyebabkan demam.
- keratitis herpetik: disebabkan o/ herpes simpleks dan herpes zoster
a. Keratitis herpes simpleks
- Penyebab penyakit mata utama dewasa dapat mengakibatkan infeksi kornea kronis.
- Gejala: berupa terbentuknya pembuluh darah halus pada mata, penglihatan berkurang,
jaringan parut dan glaukoma
- Dibagi dalam 2 bentuk: epitelial= dendritik dan stromal= diskiformis
• Pengobatan
- IDU merupakan obat antiviral bersifat stabil. Bekerja menghambat sintesis DNA
virus manusia, shingga bersifat toksik untuk epitel normal dan tidak boleh
dipergunakan lebih dari 2 minggu.
- Terdapat dalam larutang 1% dan diberikan setiap jam
- Salep 0,5% diberikan setiap 4 jam
- Vibrabin sama dengan IDU tapi ada dalam bentu salep
- Trifluorotimidin (TFT) sama dengan IUD, diberikan 1% setiap4 jam
- Acyclovir bersifat selektif terhadap sintesis DNA virus. Dalam bentuk salep 3 %
yang diberikan setiap 4 jam
• Keratitis dendritik=epitelial
- Kerusakan terjasi akibat pembelahan virus di dalam sel epitel, yang akan mengakibatkan
kerusakan sel dan membentuk tukak korne superficial.
- Keratitis superfisial yang membentuk garis infiltrat pad apermukan kornea yang
kemudian membentu cabang
- Gejala: keratitis ringan, fotofobia, kelilipan, tajam penglihatan turun, konjungtiva
hiperemia disertai dengan sensibilitas kornea yang hipestesia
• Keratitis disiformis
- Membentuk kekeruhan infiltrat yang bulat atau lonjong di dallam jaringan kornea.
- Merupakan keratitis profunda superficial
- Merupakam reaksi aleergi ataupun imuunologik terhadap infeksi virus herpes simpleks
pada permukaan kornea
• B. Keratitis varicella zoster
- Adanya infeksi pada ganlion gaseri saraf trigeminus
- Gejala: rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan berasa hangat, penglihatan
berkurang dan merah.
- Pengobatan: acyclovir dan pada usia lanjut diberi steroid
- Dapat disertai: konjungtivitis, keratitis pungtata, neurotrofik keratitis, uveitis, skleritis,
glaukoma, dan neuritis
4. KERATITIS ACHANTAMOEBA

• Etiologi: protozoa acantamoeba


• Faktor resiko: pemakaian lensa kontak, paparan air atau tanah yang terkontaminasi
• Gejala: nyeri hebat sampai kepala, mata merah dan fotofobia
• Gamabaran klinis: ulkus kornea indolen, infiltrat perineural, dan stromal ring infiltrate pada
kasus yang sudah lanjut
• Diagnosis: dengan menggunakan kultus media agar non- nutrien yang dilapisi e. Coli.
• Diagnosis banding: meliputi keratitis herpetik, keratitis jamur, keratitis mikrobakterial, dan
infeksi ocardia di kornea
NON INFEKSI

1. Infiltrat dan ulkus marginal


- Merupakan komplikasi sekunder blefarokonjungtivitis
staphylococcus dam konjungtivitis kock-weeks
(haemophilus aegyptius)
- Infiltrat dan ulkus marginal ini berawal dari infiltrat oval
dan linear yang terletak pada kornea
- Dan terpisah oleh limbus oleh sebuah area transparan
/beningyang disebut lucid interval. Bertahan 7-10 hari
- Ulkus disertai blefarokonjungtivitis umumnya berulang
2. ulkus mooren
• Penyebab belum diketahui (idiopathik)
• Diduga terjadi karena proses autoimun
• Terjaadinya ulsrasi bagian perifer kornea
60-80% terjadi unilteral ditandai rasa
nyeri, penggaungan limbus serta kornea
perifer yang berjalan progresif sehingga
berisiko untuk terjadinya perforasi kornea
3. keratokonjungtivitis
- Reaksi peradangan kornea an konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadao adenovirus tipe 8,19 atau 37.
- Gejala umum: demam, gangguan saluran nafas, penglihatan menurun , merasa seprti ada benda asing, berair kadang
disertai nyeri
- Gejala klinis: ditemukan edema kelopak dan folikel konjungtiva pseudomembran pada konjungtiva tarsal yang
membentuk jaringan parut, kelenjar preaurikel membesar. Pada kornea terdapat keratitis pungtata yang pada
minggu pertama terlihat difus dipermukaan kornea.
- Pengobatan: akut  dikompres dingin.
- Bila ada kekeruhan kornea dan penurunan visus yang berat diberikan steroid tetes mata 3x/hari, IDU
4. Fliktenular
- Sering ditemukan berbentuk sebagai benjolan
abu-abu yang pada kornea terlihat sebagai:
a. Ulkus fasikular menjalar melintas kornea
dengan pembuluh darah jelas dibelakangnya
b. Flikten multiple di sekitar limbus
c. Ulkus cincin yang merupakan gabungan ulkus
- pengobatan: steroid dan sistemik
BERDASARKAN LETAK LOKASI LESI KORNEA

1. Keratitis pungtata
- Terkumpul di daerah membran bowman dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak halus
- Disebabkan oleh hal yang tidak spesifik dapat terjadi aa moluskum kontagiosum, akne rosasea,
herpes simpleks, herpes zooster
- Kelainan dapat berupa:
a. Keratitis pungtata epitel
b. Keratitis pungtata
c. Pada konjungtivitis vernal dan konjungtivitis atopik ditemukan bersama-sama papil raksasa
1. Keratitis pungtata superfisial
- Radang pada kornea berupa multiple, kecil,
diprmukaan, kornea akibat infeksi bakteri
(chlamydial , staphylococcal), def. Vit B2,
infeksi virus
- Gejala: pasien mengeluhkan sakit, silau, maa
merah, rasa kelilipan.
- Pasien diberi airm ata buautan, tobramisin
tetes mata, dan sikloplegik
2. KERATITIS INTERTISIAL

• Merupakan keratitis nonsupuratif profunda disertai dengan neovaskularisasi. Disebut juga


keratitis parenkimatosa
- Gejala: fotofobia, lakrimasi, kelopal meradang, skit, dan menurunnya visus.
- Penyebab: bakteri, virus dan jamur, trauma.
- Gambaran klinis: permukaan kornea seperti kaca, injeksi siliar disertai serbukan
pembuluh ke dalam sehingga gambaran merah kusam atau apa yang disebut “salmon
patch” dari hutchinson. Seluruh kornea berwarna merah cerah
3. Keratitis profunda
- Pengobatan tergantung pada penyebabnya berupa antibiotik, antijamur dan antivirus.
- sulfas atropin tetes mata untuk mencegah sinekia akibat terjadinya uveitis dan
kortiosteroid tetes mata.
ALHAMDULILLAH,
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai