Anda di halaman 1dari 15

L/O/G/O

EUTHANASIA

dr. Wisnaningsih S
EUTHANASIA
I. PENDAHULUAN
→ Dokter / Nakes lainya → DILEMNA
 Meneruskan bantuan pengobatan ~ sumpah yang
di ikrarkan waktu menjadi dokter & tujuan ilmu
kedokteran atau
 Menghentikan bantuan pengobatan → lebih cepat

 Melakukan sesuatu → pasien †
→ ASPEK HUKUM & ASPEK AGAMA????????

dr. Wisnaningsih S
Pengertian
• Euthanasia → Bahasa Yunani
• Euthanatos → Eu : baik
Thanatos : mati

 Mati Baik
 Mati dengan Tenang
→ Tindakan pemutusan kehidupan dengan maksud
membebaskan pasien dari penderitaan yang tak
tersembuhkan
dr. Wisnaningsih S
KONSEP “ MATI “
Dahulu : Mati → Jantung & paru2 tak bekerja → tak perlu
diberi pertolongan
Sekarang : ICU → fasilitas Canggih
 Jantung berhenti → dipacu untuk kerja lapangan
 Paru2 → Dipompa agar kembali kembang kempis

 Kapan Dokter, Secara normal boleh


menyatakan “ Secara Tehnis “ manusia
telah mati ??
 Dimana Titik temu antara pandangan :
 † secara moral ?
 † secara tehnis ?
dr. Wisnaningsih S
Beberapa KONSEP

 MATI → Berhentinya darah mengalir, berhentinya jantung


→ organ yang memompa darah mengalir kearah tubuh

 MATI → Saat terlepasnya nyawa dari tubuh

 MATI → Hilangnya kemampuan tubuh secara permanen


(irreversible loss of ability)

 MATI → Hilangnya kemampuan manusia secara permanen


untuk kembali sadar & melakukan interaksisosial

dr. Wisnaningsih S
Commissie dari Gezond heidsraad (Belanda)

 Euthanasia → perbuatan yang dengan sengaja


memperpendek hidup ataupun dengan sengaja
tidak berbuat untuk memperpanjang hidup demi
kepentingan si pasien oleh seorang dokter ataupun
bawahan yang bertanggungjawab padanya
 PEMBAGIAN / JENIS EUTHANASIA :
→ ditinjau dari berbagai Sudut :
 Cara Pelaksanaan
 Dari mana datang permintaan
 dll
dr. Wisnaningsih S
Beberapa Jenis

1. EUTHANASIA AKTIF
2. EUTHANASIA PASIF
3. EUTHANASIA VOLUNTER

Frans Magnis Suseno → 4 arti Euthanasia


mengikuti J. Wundeli
1. EUTHANASIA MURNI
2. EUTHANASIA PASIF
3. EUTHANASIA TIDAK LANGSUNG
4. EUTHANASIA AKTIF
dr. Wisnaningsih S
Ditinjau dari ke 2 segi

1 EUTHANASIA PASIF SUKARELA

2 EUTHANASIA AKTIF TIDAK SUKARELA

3 EUTHANASIA AKTIF LANGSUNG TIDAK SUKARELA

4 dll

dr. Wisnaningsih S
EUTHANASIA , ditinjau dari :
1.SEGI PERMINTAAN
a Euthanasia Sukarela (atas permintaan pasien),
dilakukan secara sadar & biasanya diminta
berulang-ulang

b Euthanasia Tidak Sukarela (tidak atas permintaan


pasien ) → pasien sudah tidak sadar & biasanya diminta
oleh keluarga pasien

dr. Wisnaningsih S
Lanjutan ….
2. CARA PELAKSANAANNYA
a Euthanasia Pasif → Perbuatan menghentikan/menyabut
segala tindakan/pengobatan yang perlu untuk
mempertahankan hidup manusia

b Euthanasia Aktif → perbuatan yang dilakukan secara medis


melalui intervensi aktif oleh seorang dokter, dengan tujuan
mengakhiri hidup manusia
 Euthanasia Aktif Langsung → Tindakan medis terarah
yang diperhitungkan akan dapat mengakhiri/memperpendek
hidup
 Euthanasia Aktif Tak Langsung → Tindakan medis untuk
riyankan → Tapi tahu adanya resiko, yang dapat mengakhiri
hidup
dr. Wisnaningsih S
ASPEK HUKUM EUTHANASIA
di INDONESIA
 Belum ada per UU –an yang secara jelas
mengatur tentang EUTHANASIA

 Namun ada ketentuan pasal-pasal dalam


KUHP →dimana EUTHANASIA diatur secara tersilat
!! (Pasal 304, 306, 344)

 EUTHANASIA aktif / pasif tampa permintaan


→ (Pasal 338, 340, 359, 345 KUHP)

dr. Wisnaningsih S
1. SEGI PERMINTAAN
a. EUTHANASIA SUKARELA → (atas permintaan pasie) dilakukan
secara sadar, & diminta berulang-ulang
b. EUTHANASIA TIDAK SUKARELA → (tidak atas permintaan pasien),
pasien sudah tidak sadar & biasanya diminta oleh keluarga pasien

2. CARA PELAKSANAAN

a. EUTHANASIA PASIF → Perbuatan menghentikan / mencabut segala


tindakan / pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup
manusia
b. EUTHANASIA AKTIF → Perbuatan yang dilakukan secara medis melalui
intervensi aktif oleh seorang dokter, dengan tujuan mengakhiri hidup
manusia
dr. Wisnaningsih S
EUTHANASIA AKTIF
EUTHANASIA AKTIF LANGSUNG → Tindakan
medis terarah yang diperhitungkan akan dapat
mengakhiri / memperpendek hidup

EUTHANASIA TAK LANGSUNG → tindakan


medis untuk riyankan → TAPI tahu adanya
risiko yang dapat mengakhiri hidup

dr. Wisnaningsih S
EUTHANASIA & HUKUM
 Pasal 338
 Pasal 340
 Pasal 341
 Pasal 343
 Pasal 344
 Pasal 345
 Pasal 359
 Pasal 48
 Pasal 50

dr. Wisnaningsih S
L/O/G/O

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai