Anda di halaman 1dari 16

Tim Logika

Logika Sebagai
Tool Of Sains
Filsafat Pendidikan IPA
Pascasarjana Pendidikan Sains
Universitas Negeri Surabaya
Logika Sebagai
Tool Of Sains
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Filsafat Pendidikan IPA Oleh :
yang di ampu oleh Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Mohammad Rif'an Falah Fatahillah
Dan Dr. Z A Imam Supardi, M.Si. Moh. Shohib
Siti Mahmudah
Fauziyah Khoirin Nisyah
Milda

Tim Logika
Contoso Ltd.
2
DEFINISI LOGIKA

George F. Kneller Irving M. Copi Herbert Scarles Evert Beth Boruch Body

Dalam buku Logic of Memaknai kata Menegaskan logika Merumuskan logika


Mengemukakan
Language Education logika sebagai ilmu deduktif adalah ilmu sebagai penelaahan
konsepsi logika
mendefinisikan yang mempelajari tentang norma-norma tentang kesalahan
sebagai suatu teori
logika sebagai metode dan hukum- dan prinsip-prinsip dari jenis-jenis
tentang penyimpulan
penyelidikan tentang hukum yang dari penyimpulan penyimpulan yang
deduktif
dasar-dasar dan digunakan untuk yang sah berbeda
metode berpikir membedakan
benar. penalaran yang benar
dan salah
Tim Logika
Contoso Ltd.
3
DEFINISI LOGIKA
Penalaran Induktif : Kegiatan berpikir dimana
pernyataan yang bersifat khusus menjadi pernyataan yang
bersifat umum.
Contoh : Semisal sebuah fakta menyatakan
bahwa kambing memiliki mata, gajah memiliki mata, sapi
memiliki mata, kucing memiliki mata, sapi memiliki mata,
dan hewan-hewan lainnya. Beberapa pernyataan tersebut
Joel Kupperman &
dapat disimpulkan menjadi kesimpulan yang bersifat umum
Shedon Lachman Arthur S. McGrade yaitu semua binatang memiliki mata.

Logika adalah cabang Mengemukakan bahwa Penalaran Deduktif : Kegiatan berpikir dimana
ilmu Sistematis logika pada umumnya pernyataan yang bersifat umum disimpulkan menjadi
mengenai penyusunan digolongkan sebagai pernyataan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan
dan pengembangan dari suatu bagian dari
aturan-aturan formal,
secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir yang
filsafaf yang berkaitan dinamakan silogismus/silogisme. Silogisme disusun dari
prosedur-prosedur dengan sistem-system
normatif, dan ukuran- dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
penyimpulan.
ukuran bagi Semua makhluk mempunyai
Premis Mayor
penyimpulan yang sah mata
Sapi adalah seekor makhluk Premis Minor
Tim Logika
Contoso Ltd.
Jadi sapi mempunyai mata Kesimpulan 4
Karakteristik Penalaran
○ Penalaran adalah kegiatan berpikir yang mempunyai
karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran
○ Penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu Adanya suatu pola
berpikir yang secara luas disebut logika dan Proses berfikirnya
bersifat analitik.

Tim Logika
Contoso Ltd.
5
Sejarah Logika

Ariestoteles Roger Bacon, Petrus Hispanus Wordview


silogisme Ars magna

SM Abad 13

Tahun 2 Hijriyah Abad 15

Al-Kindi dan Francis Bacon


Al-Farabi Penalaran Induktif

Tim Logika
Contoso Ltd.
6
FASE PERKEMBANGAN
LOGIKA

Konsep atau istilah Proposisi atau Silogisme


kalimat pernyataan

sebuah tangkapan akal sebuah pemikiran penalaran yang


manusia mengenai suatu yang dinyatakan terbentuk dari
obyek, baik bersifat dalam bentuk hubungan dua buah
material, maupun non- Bahasa. Meskipun proposisi, yang
tidak semua yang akhirnya akan
material. Ia juga sering
ada dalam pikiran menghasilkan
dimaknai sebagai manusia mampu sebuah kesimpulan.
sebuah makna yang diungkapkan dengan
dikandung oleh suatu kata-kata
obyek. Tim Logika
Contoso Ltd.
7
Hubungan Logika dengan
Filsafat
Instrumentalisme Formalisme
Logika dianggap
Logika dianggap sebagai sebuag jalur
sebagai sebuah sarana yang harus dilalui
atau instrument dalam menyelesaikan
masalah

Universalisme Saintisme
Logika bisa dijadikan Logika sebagai alat
dasar dalam penarikan control dan baca dari
kesimpulan secara ilmu pengetahuan
umum.
“Universal Postulates
Of All Reasoning”

Tim Logika
Contoso Ltd.
8
EPISTIMOLOGI
LOGIKA
Epistemologi sendiri berasal dari
bahasa Yunani, yaitu "episteme“ yang
bermakna pengetahuan sedangkan
"logos" dimaknai dengan ilmu ataupun
wacana. Jadi "Epistemologi" dimaknai
dengan ilmu yang mempelajari tentang
asal mula pengetahuan atau juga bisa
diartikan sebagai ilmu yang
menentukan cara berfikir manusia.
Epistemologi Logika adalah
bagaimana cara atau jalan berfikir
dalam penarikan kesimpulan. Menurut
Rakhmat(2013) terdapat dua cara
penarikan kesimpulan yaitu cara
induktif dan deduktif

Tim Logika
Contoso Ltd.
9
Metode Berlogika
Deduktif Induktif
○ (Rasionalisme/Logika Minor) ○ (Empirisme/Logika Mayor)
○ suatu kerangka atau cara berfikir yang bertolak dari ○ cara berfikir untuk menarik kesimpulan dari
sebuah asumsi atau pernyataan yang bersifat umum pengamatan terhadap hal yang bersifat
untuk mencapai sebuah kesimpulan yang bermakna partikular kedalam gejala-gejala yang bersifat
lebih khusus umum atau universal.
○ Pola penarikan kesimpulan dalam metode deduktif ○ Generalisasi adalah salah satu ciri yang paling
merujuk pada pola berfikir yang disebut silogisme. khas dalam metode induksi.
Yaitu bermula dari dua pernyataan atau lebih dengan
sebuah kesimpulan.

Tim Logika
Contoso Ltd.
10
Alur Penalaran Ilmiah

Bagan di kutip dari perkuliahan Filsafat Pendidikan IPA yang diampu


oleh Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Dan Dr. Z A Imam Supardi, M.Si. Tim Logika
Contoso Ltd.
11
Alur Penalaran Ilmiah
Teori Koherensi
Menurut teori koherensi suatu pernyataan dianggap benar bila pernyatan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap
benar.
Teori Korespondensi
Menurut teori korespondensi suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi dengan obyek yang dituju oleh
pernyataan tersebut.
Teori Pragmatis
Menurut teori ini, kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Tim Logika
Contoso Ltd.
12
Manfaat Logika (Aksiologi Logika)

1. Membantu setiap orang yang 2. Meningkatkan kemampuan berpikir


mempelajari logika untuk berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif
secara rasional, kritis, tepat, tertib,
metodis, dan koheren

3. Menambah kecerdasan dan 4. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan


meningkatkan kemampuan berpikir menghindari kekeliruan serta kesesatan.
secara tajam dan mandiri

Tim Logika
Contoso Ltd.
13
CONTOH
LOGIKA
Manusia mampu bernapas di
Manusia bisa menahan napas Manusia bisa bertahan tanpa
dalam air dengan
sampai 5 jam minum selama satu bulan
menggunakan paru-paru

Pernyataan tersebut jelas Jelas pernyataan tersebut Pernyataan tersebut tentu


tidak benar. Kenyataannya tidak benar, sebab faktanya saja tidak masuk akal,
manusia tidak dapat menurut penelitian rata-rata faktanya manusia normal
bernapas di dalam air karena manusia normal hanya bisa hanya mampu bertahan
paru-paru manusia tidak menahan napas selama 30-60 selama 3-4 hari tanpa
dapat memisahkan serta detik dan otak manusia minum, itupun dipengaruhi
menyerap O2 dari dalam air. normal akan mengalami oleh faktor usia, kesehatan
Desain paru-paru manusia kerusakan secara permanen tubuh, cuaca, dll.
ini memang diperuntukan setelah 4 menit jika tidak
untuk menyerap udara mendapat oksigen.
oksigen, bukan air. Tim Logika
Contoso Ltd.
14
Daftar Rujukan
Anwar, Muhammad.2015. Filsafat Pendidikan. Jakarta : PT Aditya Andrebina Agung

Rahmat, Muhammad. 2013. Pengantar Logika Dasar. Bandung: Logos Publishing

Mustofa, Imroan. 2016. Jendela Logika dalam Berfikir: Deduksi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran Ilmiah.
Surabya: Jurnal El-Banat

Tim Logika
Contoso Ltd.
15
Tim Logika

Thank You
Moh. Shohib
Moh. Rif’an Falah Fatahillah
Siti Mahmudah
Fauziyah Khoirin Nisyah
Milda

Anda mungkin juga menyukai