Nim : K1A1 13 103 Pembimbing: dr. Topan Binawan, Sp.PD Anatomi Histologi Regulasi Hormon Tiroid Fungsi Fisiologi Tiroid Efek metabolism basal dan produksi panas Efek simpatomimetik Efek kardiovaskuler Efek pertumbuhan dan system saraf TIROIDITIS AKUT • Istilah tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid. Tiroiditis dapat diklasifikasikan berdasarkan timbulnya gejala, etiologi yang mendasari, dan gejala klinis. • Tiroiditis supuratif akut (AST) paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Kadar hormon tiroid umumnya normal pada AST. Beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan kondisi ini adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus hemolyticus, dan Nocardia spp. Meski jarang terjadi, acute thyoriditis juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, seperti Pneumocystis jiroveci dan Candida sp. DEFINISI • Tiroiditis menular: Infeksi kelenjar tiroid jarang terjadi karena terbungkus dengan suplai darah yang kaya dan drainase limfatik yang luas. Biasanya terjadi pada orang tua, orang dengan penyakit kronis dan immunocompromised • Tiroiditis akibat radiasi: Pengobatan radiasi untuk kanker leher dapat menyebabkan tiroiditis, diikuti oleh hipotiroidisme EPIDEMIOLOGI • Diperkirakan sekitar 200 juta orang di dunia mengalami penyakit tiroid. Penyakit Tiroiditis Supuratif Akut [AST] jarang terjadi. Ini menyumbang 0,1-0,7% dari semua penyakit tiroid ETIOLOGI • Agen penyebab terisolasi yang paling umum dari AST adalah staphylococcus aureus. Bakteri lain seperti streptococcus, pneumococcus, salmonella, klebsiella dan jarang mycobacterium merupakan penyebab penting dari AST. Anaerob seperti propionibacterium, actinomyces dan Peptostreptococcus juga telah dilaporkan menyebabkan AST PATOGENESIS • Dalam Tiroiditis infeksiosa disebabkan oleh bakteri gram positif seperti streptococcus, staphylococcus, atau jamur, infeksi mikoparasit. • Penghancuran parenkim tiroid menyebabkan tiroiditis akibat radiasi setelah terpapar yodium radioaktif untuk pengobatan penyakit Graves atau kanker tiroid dan radiasi dosis tinggi ke leher untuk limfoma dan kanker kepala dan leher lainnya. MANIFESTASI KLINIS
Eritema pada kelenjar demam nyeri leher tiroid, limfadenopati DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Pasien tiroiditis supurativa • Pada pemeriksaan fisik • Ultrasonografi tiroid, kultur bakteri ini biasanya didapatkan nyeri tekan pada darah, aspirasi jarum halus mengeluh rasa sakit yang kelenjar tiroid, fluktuasi, dengan pewarnaan gram hebat pada kelenjar tiroid, eritema pada kelenjar tiroid, harus dilakukan jika panas, memggigil, disfagi, limfadenopati. gambaran klinis mencurigai disfoni, sakit leher depan, tiroiditis menular. Tes fungsi nyeri tekan, ada fluktuasi tiroid biasanya normal, tetapi dan eritem. dalam kasus yang jarang • Pasien tiroiditis radiasi ada terjadi, hipo atau riwayat radiasi 5-10 hari hipertiroidisme dapat sebelumnya ditemukan TATALAKSANA
Pasien dengan tiroiditis supuratif dapat ditangani dengan manajemen
non-bedah. Antibiotik digunakan untuk mengendalikan infeksi. NSAID digunakan untuk mengontrol nyeri leher yang parah dan peradangan. Intervensi bedah, seperti drainase abses, dapat dilakukan jika diindikasikan secara klinis. TATALAKSANA
Tiroiditis akibat radiasi: Pengobatan bergejala dengan NSAID atau
prednison pada kasus yang parah. Pasien-pasien ini meningkatkan risiko hipotiroidisme dan harus diikuti dengan tes fungsi tiroid PROGNOSIS Apabila pasien diterapi dengan antibiotic yang tepat, maka kelainan tiroid ini umumnya bersifat self limiting. Kelainan tiroid ini jarang menimbulkan komplikasi apabila diterapi dengan baik. KOMPLIKASI • Myxedema coma: Ini adalah keadaan darurat medis dan ditandai dengan hipotiroidisme parah dengan gambaran klinis hipotermia, hiponatremia, bradikardia TERIMAKASIH