SUMBER: PAPDI IV
DEFINISI
KLASIFIKASI DISMOTILITAS
GASTROINTESTINAL
Dismotilitas Esofagus
Dismotilitas Gaster
Sklerosis sistemik(skleroderma)
Dermatomiositis dan polimiositis
Distrofi miotonik (Miotonika distrofia, penyakit Steinert)
Amioloidosis
-
Penyakit Parkinson
Neuropati viseral karena obat
Neuropati viseral paraneoplastik
lnfeksi virus
Diabetes Melitus
Sklerosis multiple
Gangguan sistem saraf pusat
Gangguan seteiah anastomosis Roux-en-Y
Divertikulosis jejunum
Dismotilitas Anorektal
- Megarektum
- Penyakit Hirschprung
- Disinergi dasar pelvis
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
Evaluasi pasien yang diduga rnenderita gangguan motilitas
usus halus:
Singkirkan kemungkinan penyakit yang dapat diobati
seporti ohstru ksi mekanik, kelainan mukosa , penyakit
usus inflamatorik (IBM sindrom pasta gastrektomi,
kelainan rnetabolik dan efek samping obat.
Sepertiga pasien merupakan sindrom usus iritabel (IBS)
Harus dicari apakali ada penyakit diluar usus misal dari
riwayat keluarga atau secara kllnik ada penyakit sistemik
Selain mengobati gejala gangguan motilitas, bila
didapatkan penyakit dasar yang menyebabkan harus
diobati juga secara tepat.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi yaitu ileus, dehidrasi,
malnutrisi, tak dapat buang air besar.
PENCEGAHAN
Pencegahaan yang baik yaitu perbaiki pola hidup, dan
pola makan minum yang balk. Pada kelainan motilitas
sekunder, memperbaiki penyakit dasarnya.
PROGNOSIS
Prognosis tergantung penyakit dan penyebab, Bila
hanya fungsional prognosisnya cukup balk.
KESIMPULAN
Dismotilitas saluran cerna cukup banyak
ditemukan pada manusia. Dalam
mendiagnosis gangguan motilitas saluran
cerna bagian atas dan bawah perlu dicari
apakah fungsional atau organik. Selain
mengobati gangguan motifitasnya, usahakan
obati penyakit dasar penyebabnya.
TERIMAKASIH