Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI

“DIABETES MELLITUS”
KELOMPOK 5 :
CITRAWATI
DEWI AYU AGUSTIN
NUR SABILA BLESZINKY
SELLA OKTAVIANI
SITI KHOIRUNNISA
···DEFINISI ···

Diabetes mellitus (DM) adalah kelompok gangguan


metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia dan
kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein.

(Dipiro edisi 9 hal 161)


···EPIDEMIOLOGI···
• DM mempengaruhi sekitar 20,8 juta orang di Amerika Serikat, atau 7% dari populasi. Sementara sekitar
14,6 juta orang telah didiagnosis, 6,2 juta orang yang menderita DM tidak menyadari bahwa mereka
menderita penyakit tersebut. Di seluruh dunia, jumlah orang dengan DM diperkirakan akan meningkat
menjadi 35% pada tahun 2025.

• Prevalensi DM meningkat dengan bertambahnya usia dari sekitar 2% individu yang berusia 20 hingga 39
tahun menjadi 20,9% individu yang berusia lebih dari 60 tahun.1 Seiring bertambahnya usia populasi,
insiden DM diperkirakan akan meningkat.

• DM tipe 2, yang sebelumnya disebut DM onset dewasa atau tidak tergantung insulin, adalah bentuk penyakit
yang paling umum dan menyumbang sekitar 90% hingga 95% dari semua kasus yang didiagnosis.1 DM tipe
2 ditandai dengan defisiensi insulin relatif dan resistensi insulin.

• DM tipe 1, yang sebelumnya disebut DM yang bergantung pada insulin atau awitan remaja, merupakan 5%
hingga 10% dari semua kasus DM yang didiagnosis. DM DM tipe 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak
dan orang dewasa yang berusia di bawah 30 tahun, meskipun penyakit dapat muncul pada semua umur.
···PATOFISIOLOGI···
• DM tipe 1 (5% -10% dari kasus) biasanya berkembang pada masa kanak-kanak atau dewasa awal dan hasil
dari penghancuran sel β pankreas yang dimediasi autoimun, yang mengakibatkan defisiensi absolut insulin.
Proses autoimun dimediasi oleh makrofag dan limfosit T dengan autoantibodi terhadap antigen sel β (misalnya,
antibodi sel pulau, antibodi insulin).

• DM tipe 2 (90% kasus) ditandai dengan kombinasi beberapa derajat resistensi insulin dan defisiensi insulin
relatif. Resistensi insulin dimanifestasikan oleh peningkatan lipolisis dan produksi asam lemak bebas,
peningkatan produksi glukosa hati, dan penurunan penyerapan otot rangka glukosa.

• Penyebab diabetes yang tidak umum (1% -2% kasus) termasuk gangguan endokrin (misalnya, akromegali,
sindrom Cushing), diabetes mellitus gestasional (GDM), penyakit pada pankreas eksokrin (misalnya,
pankreatitis), dan obat-obatan (misalnya, glukokortikoid , pentamidin, niasin, α-interferon).

• Komplikasi mikrovaskular meliputi retinopati, neuropati, dan nefropati. Komplikasi makrovaskular termasuk
penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer.

(Dipiro Edisi 9 Hal 161)


TANDA & GEJALA

Polidipsia

Tipe 1 : Turunnya
Polifagia Berat Badan Poliuria
Tipe2 : Obesitas

Penglihatan
Polifagia
Kabur
···DIAGNOSA···
Dipiro ed 9 th 2015 hal 161
(dipiro ed 9 th 2015 hal 161 (
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa
adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam.

Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah


Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban
glukosa 75 gram.

Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl


dengan keluhan klasik.

Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan


metode yang terstandarisasi oleh National
Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP)
···PEMERIKSAAN PENUNJANG···
• Evaluasi Laboratorium
• HbA1c diperiksa paling sedikit 2 kali dalam 1 tahun pada pasien yang mencapai sasaran terapi
dan yang memiliki kendali glikemik stabil. dan 4 kali dalam 1 tahun pada pasien dengan
perubahan terapi atau yang tidak mencapai sasaran terapi.
• Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan.
• Penapisan Komplikasi
Penapisan komplikasi harus dilakukan pada setiap penderita yang baru terdiagnosis. DMT2 melalui
pemeriksaan :
• Profil lipid dan kreatinin serum.
• Urinalisis dan albumin urin kuantitatif.
• Elektrokardiogram.
• Foto sinar-X dada
• Funduskopi dilatasi dan pemeriksaan mata secara komprehensif oleh dokter spesialis mata atau
optometris.
• Pemeriksaan kaki secara komprehensif setiap tahun untuk mengenali faktor risiko prediksi ulkus
dan amputasi: inspeksi, denyut pembuluh darah kaki, tes monofilamen 10 g, dan Ankle Brachial
Index (ABI).
···ALGORITMA···

Anda mungkin juga menyukai