Anda di halaman 1dari 33

5.

10 Turunan fungsi hiperbolik


(5.45)

Bukti

(5.46)
Bukti
Contoh 5.25

Penyelesaian

(5.47)
Bukti
(5.48)
Bukti

Contoh 5.26

Penyelesaian
Misal u = 1–2x y = sinh u
(5.49)

Bukti

(5.50)
Bukti

Contoh 5.27

Penyelesaian
Misal u = a+bx y = tanh u
(5.51)
Bukti

(5.52)
Bukti
Contoh 5.28

Penyelesaian
Misal u = a+bt y = coth u

(5.53)

Bukti
(5.54)
Bukti

Contoh 5.29

Penyelesaian
(5.55)
Bukti

(5.56)
Bukti

Contoh 5.30

Penyelesaian
5.11 Turunan fungsi hiperbolik invers

(5.57)
Bukti

(5.58)
Bukti

Contoh 5.31

Penyelesaian
(5.59)

Bukti

(5.60)
Bukti

Contoh 5.32

Penyelesaian
(5.61)

Bukti

(5.62)

Bukti
Contoh 5.33

Penyelesaian
(5.63)

Bukti

(5.64)

Bukti
Contoh 5.34

Penyelesaian
(5.65)

Bukti

(5.66)
Bukti

Contoh 5.35

Penyelesaian
(5.67)
Bukti

(5.68)
Bukti
Contoh 5.36

Penyelesaian
5.12 Turunan tingkat tinggi
Jika terdapat suatu fungsi f(x) yang differensiable, maka kita
dapat mencari turunan pertamanya yaitu f’(x).

Jika turunan pertama tersebut juga differensiable maka kita


dapat menentukan turunan kedua dari fungsi tersebut.
Secara umum jika turunan ke (n-1) differensiable
maka kita dapat menentukan turunan ke n dari fungsi
tersebut.
Biasanya turunan kedua dan seterusnya dari suatu
fungsi disebut turunan tingkat tinggi.

Turunan pertama, kedua dan ketiga ditulis dengan


lambang,
Sedangkan untuk turunan ke n, dengan n  4, kita gunakan lambang

Contoh 5.37
Tentukan turunan pertama sampai dengan turunan keempat dari

Penyelesaian
5.13 Differensial
Pada pembahasan mengenai masalah turunan kita telah
menggunakan lambang dy/dx sebagai suatu kesatuan dan
merupakan lambang dari turunan pertama suatu fungsi x.
Pada pasal ini kita akan membahas pengertian dy dan dx
secara terpisah.
Misal terdapat suatu persamaan y = f(x). Dari Gambar
5.5 didapat,

Jika harga x sangat kecil, maka y menjadi sangat kecil juga.


Sehingga persamaan 5.68 dapat ditulis menjadi,
y

dy

f(x + x)
y
f(x)
l1

l f(x)
x=dx
x
0 x x+x

Gambar 5.5
Pada persamaan 5.70 diatas dx dan dy disebut differensial
dari x dan y. Differensial y atau dy adalah perubahan kecil
pada peubah y akibat adanya perubahan kecil pada peubah
x atau dx.
Contoh 5.38
Jika y = x2 - 2x – 3, tentukan differensial y
Penyelesaian
f(x) = x2 - 2x – 3
f’(x) = 2x – 2
Sehingga dy = (2x-2) dx = 2(x-1) dx
Contoh 5.39
Volume sebuah silinder adalah V = r2h.
Jika jari-jari silinder tersebut membesar 1% dari jari-jari asal,
tentukan perubahan volumenya.
Penyelesaian
f(r) = r2h
f’(r) = 2rh
dV = f’(r) dr = 2rh (0,01r) = 0,02 r2h
Jadi perubahan volume silinder adalah sebesar 0,02 r2h
5.14 Turunan fungsi implisit
Pada pasal-pasal sebelumnya kita telah mempelajari turunan
fungsi-fungsi eksplisit, yaitu fungsi yang mempunyai bentuk
y =f(x).
Akan tetapi tidak semua fungsi mempunyai bentuk eksplisit.
Sebagian mempunyai bentuk implisit, yaitu fungsi yang
mempunyai bentuk F(x,y) = 0.
Untuk mencari turunan fungsi implisit kita gunakan aturan
sebagai berikut.
1. Jika pada F(x,y) = 0 mengandung suku g(x) maka,

2. Jika pada F(x,y) = 0 mengandung suku h(y) maka,


3. Jika pada F(x,y) = 0 mengandung suku u(x) dan v(y) maka,

Contoh 5.40

Penyelesaian
Contoh 5.41

Penyelesaian
5.15 Turunan fungsi parameter
Fungsi parameter adalah fungsi yang mempunyai bentuk,
x = f(t) dan y = g(t) (5.74)
dengan t adalah parameter

Untuk menentukan turunan pertama atau dy/dx dari


fungsi parameter, terlebih dahulu kita tentukan dx/dt
dan dy/dt. Selanjutnya dy/dx dicari dengan rumus,

Anda mungkin juga menyukai