Anda di halaman 1dari 27

EVIDENCE BASED

PRACTICE
By : Ns. Hasriana, S.Kep., M.Kes
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NANI
HASANUDDIN MAKASSAR
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN 1
EVIDENCE BASED PRACTICE

• EBP Merupakan intergrasi dari penelitian-penelitian terbaik,


keahlian klinis, pengalaman dan penilaian-penilaian yang
diperoleh dari pasien atau klien.
• Penelitian terbaik : Penelitian yang akurat dan relevan
.
dengan fokus pada masalah klinis.
• Penilaian Pasien : Pertimbangan berdasarkan bukti juga perlu
penilaian dari pasien/klien
Sejarah Evidence Based Practice
Suksesnya Evidence Based Medicine (EBM) (Tanner
(1999)) :
 Menstandarkan praktik profesi dokter/ nakes
 Mengeliminasi praktik yang tidak layak (buruk)
 Mendukung praktik yang baik (terbaik)
 Meminimalkan biaya dan meningkatkan
kualitas
pelayanan kesehatan
(Keele (2011))
Evidence Based Practice (EBP)
KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Bukti
Bukti
internal
ekstern
al
Manfaat
dan
keingin
an
pasien

Evidence Based Clinical Decision Making


KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Hasil penelitian, teori-


BUKTI teoriBukti
yang lahir dari
Internal
penelitian, pendapat dari
EKSTERNA
L ahli, hasil dari diskusi
panel para ahli
at dan
Manfaat
Keinginan

Evidence Based Clinical Decision Making


KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

 Penilaian
 Hasil dari proyek peningkatan Bukti
kualitas dalam rangka Internal
Bukti
meningkatkan kualitas pelayanan
ekternal
Hasil dari pengkajian dan evaluasi (Clinical
 Alasan Expertise)
 Evaluasi dan penggunaan sumber
daya tenaga kesehatan yang
Manfaat
Ma
 diperlukan untuk melakukan Keinginan
d
treatment yang dipilih kein
Mencapai hasil yang diharapkan
pa

Evidence Based Clinical Decision Making


KOMPONEN EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Memberikan manfaat terbaik untuk kondisi


saat itu dan meminimalkan pembiayaan

Bukti Bukti
Internal
ekternal

Manfaat
dan
keingin
an
pasien

Evidence Based Clinical Decision Making


TINGKAT
7 langkah dalam EBP
0. Menumbuhkan semangat menyelidiki
1. Menanyakan pertanyaan klinik dengan menggunakan
PICO/PICOT format
2. Mencari dan mengumpulkan bukti-bukti (artikel penelititan)
yang paling relevan dengan PICO/PICOT
3. Melakukan penilaian critis terhadap bukti-bukti (artikel
penelititan)
4. Mengintegrasikan bukti-bukti (artikel penelitian) terbaik
dengan salah satu ahli di klinik serta memperhatikan keinginan
dan manfaatnya bagi pasien dalam membuat keputusan atau
5. perubahan
Mengevaluasi outcome dari perubahan yang telah diputuskan
6. berdasarkan bukti-bukti.
Menyebarluaskan hasil dari EBP
Langkah ke-1
Pertanyaan dengan PICO/PICOT
Format
P : Populasi, Patient, Problem

I : Intervensi atau Issues

C : Intervensi pembanding/ kelompok pembanding

O : Outcomes/hasil-hasil yang diharapkan

T : Time frame (batas waktu)


Langkah ke-2
Mencari dan Mengumpulkan Bukti-bukti
 Kata kunci untuk mencari bukti-bukti = kata-kata yang ada
dalam PICO/PICOT
 Cari kata-kata lain yang mempunyai makna sama seperti
kata-
 kata yang
Setiap ada
jenis di PICO/PICOTmempunyai hierarchy of evidence
pertanyaan
yang berbeda
 Database:
 Pubmed
 CINAHL
 Ovid-medline
 National Guideline Clearing house
 Chochrane Databases
Sumber Pencarian Literatur

• http://scholar.google.com
• http://citeseer.ist.psu.edu
• http://sciencedirect.com
• http://www.ebscohost.com
• http://link.springer.com
• http://ieeexplore.ieee.org
• http://dl.acm.org
Langkah ke-3
Melakukan Critical Appraisal
Terhadap Bukti-bukti
 Critical Appraisal menyesuaikan dari jenis/level artikel
 Apakah hasil
 Pertanyaan dari penelitian
utama tersebut
dalam Critical valid? adalah :
Appraisal
 Apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian
metodologi yang baik?
 Apakah hasil dari penelitian tersebut reliable?
 Apakah intervensinya bekerja dengan baik?
 Sebesar apa efek dari intervensi tersebut?
 Apakah hasil penelitian tersebut akan membantu dalam
melakukan Tindakan atau intervensi?
 Apakah sample penelitiannya mirip?
 Apakah keuntungannya lebih besar dari pada resikonya?
 Apakah intervensi tersebut mudah untuk di
implementasikan
CRITICAL APRAISAL (PENILAIAN
KRITIS)
• Penilaian secara kritis,slektif dan detail penilaian terhadap sesuatu
untuk menganalisis dan mengevaluasi.
• Alat bantu untuk memeriksa setiap proses untuk memikirkan apakah
proses itu memang tepat dan apakah data alternatif yang lebih baik

LANGKAH-LANGKAH CRITICAL APPRAISAL


• Menyiapkan sesi analisis kritis
• Mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
CRITICAL APPRAISAL

• Meningkatkan daya analisis kritis


• Menentukan alternatif yang lebih baik
• Memunculkan banyak pertanyaan yang baru I
• nformasi yang diproleh lebih detail dan lebih paham
• Memperoleh kebenaran dari suatu informasi
PENELITIAN YANG BERKUALITAS TINGGI

•Topik dan skalanya kecil, fokus, dalam,


dan membawa pengaruh yang besar ke
bidang penelitian kita
PARAMETER PENELITIAN YANG BERKUALITAS
• Penelitian yang dilakukan secara logis, sistematis, terencana, dan hasil penelitian divalidasi serta terukur
(Supino& Borer, 2012)

• Penelitian yang empiris, dilatarbelakangi oleh situasi yang riil, dengan data yang valid dan kongkrit
(Kothari, 2004)

• Penelitian yang memiliki kebaruan(novelty) yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk (Lichtfouse,
2013)

• Penelitian yang menghasilkan kontribusi ke pengetahuan yang memiliki orisinalitas yang tinggi (Sahu,
2013)

• Penelitian yang bisa direplikasioleh peneliti lain (Kothari, 2004) (Runesonetal., 2012)

• Penelitian yang mendapatkan sitasi(citation) yang tinggi dari peneliti lain setelah dipublikasi dalam bentuk
paperdi jurnal ilmiah
Langkah ke-4
Mengintegrasikan Bukti-
 bukti
 Ini merupakan
Clinical bagian yang paling penting dalam proses
expertise (CE) EBP
decision making.
 Contoh: saat follow up untuk evaluasi hasil, CE mencatat
bahwa saat treatment kasus acute otitis media first-line
antibiotik tidak effective. Artikel terbaru menyatakan
Antibiotik A mempunyai manfaat yang lebih baik dari pada
Antibiotik B sebagai second-line antibiotik pada anak-anak.
 Pasien
 Jika kualitas evidence bagus dan intervensi sangat
memberikan manfaat, akan tetapi jika hasil diskusi dengan
pasien menghasilkan suatu alasan yang membuat pasien
menolak treatment, maka intervensi tersebut tidak bisa
diaplikasikan.
Langkah ke-5
Mengevaluasi Outcome
 Langkah ini penting, untuk menilai dan
mendokumentasikan dampak dari perubahan
pelayanan berdasarkan EBP dalam kualitas
pelayanan kesehatan/ manfaatnya bagi pasien.
 Menilai apakah perubahan yang terjadi saat mengimplementasikan
hasil EBP di klinik sesuai dengan apa yang tertulis dalam artikel.

 Jika hasil tidak sesuai dengan artikel-artikel yang ada  Apakah


treatment dilaksanakan sesuai dengan SOP di artikel; apakah
pasien kita mirip dengan sample penelitian dalam artikel tersebut?
Langkah ke-6
Menyebarluaskan Hasil dari EBP
 Dessiminasi dilakukan untuk meng-share hasil EBP sehingga
perawat
dan tenaga kesehatan yang lain mau melakukan perubahan
bersama
dan atau menerima
 Bentuk-bentuk perubahan tersebut untuk memberikan
dessiminasi:
 Melalui oral presentasi
pelayanan
 Melalui yang
perawatan lebih baik.
panel presentasi
 Melalui roundtable presentasi
 Melalui poster presentasi
 Melalui small-group presentasi
 Melalui podcast/vodcast presentasi
 Melalui community meetings
 Melalui hospital/organization-based & professional committee meetings.
 Melalui journal clubs
 Melalui publishing
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai