Oleh :
Kelompok 5
Profesi Ners
Pada tanggal 26 Agustus 2020 pasien masuk ke UGD RS
Muhammadiyah Bandung dengan keluhan ketuban pecah sejak jam
Riwayat 07.00 tetapi tidak ada mulas. Pada jam 09.30 dilakukan observasi TD
Kesehatan
140/90 N 88 RR 22 Suhu 36.4 HIS 1 kali dalam 30 menit berdurasi
15 detik, DJJ 156x/ menit, protein urin +2. Setelah dilaporkan ke
dokter penanggung jawab pasien diindikasikan untuk SC.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 27 agustus 2020 jam 14.00
pasien mengatakan nyeri di area luka operasi, nyeri di skala 5, tidak
menyebar ke area lain hanya di sekitar luka, nyeri yang dirasakan linu,
bertambah saat mengubah posisi dan berkurang saat terlentang. Klien
tampak meringis apabila mengubah posisi dan klien mengatakan takut
serta malas saat mengubah posisi.
Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat hipertensi,
diabetes dan penyakit lain. Akan tetapi pada saat hamil
tensi selalu meningkat dan selama hamil TD selalu
meningkat dan biasanya sekitar 140/90. Klien tidak
memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-
obatan.
Manajemen nyeri
mempunyai beberapa tindakan atau prosedur baik secara farmakologis maupun
non farmakologis. Prosedur secara farmakologis dilakukan dengan pemberian analgesik,
yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, sedangkan secara non farmakologis
dapat dilakukan dengan cara relaksasi salah satunya Teknik Relaksasi Genggam Jari
(Puwahang, 2011)
Metode Penelurusan Bukti
Google scholar tgl 26-08-2020
Didapatkan 4 jurnal
P
I C O
Patient/
Intervention Comparisson (Outcome)
Problem
2018
Tahun • 2016
Teknik Relaksasi
• Teknik Relaksasi Gengam Jari, SEFT,
Keyword Genggam jari, Nyeri nyeri post SC
Post SC
Hasil Penelusuran Bukti
Jurnal 1 Jurnal 2
V1 (Validitas seleksi) Penelitian ini merupakan Penelitian ini adalah kuasi
penelitian kuasi eksperimen eksperimen quasi
menggunakan pre dan post eksperiment dengan desain
test dengan kelompok pre dan post tes dengan
kontrol. Jumlah sampel kontrol group penelitian
adalah 22 responden yang menggunakan tiga kelompok
dibagi menjadi dua yaitu kelompok SEFT 15
kelompok yaitu 11 orang, Kelompok fingerhold
responden kelompok 15 orang dan kelompok
genggam jari dan 11 kontrol 15 orang, kriteria
responden menjadi inklusi adalah Ibu post Sectio
kelompok kontrol. Kriteria caesaria hari pertama tanpa
inklusi pada penelitian ini komplikasi sprti myocard
adalah ibu post SC. infark atau diabetes melitus
Jurnal 1 Jurnal 2
V2. (Validitas Kelimpok intervensi diukur skala Pengumpulan data menggunakan
informasi) nyeri sebelum diberikan relaksasi instrumen numeric rating scale 0-10
genggam jari. Setelah intervensi untuk mengukur skala nyeri sebelum
kemudian diukur kembali skala dan seteah diberikan terafi SEFT dan
nyeri. Pada kelompok kontrol, fingerhold
pengukuran skala nyeri dilakukan .
pre dan post tanpa diberikan
intervensi relaksasi genggam jari.
Jurnal 1 Jurnal 2
V3. (Validitas Pada penelitian ini, pengukuran Tidak dijelaskan perbedaan lama
perancu ) skala nyeri menggunakan numeric post SC pada setiap responden. Tidak
rating scale yang dilakukan oleh dibedakan responden yang berusia
asisten untuk menghindari reproduksi beresiko dan tidak
subjektivitas peneliti. Sebelum beresiko
dilakukan pengukuran skala nyeri, .
dilakukan persamaan persepsi
dengan asisten
V4 Untuk mengetahui perbedaan Analisa data pada penelitian ini
(validitas skala nyeri pada kelompok kontrol menggunakan uji regresi linier. Hasil
Analisis) dan intervensi menggunakan uji penelitian menunjukkan nilai korelasi
paired t test kelompok kontrol sebesar 0,431
dengan R-Squere
18,6%. Sedangkan pada kelompok
eksperimen dengan relaksasi
fingerhold diperoleh nilai korelasi
sebesar 0.671 dan nilai R-square
sebesar 45%. Selanjutnya nilai
korelasi kelompok eksperimen yang
menggunakan SEFT adalah 0,874 dan
R square adalah 76%.
Jurnal 1 Jurnal 2
V5. (Validitas Hasil penelitian ini selaras dengan Penelitian ini sejalan dengan
eksternal ) Liani (2008) dalam penelitiannya penelitian Zakiyah (2010) yang
yang berjudul teknik relaksasi menjelaskan bahwa terafi SEFT
genggam jari untuk keseimbangan efektif dalam menurunkan intensitas
emosi dimana terjadi perubahan nyeri pasca operasi caesar karena
terhadap ketegangan fisik dan lebih menekankan pada unsur
emosi. Hal ini terjadi karena spiritual dan menggunakan energi
genggam jari akan dalam tubuh dengan melakukan
menghangatkan titik-titik keluar taping pada titik tertentu tubuh.
dan masuknya energi pada
meridian yang terletak pada jari.
Skala Nyeri Persalinan Pre Test Dan Post Test
Pembahasan
– Responden setelah diberikan teknnik relaksasi Genggam Jari
mengalami penurunan intensitas nyeri. Hasil penelitian ini selaras
dengan Liani (2008) dalam penelitiannya yang berjudul teknik
relaksasi genggam jari untuk keseimbangan emosi dimana terjadi
perubahan terhadap ketegangan fisik dan emosi. Hal ini terjadi
karena genggam jari akan menghangatkan titik-titik keluar dan
masuknya energi pada meridian yang terletak pada jari.
– Berdasarkan penelitian Pinandita (2012) menyatakan bahwa efektifitas Teknik
relaksasi genggam jari dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post
operasi laparatomi.
– Pada penelitian mini ini, dapat disimpulkan sebelum dilakukan intervensi Teknik
Relaksasi Genggam Jari responden mengalami skala nyeri severe. Kemudian setelah
dilakukan intervensi Teknik Relaksasi Genggam Jari selama 30 menit responden
mengalami skala nyeri mild. Dimana terdapat pengaruh terapi Teknik Relaksasi
Genggam Jari terhadap intensitas nyeri pada ibu Post SC di ruang VK Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung.
Saran