Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS LAJU

PERPINDAHAN PANAS
RADIASI PADA INKUBATOR
PENETAS TELUR AYAM

OLEH:

MOHAMMAD ADJIE LUMBODRO


515170026

Jurnal oleh: Adib Johan; Ana Mufarida; Ahmad Efan N. ISSN: 2528-6382
PENDAHULUAN
Mesin penetas telur ayam merupakan
salah satu alat bantu dalam proses
penetasan telur dan memiliki cara kerja
pengeraman telur tanpa induk yang
dibantu dengan lampu pijar. Pada mesin
penetas ini terdapat rak telur dengan
berbagai kapasitas daya tampung yang
dapat diputar baik secara otomatis
maupun manual. Alat bantu tetas ini
juga dilengkapi pengatur suhu seperti
thermostat.
LATAR BELAKANG
Penetasan telur ayam kampung yang dierami induk ayam
berlangsung selama 21 hari.
Jika menggunakan incubator maka induk ayam akan segera bertelur
kembali tanpa menunggu selama 21 hari.

Penetasan telur ayam di incubator membutuhkan suhu yang sesuai


dengan indukan ayam ketika mengerami telurnya. Maka dari itu
suhu yang digunakan pada penelitian ini adalah 37°, 38°, 39°C
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui laju perpindahan panas yang terjadi
pada ruang inkubator.
2. Untuk mengetahui suhu yang efektif untuk penetasan telur
dengan suhu 37°C, 38°C, 39°C
PERPINDAHAN PANAS SECARA
RADIASI
Perpindahan kalor dengan cara radiasi
kedua benda tidak harus bersentuhan
karena kalor berpindah tanpa melalui
zat perantara. Artinya kalor tersebut
dipancarkan ke segala arah oleh
sebuah sumber panas dan kalor akan
mengalir ke segala arah.
Laju perpindahan panas radiasi suhu 36-37˚C
Laju perpindahan panas radiasi suhu 37-38˚C
Laju perpindahan panas radiasi suhu 38-39˚C
KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian mesin tetas dengan suhu 37-39
°, dapat dibuktikan bahwa suhu ideal bagi penetasan telur
dalam penelitian ini adalah suhu 38-39°karena pada suhu
tersebut hasil tetas telur yang di hasilkan cukup besar yaitu
22 butir telur dapat menetas, dibandingkan dengan suhu 36-
37°C dan 37- 38°C hasil tetas dari suhu tersebut hanya dapat
menetas 10 dan 15 telur yang dapat menetas saja.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai