Anda di halaman 1dari 20

Volkstheater

Sobokartti. “We cannot escape history”


- Abraham Lincoln
Arsitektur Jawa

Erica Wandha Monica


I0218031
Farah Farizka Siane Amelya
I0218034
Perkumpulan Seni Budaya Dan Gedung Cagar Budaya
(Sobokartti)
Lokasi.
Jalan Dr. Cipto 31-33
Semarang ,
Jawa Tengah
Saat ini Sobokartti dimiliki dan dikelola oleh
Yayasan Sobokartti. Status Sobokartti sebagai
cagar budaya ditetapkan melalui Surat Keputusan
Walikotamadya Daerah Tingkat II Semarang no.
646/50 tanggal 4 Februari 1992.
Artinya sebagai bangunan cagar budaya sudah
tentu Gedung Volkstheater Sobokartti memiliki
nilai signifikan yang memberi kontribusi pada
pengembangan ilmu pengetahuan.
Bangunan Gedung Sobokartti ini berbentuk limasan
pendopo dengan konsep hybrid yang memadukan
bangunan Joglo dengan konsep teater Barat.
Gedung Sobokartti dirancang pada tahun 1930 oleh
Pangeran Prangwadana dan Thomas Karsten, arsitek
yang merancang Pasar Johar.
Dalam rancangan untuk Gedung Sobokartti, Thomas
Karsten memadukan konsep pertunjukan Jawa yang
biasa digelar di pendapa dengan konsep gedung teater
barat
Rancangan Awal.

Sobokartti adalah gedung pertunjukan yang dibangun oleh partisipasi


orang Jawa, Thionghoa, dan orang Belanda, diantaranya Thomas Karsten
dan Mangkunagara VII.
Gedung Sobokartti masih difungsikan sebagai tempat pelatihan seni
tradisional seperti seni karawitan, pedhalangan, pranatacara,
pengembangan budaya spiritual, sindhen, dan seni tari.
Denah.
Batas-batas kavling Gedung Kesenian Sobokartti
• Batas Utara : SMK 5 Semarang
• Batas Selatan : Pemukiman Warga
• Batas Timur : Jl. Dargo
• Batas Barat : ATM Bank BII
(Bank Internasional Indonesia)
Eksterior.
Interior.
Kegiatan.
Kegiatan-kegiatan yang saat ini diselenggarakan di Gedung Sobokartti selain latihan karawitan,
latihan pedalangan, latihan tari juga diselenggarakan pentas rutin pedalangan, pentas karawitan,
pertunjukan wayang orang, kursus pranatacara, kursus membatik serta pentas tari.
Gedung Volkstheater Sobokartti adalah bangunan yang diperuntukkan bagi pementasan seni lokal (Jawa).
Namun pada dasarnya tradsi awal masyarakat Jawa menggunakan bangunannya hanya sebagai hunian.
Atau dikenakan sebagai pelengkap bagi kegiatan yang lebih sederhana, seperti: regol (gerbang), pawon (dapur),
lumbung, pekiwan (kandang), bahkan juga termasuk cungkup (bangunan makam). Sedangkan satu-satunya guna
bangunan Jawa yang lebih kompleks dan digunakan untuk kepentingan publik hanyalah masjid. Namun penerapan
kegunaannya tetap pada kisaran hunian.

Sementara berdasarkan tradisi, umumnya pementasan


kesenian Jawa berlangsung di rumah tinggal milik
masyarakat kelas menengah dan bangsawan dilakukan di
pendhapa. Ruangan di dalamnya tidak direncanakan
secara khusus untuk kegiatan itu, sehingga pementas serta
pentas yang dilakukan harus menyesuaikan dengan
lingkungan domestik yang ada. Dan juga berlaku bagi
penonton. Sedangkan pementasan seni yang
dipertontonkan bagi khalayak ramai, kerap kali
menggunakan paséban (balai agung) dengan penempatan
yang bebas.
Maka dari itu gedung pementasan seni atau teater bukanlah tipologi guna yang dikenal dalam tradisi arsitektur Jawa,
khususnya hingga awal abad ke-20. Namun tipologi ini telah hadir di Indonesia pada masa itu. Beriringan dengan
eksistensi masyarakat Eropa, dan konsekuensinya pementasan yang berlangsung adalah kesenian Barat. Oleh sebab itu
seluruh gedung pementasan seni di Indonesia dari masa sebelum hingga awal abad ke-20 dipastikan lebih merujuk kaidah
perencanaan gedung teater Barat.

Kaidah tersebut antara lain terwujud pada dikotomi ruang penonton dengan panggung, ruang orkes di antara penonton
dan panggung, panggung yang ditinggikan dari penonton, ruang khusus untuk layar latar panggung, serta lain sebagainya.
Hal semacam ini dapat kita lihat pada gedung pertunjukan masa kolonialisasi.

Sehingga dalam rancangannya untuk gedung ini Karsten berhasil


memadukan konsep pertunjukan Jawa yang biasa digelar di
pendopo dengan konsep gedung teater Barat.
AREA PEMENTASAN
Bangunan terutama di area pemetasan didominasi
oleh konstruksi kayu, yang dimana atap dan ventelasi
menggunakan konstruksi kayu , pada dinding
menggunakan dinding batu bata dan lantai
menggunakan lantai keramik. Penutup atap pada
bangunan ini dulu nya menggunakan atap sirap, telah

AREA SANGGAR TARI


melalui perbaikan saat ini menggunakan atap genteng.

Semantara pada bangunan sagar tari nya sama


dengan gedung pemetasannya tetapi tidak memiliki
dinding.
Atapnya berbentuk limasan bersusun,
dengan atap teritisan lebar. Khas Arsitektur
Jawa

Sebuah pendopo atau gazebo terbuka beratapkan limasan


dengan tiang penyangga berjumlah dua belas dekat pintu
masuk, tepatnya samping sanggar utama Sobokartti
menambah kesan berkesenian penuh kebebasan demi
pementasan.
Masuk ke dalam sanggar, nuansa keraton khas Kasunanan
Surakarta tampak terlihat dari ornamen-ornamen bangunan yang
menempel seperti dinding berukir limas, dengan empat soko guru
sebagai pilar utama penyangga atap bangunan, dan langit atap dengan
lampu gantung. Semakin mempertegas ciri bangunan berkiblat dari
Kasunan Surakarta, foto Mangkunegara VII menghiasi dinding
bersama Thomas Karsten sebagai dua orang tokoh penggagas
berdirinya Gedung Sobokartti.
Seperangkat gamelan bersama ornamen pewayangan
menambah kelengkapan, jika sanggar ini sebagai sanggar
kebudayaan Jawa, dengan beragam kegiatan seperti pelatihan
tari, pedalangan, panatacara, karawitan, dan lain sebagainya.
Walau tak banya, bangku penonton yang berada di dalam gedung,
sebelah sisi timur melengkapi perpaduan gaya arsitektur bangunan
yang digagas oleh Thomas Karsten.

Yakni memadukan pendopo yang biasa digunakan sebagai


pementasan Jawa, dengan gedung teater khas barat berada di dalam
gedung.
Daftar Pustaka.

• https://core.ac.uk/download/pdf/162901804.pdf
• https://osf.io/preprints/ebvtc/
• http://www.windaoei.com/2019/11/melestarikan-jiwa-cagar-budaya-indonesia.html?m=1
• http://journal.unika.ac.id/files/journals/3/articles/1067/submission/review/1067-2474-1-RV.
docx
• https://tribunjatengwiki.tribunnews.com/2020/01/30/gedung-kesenian-sobokartti-semarang
?page=4
Thank
You.

Anda mungkin juga menyukai