Anda di halaman 1dari 20

E K O L O G I T U M B U H A N

K O N S E P R U A N G D A N H A B I T A T

O L E H K E L O M P O K 1 :

1.Z a k i y y a t u l F i t h r i R o s a d i ( 1 9 1 0 4 2 1 0 0 5 )
2.N a s r i v a l ( 1 9 1 0 4 2 1 0 2 3 )
3.S i t i Z a h a r a n i Z a l a m a h ( 1 9 1 0 4 2 1 0 3 1 )
4.V e r a P e r t i w i ( 1 9 1 0 4 2 2 0 0 1 )
5.S a v i r a G e o v a n a ( 1 9 1 0 4 2 2 0 0 5 )
6.S h e r l y J a d e s p i ( 1 9 1 0 4 2 3 0 1 5 )
7.N o v i R a m a d h a n i ( 1 9 1 0 4 2 3 0 2 1 )
Ruang Habitat

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang
digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal (Wirakusumah,Sambas.2003).
i H a b i t a t
Defenis

Habitat berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti


menempati. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat
adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau
populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas.

Menurut Colinvaux Paul (1996), habitat suatu organisme pada


umumnya mengandung faktor ekologi yang sesuai dengan hidup
organisme yang menghuninya. Kisaran faktor-faktor ekologi bagi
setiap organisme memiliki jarak berbeda, yang pada batas bawah
di sebut titik minimum, batas atas disebut titik maksimum, di
antara titik minimum dan titik maksimum disebut titik optimum.
Ketiga titik tersebut disebut titik cardinal.

HABITAT
Secara garis besar dikenal empat tipe habitat utama , yakni:

1. Daratan

2. Perairan Tawar

3. Perairan Payau

4. Estuaria serta perairan bahari/laut.


KLASIFIKASI H Masing-masing kategori utama dapat dipilah-pilahkan lagi terg
antung corak kepentingannya,mengenai aspek yang ingin di keta
ABITAT hui.Dari sudut pandang dan kepentingan popuasi-populasi hewa
n yang menempatinya,pemilihan tipe-tipe habitat itu terutama di
dasarkan pada segi variasinya menurut waktu dan ruang.
r u t w a k t u , d a p
n u
n v a r i a s i h a b i t a t m e a t .
B e r d a s a r k a c a m h a b i t
4 m a
a t d i k e n a l

1. Habitat yang konstan


2. Habitat yang bersifat memusim
yaitu suatu habitat yang kondisinya terus-men yaitu suatu habitat yang kondisinya secara relat
erus relatif baik atau kurang baik. ive teratur berganti-ganti antara baik dan kuran
g baik.

3. Habitat yang tidak menentu 4. Habitat yang efemeral


yaitu suatu habitat yang mengalami suatu priod yaitu suatu habitat yang mengalami priode kondisi b
e dengan kondisi baik yang lamanya bervariasi , aik yang berlangsung relative singkat,diikuti oleh sua
sehingga kondisinya tidak dapat diramalkan. tu priode dengan kondisi yang kurang baik yang berl
angsung relative lama sekali
h a b i t a t m e n u r u
n v a r i a s i k o n d i s i m e n j a d i
B e r d a s a r k a s i fi k a s i
b i t a t d a p a t d i k l a
t r u a n g , h a ti g a m a c a m
:

1. Habitat yang bersinambung,yaitu apabila suatu habitat bengantung area dengan kondisi baik yang luas
sekali,yang melebihi luas area yang dapat di jelajahi populasi hewan pengaruhinya . Sehingga contoh yang
luas sebagai habitat dari populasi rusa yang berjumlah 10 ekor.

2. Habitat yang berputus-putus,merupakan suatu habitat yang mengandung area dengan kondisi baik
letaknya berselang-seling dengan area yang berkondisi kurang baik,hewan penghuninya dengan mudah dapat
menyebardari area berkondisi baik yang satu ke yang lainnya.

3. Habitat yang terisolasi, merupakan suatu habitat yang mengandung area terkondisi baik yang terbatas
luasnya dan letaknya terpisah jauh dari area berkondisi baik yang lain, sehingga hewan-hewan tidak dapat
menyebar untuk mencapainya. Misal suatu pulau kecil yang di huni oleh populasi rusa. Jika makanan habis
rusa tersebut tidak dapat berpindah ke pulau lain. Pulau kecil tersebut merupakan bukan habitat terisolasi
bagi suatu populasi burung yang dapat dengan mudah pindah ke pulau lainnya, tetapi lebih cocok disebut
habitat yang terputus.
Habitat juga menjadikan tumbuhan memiliki ciri khusus unt
uk beradaptasi dengan habitat/lingkungannya, seperti:
•Tumbuhan-tumbuhan yang hidup di air seperti teratai, memiliki dau
n yang lebar dan batang berongga.
•Tumbuhan yang hidup di daerah kering seperti daun kaktus berbent
uk duri untuk mengurangi penguapan air. Kaktus memiliki akar mema
njang karena diperlukan untuk mencari air permukaan tanah.
•Tumbuhan yang hidup di darat misalnya di daerah yang lembap, dau
nnya lebih tipis dan lebih lebar dibandingkan tumbuhan yang hidup di
daerah kering. Kemudian punya stomata atau celah-celah kecil pada d
aun. Contoh tumbuhan yang hidup di daerah darat seperti daun talas,
lalu ada tumbuhan paku atau lumut.
• Tumbuhan yang hidup di tempat asin, seperti memiliki akar yang sa
ngat kuat misalnya pada mangrove.
• Tumbuhan yang hidup di daerah tidak terlalu basah dan kering mem
iliki daun yang tipis dan lemar, akarnya mampu tumbuh pesat dan ber
cabang.Kemudian stomatanya berada di bawah daun yang memiliki f
ungsi untuk menghindari penguapan yang berlebihan, misalnya pada
bambu.
l o g i ( N i c h e )
Relung Eko
A. Klasifikasi Relung (Niche)
Dalam ilmu ekologi yang dimaksud dengan relung adalah
sebuah posisi yang ditempati oleh suatu spesies makhluk hidup
tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati serta
peranan yang dilakukan oleh makhluk hidup tersebut di dalam
komunitasnya.
Relung menentukan bagaimana  spesies makhluk hidup
tersebut memberikan tanggapan terhadap tersedianya sumber
daya hidup dan juga keberadaan pesaing maupun pemangsa
dalam ekosistemnya.
Relung juga diartikan sebagai sebuah status fungsional dari
suatu makhluk hidup berdasarkan adaptasi morfologi, anatomi,
fisiologi dan juga perilakunya di tempat hidupnya.

Dengan demikian kita mengenal relung lebih sebagai sebuah


posisi maupun status suatu spesies di dalam komunitas mereka.
l u n g E k o l o g i
Aspek Re

R e l u n g h a b i t a t ( s p a ti a l n i c h , h a b i t R e l u n g j e n j a n g m a k a n a n ( t r o fi k n i c R e l u n g m u l ti d i m e n s i o n a l ( m u l ti d i m
at niche) he) ensional niche, hypervolumeniche)

adalah peran suatu organisme satu deng adalah relung suatu organisme yang dite
an yang lainnya yang berada pada habita mukan pada tingkatan trofik. adalah relung suatu organisme menurut geogra
tnya. fis disekitarnya. Kisaran suhu, kelembapan, sali
nitas, yang diterima oleh setiap spesies dalam s
uatu habitat.
Dimen s i R e l u n g

Dimensi relung adalah toleransi terhadap kondisi-kondisi yang bervariasi (kele


mbapan, pH, temperatur, kecepatan angin, aliran air, dan sebagainya) dan kebut
uhannya akan sumber daya alam yang bervariasi. Di alam, dimensi relung suatu
spesies bersifat multidimensi.
• Relung dua dimensi
contohnya adalah hubungan temperatur dan salinitas sebagai bagian dari relung
kerang di pasir.
• Relung tiga dimensi
contohnya adalah hubungan temperatur, pH, dan ketersediaan makanan sebaga
i bagian dari relung suatu organisme.
Tu m p a n g T i n d i h
R e l u n g

 
Relung Tumpang Tindih

Banyak spesies di suatu komunitas tumpang tindih, Bila dua


spesies bergantung pada sumber tertentu dalam lingkungannya,
maka mereka saling bersaing untuk mendapatkan sumber tersebut.

Persaingan yang paling sering terjadi yaitu dalam hal makanan,


selain itu juga akan terjadi persaingan dalam hal tempat
berlindung, sumber air dan cahaya matahari.
R elu ng Ekologi
Kons ep

Relung atau niche ekologi suatu hewan merupakan status fungsional hewan tersebutdi d
alam habitat yang di diaminya berdasarkan adaptasi-adaptasi fisiologis, struktural dan peril
akunya.Relung ekologi (ecological niche)adalah jumlah total semua penggunaan sumberda
ya biotikdan abiotik oleh organismedi lingkungannya.
Salah satu cara untuk menangkap konsep itu adalah melalui analog yang dibuat oleh ahli ek
ologi Eugene Odum,yaitu jika habitat suatu organismeadalah rumahnya maka relung adalah
pekerjaannya.Relung ekologi ada yang bersifat umum dan spesifik, diantaranya :
1. Pemakan banyak jenis (polifag), misalnya ayam karena dapat memakan cacing, padi, da
ging, ikan, rumput dan lain sebagainya.
2. Pemakan beberapa jenis(oligofag), misalnya kelinci hanya memakan jenis tumbuhan saj
a (sayuran dan buah -buahan).
3. Hanya pemakan satu jenis (monofag), misalnya wereng yang hanya memakan padi
UKURAN R E L U N G

Gambaran secara grafis kisaran sumber daya yang


dimanfaatkan oleh suatu organisme, Biasanya ditentukan
dengan mengukur suatu ciri .

Contohnya: Ukuran paruh, makanan, luas habitat , kisaran


suhu, kelembapan (pH).
N i c h e O v e r l a p
K o n s e p

• Konsep relung (niche) dikembangkan oleh Charles Elton (1927)


ilmuwan Inggris, dengan pengertian relung adalah “status fungsional suatu organisme dalam komunitas tertentu”. Dal
am penelaahan suatu organisme, kita harus mengetahui kegiatannya, terutama mengenai sumber nutrisi dan energi, ke
cepatan metabolisme dan tumbuhnya, pengaruh terhadap organisme lain bila berdampingan atau bersentuhan, dan sa
mpai seberapa jauh organisme yang kita selidiki itu mempengaruhi atau mampu mengubah berbagai proses dalam eko
sistem.

• Hutchinson (1957) dalam Begon,et al (1986)


mengembangkan konsep relung ekologi multidimensi (dimensi-n atau hipervolume). Setiap kisaran toleransi hewan t
erhadap suatu faktor lingkungan, misalnya suhu merupakan suatu dimensi. Dalam kehidupannya hewan dipengaruhi o
leh bukan hanya satu faktor lingkungan saja, melainkan bannyak faktor lingkungan secara simultan. Faktor ligkungan
yang mempengaruhi atau membatasi kehidupan organisme bukan hanya kondisi lingkungan seperti suhu, cahaya, kele
mbapan, salinitas tetapi juga ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan hewan (makanan dan tempat untuk membuat
sarang bagi hewan).
t u k a n R e l u ng
e n
Proses Pemb

Dalam mempelajari relung, ada beberapa istilah yang dikaitkan dengan proses pembentukan relung, di antaranya tiga istilah berikut :
1). respon organisme terhadap persaingan sumber daya
Terdapat dua respon organisme dalam menghadapi persaingan interspesifik ini yaitu:
a. Eksklusi persaingan (Competitive Exclusion): satu spesies akan memanfaatkan sumber daya dengan lebih efektif sehingga spesies lain akan punah.
b. Pemisahan sumber daya (Resource Partitioning): setiap spesies akan hidup dalam habitat yang sama tetapi tetapi terjadi pembagian sumber daya (pe
misahan relung/niche separation).

2). ekivalensi ekologi (Ecological Equivalents)


Ekivalensi ekologi atau kesamaan ekologi menunjukan dua atau lebih spesies memiliki relung yang sama tetapi berada di daerah geografis yang berbed
a. Ekivalensi ekologi biasanya terjadi pada komunitas yang relatif sederhana.
Perkerabatan taksonomi dari ekivalen ekologi ini dapat memiliki hubungan yang dekat atau jauh. Spesies dengan relung ekivalen cenderung memilik
i kedekatan kekerabatan jika terdapat pada tempat yang berdekatan sedangkan pada tempat yang terpisah jauh cenderung tidak memiliki kedekatan taks
onomik (kekerabatan).

3). Pemindahan Karakter (Character Displacement)


Pemindahan karakter adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan evolusioner yang terjadi ketika dua spesies serupa menghuni li
ngkungan yang sama. Pada kondisi sumber daya terbatas, spesies akan melakukan adaptasi morfologi, perilaku, dan fisiologi yang menyebabkan terja
dinya perbedaan sifat antara spesies.
e m p e n g a r u h i
k t o r Y a n g M
Faktor- Fa R e l u n g
Keberad a a n

1. Kedudukan yang ditempati oleh suatu spesies di dalam


jaring- jaring makanan (relung trofik)
2. Kisaran suhu,kelembapan,salinitas yang diterima olehsetiap
spesies dalam suatu habitat (relung multidimensional).
3. Tempat atau ruang spesies hidup (relung habitat)
a b i t a t d a n N i c
A n t a r a H
Perbedaan
he
P U S T A K A
DAFTAR
• Clements, F.E. dan Shelford, V.E. 1939. Bioecology. New York: Jo
hn Wiley & Sons, Inc
• Colinvaux, Paul. 1996. Ecology 2. New York: john wiley & son, in
c.
• Darmawan,Agus. 2005. Ekologi Hewan. Malang : Universitas Ne
geri Malang
• Irwan, Z. D. 2007. Prinsip-prinsip ekologi : ekosistem, lingkunga
n, dan pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai