K O N S E P R U A N G D A N H A B I T A T
O L E H K E L O M P O K 1 :
1.Z a k i y y a t u l F i t h r i R o s a d i ( 1 9 1 0 4 2 1 0 0 5 )
2.N a s r i v a l ( 1 9 1 0 4 2 1 0 2 3 )
3.S i t i Z a h a r a n i Z a l a m a h ( 1 9 1 0 4 2 1 0 3 1 )
4.V e r a P e r t i w i ( 1 9 1 0 4 2 2 0 0 1 )
5.S a v i r a G e o v a n a ( 1 9 1 0 4 2 2 0 0 5 )
6.S h e r l y J a d e s p i ( 1 9 1 0 4 2 3 0 1 5 )
7.N o v i R a m a d h a n i ( 1 9 1 0 4 2 3 0 2 1 )
Ruang Habitat
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang
digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal (Wirakusumah,Sambas.2003).
i H a b i t a t
Defenis
HABITAT
Secara garis besar dikenal empat tipe habitat utama , yakni:
1. Daratan
2. Perairan Tawar
3. Perairan Payau
1. Habitat yang bersinambung,yaitu apabila suatu habitat bengantung area dengan kondisi baik yang luas
sekali,yang melebihi luas area yang dapat di jelajahi populasi hewan pengaruhinya . Sehingga contoh yang
luas sebagai habitat dari populasi rusa yang berjumlah 10 ekor.
2. Habitat yang berputus-putus,merupakan suatu habitat yang mengandung area dengan kondisi baik
letaknya berselang-seling dengan area yang berkondisi kurang baik,hewan penghuninya dengan mudah dapat
menyebardari area berkondisi baik yang satu ke yang lainnya.
3. Habitat yang terisolasi, merupakan suatu habitat yang mengandung area terkondisi baik yang terbatas
luasnya dan letaknya terpisah jauh dari area berkondisi baik yang lain, sehingga hewan-hewan tidak dapat
menyebar untuk mencapainya. Misal suatu pulau kecil yang di huni oleh populasi rusa. Jika makanan habis
rusa tersebut tidak dapat berpindah ke pulau lain. Pulau kecil tersebut merupakan bukan habitat terisolasi
bagi suatu populasi burung yang dapat dengan mudah pindah ke pulau lainnya, tetapi lebih cocok disebut
habitat yang terputus.
Habitat juga menjadikan tumbuhan memiliki ciri khusus unt
uk beradaptasi dengan habitat/lingkungannya, seperti:
•Tumbuhan-tumbuhan yang hidup di air seperti teratai, memiliki dau
n yang lebar dan batang berongga.
•Tumbuhan yang hidup di daerah kering seperti daun kaktus berbent
uk duri untuk mengurangi penguapan air. Kaktus memiliki akar mema
njang karena diperlukan untuk mencari air permukaan tanah.
•Tumbuhan yang hidup di darat misalnya di daerah yang lembap, dau
nnya lebih tipis dan lebih lebar dibandingkan tumbuhan yang hidup di
daerah kering. Kemudian punya stomata atau celah-celah kecil pada d
aun. Contoh tumbuhan yang hidup di daerah darat seperti daun talas,
lalu ada tumbuhan paku atau lumut.
• Tumbuhan yang hidup di tempat asin, seperti memiliki akar yang sa
ngat kuat misalnya pada mangrove.
• Tumbuhan yang hidup di daerah tidak terlalu basah dan kering mem
iliki daun yang tipis dan lemar, akarnya mampu tumbuh pesat dan ber
cabang.Kemudian stomatanya berada di bawah daun yang memiliki f
ungsi untuk menghindari penguapan yang berlebihan, misalnya pada
bambu.
l o g i ( N i c h e )
Relung Eko
A. Klasifikasi Relung (Niche)
Dalam ilmu ekologi yang dimaksud dengan relung adalah
sebuah posisi yang ditempati oleh suatu spesies makhluk hidup
tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati serta
peranan yang dilakukan oleh makhluk hidup tersebut di dalam
komunitasnya.
Relung menentukan bagaimana spesies makhluk hidup
tersebut memberikan tanggapan terhadap tersedianya sumber
daya hidup dan juga keberadaan pesaing maupun pemangsa
dalam ekosistemnya.
Relung juga diartikan sebagai sebuah status fungsional dari
suatu makhluk hidup berdasarkan adaptasi morfologi, anatomi,
fisiologi dan juga perilakunya di tempat hidupnya.
R e l u n g h a b i t a t ( s p a ti a l n i c h , h a b i t R e l u n g j e n j a n g m a k a n a n ( t r o fi k n i c R e l u n g m u l ti d i m e n s i o n a l ( m u l ti d i m
at niche) he) ensional niche, hypervolumeniche)
adalah peran suatu organisme satu deng adalah relung suatu organisme yang dite
an yang lainnya yang berada pada habita mukan pada tingkatan trofik. adalah relung suatu organisme menurut geogra
tnya. fis disekitarnya. Kisaran suhu, kelembapan, sali
nitas, yang diterima oleh setiap spesies dalam s
uatu habitat.
Dimen s i R e l u n g
Relung Tumpang Tindih
Relung atau niche ekologi suatu hewan merupakan status fungsional hewan tersebutdi d
alam habitat yang di diaminya berdasarkan adaptasi-adaptasi fisiologis, struktural dan peril
akunya.Relung ekologi (ecological niche)adalah jumlah total semua penggunaan sumberda
ya biotikdan abiotik oleh organismedi lingkungannya.
Salah satu cara untuk menangkap konsep itu adalah melalui analog yang dibuat oleh ahli ek
ologi Eugene Odum,yaitu jika habitat suatu organismeadalah rumahnya maka relung adalah
pekerjaannya.Relung ekologi ada yang bersifat umum dan spesifik, diantaranya :
1. Pemakan banyak jenis (polifag), misalnya ayam karena dapat memakan cacing, padi, da
ging, ikan, rumput dan lain sebagainya.
2. Pemakan beberapa jenis(oligofag), misalnya kelinci hanya memakan jenis tumbuhan saj
a (sayuran dan buah -buahan).
3. Hanya pemakan satu jenis (monofag), misalnya wereng yang hanya memakan padi
UKURAN R E L U N G
Dalam mempelajari relung, ada beberapa istilah yang dikaitkan dengan proses pembentukan relung, di antaranya tiga istilah berikut :
1). respon organisme terhadap persaingan sumber daya
Terdapat dua respon organisme dalam menghadapi persaingan interspesifik ini yaitu:
a. Eksklusi persaingan (Competitive Exclusion): satu spesies akan memanfaatkan sumber daya dengan lebih efektif sehingga spesies lain akan punah.
b. Pemisahan sumber daya (Resource Partitioning): setiap spesies akan hidup dalam habitat yang sama tetapi tetapi terjadi pembagian sumber daya (pe
misahan relung/niche separation).