PENGANTAR

BENTUK SEDIAAN OBAT

DOSAGE FORM

Acuan :
1. Ansel H.C.
Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
2. Nanizar Zaman – Joenoes
Ars Prescribendi Resep yang Rasional 1,2,3
OBAT YANG RASIONAL :
1. TEPAT INDIKASI
2. TEPAT OBAT
3. TEPAT DOSIS
4. TEPAT PENDERITA
5. WASPADA E.S.

• TEPAT OBAT :
- CARA PENGGUNAAN ---> BENTUK SEDIAAN OBAT (BSO)

- WAKTU PENGGUNAAN
- LAMA PENGGUNAAN
- INTERAKSI
 BAHAN OBAT
SERBUK CAIR
Jarang Digunakan Sendiri Formulasi (Kombinasi
Dalam bentuk dengan bahan lain)
substansi kimia Bentuk Sediaan Obat (BSO)

 Dosis Tepat
Antalgin / 1x 500 mg Bahan obat Bahan bukan obat
Ergotamin / 1 x 1 mg Vehikulum bahan farmasi
Ethinil estradiol 0,05 mg INERT
Ditimbang ? SERBUK CAIR SEMI PADAT
 Laxan ? - Laktosa, - Air - Lemak
 Spray inhalasi ? - Talk, CMC - minyak - vaselin
- CMC - glycerin - PEG

Fungsi : - melarutkan - pewarna

- menstabilkan - pewangi
- mengentalkan - dsb
 BAHAN FARMASI
BAHAN OBAT + VEHIKULUM ---------> BSO
ZAT TAMBAHAN
Sifat Inert

SERBUK LEMAK AIR

BSO PADAT BSO ½ PADAT BSO CAIR

Pulv. Pulvis Linimentum Solutio

Puveres Unguentum Mixtura
Granul Pasta Mix. Agitanda
Kapsul Sapo Suspensio
Tablet Emplastrum Saturatio
Pil Galenika
Susppositoria Guttae
Sirupus
Injectio
Aerosol
LADME : Liberasi / Pembebasan
Absorpsi
Distribusi
Metabolisme / Biotransformasi
Ekskresi

Adalah seluruh proses mulai dari obat masuk

ke dalam tubuh sampai dikeluarkan lagi dari
tubuh
Skema absorpsi, metabolisme dan ekskresi obat setelah
pemberian melalui beberapa rute

ORAL absorpsi SALURAN Distribusi metabolisme

CERNA OBAT
RECTAL

IV SISTEM EKSKRESI
SIRKULASI OBAT

IM TEMPAT-
JARINGAN TEMPAT OBAT
SC METABOLISME
 CARA / RUTE PEMBERIAN OBAT DAN
BENTUK SEDIAAN
Berpengaruh terhadap

 CEPAT / LAMBATNYA OBAT MULAI BEKERJA

(on set of action)
 LAMANYA OBAT BEKERJA (duration of action)
 INTENSITAS KERJA OBAT
 RESPONS FARMAKOLOGI YANG DICAPAI
 BIOAVAILABILITAS OBAT
 DOSIS YANG TEPAT UNTUK MEMBERIKAN RESPON
TERTENTU
Grafik hubungan antara waktu pemberian obat dengan
konsentrasi obat dalam plasma
Konsentrasi
obat dalam
plasma
|
| Intensitas
Onset |
-----------------------------|------------------------- Konsentrasi minimal
menimbulkan respon
Durasi

____________________________________________
Waktu pemberian obat
OBAT SAMA DENGAN BSO BEDA ---> menghasilkan
kinetika yang beda
Sub Lingual
Oral
Salep
Cakram (TTS)
0---1---2---3---4---5---6
Kurva kadar Nitrogliserin dalam darah menurut
berbagai CPBSO (Abrams, J : Nitrogliserin and
long acting nitrates in clinical practice, The
American Journal Medicine)
BSO Nitro Dosis (mg) On set (menit) Puncak (menit) Lama
menit/jam
Sub Lingual 0,3 – 0,8 2–5 4–8 10 – 30
Bukal 1–3 2–5 4 – 10 30 – 300
Oral 6,5 – 19,5 20 – 45 45 – 120 2 – 6 jam
Salep 0,5 – 2 INCHI 15 – 60 30 – 120 3 – 8 jam
TTS 5 - 10 30 – 60 60 – 180 --> 24 jam
 DESAIN BENTUK SEDIAAN

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam pemilihan bentuk sediaan :
1.FAKTOR KIMIA – FISIKA – BIOLOGI
Kimia : Asam / Basa / Ester
Fisika : bentuk kristal
Biologi : potensi biologi
2. FAKTOR BIOFARMASETIKA
Respon obat

Konsentrasi obat dalam reseptor

Dosis

Absorpsi

Pelepasan obat dari bentuk sediaan

3. FAKTOR TERAPI
 Sifat penyakit
 Umur
 Cara pemberian obat
- Oral
- Rektal
- Parenteral
- Epikutan
- Okular
- Nasal
- Cara lain
 BENTUK SEDIAAN OBAT = BSO
DOSAGE FORM

 Bentuk sediaan yang mengandung satu atau lebih zat

yang berkhasiat,
 Dimasukkan dalam suatu vehikulum yang diperlukan
untuk formulasi
 Sehingga didapatkan suatu produk yang siap dipakai
penderita
 MANFAAT BENTUK SEDIAAN
1. Keamanan dosis
2. Melindungi dari : - udara
- asam lambung
3. Menutupi rasa, bau
4. Dibuat menjadi bentuk cair
5. Menyesuaikan dengan Tx
- mengatur pelepasan obat
- kerja topikal
- penempatan pada lubang badan
- langsung ke aliran darah
- inhalasi