Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

Chapter 6
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

The search for evidence


2020

explained

PE N GAU D ITAN 2
TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan ini Mahasiswa diharapkan:

 mampu menjelaskan bukti audit sebagai konsep utama dalam auditing


 mampu menjelaskan tahapan proses audit dan menunjukkan bukti yang harus diperoleh pada
setiap tahapan
 mampu menjelaskan hubungan antara bukti audit dan risiko audit
 mampu menunjukkan perbedaan jenjang bukti audit [dapat diturunkan dan dinaikkan
jenjangnya]
 mampu menjelaskan hubungan antara bukti dan pertimbangan audit
 mampu menjelaskan adanya proses pengumpulan bukti yang ditingkatkan diputuskan oleh
auditor berdasarkan manajemen dan lingkungan pengendalian
 mampu menyusun kesimpulan audit [opini] berdasarkan bukti audit yang diperoleh
 mampu menjelaskan perbedaan antara perikatan audit, keyakinan yang terbatas, kompilasi, dan
prosedur yang disepakati, bagaimana bukti yang dibutuhkan berbeda pada setiap perikatan
audit
BUKTI AUDIT SEBAGAI KONSEP UTAMA
:TUJUAN AUDIT
 Bukti Audit digunakan sebagai dasar penyusunan opini audit. Tujuan audit diperoleh dengan
memastikan:
- keakuratan dan kehandalan pencatatan akuntansi
- kebenaran dan kewajaran laporan keuangan
- kepatuhan terhadap peraturan dan standar akuntansi

 Bukti Audit diperoleh dari entitas yang diaudit dan sumber yang independen

 Auditor mengumpulkan Bukti Audit melalui inqury, inspeksi, observasi, konfirmasi,


penghitungan ulang, penyajian ulang, dan prosedur analitis
BUKTI AUDIT SEBAGAI KONSEP UTAMA
: STANDAR AUDIT TERKAIT

 ISA 500
BUKTI AUDIT

 ISA 501
BUKTI AUDIT: PERTIMBANGAN TERTENTU UNTUK ITEM
TERTENTU

 ISA 330
AUDITOR MEMBERI TANGGAPAN TERHADAP RISIKO
YANG DINILAI
BUKTI AUDIT SEBAGAI KONSEP UTAMA
: POIN DASAR UTAMA
 SUFFICIENT & APPROPRIATE
SUFFICIENT, bukti yang cukup diperoleh untuk memenuhi tujuan
audit. Kecukupan bukti terkait jumlah [quantity] bukti yang digunakan
sebagai dasar kesimpulan opini audit

 APPROPRIATE, memiliki dua elemen:


 Relevance, bukti yang diperoleh terkait dengan tujuan audit
 Reliability, bukti yang diperoleh memiliki kehandalan yang tinggi

Bukti yang cukup dan memadai sangat erat hubungannya. Semakin cukup
dan memadai bukti, maka semakin rendah risiko yang muncul untuk
memenuhi tujuan audit
BUKTI AUDIT SEBAGAI KONSEP UTAMA
: POIN DASAR UTAMA

 SOURCES OF EVIDENCE
OUTWITH
INDEPENDENT

 AUDIT PROCEDURES  COLLECTING EVIDENCE


- INQUIRY
- INSPECTION
- OBSERVATION
- CONFIRMATION
- RECALCULATION
- REPERFORMANCE
- ANALYTICAL PROCEDURES
BUKTI AUDIT SEBAGAI KONSEP UTAMA
: BUKTI AUDIT YANG MEMADAI

figure 6.1
KEHANDALAN BUKTI AUDIT
: PEDOMAN MENILAI KEHANDALAN BUKTI AUDIT
1. Kehandalan bukti audit meningkat ketika sumber bukti independen yang berasal dari luar
entitas (terutama berasal orang profesional)
2. Kehandalan bukti audit secara internal akan meningkat ketika persiapan dan pemeliharaan
pengendaliannya efektif
3. Bukti audit diperoleh secara langsung oleh auditor lebih handal daripada bukti yang diperoleh
secara tidak langsung atau hanya menyimpulkan
4. Bukti audit dalam bentuk dokumentasi lebih handal daripada bukti audit berupa lisan
5. Bukti audit yang diperoleh dari dokumen asli lebih handal daripada kopian, kehandalan
bergantung pada pengendalian pada persiapan dan pemeliharaan
6. Bukti yang diperoleh secara normal lebih baik dari bukti yang secara khusus disiapkan oleh
auditor
7. Sumber yang paling baik adalah pihak manajemen, namun apabila tidak ada independensi maka
akan menurunkan nilai dari bukti tersebut
8. Bukti masa depan secara khusus lebih sulit diperoleh dan rendah kehandalannya dibandingkan
bukti terkait kejadian masa lalu
9. Bukti audit dapat ditingkatkan dengan menggunakan bukti penguat dari pihak yang terampil
PENDEKATAN RISIKO BISNIS
: PENGUMPULAN BUKTI AUDIT
1. Jika auditor mendapatkan kesan yang baik dari manajemen, bukti dari manajemen dapat
diandalkan oleh auditor untuk tingkat lebih tinggi
2. Saat auditor mengenal anggota manajemen dengan baik, perikatan partner akan merasa bahwa
auditor dapat memberikan penilaian terkait integritas
3. Keterlibatan erat anggota tim audit dengan manajemen akan menunjukkan rendahnya integritas
– alasan bagi auditor untuk menolak perikatan
4. Kepercayaan terhadap integritas dan kompetensi manajemen dapat menurunkan tingkat
pengujian substantif terhadap detil
5. Ide dasar dari teori agensi adalah pemimpin tidak dapat mempercayai manajer dalam
penggunaan sumber daya secara memadai. Namun auditor tidak dapat beranggapan bahwa
integritas manajemen rendah
6. Masalah utama adalah pendekatan risiko bisnis menyebabkan auditor memiliki hubungan yang
dekat dengan manajemen. Hal ini merupakan ancaman bagi independensi
7. Hal utama dalam pendekatan risiko bisnis bahwa kegagalan audit bukan disebabkan karena
auditor gagal melakukan pengujian detil melainkan auditor tidak mampu menangkap indikator
yang jelas akan melapetaka yang akan datang
MENYUSUN KESIMPULAN [OPINI AUDIT]
: PERAN ASERSI MANAJEMEN

1. Pentingnya pernyataan manajemen adalah [membingkai ulang] pernyataan tersebut yang


membentuk tujuan audit
2. Pernyataan [asersi]: seluruh piutang dagang yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
ditagih
3. Tujuan audit: memperoleh bukti bahwa seluruh piutang dagang yang disajikan dalam laporan
keuangan memang dapat ditagih
4. Langkah audit yang disarankan untuk membuktikan tertagihnya piutang dagang adalah dengan
melakukan pengujian terhadap jumlah yang diterima dari pelanggan kredit
ASERSI TERKAIT KELAS TRANSAKSI & KEJADIAN
: PADA PERIODE AUDIT – Tabel 6.2 [a]
 Keterjadian [Occurrence]: transaksi dan kejadian telah dicatat benar-benar terjadi dan terkait
dengan entitas – Asli [Genuine]

 Kelengkapan [Completeness]: seluruh transaksi dan kejadian harus dicatat secara lengkap –
Lengkap [Complete]

 Keakuratan [Accuracy]: Jumlah dan data lain yang terkait dengan transaksi yang dicatat harus
didokumentasikan dengan memadai – Akurat [Accurate]

 Pisah Batas [Cut-Off]: Transaksi dan Kejadian telah dicatat pada periode akuntansi yang benar –
Akurat [Accurate]
ASERSI TERKAIT SALDO – SALDO AKUN
: PADA AKHIR PERIODE – Tabel 6.2 [b]
 Keberadaan [Existence]: aset, kewajiban, dan bunga ekuitas benar-benar ada– Asli [Genuine]

 Hak dan Kewajiban [Rights and Obligations]: entitas memiliki atau mengendalikan hak atas aset
dan kewajiban sebagai kewajiban entitas – Asli [Genuine]

 Kelengkapan [Completeness]: seluruh aset, kewajiban dan bunga ekuitas yang seharusnya dicatat
telah dicatat – Lengkap [Complete]

 Penilaian dan Alokasi [Valuation and Allocation]: aset, kewajiban, dan bunga ekuitas yang
disajikan dalam laporan keuangan harus pada jumlah yang memadai dan dihasilkan dari
penyesuaian penilaian atau alokasi yang telah secara memadai dicatat – Akurat [Accurate]
ASERSI TERKAIT PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
– Tabel 6.2 [c]
 Keterjadian dan Hak dan Kewajiban: Kejadian, transaksi, dan hal lain yang diungkapkan, harus
benar-benar terjadi dan terkait dengan entitas – Asli [Genuine]

 Kelengkapan [Completeness]: seluruh pengungkapan yang seharusnya disajikan dalam laporan


keuangan harus disajikan – Lengkap [Complete]

 Klasifikasi dan pemahaman [Classification and Understandibility]: informasi keuangan secara


memadai disajikan dan dijelaskan, dan seluruh pengungkapan secara penuh diungkapkan –
Akurat [Accurate]

 Keakuratan dan Penilaian [Accuracy and Valuation]: Informasi keuangan dan lainnya telah
diungkap secara wajar pada jumlah yang seharusnya – Akurat [Accurate]
TIPE PERIKATAN
: KOMPILASI
Akuntan profesional menyusun laporan keuangan berdasarkan data dan informasi
yang disediakan oleh manajemen – bukan audit. Secara umum melakukan
prosedur sebagai berikut:
 mencari prinsip akuntansi dan praktiknya pada industri yang sejenis
 Memperoleh pemahaman bisnis, risiko yang dihadapi, dan jenis transaksi,
prinsip akuntansi yang digunakan, dan penyajian dan isi dari laporan keuangan
 Secara umum, kompilasi adalah melakukan reviu terhadap laporan keuangan
dengan menggunakan prosedur analitik yang tebatas dan mendiskusikan hal-hal
penting dengan manajemen
 Memperoleh penyataan manajemen bahwa menajemen telah memberikan
seluruh pencatatan akuntansi dan informasi yang terkait dengan penyusunan
laporan keuangan
TIPE PERIKATAN
: KEYAKINAN TERBATAS [LIMITED ASSURANCE]
Bukan audit yang menyeluruh, tujuan akuntan mendapatkan keyakinan terbatas atas laporan
keuangan yang sesuai dengan legislasi dan standar akuntansi. Prosedur pengumpulan bukti
termasuk di bawah ini:
 Menentukan prinsip akuntansi dan praktiknya di industri terkait
 Mendapatkan pemahaman yang baik terhadap bisnis, bagaimana mengelolanya, karakteristik
operasinya, risiko yang dihadapi terkait pengendalian, jenis transaksi, aset dan kewajiban –
lebih jauh daripada pekerjaan perikatan kompilasi namun sedikit melakukan pengujian detail
[test of detailed] \
 Prosedur analitik digunakan untuk mendeteksi hubungan yang tidak biasa dan mendiskusikan
dengan manajemen, dan memberikan saran penyesuaian yang tepat atas laporan keuangan
kepada manajemen
 Pada penyelesaian reviu laporan keuangan manajemen harus sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku
 Surat pernyataan manajemen harus mengkonfirmasi proses reviu yang dilakukan oleh auditor
TIPE PERIKATAN
: PROSEDUR YANG DISEPAKATI [AGREED UPON PROCEDURES]
 Hampir sama dengan perikatan keyakinan terbatas pada AUP prosedur
pengujian terhadap detail tertentu akan dilakukan – sesuai dengan
kesepakatan dengan manajemen.
 Laporan akan mengindikasikan prosedur detil yang dilakukan namun akan
memberikan opini audit menyeluruh
 Prosedur yang disepakati menuntut akuntan untuk mencari bukti yang
dibutuhkan sesuai dengan item-item yang disepakati untuk diuji
Figure 6.2

PENDEKATAN RISIKO BISNIS UNTUK MENGUMPULKAN BUKTI AUDIT


Bukti yang kuat dan meningkatkan sistem penjualan
TAHAPAN AUDIT PROSES
: BUKTI YANG DIBUTUHKAN PADA TIAP TAHAPAN
Mengapa Auditor memberi perhatian dan menghabiskan banyak waktu pada
tahap perencanaan? Hal paling utama adalah disebabkan:
 Proses identifikasi risiko
 Area risiko yang menjadi konsentrasi auditor

Hal lainnya:
 Pentingnya komunikasi personal dengan manajemen
 Menjaga perilaku independen
 Seluruh proses audit adalah mencari bukti yang memadai untuk memenuhi
tujuan audit
Figure 6.3 PROSES AUDIT
: tahapan audit, proses pengumpulan bukti & tujuan utama audit

Anda mungkin juga menyukai