METODOLOGI PENELITIAN
PERANCANGAN
DANPENELITIAN
OLEH
PERANCANGAN PENELITIAN
Perancangan dikerjakan untuk mendapatkan perwujudan
Penelitian dikerjakan untuk mendapatkan pengetahuan
karya arsitektur dalam berbagai skala, seperti bangunan,
baru tentang persoalan tertentu yang spesifik. Satu
lanskap, kota, kawasan dst. Di dalam perancangan, tapak dan
penelitian tertentu tidak mungkin dapat mengungkap
konteks direspon, kebutuhan pengguna diwadahi, komponen
segala macam pengetahuan secara utuh tentang
yang tangible (atap, dinding, lantai, kolom, pondasi dll) dan
permasalahan atau persoalan tertentu yang sedang
yang untangible (ruang) dirangkai menjadi satu. Perancangan
dihadapi. Pengetahuan yang utuh hanya dapat diperoleh
merupakan kegiatan merangkai berbagai macam komponen
melalui rangkaian kegiatan penelitian yang dikerjakan oleh
pengetahuan/persoalan menjadi satu keutuhan. Karena itu,
peneliti tertentu secara berkelanjutan atau oleh komunitas
perancangan disebut juga sebagai
pengembangan keilmuan secara kolektif (banyak orang
kegiatan sintesis (merangkai).
tanpa kesepakatan formal) atau kolaboratif (bersama-
sama dengan kesepakatan formal).
Di antara sekian banyak persoalan di dalam perencanaan ataupun perancangan arsitektur, penelitian memperdalam dan
mengembangkan pemahaman terhadap permasalahan spesifik dari persoalan tertentu. Penelitian tentang persoalan kekuatan
struktur misalnya dapat fokus hanya pada permasalahan kekuatan bambu sebagai material batang tarik, tidak membahas
permasalahan yang lain. Penelitian tentang tempat favorit, misalnya dapat fokus hanya pada pilihan tempat favorit dewasa
muda, karakteristik fisik tempat dan kegiatan-kegiatan yang terjadi dan tidak memperhatikan misalnya persoalan keselamatan,
keamanan, keberlanjutan dll dari tempat favorit, meskipun persoalan-persoalan tersebut juga merupakan persoalan penting lain
di dalam ranah pengetahuan arsitektur. Penelitian fokus pada usaha untuk memahami karakteristik/ pattern (dibantu analisis)
dari komponen tertentu dari pengetahuan arsitektur.
Tujuan
PERANCANGAN
Dalam suatu proses perancangan cara berpikir untuk bertindak dalam mengumpulkan, memilih mengolah (analisa), menyusun (sintesa)
serta mengambil keputusan, dalam suatu rangkaian aktifitas yang terorganisir dan terintegrasi sehingga menjadi suatu kesatuan srta dapat
dilihat dengan jelas peranan dan kaitan antara tiap-tiap bagian. Dan memiliki tujuan menafsirkan dan menjawab kebuthan manusia akan
wadah/ruang yang menghasilkan pelayanan, failitas dan berbentuk-bentuk dalam rangka memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dan
nilai budaya, dan dapat menciptakan lingkungan yang terintegrasi multifungsi, menciptakan kualitas hidup dan kerasian dengan lingkungan
alami serta penyesuaian sosial yang mudah untuk perubahan dan partisipasi kreatif penghuni.
PENELITIAN
Tujuan penelitian menggambarkan penelitian yang akan dikerjakan bersifat deskriptif (naratif, fenomenologi, etnografi),
eksploratif (grounded-theory, studi-kasus) atau eksplanatori (korelasional, kuasi eksperimental, eksperimental), (Creswell,
2007, Groat & Wang, 2002). Rumusan dari tujuan penelitian, memiliki implikasi langsung pada metode pengumpulan data,
apakah akan bersifat open-ended atau close-ended, kualitatif atau kuantitatif. Rumusan tujuan, jika tujuan dirumuskan
dengan baik, juga secara implisit menggambarkan pengetahuan yang akan diungkap atau teori yang akan disusun, yang
strukturnya tergantung pada metode analisis yang digunakan 1. Sehingga, secara praktis dapat dipahami bahwa tujuan,
pengumpulan data dan analisis data merupakan tahapan yang berurutan yang sekuensnya tidak dapat ditukar-tempat.
JURNAL PENELITIAN DAN
PERANCANGAN
PENELITIAN
Artikel dalam jurnal penelitian
disusun mengikuti tahapan
kegiatan penelitian, diawali PERANCANGAN
dengan :
PENELITIAN
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan maupun yang dianalisis,
haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Penemuan atau pembuktian dihentikan didasarkan pada daya khayal, kira-
kira, atau legenda-legenda yang tidal berdasarkan fakta. Metode ilmiah harus memiliki sifat bebas dari prasangka serta
higienis dan jauh dari pertimbangan subjektif. Suatu fakta harus dipakai dengan alasan dan bukti yang lengkap dan objektif.
Jika suatu penelitian ilmiah tidak objektif, maka penelitian tersebut tidak akan berguna. Hal ini lantaran hasil penelitiannya
diragukan sanggup diterapkan. Di dalam memahami atau memberi arti pada suatu fenomena yang kompleks, metode ilmiah
harus memakai prinsip analisis. Semua masalah harus dicari alasannya yakni dan pemecahannya dengan memakai analisis
yang logis. Fakta yang mendukung tidak dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibentuk deskripsinya saja, tetapi
harus dicari alasannya yakni dan akibatknya dengan memakai analisis yang tajam.
LANGKAH - LANGKAH
PENELITIAN PERANCANGAN
Langkah-langkah penilitian ilmiah Perancangan tidak mungkin dimulai
menurut sandjaja (2011), agar sesuatu tanpa pemahaman ‘lokalitas’ fakta
atau langkah-langkah peneltian ilmiah perancangan atau dilarang
adalah sebagai berikut: berimajinasi ruang dan bentuk yanag
akan dirancang seblum tahap 1 6
• Menetapkan masalah penilitian. tahapan perancangan arsitektur
• Mengkaji teori dan temuan penilitian (duerk; 1993)
• Merumuskan hipotesa
• Menginditifikasi variabel penelitian. • Idenitifikasi Fakta
• Menyusun definisi operasional (Tapak,Konteks,Pengguna)
variabel. • Memilih persoalan prioritas
• Menetapkan desain penelitian • Memutuskan Tujuan
• Menetapkan dan menyusun instrumen • Menetapkan Kriteria
pengukur variabel • Memilih Konsep
• Mengumpulkan data • Presentasi
• Menganalisa data.
• Menulis laporan penilitian
PENELITIAN PERANCANGAN
Penelitian merupakan kegiatan
pengembangan pengetahuan tentang persoalan Sebaliknya, perancangan merupakan kegiatan
spesifik tertentu. Fenomena tertentu diurai merangkai berbagai persoalan menjadi satu
menjadi persoalan-persoalan kecil, karakteristik
persoalan tersebut diidentifikasi, ciri-khas yang VS kesatuan yang utuh. Berbagai persoalan
dipahami dan dirangkai menjadi satu kesatuan
dimiliki dan pattern (ilmu) yang tersembunyi di ruang dan bentuk. Sintesis (merangkai)
dalamnya diungkap menggunakan metode- merupakan core kegiatan perancangan.
metode analisis. Analisis (mengurai)
merupakan core kegiatan penelitian
Kegiatan penelitian dan perancangan memiliki karakter yang berbeda. Penelitian berusaha memahami
persoalan tertentu, perancangan menerapkan pemahaman semua persoalan, yang terkait perancangan.
Penelitian cenderung bersifat dekomposisi, konvergen, fokus, rasional dan ilmiah, sehingga prosedur
pengerjaannya harus benar (valid) dan dapat dipercaya (reliable). Perancangan cenderung bersifat
rekomposisi, divergen, keutuhan, intuitif dan tidak harus ilmiah, sehingga prosedur pengerjaannya tidak
baku dan tidak harus (tidak perlu) valid. Akurasi analisis sangat penting dalam penelitian. Kreativitas
sintesis sangat penting dalam perancangan, karena alternatif dan variasi kemungkinan
kombinasi/rangkaian berbagai persoalan tidak terbatas (infinite).
PENELITIAN PERANCANGAN
• Menerapkan pemahaman
semua persoalan
• Memahami persoalan tertentu
• Rekokposisi, divergen,
• Dekomposisi,
keutuhan, intuitif, tidak harus
konvergen,fokus,
ilmiah
rasional,
VS ilmiah
• https://iplbi.or.id
• Creswell, J.W. (2011). Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and
Qualitative Research. Boston: Pearson Education Inc.
• Creswell, J.W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing among Five Approaches, 2nd
edition. Thousand Oaks: Sage Publications Inc.
• Duerk, D.P. (1993). Architectural Programming, Information Management for Design. New York: Van
Nostrand Reinhold.
• Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural Research Methods. New York: John Wiley& Sons. Inc.
Krippendorff, K.H. (2004). Content Analysis: And Introduction to Its Methodology. Thousand Oaks: Sage
Publications, Inc
• https://kanntongilmudunia.blogspot.com