Anda di halaman 1dari 27

AHLI TEKNIK DESAIN JALAN

-
PERENCANAAN DRAINASE
JALAN
Oleh : Dr. Ir. Didik Rudjito, M.Sc
Samarinda, 17 Juli 2019

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Perencanaan Drainase Jalan
Geometri Jalan

a. Jalur lalu lintas f. Sempadan bangunan


b. Lajur lalu lintas g. Ruang manfaat jalan (Rumaja)
c. Bahu jalan h. Ruang milik jalan (Rumija)
d. Jalur pejalan kaki i. Ruang pengawasan jalan (Ruwasja)
e. Saluran drainase j. Jalur hijau
Bahu Jalan
Median

Potongan Melintang Jalan


Median

Bukaan pada Median Jalan


Jarak Pandang (Arteri)
Antar Kota

Jenis jarak pandang Primer Sekunder


(v=60km//jam) (v=30 km/jam)
Jarak Pandang Henti 75 m 30 m
Jarak Pandang Mendahului 250 m 100 m

Dalam Kota

Jenis jarak pandang Primer Sekunder


(v=60km//jam) (v=30 km/jam)
Jarak Pandang Henti 85 m 35 m
Jarak Pandang Mendahului 350 m 150 m
Jarak Pandang (Kolektor)
Antar Kota

Jenis jarak pandang Primer Sekunder


(v= 40 km//jam) (v=20 km/jam)
Jarak Pandang Henti 45 m 20 m
Jarak Pandang Mendahului 150 m 70 m

Dalam Kota

Jenis jarak pandang Primer Sekunder


(v= 40km//jam) (v=20 km/jam)
Jarak Pandang Henti 50 m 35 m
Jarak Pandang Mendahului 200 m 100 m
RADIUS TIKUNGAN
Lokasi Primer Sekunder
(v= (v=30
60km//ja km/jam)
m)
Antar Kota 110 m 50 m
Dalam Kota 200 m 100 m

Lokasi Primer Sekunder


(v= (v=30
60km//ja km/jam)
m)
Antar Kota 110 m 50 m
Dalam Kota 200 m 100 m
SUPERELEVASI

Jalan Primer Sekunder

Arteri M= 4-5 m M= 2 m

Kolektor M= 1 m M= 0-1 m
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi
Drainase Permukaan
• berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan
dan dari daerah sekitarnya agar tidak merusak konstruksi
jalan.
• 3 fungsi utama :
a. membawa air dari permukaan ke pembuangan air
b. menampung air tanah (dari subdrain) dan air permukaan
yang melimpas menuju jalan
c. membawa air menyeberang jalan melalui gorong2 dan
bangunan lainnya secara terkendali

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi
Drainase bawah permukaan (subdrain)
• berfungsi menurunkan muka air tanah dan
mencegat serta membuang air infiltrasi dari daerah
sekitar jalan dan permukaan jalan atau air yang naik
dari subgrade jalan.
• 2 fungsi utama :
a. menurunkan m.a.t sampai kedalaman min 1.00 m
di bawah permukaan tanah (di dalam base, urugan
tanah atau tanah)
b. mencegat air dari daerah sekitar agar tidak
merembes ke dalam urugan tanah.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Sistem Drainase Jalan
Tipikal Sistem Drainase Permukaan Jalan
terdiri dari :
- kemiringan melintang perkerasan dan bahu jalan
- selokan tepi dan gorong-gorong
- drainase lereng

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Sistem Drainase Jalan
Sistem Drainase Jalan pada perkerasan porous
terdiri dari :
- lapis agregat kasar
- lapis filter agregat halus (atas dan bawah)
- pipa saluran

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Sistem Drainase Jalan
Tipikal Drainase untuk muka air rendah
terdiri dari :
- pipa pengumpul dan filter
- bak pengumpul dgn sistem pompa (pengontrol tinggi air)
- lapis agregat dan pipa keluar

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Sistem Drainase Jalan

Tipikal Sub-drain samping


jalan
terdiri dari :
- material granular dan filter
- pipa perforasi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Sistem Drainase Jalan

Tipikal Sub-drain melintang jalan


terdiri dari :
- material granular dan filter
- pipa perforasi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Skema Perencanaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Perencanaan Drainase Permukaan
Data Kondisi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI
Perencanaan Drainase Permukaan
Penentuan Daerah Layanan
• Plot rute jalan di peta topografi.
• Panjang segmen 1 saluran (L) = 200 m ditentukan dari rute jalan yang telah diplot di peta topografi dan
topografi daerah tersebut memungkinkan adanya pembuangan ke sungai di ujung segmen.
• Dianggap segmen saluran ini adalah awal dari sistem drainase sehingga tidak ada debit masuk (Q masuk)
selain dari A1, A2, A3.
• Gorong-gorong merupakan pipa terbuat dari beton
• Direncanakan di ujung segmen aliran air akan dibuang ke sungai melalui gorong-gorong melintang badan
jalan.
• Perencanaan gorong-gorong, menampung debit air dari segmen yang ditinjau dan segmen sesudah itu.
Faktor Penentu Debit Aliran
Faktor Penentu Debit Aliran
Faktor Penentu Debit Aliran
Terima Kasih

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai