Anda di halaman 1dari 21

Rekayasa

Jalan Raya

Dipersiapkan oleh
Ricky K. Natadipura, ST. MT.
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Persada Indonesia - YAI
Literatur yang dirujuk
! Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Jalan Raya dengan Metoda Analisis Komponen,
Dirjen Bina Marga
! Pedoman Geometrik Jalan Raya No 13 tahun
1970, Dirjen Bina Marga
! AASHTO, A Policy on Geometrik Design of
Highways and street.
! AASHTO, Guide for Design of Pavement
Structures
! Highway Engineering, Paul H. Wright
! Route and Location and Design, Thomas F.
Hickerson
Silabus Materi Kuliah
Rekayasa Jalan Raya I
! Tahap-tahap
perencanaan jalan raya
! Standar perencanaan
jalan
! Penomoran jalan
(stationing)
! Desain dan perhitungan
alinemen horizontal
! Desain dan perhitungan
alinemen vertikal
! Perhitungan galian dan
timbunan
Materi Per Pertemuan
1. Sejarah jalan dan fungsi jalan.
2. Kendaraan dan kendaraan standar.
3. Elemen-elemen geometrik jalan raya serta hal-hal yang
mempengaruhi : jarak pandangan, alinemen horisontal, alinemen
vertikal, potongan melintang dan potongan memanjang jalan,
super elevasi.
4. Trace jalan.
5. Perlengkapan jalan dan keindahan jalan.
6. Pertemuan jalan : sebidang dan tak sebidang.
7. Dasar-dasar teori perkerasan jalan.
8. Perencanaan perkerasan lentur jalan raya dengan berbagai
metode. AASHTO (1981), BINA MARGA (1987).
9. Perkerasan kaku jalan raya. AASHTO (1981).
10. Test CBR untuk lapisan perkerasan jalan dan aplikasinya.
11. Bahan perkerasan dan pengujiannya.
12. Rencana campuran dan pengujiannya.
13. Teori pengaspalan dan pengujiannya.
14. Overlay design dan metode Ben Kelman Beam
Tahapan Perencanaan
Jalan Raya
Jenis-jenis Survey Jalan
! Pengenalan Peta
! Survey Pengukuran
! Cara Teristis
! Cara Fotogrametri
! Khusus untuk pembangunan jalan, pekerjaan survey yang
perlu dilakukan adalah:
! Survai penyuluhan (Reconnaissance Survey), untuk bisa
mendapatkan suatu jalur berupa daerah sempit dan
memanjang dimana bisa diletakan trase jalan yang dimaksud.
! Survai pendahuluan (Preliminari Survey), dimana pada jalur/
strip yang dipilih pada survai penyuluhan akan dilokasikan
suatu alinemen tentatif.
! Survai lokasi (Location Survey), pada tahap ini hasil alinemen
diatas peta dari survai pendahuluan akan dipindahkan/dipatok
dilapangan.
! Survai konstruksi, pengukuran-pengukuran untuk membantu
pelaksanaan konstruksi bangunan-bangunan
Pengenalan Peta
! Garis kontur atau Counterline atau tranche adalah garis yang
menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama.
! Garis kontur adalah garis tertutup (didalam atau diluar gambar) dan
bukan garis patah-patah tetapi garis lengkung.
! Garis kontur tertutup yang agak kecil berarti puncak seperti di A pada
gambar atau lembah kecil (depression) seperti di B, dan kalau terisi air
menjadi danau.
! Garis-garis kontur tidak bisa berpotongan satu sama lain, kecuali kalau
ada dataran yang menonjol (over hang) seperti di C, tetapi perpotongan
harus pada 2 tempat, ini jarang sekali terjadi.
! Kalau kelandaian merata, jarak antara garis-garis kontur adalah sama.
Makin datar medan, makin jauh antara garis-garis kontur, makin curam
medan, makin berdekatan garis tingginya (di D).
! Pada jurang, garis kontur berputar seperti naik dan turun lagi dibagian
sungai (titik E pada gambar). Garis kontur dan sungai akan
berpotongan tegak lurus.
! Lengkungan dari garis kontur adalah cembung apabila dilihat kearah
mengalirnya sungai.
! Garis kontur biasanya mempunyai angka ketinggian yang bulat dan tiap
garis tinggi kelima dipertebal.
Contoh Peta Kontur

1000

950

900

850

650
800
750

0
11 00

70
12
50
A
11

10 00
50 C
10 E
00

800

D 750

B
Faktor-faktor yang Menentukan
Pemilihan Lokasi Jalan
! Pengaruh Medan/
Topografi
! Perpotongan dengan
Sungai
! Daerah Lahan Kritis
! Daerah Aliran sungai
! Material Konstruksi
Jalan
! Galian dan Timbunan
! Pembebasan Tanah
! Lingkungan
! Sosial
Pengaruh Medan / Topografi
Perpotongan dengan Sungai

Penyeberangan
Penyeberangan Terpendek/ Miring
tegak lurus
Daerah Aliran Sungai
Standar Desain Jalan Raya
! Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya,
No. 13/1970, Direktorat Eksplorasi, Survey dan
Perencanaan, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Departemen Pekerjaan Umum.
! Spesifikasi Standar untuk Perencanaan
Geometrik Jalan Luar Kota (Rancangan Akhir),
Sub Direktorat Perencanaan Teknis Jalan,
Bipran Bina Marga, Departemen Pekerjaan
Umum, Desember 1990.
! Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan
Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Departemen Pekerjaan Umum, Maret 1992.
! Tatacara Perencanaan Geometrik Jalan antar
Kota, No. 038/T/BM/1997, Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina
Marga, September 1997.
Kriteria Perancangan (Design Criteria)
! Karakteristik Pengguna
Jalan
! Karakteristik Kendaraan
! Karakteristik statis,
! Karakteristik kinematis
! Karakteristik dinamis
! Klasifikasi Jalan
! Lalu Lintas
Karakteristik Pengguna Jalan
! Karakteristik pengguna jalan untuk perancangan jalan adalah
sangat bervariasi berdasar: kecakapan dan kemampuan bereaksi
dari masing-masing pengguna jalan. Macam-macam karakteristik
pengguna jalan antara lain:
! Penglihatan (Vision)
! Waktu Reaksi (Reaction Time)
! Kemampuan untuk Mendeteksi Warna (Ability to Detect Different
Colours)
! Pendengaran (Hearing)
! Perasaan (Feel and Touch)
! Tinggi Mata Pengemudi (Driver Eye Height)
! Kecepatan Berjalan (Walking Speed)
! Tinggi Pejalan Kaki (Pedestrian Height)
! Usia (Age)
! Lebar untuk Pejalan Kaki dan Pengguna Jalan Lainnya (Pedestrian
and Other Road User Width)
! Jarak Kebebasan antara Dua Pengguna Jalan (Lateral Placement
of Vehicles)
Karakteristik Kendaraan
1210
! Dimensi Kendaraan 210 760 240
58
90 3040 15
0
20 280
170 210 0

Kendaraan Kecil Kendaraan Sedang


! Kemampuan Manuver Kendaraan
Klasifikasi Jalan Antar Kota
Klasifikasi Kelas Jalan Menurut Standar Desain Jalan Antar Kota
Muatan Sumbu
Fungsi Kelas Terberat,
MST (ton)
Arteri I >10
II 10
III A 8
Kolektor III A 8
III B 8

Klasifikasi Medan Menurut Standar Desain Jalan Antar Kota

Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan


(%)
Datar D <3%
Perbukitan B 3 % - 25 %
Pegunungan G > 25 %
Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1997
Perhitungan Kemiringan
Medan
Karakteristik Lalu Lintas
! Volume Jam Perencanaan (VJP)
! Merupakan suatu volume lalu lintas per jam yang
dipakai sebagai dasar perencanaan.
! Rumus
! Faktor-K dan Faktor-F untuk Jalan Antar Kota
Faktor-K Faktor-F
VLHR (%) (%)
(smp/hari)

> 50.000 4–6 0,9 – 1,0


30.000 – 50.000 6–8 0,8 – 1,0
10.000 – 30.000 6–8 0,8 – 1,0
5000 – 10.000 8 – 10 0,6 – 0,8
1000 – 5000 10 – 12 0,6 – 0,8
< 1000 12 – 16 < 0,6

Sumber: Tata Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Departemen PU, Ditjen Bina Marga, 1997
Karakteristik Lalu lintas
! Kecepatan Rencana (Design
speed) adalah kecepatan yang
ditentukan untuk perencanaan
dan korelasi dari bentuk fisik
jalan yang mempengaruhi
operasi dari kendaraan.
! Design speed adalah kecepatan
maksimum yang masih aman
dilakukan sepanjang jalan.
! Suatu design speed haruslah
sesuai dengan kelas jalan,
fungsi jalan dan jenis medan.
! Hubungan kecepatan dan
kecepatan rata-rata berjalan
Karakteristik Lalu Lintas
! Kapasitas Jalan adalah volume maksimum
kendaraan dimana lalu lintas masih lewat
sepanjang jalan tersebut pada keadaan
tertentu.
! Rumus :
! Jarak Pandang
! Jarak Pandang Henti
! Jarak Pandang Menyiap
! Jarak Pandang Malam

Anda mungkin juga menyukai