1. Mengatasi kejang
2. Pemberian antitoksin
3. Pemberian antibiotika
4. Perawatan Tali pusat
5. Memperhatikan jalan nafas, diuresis, dan tanda
vital
6. Kebutuhan nutrisi dan cairan
7. Penjelasan kepada orang tua dan keluarga
mengenai penyakit
Tindakan segera bila kejang
• Baringkan bayi dalam sikap kepala ekstensi dengan memberikan ganjal dibawah bahunya.
• Berikan O2 secara rumat karena bayi selalu sianosis (1 – 2 L/menit jika sedang terjadi kejang,
karena sianosis bertambah berat O2 berikan lebih tinggi dapat sampai 4 L/menit, jika kejang
telah berhenti turunkan lagi).
• Pada saat kejang, pasangkan sudut lidah untuk mencegah lidah jatuh ke belakang dan
memudahkan penghisapan lendirnya.
• Sering hisap lendir, yakni pada saat kejang, jika akan melakukan nafas buatan pada saat apnea
dan sewaktu-waktu terlihat pada mulut bayi.
• Observasi tanda vital setiap ½ jam .
• Usahakan agar tempat tidur bayi dalam keadaan hangat.
• Jika bayi menderita apnea :
• Hisap lendirnya sampai bersih
• O2 diberikan lebih besar (dapat sampai 4 L/ menit)
• Letakkan bayi di atas tempat tidurnya/telapak tangan kiri penolong, tekan-tekan bagian iktus
jantung di tengah-tengah tulang dada dengan dua jari tangan kanan dengan frekuensi 50 – 6
x/menit.
• Bila belum berhasil cabutlah sudut lidahnya, lakukan pernafasan dengan menutup mulut dan
hidung bergantian secara ritmik dengan kecepatan 50 – 60 x/menit, bila perlu diselingi tiu pan.
TERIMA KASIH