Anda di halaman 1dari 45

#04

Ide Bisnis

All rights belong to their respectives owners. No copyright infringement intended. Vector beckground by Freepik.
Alur Perkuliahan

1 Intro to Entrepreneurship 9 Stadium Generale 1: FnB

2 Technopreneurship 10 Stadium Generale 2: ICT

3 Sociopreneurship 11 Stadium Generale 3: Creative

4 Business Idea 12 Team Building

5 Value Proposition 13 Product Concept

6 Business Model Introduction 14 Social Impact

7 Lean Canvas 15 Business Pitching

8 UTS 16 UAS
Capaian Mhs memahami tentang technology push
& market pull.

Mhs mampu memunculkan ide bisnis


dengan pendekatan empati.

Mhs mengetahui hal-hal yang


dipertimbangkan saat memilih masalah.

Mhs mengetahui contoh produk dengan


pendekatan empati.
Agenda 01 Push & Pull
02 Masalah
03 Pertimbangan
04 Contoh
01 Push & Pull
Produk bisnis bisa muncul
dengan dua pendekatan.

#1. Technology Push.


#2. Market Pull.
Technology Push.
Penemuan terhadap suatu teknologi mendorong
kelahiran suatu produk baru.
Tim riset berusaha mengeluarkan produk inovatif dan
berharap bahwa pasar nanti akan mau menggunakan
produk tersebut.
Pendekatan ini memiliki resiko tinggi karena belum
tentu bisa diterima pasar. Namun jika berhasil akan
bisa membawa keunggulan kompetitif yang tinggi
karena termasuk pionir di kategori produk tersebut,
dimana masih minim (atau bahkan tiada) kompetitor.
Contoh yang sukses: Sony Walkman.

Kemunculannya Walkman itu bukan suatu upaya pemenuhan


kebutuhan pasar. Riset pasar pada saat itu tidak menunjukkan
adanya kebutuhan pemutar kaset yang mudah dibawa. Namun
presiden Sony, Akio Morita dan co-founder Walkman sepakat
bahwa pemutar kaset yang ada pada waktu itu dirasa terlalu berat
untuk dibawa-bawa. Sony menghilangkan fungsi recording untuk
bisa memperkecil ukuran cassete player-nya, suatu pendekatan
yang beresiko dimana normalnya cassete player di era itu punya
fitur tersebut. Sony juga membuat terobosan inovasi headphone
yang kecil dan ringan.

Walkman pertama kali diluncurkan tahun 1979, dan setelah 20


tahun total penjualannya sukses mencapai 186 juta unit.
Contoh yang kurang sukses secara komersil: Apple Newton
PDA.

Kemunculannya di tahun 1993 dianggap inovatif, salah satunya


karena memiliki fitur teknologi yang mampu membaca tulisan
tangan. Produk ini muncul melalui riset sejak tahun 1987 dan
lebih memperhatikan aspek teknologi ketimbang atas dasar
kebutuhan pasar.

Ternyata pada prakteknya, fitur pengenalan tulisan tangannya


kerap tidak akurat, harganya mahal, memori terbatas, software
terbatas, dan kurang nyaman untuk digenggam. Wajar jika setelah
diluncurkan, produk ini kesulitan untuk mencapai tingkat
penjualan yang diharapkan. Biaya risetnya mencapai sekitar 100
juta USD. Tahun 1998 lini produk Apple Newton dimatikan oleh
Steve Jobs.
Market Pull.
Identifikasi dari suatu kebutuhan pasar (atau
permintaan konsumen) untuk solusi dari suatu masalah
berhasil memunculkan kelahiran suatu produk baru.
Perusahaan mengembangkan suatu produk yang
berusaha mengatasi masalah spesifik yang dialami
oleh konsumen.
Resiko pendekatan ini boleh jadi rendah, namun
kemungkinan sudah banyak kompetitor yang juga
berlomba mengeluarkan produk terbaik untuk
mengatasi masalah customer tersebut.
Contohnya: Vaksin Covid-19

Kebutuhan penduduk dunia akan vaksin untuk virus Covid-19


sudah jelas ada. Produsen manapun yang bisa memproduksi
vaksin Covid-19 akan diborong oleh negara-negara yang
membutuhkan. Tiap negara membutuhkan vaksin sejumlah
penduduk dewasa di usia produktif, dan lebih dari satu kali
pemberian vaksin. Ini artinya ada milyaran unit vaksin yang
dibutuhkan oleh dunia.
Sebagian besar produk yang ada dipasaran
menggunakan pendekatan market pull ini.
Karena kompetitor juga bermain di kategori produk
yang sama, maka diferensiasi dan keunggulan
kompetitif menjadi penting untuk bisa sukses dengan
pendekatan market pull ini.

Produk Pemasaran Layanan

Mudah digunakan Reputasi brand kuat Memberikan garansi

Menyelesaikan Promosi menarik Pelayanan memuaskan


masalah dengan tuntas
Harga yang tepat Menjaga hubungan
Minim dampak negatif baik dengan pelanggan
Mudah dibeli atau
Ketahanan yang baik diakses
(awet)
02 Masalah
Pada dasarnya, kustomer tidak membeli
produk, tidak juga peduli dengan kecanggihan
fitur teknologi.

Yang mereka beli


adalah solusi untuk
menyelesaikan
masalah mereka.
Konsumen bukan membeli Xiaomi Mi Note
karena prosesor octa-core Qualcomm
Snapdragon 660-nya, tapi karena mampu
menyelesaikan kebutuhan segmen kustomer
yang butuh HP yang berkinerja bagus, layar
lebar, namun dengan budget yang terjangkau.
Palaboo menyelesaikan masalah orang yang
butuh relaksasi untuk bisa mendapatkan tidur
berkualitas,.

Apakah pembeli Palaboo perlu tau tentang kecanggihan mesin


pembuat larutan buah pala dari Palaboo?
Zomato menyelesaikan masalah kustomer akan
kebutuhan mengetahui menu-menu restoran /
kafe, dan reviewnya, tanpa harus repot datang
ke lokasi.
Apakah user Zomato perlu tau tentang dimana lokasi server dan
berapa jumlah server yang dimiliki Zomato?
Setipe.com menyelesaikan masalah akan
kebutuhan mencari pasangan yang sesuai
dengan kriteria pribadi masing-masing.

Apakah user Setipe perlu tau tentang formula algoritma


komputer untuk pencarian pasangan yang digunakan Setipe?
eFishery menyelesaikan masalah akan kebutuhan peternak
ikan untuk memberi makan ikan secara otomatis dan
memantau secara akurat jumlah pakan yang diberikan.

Apakah user eFishery perlu tau tentang model komunikasi data


IoT machine to machine yang digunakan eFishery?
Untuk mengetahui masalah yang dialami
oleh calon kustomer maka founder
startup perlu memiliki empati.

Empati: memposisikan diri seolah-olah kita sedang


mengalami kondisi yang dihadapi oleh orang tersebut.
Caranya:

Tentukan Customer Segment


Tentukan Konteks (situasi / kondisi) yang dialami
Analisis Masalah (/ketidaknyamanan) apa yang
muncul pada konteks tsb
Usulkan Solusi produk untuk mengatasi masalah
tersebut << inilah ide startup
Customer Segment: Traveler.
Konteks: Ingin merencanakan perjalanan.
Masalah: Kesulitan saat ingin membandingkan harga tiket pesawat
dan waktu penerbangan.
Solusi: Platform online yang bisa membandingkan harga tiket, waktu
penerbangan, dan maskapai secara realtime sekaligus bisa membeli
sendiri tiket tsb.
https://www.youtube.com/watch?v=MiTD6Hs6HBk
Customer Segment: Pekerja kantoran
yang menggunakan transportasi umum Bobby,
Konteks: Saat menggunakan Anti-Theft Backpack
transportasi umum atau berada di
tempat umum
Masalah: Kekhawatiran akan
kecopetan isi tas. Membalik membawa
tas didepan dada dirasa terlihat tidak
keren dan tidak nyaman.
Solusi: Tas dengan material yang tahan
sobek, tahan tekanan dan posisi
resleting yang aman..
Satu customer segment pada dasarnya
bisa memunculkan beragam ide produk
selama kita empatif melihat masalah
yang dialami dan kreatif dalam
mengusulkan solusinya.
Customer Segment: Ibu menyusui

SITUASI / KONDISI MASALAH SOLUSI (PRODUK)

1. Saat menyusui bayi Bantal alas sandaran bayi Bantal menyusui yang
kerap bergeser. nyaman buat ibu dan
bayi.

2. Saat membawa asi dari Kesulitan membawa botol Tas cooler bag yang
kantor berisi ASI dengan tas kerja. stylish dan fungsional
untuk dibawa ke kantor.

Kesulitan membuka baju Gamis atau baju


3. Saat menyusui bayi diluar atasan untuk cepat bisa menyusui
rumah menyusui bayi.
Bantal Menyusui Tas Asi Stylish Dress Menyusui
03 Pertimbangan
Satu Customer Segment bisa jadi memiliki lebih dari
satu Masalah. Pertanyaannya:

Masalah mana yang berharga untuk


dicarikan Solusi-nya (untuk kemudian
dibuat jadi Produk)?
Indikator pertimbangan yang mampu membantu
memilih masalah yang bagus untuk dipecahkan oleh
startup:

● Intensitas: seberapa penting/ intens/ parah


mengganggunya masalah tersebut.
● Frekuensi: seberapa sering masalah tersebut muncul.

● Populasi: seberapa banyak orang yang mengalami


masalah tersebut.
Contoh: Go-Jek (Go-Ride).
Customer Segment: pekerja kantoran
Situasi / Kondisi: saat menggunakan transportasi umum
Masalah: tidak adanya moda transportasi umum yang
nyaman, mudah dipesan, terjangkau dan mampu menembus
kemacetan kota.

Intensitas Frekuensi Populasi

Sangat penting untuk bisa 2-3 kali sehari Jutaan pekerja kantoran
sampai tujuan tepat waktu
dan bebas stress.

Wajar jika Go-Jek bertumbuh sangat cepat karena mereka berhasil


menyelesaikan masalah dengan intensitas tinggi, frekuensi tinggi
dan populasi amat banyak.
Hindari memilih untuk menyelesaikan masalah
yang:
Intensitasnya rendah (tidak dianggap mengganggu);
Frekuensinya rendah (masalah jarang terjadi); dan
Populasinya kecil (amat sedikit yang memiliki
masalah tsb)
https://youtu.be/Y_i7-4If7uk
04 Contoh
Berikut adalah beberapa contoh produk atau
bisnis yang dibina oleh Inkubator Bisnis
Trilogi (Inbistro) maupun Program
Pengembangan Kewirausahaan Bioindustri
(PPKWB).
Sinarin

Customer Segment: Pemerintah kota

Konteks: Malam hari

Masalah: Lampu penerangan jalan senantiasa


menyala penuh walaupun tidak ada kendaraan
yang lewat.

Solusi: Alat yang mampu mengenali aktivitas


kendaraan di jalan, sehingga lampu jalan hanya
menyala jika ada kendaraan yang akan lewat. Ini
mampu menghemat anggaran listrik untuk
penerangan jalan umum kota.

Pencapaian: Juara 2 IBM Linux Challenge 2016


& uang pembinaan 20 Juta Rupiah.
Bio-craft

Customer Segment: Penyuka tanaman hias

Konteks: Saat mengkoleksi tanaman hias

Masalah: (1) Keterbatasan tempat, (2) Pot yang


ada kurang menarik; & (3) Kurang pengetahuan
untuk merawat pot yang menarik (kokedama).

Solusi: (1) Pot kokedama yang digantung; (2)


Bentuk cantik dan terbuat dari sabut kelapa; & (3)
Dilengkapi dengan petunjuk untuk merawat
kokedama tersebut.

Pencapaian: Dukungan pendanaan, liputan media


(TVRI, CNN, dll), juara 3 business plan.
Bunaty

Customer Segment: Perempuan pekerja kantor

Konteks: Saat ingin menjaga kesehatan

Masalah: (1) Terpapar polusi udara, & (2)


mengalami penurunan daya tahan akibat beban
kerja

Solusi: Teh yang mampu (1) menetralisir dampak


polusi udara di tubuh, & (2) menjaga daya tahan
tubuh.

Pencapaian: Dukungan pendanaan & liputan


media.
Muma

Customer Segment: Ibu rumah tangga yang suka


memasak

Konteks: Saat ingin memasak makanan sendiri

Masalah: (1) Membuat bumbu dasar butuh waktu;


& (2) Ada kandungan bahan bumbu instan yang
dipersepsikan kurang baik untuk kesehatan
keluarga

Solusi: Bumbu dasar yang (1) siap pakai untuk


beragam jenis masakan; & (2) menghindari
memasukkan bahan sintetis yang dirasa kurang
baik serta menambahkan vitamin.

Pencapaian: Dukungan pendanaan, pameran


Harteknas di Bali & liputan media.
Pertanyaan?

Silahkan dicatat dan disampaikan di Google


Classroom atau disampaikan pada saat sesi diskusi.
Tugas #3 - Ide Bisnis

Munculkan ide bisnis dengan alur pendekatan empati


yaitu Customer Segment > Konteks > Masalah >
Solusi. Customer Segment-nya cukup satu saja namun
konteksnya minimal 3 sehingga ide bisnisnya juga
minimal 3 buah. Gunakan template yang disediakan.
Bentuk solusi harus berhubungan dengan bidang
keilmuan mhs yang bersangkutan.
Masalah bisa apa saja, tapi bentuk Solusi harus sesuai dengan latar
belakang keilmuan (prodi) mhs yang bersangkutan. Misal:

● Customer Segment: Mahasiswa yang membawa motor


● Konteks: Saat parkir di kampus
● Masalah: Ketakutan helm hilang. Tapi jika senantiasa
dibawa juga tidak praktis.

Solusi:

(2) Tracker dan aplikasi berbasis


(1) Helm yang bisa dilipat
Internet of Things untuk helm.
<pendekatan dari bidang Desain
<pendekatan dari bidang SI atau TI>
Produk>
Sumber OpenLearn. n/a. Invention and innovation: An introduction

Thomas J. Mierzwa. n/a. Innovation for Entrepreneurs: From Idea to


Marketplace
#04
Ide Bisnis

All rights belong to their respectives owners. No copyright infringement intended. Vector beckground by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai