NPM : 20200001
Mata Kuliah : Wirausaha Digital
Semester : IV
Dosen : Dr. Mesterjon, M.Kom
b. Peka terhadap permasalahan yang dialami diri sendiri atau orang lain
Selain harus mencari permasalahan yang dialami pasar melalui riset, seringkali ide-ide
bisnis datang dengan sendirinya melalui obrolan-obrolan keseharian atau bahkan
pengalaman pribadi. Tanpa disadari, seringkali masalah-masalah yang Anda, kerabat,
atau teman Anda alami merupakan permasalahan yang juga dialami oleh pasar.
2. Salah satu cara melakukan analisis peluang usaha adalah dengan menggunakan metode
analisis peluang usaha SWOT. Metode analisis SWOT cukup terkenal dan mudah
dilaksanakan. Analisis peluang usaha SWOT merupakan singkatan
dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kekurangan), Opportunity (Kesempatan),
dan Threat (Ancaman). Strength dan Weakness merupakan faktor yang berasal dari dalam
perusahaan, sedangkan Opportunity dan Threat merupakan faktor yang timbul dari luar
perusahaan yang tentunya tidak dapat dikontrol. Meskipun
begitu, Opportunity dan Threat dapat diprediksi dan ditelaah apabila melaksanakan analisis
peluang usaha secara mendalam. Tidak hanya mengetahui kelebihan perusahaan, metode
analisis peluang usaha SWOT juga membuat kita menyadari kekurangan perusahaan yang
perlu diatasi sehingga kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mengancam perusahaan
dapat diketahui dan diselesaikan secepat mungkin.
Resiko Usaha dikategorikan menjadi Resiko Spekulatif dan Resiko Murni (Pure Risk)
(1) Resiko Spekulatif, resiko spekulatif adalah resiko yang memiliki kemungkinan terjadinya
dua peluang. Peluang terjadinya kerugian dan peluang terjadinya keuntungan. Peluang
pertama adalah peluang keuntungan, keuntungan yang akan didapat oleh konsumen
maupun investor atau jaringan usaha.
(2) Resiko Murni, yaitu resiko yang bila manater jadi, pasti akan memberikan kerugian.
Namun apa bila resiko ini tidak terjadi, juga tidak akan menimbulkan kerugian ataupun
suatu keuntungan. Ada dua macam akibat yang muncul dari terjadinya resiko ini,
terjadinya kebangkrutan pada produsen produk.
(3) Resiko Pemasaran, berkaitan erat dengan proses marketing dan pemasaran produk.
(4) Resiko Sumber Daya Manusia, keterlibatan karyawan sangat besar dalam bisnis digital.
Setiap orang yang memiliki kemmapuan digital akan dengan mudah melakukan Tindakan
ketidak jujuran.
(5) Resiko Finansial, memiliki usaha dan bisnis digital harus siap dengan resiko ketidak
pastian income atau pendapatan usaha.
(6) ResikoTeknologi, resiko yang sering muncul lainnya adalah mengenai resiko teknologi
yang sering digunakan. Usaha yang dijalankan biasanya selain dibantu dengan tenaga
karyawan, namun juga menggunakan bantuan mesin atau teknologi.
(7) Resiko Permintaan Pasar, kegagalan memenuhi permintaan pasar pada produk/layanan
jasa akan mengakibatkan konsumen mencari provider/ pengusaha digital lain.
(8) Resiko Kerjasama, memiliki partner dalam berbisnis tidak selalu bermanfaat baik bagi
usaha digital.