Anda di halaman 1dari 9

PERANG PERTAMA UMAT

PERANG BADAR
ANNISA SHAFA HUMAIRA - X MIPA 2
ISLAM
PERTEMPURA
N BADAR
Adalah pertempuran besar pertama antara
umat Islam melawan musuh- musuhnya.
Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun
ke- 2 Hijriah (13 Maret 624). Perang ini
berlangsung antara kaum muslimin
melawan musyrikin Quraisy.
Pasukan kecil kaum Muslim yang
berjumlah 313 orang bertempur
menghadapi pasukan Quraisy dari
Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.
Perang ini terjadi di Kota Badar, yang
terletak 80mil barat daya dari Madinah.
TUJUA LATAR BELAKANG
N
Tujuan kaum muslimin melakukan perang Badar 1. Adanya kecemburuan kaum Quraisy
adalah untuk mempertahankan dan terhadap perkembangan kota Madinah di
menegakan eksistensi dari agama Islam. Nabi bawah pimpinan nabi Muhammad SAW.
Muhammad SAW berperang melawan kaum 2. Kaum muslim menghadang kafilah dagang
Quraisy bukan untuk mendapatkan kekuasaan, Abu Sufyan (pada saat itu masih kafir) yang
kekayaan, ataupun kesenangan pribadi membawa barang dagangan Quraisy dari
maupun golongan. Syam. Motif penghadangan didasari oleh
keinginan kaum muslim yang ingin
mengambil hak-hak mereka yang dulu
dirampas oleh kaum Quraisy.
LATAR BELAKANG
TERJADINYA PERANG BADAR

GHAZAWAT
Setelah kejadian hijrahke Madinah,
ketegangan antara kelompok
masyarakat di Mekkah dan Madinah
semakin memuncak dan pertikaian
terjadi pada tahun 623M ketika
kaum Muslim memulai beberapa Pada bulan Januari 624M, kaum Muslim menyerang kafilah
serangan pada rombongan dagang dagang Mekkah di dekat daerah Nakhlah, hanya 40
kaum Quraisy Mekkah. kilometer di luar kota Mekkah, membunuh seorang penjaga
Pada akhir tahun 623M dan awal dan akhirnya benar-benar membangkitkan dendam di
tahun 624M, aksi ghazawāt kalangan kaum Quraisy Mekkah. Berdasarkan latar-
semakin sering dan terjadi di belakang inilah akhirnya Pertempuran Badar terjadi..
mana-mana.
\ AWAL PERTEMPURAN
Di musim semi tahun 624M , Muhammad mendapatkan informasi dari mata-
matanya bahwa salah satu kafilah dagang yang paling banyak membawa
harta pada tahun itu, dipimpin oleh Abu Sufyan.

Muhammad memimpin pasukannya sendiri dan membawa banyak panglima


utamanya, termasuk pamannya Hamzah dan para calon Kalifah pada masa
depan, yaitu Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi Thalib.

Rute Perang Badar

Ketika kafilah dagang Quraisy Mekkah mendekati Madinah, Abu Sufyan mulai mendengar mengenai
rencana Muhammad untuk menyerangnya. Ia mengirim utusan yang bernama Damdam ke Mekkah untuk
memperingatkan kaumnya dan mendapatkan bala bantuan. Segera saja kaum Quraisy Mekkah
mempersiapkan pasukan sejumlah 900-1.000 orang untuk melindungi kelompok dagang tersebut. Banyak
bangsawan kaum Quraisy Mekkah yang turut bergabung, termasuk di antaranya Amr bin Hisyam, Walid bin
Utbah, Syaibah bin Rabi'ah, dan Umayyah bin Khalaf.
PERTEMPURAN
Di saat itu pasukan Muhammad sudah mendekati
tempat penyergapan yang telah direncanakannya, yaitu
di sumur Badar, suatu lokasi yang biasanya menjadi
tempat persinggahan bagi semua kafilah yang sedang
dalam rute perdagangan dari Suriah.

Kaum Muslimin menggunakan strategi perang yang memanfaatkan keadaan


geografis dari kawasan Badar. Kaum Muslim mengambil posisi perang yang dekat
dengan sumber air Badar.

Selain itu, Saad bin Muadz juga membuat sebuah gundukan tanah yang berfungsi
sebagai tempat perang nabi Muhammad SAW. Pembuatan gundukan tanah
tersebut ditujukan agar nabi Muhammad SAW dapat mengawasi jalannya perang
dan mengetahui pola serangan yang tepat untuk mengalahkan kaum Quraisy.
AKHIR PERTEMPURAN
Di saat fajar tanggal 13 Maret, pasukan Quraisy membongkar kemahnya dan bergerak menuju lembah
Badar. Telah turun hujan pada hari sebelumnya, sehingga mereka harus berjuang ketika membawa
kuda- kuda dan unta-unta mereka mendaki bukit 'Aqanqal.

Pertempuran diawali dengan majunya pemimpin-pemimpin kedua pasukan untuk berperang tanding.
Tiga orang Anshar maju dari barisan Muslim. Kaum Muslim kemudian mengirimkan Ali, Ubaidah bin al-
Harits, dan Hamzah. Para pemimpin Muslim berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin Mekkah dalam
pertarungan tiga lawan tiga, meskipun Ubaidah mendapat luka parah yang menyebabkan ia wafat

Selanjutnya kedua pasukan mulai melepaskan anak panah ke arah lawannya. Pasukan
Muslim berseru "Ya manshur, amit!!" dan mendesak barisan-barisan pasukan Quraisy.
Pasukan Mekkah yang kalah kekuatan dan tidak bersemangat dalam berperang segera saja
tercerai-berai dan melarikan diri. Pertempuran itu sendiri berlangsung hanya beberapa jam
dan selesai sedikit lewat tengah hari. Peperangan ini dimenangkan oleh kamum muslimin.
SETELAH PERANG
Imam Bukhari memberikan keterangan bahwa
dari pihak Mekkah tujuh puluh orang tewas dan
tujuh puluh orang tertawan. Hal ini berarti 15%-
16% pasukan Quraisy telah menjadi korban.
Korban pasukan Muslim umumnya dinyatakan
sebanyak empat belas orang tewas, yaitu sekitar
4% dari jumlah mereka yang terlibat peperangan.
Setelah kemenangan ini, salah satu suku badui
yang kuat tertarik untuk mengikat perjanjian
damai dengan Nabi Muhammad SAW.

Kemenangan kaum muslimin dalam perang Badar semakin menguatkan posisi Islam di kawasan
Madinah. Bagi kaum Quraisy, kekalahan mereka dalam Perang Badar menimbulkan kekecewaan yang
sangat mendalam dan meninggikan hasrat untuk mengalahkan kaum muslimin dengan persiapan yang
lebih terstruktur dan mantap.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai