Anda di halaman 1dari 14

Hak-hak tersangka dan gelar

perkara
kelompok 2
Maharani (201710115149) Ridho Oktofan (201710115131)
Dimas Irza R (201710115142) Leonardi Putra (201710115248)
Zubaidi ahmad (201710115140) Annisa Firda Y (201710115053)
Aby Fathan (201710115123) Rifki Maulana (201710115141)
Friko Rumadanu (201710115172) Candra Paulian (201710115075)
Rumusan masalah

• Apa saja ha-hak tersangka dan apa dasar


hukumnya ?
• Apa yang dimaksud dengan gelar perkara dan
apa tujuannya ?

2
Pengertian tentang hak-hak tersangka

Dalam Pasal 1 angka 14 KUHAP


disebutkan bahwa tersangka Undang-undang nomer 8 tahun
adalah seorang yang karena
1981 tentang KUHAP telah
perbuatannya atau keadaannya,
berdasarkan bukti permulaan patut
mengatur hak-hak tersangka-
diduga sebagai pelaku tindak terdakwa. Rumusan pasal-pasal
pidana. Sedangkan Pasal 1 angka yang mengatur hak-hak tersebut
15 KUHAP paling tidak adalah pasal 50-68
menyebutkan terdakwa Undang-Undang nomer 8 tahun
adalah seorang tersangka yang 1981 tentang KUHAP.
dituntut, diperiksa dan diadili di
sidang pengadilan.

3
Hak untuk segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik pasal 50

Hak untuk mengetahui dengan jelas dan bahasa yang dimengerti


pasal 51

Hak untuk memberikan keterangan secara bebas kepada


penyidik dan hakim pasal 52

Hak untuk mendapat juru bahasa atau penerjemah bagi


tersangka pasal 53

Hak untuk mendapat bantuan hukum dari seseorang atau penasihat


hukum pasal 54

Hak untuk memilih sendiri penasihat hukumnya ( pasal 55)

4
Hak mendapat bantuan hukum Cuma-Cuma bagi yang tidak
mampu (pasal 56)
Hak tersangka atau terdakwa yang berkebangsaan asing untuk
menhubungi dan berbicara dengan perwakilan negaranya (Pasal
57 ayat 2)

Hak menghubungi dan menerima kunjungan dokter pribadinya


untuk kepentingan kesehatannya bagi yang ditahan (Pasal 58).

Hak untuk diberitahu kepada keluarganya atau orang lain yang


serumah (Pasal 59 dan 60 )

Hak untuk dikunjungi sanak keluarga, untuk kepentingan


pekerjaan atau keluarga (Pasal 61)

Hak untuk mengirim/menerima surat menyurat dengan penasihat


hukumnya (Pasal 62

5
Hak untuk menghubungi atau menerima kunjungan rohaniawan
(Pasal 63)

Hak untuk diadili di sidang pengadilan yang terbuka untuk umum


(pasal 64)

Hak untuk mengajukan saksi dan ahli yang menguntungkan (a


de charge) (Pasal 65).

Hak untuk diberitahu kepada keluarganya atau orang lain yang


serumah (Pasal 59 dan 60 )

Hak untuk minta banding, kecuali putusan bebas dan lepas


dari segala tuntutan hukum (Pasal 67).

Hak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi (Pasal 68).

6
Gelar perkara

Seperti yang telah diketahui, aturan


Gelar perkara adalah suatu hukum pelaksanaan gelar perkara
terdapat dalam Undang-Undang
kegiatan penggelaran
Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP
proses perkara yang dan aturan teknisnya dalam Petunjuk
dilakukan oleh penyidik Pelaksanaan Nomor
dalam rangka menangani Juklak/5/IV/1984/Ditserse, tanggal 1
tindak pidana tertentu April 1984 tentang Pelaksanaan
secara tuntas sebelum Gelar Perkara. Serta terdapat juga
diajukan kepada Jaksa dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2003 tentang Kepolisian
Penuntut Umum (JPU).
Negara Republik Indonesia

7
Secara formal, gelar perkara dilakukan oleh penyidik
dengan menghadirkan pihak pelapor dan terlapor. Jika
tidak menghadirkan pelapor dan terlapor maka gelar
perkara yang dilakukan menjadi cacat hukum. Tujuan gelar
perkara adalah untuk mencegah terjadinya praperadilan,
untuk memantapkan penetapan unsur-unsur pasal yang
dituduhkan, sebagai wadah komunikasi antar penegak
hukum, untuk mencapai efisiensi dan penuntasan dalam
penanganan perkara.

8
Jenis gelar perkara

Gelar
perkara biasa Gelar perkara
khusus

9
Tahap-tahap
penyelenggaraan
gelar perkara

1. Persiapan

penyiapan bahan penyiapan


pengiriman surat
paparan gelar sarana dan
undangan gelar
perkara oleh tim prasarana gelar
perkara.
penyidik perkara; dan

10
2. Pelaksanaan

paparan tim penyidik


pembukaan gelar tentang pokok perkara, tanggapan para
perkara oleh pimpinan pelaksanaan penyidikan, peserta gelar
gelar perkara; dan hasil penyidikan perkara;
yang telah dilaksanakan.

diskusi permasalahan
yang terkait dalam kesimpulan gelar
penyidikan perkara; perkara
dan

11
3. Kelanjutan hasil gelar
perkara

pembuatan penyampaian
arahan dan
laporan kepada
laporan hasil pejabat yang
disposisi pejabat
gelar perkara; yang berwenang;
berwenang

tindak lanjut hasil gelar


perkara oleh penyidik pengecekan
dan melaporkan pelaksanaan hasil
perkembangannya gelar perkara oleh
kepada atasan penyidik; pengawas penyidik
dan

12
Dasar hukum gelar perkara

UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;

UU Nomor 2 Tahun 2003 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Petunjuk Pelaksanaan No. Pol: Juklak/5/IV/1984/Ditserse, tanggal 1 April


1984 tentang Pelaksanaan Gelar Perkara.

Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep/1205/IX/2000 tanggal 11 September 2000


tentang Himpunan Juklak dan Juknis proses penyidikan tindak pidana;

Keputusan Kapolri No. Pol: Kep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Bareskrim Polri;

13
THANK YOU!
Semoga bermanfaat untuk kita semua …

14

Anda mungkin juga menyukai