DIREKTORAT JEDERAL
PERHUBUNGAN UDARA
BAHAN PRESENTASI
5
Fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penyelenggaraan pelayanan,
TUGAS FUNGSI DJPU keselamatan, dan keamanan transportasi, serta peningkatan aksesabilitas,
konektivitas, dan kapasitas sarana dan prasarana transportasi;
mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang b. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pelayanan, keselamatan, dan
penerbangan. keamanan transportasi, serta peningkatan operasi, aksesabilitas, konektivitas sarana
dan prasarana transportasi;
fungsi:
c. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan penyelenggaraan
a. perumusan kebijakan di bidang pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara dan bandar pelayanan, keselamatan, dan keamanan transportasi, serta peningkatan aksesabilitas,
udara, penyelenggaraan angkutan udara dan navigasi penerbangan, peningkatan konektivitas, dan kapasitas sarana dan prasarana transportasi di daerah;
keselamatan, keamanan, dan kualitas lingkungan hidup penerbangan, serta pemanfaatan d. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang transportasi;
fasilitas penunjang dan fasilitas umum penerbangan; e. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia transportasi;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang… (sesuai butir a) f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang … (sesuai butir a) lingkungan Kementerian Perhubungan;
d. pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang … (sesuai butir a) g. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang … (sesuai butir a) Perhubungan;
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; dan h. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Perhubungan; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
i. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Perhubungan.
(Sumber: Perpres 40 Tahun 2015 dan Permenhub 122 Tahun 2018) (Sumber: Perpres 40 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian perhubungan)
Bisnis Proses Penyelenggaraan Penerbangan
PENERBANGAN DIKUASAI OLEH NEGARA DAN PEMBINAANNYA DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH
(DILAKSANAKAN MENTERI DAN DAPAT DIDELEGASIKAN KEPADA UNIT DI BAWAH MENTERI)
• PERATURAN
• NSPK OPERATOR (Badan Usaha)
1 Keselamatan 1. AIRPORT (AP I / II, UPTD, Private)
Safety 2. AIRLINES
3. NAVIGATION (AIRNAV)
4. GROUND HANDLING
2 Keamanan 5. AIRCRAFT MAINTENANCE
PRASARANA Security 6. REGULATED AGENT
7. SEKOLAH PENERBANG
Ruang Udara 8. LEMBAGA TRAINING
Airspace
3 Pelayanan
Service
PRASARANA
PUBLIK
Bandar Udara 4 Lingkungan
Airport Environment
• SERTIFIKASI PERALATAN
• LISENSI PERSONEL
• PERSETUJUAN DOKUMEN
MANUAL OPERASI
5 Penegakan
OPERATOR (UPT)
SARANA Enforcement
1. KANTOR UPBU
Pesawat Udara 2. BALAI BESAR KALIBRASI FASILITAS
Aircraft PENERBANGAN
Ekonomi Bisnis
3. BALAI KESEHATAN PENERBANGAN
6 4. BALAI TEKNIK PENERBANGAN
Economics
• AUDIT
• INSPEKSI
• PENGAMATAN
• PEMANTAUAN (MONEV) 7 Pembangunan
Development
• SURVEY
• PENGUJIAN
Profil Organisasi DJPU
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN 2020 2021 2022 2023 2024
Terwujudnya konektivitas Rasio konektivitas
SS1 IK1 Rasio 0.76 0.77 0.78 0.79 0.8
transportasi udara transportasi udara
Indeks kepuasan pengguna
SS2 Meningkatnya kinerja pelayanan IK2 jasa layanan transportasi Nilai 82 83 84 85 86
transportasi udara udara
Persentase capaian On Time
IK3 Performance (OTP) sektor % 86 87 88 89 90
transportasi udara
SS3 Meningkatnya keselamatan dan IK4 Rasio kecelakaan penerbangan Rasio 2.15 2.15 2.15 2.15 2.15
keamanan transportasi udara per 1.000.000 departure
Rasio gangguan keamanan
IK5 pada pelayanan jasa Rasio 0.16 0.15 0.14 0.13 0.12
transportasi udara
NO SASARAN STRATEGIS PENUNJANG INDIKATOR KINERJA PENUNJANG SATUAN 2020 2021 2022 2023 2024
Meningkatnya tata kelola Nilai AKIP Ditjen
SSP4 IKP6 Nilai 85 86 87 88 89
pemerintahan yang baik Perhubungan Udara
Tingkat maturitas SPIP
IKP7 Tingkat 3 3 3 3 4
Ditjen Perhubungan Udara
Persentase penurunan
SSP5 Meningkatnya kualitas transportasi IKP8 emisi GRK sektor % 76.43 91.12 93.42 95.70 100
udara yang ramah lingkungan
transportasi udara
8 Critical Element
Keselamatan (Safety): Keadaan dimana risiko yang terkait dengan aktivitas penerbangan, terkait dengan, atau dalam mendukung
langsung pengoperasian pesawat udara, dikurangi dan dikendalikan ke tingkat yang dapat diterima. (Sumber: ICAO Annex 19)
Komponen SSP:
State Safety policy and objectives:
PKPN; Tanggung Jawab & Akuntabilitas; Kebijakan Keselamatan Penerbangan Nasional; Penegakan Hukum.
State Safety Risk Management:
Persyaratan SMS pada operator; Menetapkan ALoS operator.
State Safety assurance:
Pengawasan Keselamatan Penerbangan Nasional; Pengumpulan, analisis ,dan pertukaran data keselamatan;
Pada tahun 1950 : keselamatan dipengaruhi oleh Data Keselamatan yang perlu perhatian; identifikasi bahaya (Hazard) dan Risiko.
faktor teknis State Safety promotion:
Pada tahun 1970 : keselamatan dipengaruhi oleh Pelatihan internal, komunikasi, dan penyebaran informasi keselamatan penerbangan;
faktor manusia
Pada tahun 1990 – saat ini : keselamatan Hazard adalah potensi yang dapat mengancam keselamatan penerbangan.
dipengaruhi oleh faktor organisasi, yang sangat Risiko Keselamatan adalah kemungkinan dan tingkat keparahan yang dapat diperkirakan sebagai
berperan besar dalam identifikasi bahaya dan konsekuensi atau akibat dari munculnya potensi bahaya.
manajemen resiko Sumber: ICAO Annex 19 dan PM.93 Tahun 2016 tentang Pogram Keselamatan Penerbangan Nasional
Keamanan Penerbangan
Pengertian:
Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum
melalui keterpaduan pemanfaatan sumberdaya, fasilitas, dan prosedur. (Ref:UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan).
Keamanan (Security): Menjaga penerbangan sipil dari tindakan campur tangan yang melanggar hukum, yang dicapai dengan
kombinasi tindakan dan sumber daya manusia dan material. (Ref: ICAO Annex 17).
Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN) adalah dokumen tertulis yang memuat peraturan, prosedur dan langkah-langkah
pengamanan yang diambil untuk melindungi penerbangan dari tindakan melawan hukum. (Ref:KM.211 Tahun 2020 tentang PKPN)
78,60 %
82,57 %
78,78 %
83,07 %
81,90%
2015 - 2020
JAN – 31 DES 2020
0,00
2015 2016 2017 2018 2019 2020 80,49 %
OTP 7 MASKAPAI PADA RUTE DALAM NEGERI TAHUN 2020
*) Data OTP seluruh Badan Usaha
Angkutan Udara Niaga Berjadwal Yang
Melayani Rute Dalam Negeri
*) Transnusa dan Express Air menunda
94,14 74,73 83,23 85,42 90,74 83,74 87,32 sementara kegiatan penerbangan
karena pandemi Covid-19
Januari s.d Desember 2020
Pelayanan: Program Konektifitas
Kampanye: Sosialisasi Budaya 3S
Follow me:
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
Terima Kasih djpu151 @djpu_151 djpu151 djpu151