Anda di halaman 1dari 15

EKOLOGI SERANGGA

Dr. Sipri Radho Toly, PGD. MSc.

Program Studi Biologi


FST Undana 2021
Ruang Lingkup Ekologi
• Ekologi = ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik organisme dengan alam sekitarnya
• Istilah ekologi mula2 dipakai oleh sarjana Jerman
Ernest Haeckel(1869).
• Ekologi berasal dari bahasa yunani oikos = rumah
dan logos = ilmu/pengetahuan.
• Jadi ekologi mengkaji hubungan timbal balik
organisme dengan lingkungannya
Ekosistem
Ekosistem = suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) dan saling berhubungan timbal balik atau
berinteraksi
Ekosistem  Suatu kawasan alam yang didalamnya tercakup unsur-unsur
hayati (biotis) dan nonhayati (abiotis) yang saling hubungan timbal balik
satu sama lainnya.
* Istilah ekosistem pertama kali dikemukakan oleh (Tansley 1935)  istilah
lainnya Mikrokosm (Forb, 1887); Holocoen (Friederich, 1930); Biosistem
(Thienemann, 1939); Bioinertbody (Vernadsky, 1944).

Bioster = ekosistem global yang merupakan lapisan bumi dimana ada


kehidupan atau zona dari bumi yang terdiri dari tanah/daratan, air dan
udara yang mendukung adanya kehidupan (beberapa meter dibawah
permukaan tanah; beberapa ribu meter dibawah permukaan laut dan
kurang lebih 9.000 Km di atas permukaan bumi; sedangkan diameter
bumi + 12.000 Km) merupakan organisasi kehidupan yang paling
kompleks.
Keseimbangan dalam Ekosistem
Keseimbangan ekosistem/homeostatis ekosistem =
kemampuan suatu ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan sehingga
ekosistem itu berada dalam keseimbangan. A t a u :
Homeostatis ekosistem:
Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri
seperti komponen yang menyusunnya yaitu organisme
dan populasi dan aspek abiotik agar tetap seimbangan.

Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang sangat


rumit, termasuk mekanisme penyimpanan bahan-bahan,
pelepasan hara makanan, pertumbuhan organisme, serta
dekomposisi bahan-bahan organik.
• Spesies/jenis = suatu kelompok organisme yang hidup
bersama di alam bebas, dapat mengadakan perkawinan
secara bebas, dan dapat menghasilkan keturunan (anak)
yang fertil dan bervitalitas sama dengan induknya.
• Populasi = organisme atau satu species yang mendiami
suatu tempat
• Komunitas = kumpulan species-spesies organisme yang
mendiami suatu tempat
• Komunitas beserta lingkungan abiotik membentuk sistem
ekologi yang disebut “ekosistem”
• Komunitas pada acuan dari eropa dan rusia disebut
“biocoenosis”, sedangkan ekosistem disebut
“biogeocoenisis”
• Biosfeelekosfeer mencakup semua organisme dibumi
yang berinteraksi dengan lingkungan fisik

Pembagian Ekologi
A. Menurut banyaknya spesies
1. Autekologi : mempelajari hubungan satu spesies
organisme dengan alam sekitarnya
2. Syinekologi: mempelajari hubungan sekelompok
pesies organisma dengan sekitarnya

B. Menurut Taksonomi
Ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi serangga, dll…
Asas-Asas Ekosistem
Konsep ekosistem
Dari segi jenjang makan (Tingkat Tropik) tada 2
komponen ekosistem yaitu:
1. komponen autotropik
2. komponen heterotropik

Menurut Wiegert Van Owens (1970), komponen heterotrop


terdiri dari:
• Biophag, yaitu organisme yang memakan organisme
hidup
• Saprophag, yaitu organisme yang makan organisme
mati
Serangga/Insekta
• Serangga termasuk anggota phylum Arthropda,
kelas Insekta/Heksapoda, 3 pasang kaki, sepasang
antene, tubuh terdiri dari: Kepala (cepalos), Dada
(thorax), dan abdomen.
• Kurang lebih 1 juta spesies serangga telah
dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan
hal ini merupakan petunjuk bahwa serangga
merupakan mahluk hidup yang mendominasi
bumi.
• Diperkirakan, masih ada sekitar 10 juta spesies
serangga yang belum dideskripsi.
Serangga/Insekta
Ekologi Serangga
• Ekologi Serangga = ilmu tentang hubungan antara kehidupan serangga dan
lingkungan.
• Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yg mempengaruhi distribusi dan
kelimpahan serangga.
• Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pascapanen adalah dasar penerapan
pengendalian hama terpadu (PHT).  Saat ini, pemodelan menggunakan personal
komputer  buat pengendalian hama pascapanen telah banyak dikembangkan. 
Kesemuanya berbasis dalam pengetahuan ekologi serangga.

• Mengetahui kelimpahan (abundance) serangga (hama) yang menyerang tanaman


tertentu serta pengetahuan tentang kegiatan dan penampilan hama tersebut
(phenology)  merupakan factor-faktor penting dalam menentukan pengendaliannya. 
Beberapa hama memiliki hanya satu generasi pada satu musim (univoltine), sedangkan
ada pula yang banyak generasi per musim (multivoltine).

• Dalam pengendalian hama berkonteks agrosistem biasanya hama dianggap sebagai


populasi. Atribut-atribut penting populasi adalah kerapatan, distribusi umur, laju
kelahiran dan laju kematian.
Peranan Serangga dalam Ekosistem
•Serangga pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting bagi
ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran
suatu serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu dan
tidak akan mencapai suatu keseimbangan.

•Serangga Makrodekomposer.
Dekomposer merupakan organisme detritivor atau pemakan materi
Serangga makrodekomposer berperanan dalam siklus nutrien atau
mendaur-ulangkan nutrien dalam suatu ekosistem. Dimana serangga
menguraikan serasah, snag (pohon mati yang masih tegak), atau log
(pohon mati yang sudah tumbang), sehingga hasil uraian awal oleh
serangga akan dilanjutkan oleh organisme mikrodekomposer (jamur
dan bakteri pengurai) yang pada alkhirnya melepaskan kembali nutrien
ke dalam tanah untuk dimenfaatkan lagi oleh tumbuhan.
Peranan Serangga dalam Ekosistem
Serangga polinator
• secara umum serangga tidak berperan langsung pada proses polinasi, serangga hanya
bertujuan memperoleh nektar dari bunga yaitu sebagai sumber makanannya. Namun
dalam hal ini serangga memiliki peran yang sangat penting, secara tidak sengaja polen
atau serbuk sari menempel dan terbawa pada tubuh serangga hingga polen tersebut
menempel pada kepala putik bunga lain dan terjadilah proses polinasi atau
penyerbukan.
Serangga pollinator kebanyakan dari jenis kumbang (Coleoptera), berbagai jenis
lalat (Diptera), tabuhan, lebah dan beberapa jenis semut (Hymenoptera), kupu-
kupu dan ngengat (Lepidoptera), dan beberapa jenis dari ordo Thysanoptera.

Serangga defoliator
• serangga herbivor yang memakan daun tumbuhan, yang berakibat pada defoliasi (gugur
atau berkurangnya masa daun tumbuhan). Sangat banyak dau tumbuhan termasuk
tanaman pertanian mendapat efek herbivory dari serangga herbivor, sehingga
menghambat aktifitas fotosintesis yang berdampak pada produktifitas pertanian.

• Serangga memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan
yang ekstrem, seperti di padang pasir dan Antarktika.
Peranan Serangga dalam Ekosistem

Serangga Parasitoid (pengendali hayati), Predator (pengendali hayati),


hingga serangga sebagai bioindikator bagi suatu ekosisitem.
Peranan Serangga dalam Ekosistem
Peran serangga dalam jaringan makanan

• Pengertian jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai


makanan yang siklusnya saling berhubungan. Oleh karena itu, bisa
disimpulkan bahwa rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring
makanan dalam cakupan yang lebih luas lagi.

• Lalu, apa yang membedakan rantai makanan dengan jaring-jaring


makanan? Organisme yang terkumpul pada jaring-jaring makanan
mempunyai beberapa jenis oragnisme yang dapat dipilih menjadi
makanannya.

• Sedangkan pada rantai makanan, organisme yang menjadi konsumen


hanya memiliki satu pilihan makanan saja. Meskipun tersedia beberapa,
tapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan organisme yang ada
pada jaring-jaring makanan.
Peranan Serangga dalam Ekosistem
Peran serangga dalam jaringan Makanan
• Posisi serangga dalam jaring-jaring makanan, yaitu
baik sebagai serangga predator atau sebagai
parasitoid , dan juga serangga sebagai prey atau
mangsa bagi predator lain seperti burung dan
reptil baik pada kanopi tumbuhan (plant canopy),
batang pohon (tree trunk), lantai hutan (Forrest
Floor) atau pada ekosistem lainnya.

Anda mungkin juga menyukai