0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan33 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keluarga menurut beberapa sumber, termasuk UU No. 52 Tahun 2009 tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga. Dibahas pula struktur, tipe, dan fungsi keluarga menurut beberapa ahli."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keluarga menurut beberapa sumber, termasuk UU No. 52 Tahun 2009 tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga. Dibahas pula struktur, tipe, dan fungsi keluarga menurut beberapa ahli."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keluarga menurut beberapa sumber, termasuk UU No. 52 Tahun 2009 tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga. Dibahas pula struktur, tipe, dan fungsi keluarga menurut beberapa ahli."
M.Kep Dalam paradigma keperawatan komunitas, manusia sebagai klien meliputi individu, keluarga kelompok, dan komunitas Salah satu aspek penting dari keperawatan tersebut yaitu pada keluarga Kesehatan dan kualitas anggta keluarga memiliki hubungan yang erat sehingga mempengaruhi dan membentuk kesehatan kelompok juga komunitas secara keseluruhan LATAR BELAKANG Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi. Keluarga sebagai soko guru bangsa, keluarga sebagai wadah utama dan pertama dalam membina anak-anak. CON’T
Plt.Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) Sigit Priohutomo mengungkapkan, Peringatan Harganas memiliki tujuan meningkatkan peran serta pemerintah dan pemerintah daerah, mitra kerja dan swasta, tentang pentingnya penerapan 8 fungsi keluarga (agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan) dan pembentukan karakter sejak dini, untuk mewujudkan pelembagaan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera. Dengan konsep pendekatan keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi. CON’T
Konsep pendekatan keluarga yang digunakan yakni :
Keluarga Berkumpul (meluangkan waktu tanpa disibukkan dengan gawai (gadget), televisi, atau alat elektronik lainnya), Keluarga Berinteraksi (meluangkan waktu berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas), Keluarga Berdaya (keluarga mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak bergantung pada pihak lain) serta, Keluarga Peduli dan Berbagi (keluarga yang mampu dan lebih beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain). CON’T
Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo
menyampaikan, ''Saya mengajak masyarakat untuk memperhatikan pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, dengan menerapkan 8 Fungsi keluarga secara optimal. Keluarga harus memperhatikan pola asuh anak dan memberikan kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan pendidikan yang sebaik-baiknya, kepada keluarga yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan CON’T
Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menangani
urusan tumbuh kembang anak-anak Indonesia, BKKBN telah mengembangkan Program Pembangunan Keluarga. Hal ini sesuai dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang menetapkan bahwa kebijakan pembangunan keluarga dilaksanakan melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan delapan fungsi keluarga secara optimal. CON’T
BKKBN telah mengembangkan Program Bina
Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI), Orangtua Hebat, Bina Keluarga Remaja, Program Generasi Berencana (GenRe) yang dikembangkan melalui Pusat Informasi Konseling (PIK) di sekolah, kampus dan masyarakat, Program Bina Keluarga Lansia (BKL) dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melakukan kunjungan dan intervensi kesehatan langsung ke rumah warga melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Sejak 2017 hingga saat ini sebagian besar Puskesmas telah menjadi lokus PIS-PK dimana lima petugas dari setiap lokus tersebut diberi pelatihan manajemen PIS-PK. ''Jikadibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah Puskesmas (lokus PIS-PK) bertambah di tahun ini dari yang sebelumnya 2.926 bertambah 3.279 Puskesmas, sehingga total jumlah sebanyak 6.205 Puskesmas,'' kata Kasubdit Klinik, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Haslinda, Rabu (30/5). Jumlah tersebut sudah melebihi setengah dari total Puskesmas di Indonesia, yakni 9.825 Puskesmas. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menggenjot sebaran lokus PIS-PK dengan integrasi pemerintah pusat dan daerah. Dari 34 provinsi, sebaran lokus terbanyak ada di Provinsi Jawa Tengah yakni 682 Puskesmas, Jawa Timur 633 Puskesmas, dan Sumatera Utara 438 Puskesmas. Berdasarkan Aplikasi Keluarga Sehat pada minggu pertama April-Mei 2018, progres implementasi PIS-PK di 34 provinsi baru mencapai lebih dari 9 juta kepala keluarga pada April, dan sekitar 10,5 juta kepala keluarga pada Mei. Puskesmas yang sudah menjadi lokus PIS-PK harus melaksanakan kunjungan keluarga dan intervensi kesehatan masyarakat dengan langsung mendatangi setiap rumah di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Rata-rata nasional persentase kunjungan keluarga dan intervensi awal adalah sebesar 15,59%.
Hingga saat ini, sebanyak 20 provinsi yang persentasenya
melebihi rata-rata nasional. Sisanya masih mengalami beberapa kendala seperti masih ada masyarakat atau keluarga yang menolak kunjungan, dan beberapa daerah masih kesulitan melakukan entry data karena terkendala teknis. PIS-PK dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelengaraan PIS-PK. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
Diharapkan dengan PIS-PK ini selain meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat, juga bisa lebih mengintegrasikan antara pemerintah pusat dan daerah hingga Puskesmas setiap program kesehatan yang dijalankan. MENURUT UU NO.52 TAHUN 2009
Keluarga adalah unit terkecil dalam mayarakat yang
terdiri dari suami istri, atau suami, atau istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat MENURUT UU NO.52 TAHUN 2009 Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketahanan dan kesejahteraan keuarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan bathin. KONSEP KELUARGA Klg adalah kumpulan dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta mengidetifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga. ( Friedman, 2003)
Unitterkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala klg dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Dep Kes RI, 2000) LANJUTAN.... Kumpulan orang dg ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik , mental, emosional serta sosial tiap anggota klg (Duvall dan Logan , 1986) Salvicon G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989 Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. STRUKTUR KLG Macam-Macam Patrilineal : klg sedarah dlm beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah Matrilineal : melalui garis ibu
Matrilokal : sepasang suami istri tinggal bersama keluarga
sedarah isteri Patrilokal : dari suami
Keluarga Kawinan: hubungan suami isteri sbg dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami isteri. (Nasrul Effendy, 1998) STRUKTUR KLG
Ciri-Ciri Struktur Keluarga
Terorganisasai: Saling berhub. Saling ketergantungan antara anggota keluarga Ada Keterbatasan: Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing. (Anderson Carter). TIPE KLG Keluarga Inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga Besar (Extended Family): keluarga inti ditambah sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb. Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. Keluarga Duda/Janda (Single Family): keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian. Keluarga Berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama. Keluarga Kabitas (Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga. FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMAN (2003)
1. Fungsi afektif dan koping keluarga: keluarga
memberikan kenyamanan emosional anggota keluarga, membantu anggota keluarga dalam membentuk identitas, dan mempertahankan saat terjadi stres. 2. Fungsi sosialisasi: keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai sikap, dan mekanisme koping; memberikan feedback; dan memberikan petunjuk dalam penyelesaian masalah FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMAN (2003)
3. Fungsi reproduksi: keluarga melahirkan anaknya
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga dan kepentingan dimasyarakat 5. Fungsi pemelihara kesehatan:keluarga memberikan keamanan dan kenyamanan ligkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan istirahat juga penyembuhan dari penyakit. STRUTUR KELUARGA MENURUT FRIEDMAN (2003) 1. Pola dan proses komunikasi 2. Struktur kekuatan 3. Struktur peran 4. Struktur nilai POLA DAN PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi keluarga merupakan suatu proses simbolik,
transaksional untuk menciptakan dan mengungkapkan pengertian dlm keluaga Komunikasi yang jelas dan fungsional dalam keluarga merupakan sarana penting untuk mengembangkan makna diri Bersifat terbuka dan jujur
Selalu menyelesaikan konflik keluarga
Berfikir positif
Tidak mengulang–ulang isu dan pendapat sendiri
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI KLG Pengirim : Yakin dlm mengemukakan pendapat Yg disampaikan jelas dan berkualitas Selalu meminta menerima umpan balik Penerima : Siapmendengarkan Menerima umpan balik Melakukan validasi STRUKTUR KEKUATAN
Sifat struktur dalam keluarga:
1. egalisasi: masing-masing keluarga memiliki hak yang sama dalam berpendapat 2. hangat, menerima toleransi, 3. terbuka 4. kaku 5. bebas 6. kasar 7. suasana emosi yang dingin(isolasi, sukar berteman 8. disorganisasi keluarga (stres emosional) STRUKTUR KEKUATAN Legitimate Power / Authority (wewenang) Referent Power (seseorang yang ditiru) Resource or expert power (pendapat,ahli) Reward (memberikan penghargaan) Power (kekuatan) Coercive Power (memaksa) Informational power (pengaruh yang dilalui melalui persusi) Affectif Power (menggunakan nurani) STRUKTUR PERAN Peran merupakan serangkaian prilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan Status/posisi: individu dalam masyarakat al : status sebagai istri / suami atau anak NILAI NILAI KELUARGA Nilai : suatu sistem ide-ide, sikap dan keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu. Norma : pola prilaku yang baik , berdasarkan sistem nilai dlm klg Budaya : kumpulan dari pola prilaku yang dapat di pelajari STRUKTUR NILAI
Nilai keluarga akan membentuk pola tingkah laku dalam
menghadapi masalah yang dialami keluarag Keyakinan dan nilai akan menentukan bagaimana keluarga mengatasi masalah kesehatan dan stresor- stresor lain. ADA PERTANYAAN ? PERKEMBANGAN Terima KELUARGA Kasih atas Perhatiannya Perubahan yg terjadi pd sistem klg Perubahan interaksi, perubahan hubungan antar klg sepanjang waktu Sifatnya ada potensial dan resiko Potensial klg harus bisa mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan resiko perawat harus melakukan tindakan pencegahan masalah pada tahap berikutnya