Anda di halaman 1dari 33

KONSEP

KELUARGA

Ns. Nita Ekawati.S.Kep.,


M.Kep
 Dalam paradigma keperawatan komunitas, manusia
sebagai klien meliputi individu, keluarga kelompok, dan
komunitas
 Salah satu aspek penting dari keperawatan tersebut yaitu
pada keluarga
 Kesehatan dan kualitas anggta keluarga memiliki
hubungan yang erat sehingga mempengaruhi dan
membentuk kesehatan kelompok juga komunitas secara
keseluruhan
LATAR BELAKANG
 Melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014, tanggal
29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas).
 Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh
masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai
sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.
 Keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara dan
memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai
perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.
 Keluarga sebagai soko guru bangsa, keluarga sebagai wadah
utama dan pertama dalam membina anak-anak.
CON’T

 Plt.Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional (BKKBN) Sigit Priohutomo mengungkapkan,
Peringatan Harganas memiliki tujuan meningkatkan peran
serta pemerintah dan pemerintah daerah, mitra kerja dan
swasta, tentang pentingnya penerapan 8 fungsi keluarga
(agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan,
reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan
lingkungan) dan pembentukan karakter sejak dini, untuk
mewujudkan pelembagaan keluarga kecil, bahagia, dan
sejahtera. Dengan konsep pendekatan keluarga berkumpul,
berinteraksi, berdaya, serta peduli dan berbagi.
CON’T

Konsep pendekatan keluarga yang digunakan yakni :


Keluarga Berkumpul (meluangkan waktu tanpa disibukkan
dengan gawai (gadget), televisi, atau alat elektronik lainnya),
Keluarga Berinteraksi (meluangkan waktu berkumpul dan
saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan
komunikasi yang lebih berkualitas),
Keluarga Berdaya (keluarga mampu memanfaatkan potensi
yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak
bergantung pada pihak lain) serta,
Keluarga Peduli dan Berbagi (keluarga yang mampu dan lebih
beruntung mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi
dan menolong orang lain).
CON’T

 Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo


menyampaikan, ''Saya mengajak masyarakat untuk
memperhatikan pembangunan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga, dengan menerapkan 8
Fungsi keluarga secara optimal. Keluarga harus
memperhatikan pola asuh anak dan memberikan
kebutuhan kesehatan, kasih sayang, cinta dan
pendidikan yang sebaik-baiknya, kepada keluarga
yang memiliki balita harus penuhi asupan gizi
anak mulai dari 1000 hari pertama kehidupan
CON’T

 Sebagai salah satu lembaga pemerintah yang menangani


urusan tumbuh kembang anak-anak Indonesia, BKKBN
telah mengembangkan Program Pembangunan Keluarga.
Hal ini sesuai dengan Pasal 47 Undang-Undang Nomor
52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, yang menetapkan bahwa
kebijakan pembangunan keluarga dilaksanakan melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga untuk
mendukung keluarga agar dapat melaksanakan delapan
fungsi keluarga secara optimal.
CON’T

 BKKBN telah mengembangkan Program Bina


Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI),
Orangtua Hebat, Bina Keluarga Remaja,
Program Generasi Berencana (GenRe) yang
dikembangkan melalui Pusat Informasi
Konseling (PIK) di sekolah, kampus dan
masyarakat, Program Bina Keluarga Lansia
(BKL) dan pemberdayaan ekonomi keluarga
melalui  Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS).
 Pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dengan melakukan kunjungan dan intervensi
kesehatan langsung ke rumah warga melalui Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Sejak 2017 hingga saat ini sebagian besar Puskesmas telah
menjadi lokus PIS-PK dimana lima petugas dari setiap
lokus tersebut diberi pelatihan manajemen PIS-PK.
 ''Jikadibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah
Puskesmas (lokus PIS-PK) bertambah di tahun ini dari
yang sebelumnya 2.926 bertambah 3.279 Puskesmas,
sehingga total jumlah sebanyak 6.205 Puskesmas,'' kata
Kasubdit Klinik, Direktorat Pelayanan Kesehatan
Primer Haslinda, Rabu (30/5).
 Jumlah tersebut sudah melebihi setengah dari total
Puskesmas di Indonesia, yakni 9.825 Puskesmas.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) terus menggenjot sebaran lokus PIS-PK
dengan integrasi pemerintah pusat dan daerah.
 Dari 34 provinsi, sebaran lokus terbanyak ada di Provinsi
Jawa Tengah yakni 682 Puskesmas, Jawa Timur 633
Puskesmas, dan Sumatera Utara 438 Puskesmas.
Berdasarkan Aplikasi Keluarga Sehat pada minggu pertama
April-Mei 2018, progres implementasi PIS-PK di 34
provinsi baru mencapai lebih dari 9 juta kepala keluarga
pada April, dan sekitar 10,5 juta kepala keluarga pada Mei.
 Puskesmas yang sudah menjadi lokus PIS-PK harus
melaksanakan kunjungan keluarga dan intervensi kesehatan
masyarakat dengan langsung mendatangi setiap rumah di
wilayah kerja Puskesmas tersebut. Rata-rata nasional
persentase kunjungan keluarga dan intervensi awal adalah
sebesar 15,59%.

Hingga saat ini, sebanyak 20 provinsi yang persentasenya


melebihi rata-rata nasional. Sisanya masih mengalami
beberapa kendala seperti masih ada masyarakat atau keluarga
yang menolak kunjungan, dan beberapa daerah masih
kesulitan melakukan entry data karena terkendala teknis.
PIS-PK dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelengaraan
PIS-PK. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara
Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.

Diharapkan dengan PIS-PK ini selain meningkatkan kualitas


kesehatan masyarakat, juga bisa lebih mengintegrasikan
antara pemerintah pusat dan daerah hingga Puskesmas
setiap program kesehatan yang dijalankan.
MENURUT UU NO.52 TAHUN 2009

 Keluarga adalah unit terkecil dalam mayarakat yang


terdiri dari suami istri, atau suami, atau istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan
anaknya
 Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan
keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan
yang sehat
MENURUT UU NO.52 TAHUN 2009
 Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan
sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak
yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab,
harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Ketahanan dan kesejahteraan keuarga adalah kondisi
keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta
mengandung kemampuan fisik-materil guna hidup
mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya
untuk hidup harmonis dalam meningkatkan
kesejahteraan kebahagiaan lahir dan bathin.
KONSEP KELUARGA
 Klg adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
disatukan oleh kebersamaan dan kedekatan
emosional serta mengidetifikasi dirinya sebagai
bagian dari keluarga. ( Friedman, 2003)

 Unitterkecil dari masyarakat yang terdiri dari


kepala klg dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Dep Kes RI,
2000)
LANJUTAN....
 Kumpulan orang dg ikatan perkawinan,
kelahiran, adopsi bertujuan menciptakan,
mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik ,
mental, emosional serta sosial tiap anggota
klg (Duvall dan Logan , 1986)
 Salvicon G. Bailon dan Aracelis Maglaya,
1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua
individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan, atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain, dan didalam perannya
masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan.
STRUKTUR KLG
Macam-Macam
Patrilineal : klg sedarah dlm beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
Matrilineal : melalui garis ibu

Matrilokal : sepasang suami istri tinggal bersama keluarga


sedarah isteri
Patrilokal : dari suami

Keluarga Kawinan: hubungan suami isteri sbg dasar bagi


pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan
suami isteri. (Nasrul Effendy, 1998)
STRUKTUR KLG

Ciri-Ciri Struktur Keluarga


Terorganisasai: Saling berhub. Saling
ketergantungan antara anggota keluarga
Ada Keterbatasan: Setiap anggota memiliki
kebebasan tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya masing-masing.
Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anggota
keluarga mempunyai peranan dan fungsinya
masing-masing. (Anderson Carter).
TIPE KLG
 Keluarga Inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.
 Keluarga Besar (Extended Family): keluarga inti ditambah sanak
saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi, dsb.
 Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
 Keluarga Duda/Janda (Single Family): keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
 Keluarga Berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
 Keluarga Kabitas (Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMAN
(2003)

1. Fungsi afektif dan koping keluarga: keluarga


memberikan kenyamanan emosional anggota keluarga,
membantu anggota keluarga dalam membentuk
identitas, dan mempertahankan saat terjadi stres.
2. Fungsi sosialisasi: keluarga sebagai guru, menanamkan
kepercayaan, nilai sikap, dan mekanisme koping;
memberikan feedback; dan memberikan petunjuk
dalam penyelesaian masalah
FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMAN
(2003)

3. Fungsi reproduksi: keluarga melahirkan anaknya


4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk
anggota keluarga dan kepentingan dimasyarakat
5. Fungsi pemelihara kesehatan:keluarga memberikan
keamanan dan kenyamanan ligkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan istirahat juga
penyembuhan dari penyakit.
STRUTUR KELUARGA MENURUT
FRIEDMAN (2003)
1. Pola dan proses komunikasi
2. Struktur kekuatan
3. Struktur peran
4. Struktur nilai
POLA DAN PROSES KOMUNIKASI

 Komunikasi keluarga merupakan suatu proses simbolik,


transaksional untuk menciptakan dan mengungkapkan
pengertian dlm keluaga
 Komunikasi yang jelas dan fungsional dalam keluarga
merupakan sarana penting untuk mengembangkan
makna diri
 Bersifat terbuka dan jujur

 Selalu menyelesaikan konflik keluarga

 Berfikir positif

 Tidak mengulang–ulang isu dan pendapat sendiri


KARAKTERISTIK
KOMUNIKASI KLG
 Pengirim :
Yakin dlm mengemukakan pendapat
Yg disampaikan jelas dan berkualitas
Selalu meminta menerima umpan balik
 Penerima :
Siapmendengarkan
Menerima umpan balik
Melakukan validasi
STRUKTUR KEKUATAN

 Sifat struktur dalam keluarga:


1. egalisasi: masing-masing keluarga memiliki hak
yang sama dalam berpendapat
2. hangat, menerima toleransi,
3. terbuka
4. kaku
5. bebas
6. kasar
7. suasana emosi yang dingin(isolasi, sukar berteman
8. disorganisasi keluarga (stres emosional)
STRUKTUR KEKUATAN
 Legitimate Power / Authority (wewenang)
 Referent Power (seseorang yang ditiru)
 Resource or expert power (pendapat,ahli)
 Reward (memberikan penghargaan)
 Power (kekuatan)
 Coercive Power (memaksa)
 Informational power (pengaruh yang dilalui melalui
persusi)
 Affectif Power (menggunakan nurani)
STRUKTUR PERAN
 Peran merupakan serangkaian prilaku
yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan
 Status/posisi: individu dalam masyarakat
al : status sebagai istri / suami atau anak
NILAI NILAI KELUARGA
 Nilai : suatu sistem ide-ide, sikap dan keyakinan
yang mengikat anggota keluarga dalam budaya
tertentu.
 Norma : pola prilaku yang baik , berdasarkan
sistem nilai dlm klg
 Budaya : kumpulan dari pola prilaku yang dapat
di pelajari
STRUKTUR NILAI

 Nilai keluarga akan membentuk pola tingkah laku dalam


menghadapi masalah yang dialami keluarag
 Keyakinan dan nilai akan menentukan bagaimana
keluarga mengatasi masalah kesehatan dan stresor-
stresor lain.
ADA
PERTANYAAN ?
PERKEMBANGAN
Terima
KELUARGA Kasih atas
 Perhatiannya
Perubahan yg terjadi pd sistem klg
 Perubahan interaksi, perubahan hubungan antar
klg sepanjang waktu
 Sifatnya ada potensial dan resiko
 Potensial klg harus bisa mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan dan resiko perawat
harus melakukan tindakan pencegahan masalah
pada tahap berikutnya

Anda mungkin juga menyukai