Anda di halaman 1dari 53

Metode pada penelitian kualitatif

Terdapat beberapa metode kualitatif yang ditawarkan (Creswell, 2007)

metode umum yang ditemui dalam psikologi dan ilmu sosial


humaniora lainnya antaralain:
 metode Naratif Biografis
 metode Grounded Theory
 metode Studi Kasus
 metode Etnografi
 metode Fenomenologi
Mari diskusi....
Naratif Grounded Studi Kasus Etnografis Fenomenologi
Biografis Theory
-Arti/ definisi /
penjelasan
-Tokoh pencetus
-Jumlah subjek yg
dpt digunakan &
alasannya
-Langkah2
penelitian
-Pertanyaan
penelitian
-Tujuan peneliti an
metode
Naratif-  metode ini cocok untuk
menggambarkan secara detil
Biografis pengalaman hidup seseorang
dengan penekanan pada
sequence atau alur, yakni awal,
tengah, dan akhir; seperti
sebuah plot cerita.
Naratif-Biografis

 Subjek penelitian berjumlah satu partisipan


 Bertujuan mengungkap peristiwa-peristiwa hidup yang
penting dan bermakna pada seorang subjek/ partisipan
sehingga muncul pemahaman tentang apa saja yang
membuatnya menjadi seperti saat ini.
Naratif-Biografis

Tiap orang menjalani hidupnya dengan bermacam peristiwa hidup.

Apa yang terjadi dalam perjalana hidup akan berpengaruh dalam cara
seseorang dalam berelasi dengan lingkungan sekitar.

Beberapa peristiwa hidup = membekas + memiliki kekuatan untuk mengubah


haluan hidup

Disebut EPIFANI
Naratif-Biografis

Epifani = momen-momen atau pengalaman-pengalaman dalam


berinteraksi yang meninggalkan bekas dalam kehidupan seseorang.
 Epifani dapat berupa momen-momen kritis yang mengubah makna dan
struktur fundamental dari kehidupan seseorang.
 Efek bias positif bisa negatif.
 Contoh epifani….
Naratif-Biografis

 Dalam penelitian naratif biografis, kita tidak harus mencari orang yang terkenal, tetapi
mencari orang yang punya sesuatu yang signifikan secara psikologis untuk dibagikan
kepada masyarakat.

Artinya
 Sesuatu yang penting/ signifikan untuk dipelajari dalam “dunia kehidupan” dari satu
orang itu.
 Penelitian ini menarik untuk dilakukan terhadap pribadi-pribadi yang kita anggap kuat
dan bisa menjadi model atau contoh di masyarakat.
Naratif-Biografis bagi peneliti…

 Peneliti memerlukan penggalian data yang mendalam


 Dituntut merancang pertemuan yang intens dengan subjek/
partisipan
 Melakukan wawancara dan observasi langsung dengan waktu yang
cukup panjang.

Agar
 Dapat mengungkap rangkaian momen dan peristiwa-peristiwa
hidup (epifani)yang membentuk kehidupan subjek menjadi seperti
saat ini.
metode
Grounded  metode ini berusaha menghasilkan
atau menemukan sebuah teori; yakni
Theory sebuah skema analitik yang
menggambarkan proses terjadinya
suatu masalah. Di dalam metode ini,
peneliti menghasilkan sebuah
penjelasan (teori) berdasarkan
pandangan-pandangan dari
partisipan dengan jumlah besar.
Grounded Theory
• Subjek relative banyak
• Karena peneliti ingin membangun teori , yaitu pengetahuan ilmiah yang bias diterapkan
Subjek dalam banyak situasi.

• Dikembangkan oleh sosiolog Barney Glaser & Anselm Straus tahun 1960-an.
• Dalam perkembangannya, kedua sosiolog tersebut memiliki perbedaan pendapat mengenai
Pencetus cara menjalankan GT.

• Memunculkan 3 versi dalam GT


• (GT versi Glaser & Straus, GT versi Strauss & Corbin, GT versi Glaser)
GT
“ Perbedaan pokok antara versi-versi tersebut adalah bahwa
Glaser memandang peneliti tidak harus memiliki
pandangan-pandangan teoritis dalam benaknya;
sementara Straus & Corbin menganggap penting


pandangan teoritis sebagai prasyarat untuk bisa membuat
penjelasan atau prediksi teori
SO, TIDAK PERLU HERAN BILA BERTEMU DENGAN PERBEDAAN PENDAPAT
MENGENAI PERLU TIDAKNYA SUATU TEORI DALAM PENEITIAN KUALITATIF.
Grounded Theory

 Belakangan ini berkembang versi GT yang cukup popular digunakan,


yaitu versi Kathy Charmaz dikarenakan cukup jelas dari sisi prosedur.
 Charmaz mengembangkan metode GT yang berbasis pada perspektif
konstruktivis.
Yaitu….
 Manusia menyusun (mengkonstruksi) pemahamannya tentang dunia
(lingkungan sekitar) berdasarkan pengalaman hidupnya.
Grounded Theory bagi peneliti…

 Peneliti GT bertujuan membangun teori secara induktif

PERBEDAAN
metode Deduktif metode Induktif
Bermula dari pernyataan umum ke spesifik Bermula dari pernyataan spesifik menuju ke
pernyataan umum
Dari teori sebagai pernyataan umum yang Dari data-data spesifik menuju perspektif
ingin diuji/ diperiksa kebenarannya pada umum atau teori.
data-data spesifik
Kuantitatif Kualitatif
“ Penelitian kualitatif dengan GT
bermaksud membangun teori
berdasarkan data-data spesifik yang
dikumpulkan langsung dari partisipan-
partisipan di lapangan ”
DENGAN MELAKUKAN PROSES INDUKTIF >> PENELITI DAPAT MENGUMPULKAN BANYAK
INFORMASI DARI BERBAGAI SUMBER >> DIANALISIS >> DISIMPULKAN UMUM >> TEMUAN
TEORITIS
KARENA
Mengapa harus KETERBATASAN TEORI
membangun teori ATAU LITERATUR YANG
TERSEDIA MENGENAI
secara induktif? TOPIK TERTENTU
Contoh ….

 Sosiolog Glaser & Strauss serta seorang perawat yang bernama Jeane Quint mengadakan
penelitian selama 6 tahun di 6 lokasi RS.
 Bermaksud untuk memahami tentang proses kematian dan berharap bias memberi sumbangan
teoritis (tujuan penelitian) yang membantu memahami proses kematian. Belum ada literature
mengenai proses kematian pada waktu itu (topic yang masih langka). Mereka mengkaji
bermacam-macam aspek dari proses kematian. Mereka mengikuti dokter, pasien, perawat dam
staf rumah sakit (partisipan yang multisumber). Mereka menyaksikan bagaimana sumber
bekerja (mengumpulkan data dengan observasi) dan mengajukan pertanyaan (mengumpulkan
data dengan wawancara). Akhirnya mereka memunculkan teori (hasil penelitian) tentang
proses kematian berdasarkan data sumber.
ETNOGRAFI BERFOKUS PADA
PENGGAMBARAN, PENJELASAN, ATAU
INTERPRETASI MENGENAI POLA NILAI,
PERILAKU, KEYAKINAN, DAN BAHASA
DARI PARTISIPAN-PARTISIPAN YANG
TERMASUK DALAM KELOMPOK
metode Etnografis BUDAYA YANG SAMA.
ETNOGRAFI MEMBUTUHKAN PARTISIPAN
DALAM JUMLAH BESAR DAN BIASANYA
MENGHARUSKAN PENELITI TERLIBAT
LANGSUNG DI DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI KELOMPOK ETNIK
TERSEBUT (OBSERVASI PARTISIPAN).
Etnografis

 metode yang dulunya akrab dengan antropologi


 Pada awalnya kajian etnografis dilakukan pada suku-suku
pedalaman (etnos)
 Salah satu peneliti yang mempelopori kajian etnografi
adalah Bronislaw Malinowski, antropolog Polandia.
Bronislaw Malinowski

 Pada tahun 1915 beliau mengikuti ekspedisi ke Papua New Guinea


yang diselenggarakan oleh pemerintah Inggris.
 Tinggal di kepulauan Trobriand selama 2 tahun.
 Pengalaman tinggal bersama masyarakat tersebut ditulis menjadi
karya dalam bidang antropologi dengan judul Argonauts of the
Western Pasific (Petualang-petualang Laut dari Pasifik Barat).
Bronislaw Malinowski

 Malinowski tinggal sebagai penduduk asli di antara penduduk asli selama berbulan-
bulan (observasi partisipan), menyaksikan mereka setiap hari saat bekerja dan
bermain (catatan-catatan lapangan), berbincang-bincang dengan mereka dalam
bahasa local (wawancara langsung) dan mengambil data dari sumber yang
terpercaya (informan kunci).
 Observasi pribadi dan pernyataan-pernyataan langsung didapatkan dari penduduk
local dalam bahasa local tanpa menggunakan penerjemah sehingga dia mendapatkan
data yang sangat banyak.
Etnografis

 Ciriumum penelitian etnografis adalah deskripsi yang mendetail


yang biasanya berdampak pada laporan yang tebal.
 Tujuan dari penelitian etnografis adalah memberi deskripsi yang
berisi informasi tentang perspektif orang dalam (insider’s
perspective)
Etnografis bagi peneliti….

 Bidang psikologi yang banyak memanfaatkan penelitian etnografis adalah psikologi


industry dan psikologi komunitas.
 Fokus dari penelitian etnografis adalah mengangkat nilai-nilai (value) yang
berkembang dalam suatu komunitas.
 Peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana suatu komunitas atau kelompok hidup oleh
nilai-nilai yang mereka anut bersama.
 Peneliti banyak melakukan wawancara dan observasi dalam mengumpulkan data.
Etnografis

 Contoh penelitian etnografis dalam psikologi adalah studi tentang


komunitas gay.
 Agar riset berjalan lancer, peneliti etnografis perlu diterima dalam
komunitas gay agar bias leluasa melaksanakan pengumpulan data.
METODE INI COCOK UNTUK
DIGUNAKAN KETIKA
PENELITI MEMILIKI KASUS
YANG TERIDENTIFIKASI
DENGAN JELAS UNTUK
DIPAHAMI SECARA

Metode MENDALAM. KASUS


TERSEBUT DAPAT HANYA
MELIBATKAN SATU ORANG,
Studi Kasus BEBERAPA ORANG, SEBUAH
PROGRAM, EVENT, ATAU
KEGIATAN. DI TAHAP AKHIR,
PENELITI PERLU
MENGUTARAKAN LESSON
LEARNED DARI KASUS YANG
TERJADI.
Studi Kasus

 Studi kasus adalah studi atau penelitian tentang kasus.


 Memiliki sejarah panjang dan digunakan secara bervariasi dalam
beberapa disiplin ilmu.
 Dalam psikologi, kita mengenal studi kasus untuk penggalian
informasi yang dalam tentang dinamika psikis di balik gangguan
psikologis, seperti kasus Little Hands (kasus tentang anak laki-laki
bernama Hands yang berusia 5 tahun yang mengalami phobia kuda)
dan kasus Anna O (wanita yang menderita hysteria) yang dilakukan
oleh Sigmun Freud.
Studi Kasus menurut Robert K. Yin (2003)

 Bukti (data) dalam studi kasus bias berasal dari 6 sumber, y.i: (1) dokumen, (2)
rekaman-rekaman arsip, (3) interview (wawancara), (4) observasi langsung, (5)
observasi partisipan, (6) artefak-artefak fisik.
 Untuk penggunaan keenam sumber ini, peneliti perlu menguasai metode pengumpulan
data yang berbeda.
 Tujuan pengumpulan data dalam SK adalah mengumpulkan data tentang peristiwa-
peristiwa actual dan perilaku actual yang terjadi pada manusia.
 Studi kasus ingin mendapatkan bukti langsung tentang peristiwa atau perilaku.
Prinsip utama dalam mengumpulkan data
dalam studi kasus (Yin, 2003) :

1. sumber-sumber bukti yang jamak atau beragam (bukti berasal dari 2/ lebih sumber yang
menyatukan fakta-fakta atau temuan yang sama)
2. Database studi kasus (kumpulan bukti formal saat membuat laporan akhir studi kasus)
3. Rantai bukti (hubungan eksplisit diantara pertanyaan yang diajukan, data yang
dikumpulkan dan kesimpulan yang ditarik)
Studi Kasus

 Wawancara bersifat komplementer (saling melengkapi)


 Istilah
yang lebih sering digunakan untuk orang yang
diwawancarai dalam studi kasus adalah informan.
Arti “kasus” dalam studi kasus mengarah
pada…

 Keputusan , individu, organisasi, program, daerah,


institusi (lembaga), atau kejadian peristiwa.
 “keputusan” adalah makna yang dominan
digunakan.
Contoh studi kasus:

 Seorang mahasiswa melakukan studi kasus yang berjudul “Studi


kasus tentang Resosialisasi Eks-Pasien Skizorfrenia Paranoid”
 Apa yang menjadi kasusnya?
 Program Resosialisasi
 Pengumpulan data multisumber yang digunakan: dokter rumah
sakit jiwa, psikolog RSJ, Orangtua, saudara, perawat, hasil
diagnosis, catatan perkembangan, foto dll.
analisis data dalam metode STUDI KASUS:

 Organisasikan informasi yang dikumpulkan.


 Baca keseluruhan informasi dan beri kode.
 Buat uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
 Tetapkan pola yang muncul dan carilah hubungan antara beberapa kategori.
 Lakukan interpretasi dan kembangkan generalisasi natural dari kasus, baik untuk
penelitian tersebut maupun untuk penerapannya pada kasus lain.
 Sajikan secara naratif
METODE INI BERTUJUAN
MENGURAIKAN
PEMAKNAAN BEBERAPA
ORANG MENGENAI SEBUAH
metode PENGALAMAN ATAU
FENOMENA YANG MEREKA
Fenomenologis ALAMI. FENOMENOLOGI
BERFOKUS UNTUK
MENGGAMBARKAN
KESAMAAN YANG DIMILIKI
PARTISIPAN-PARTISIPAN
DALAM MENGALAMI
FENOMENA TERSEBUT.
Fenomenologi

 Berarti penampakan/ kemunculan sesuatu bagi kesadaran.


 “Fenomena” berasal dari kata Yunani “phainomenon”
artinya penampakan sesuatu (appearance of things).
Contoh “sesuatu” yang muncul…

 Saat Anda duduk melihat/ menyadari bulan


purnama, maka bulan purnama adalah fenomena
(sesuatu yang tampak bagi kesadaran anda).
Contoh “sesuatu” yang muncul… (2)

 Saat Newton duduk santai dan melihat/ menyadari buah


apel yang jatuh, maka peristiwa jatuhnya buah apel itu
adalah fenomena (sesuatu yang tampak bagi kesadaran
Newton)
Contoh “sesuatu” yang muncul… (3)

 SaatIka melihat dan menyadari kemacetan panjang, maka


kemacetan panjang itu adalah fenomena (sesuatu yang
tampak bagi kesadaran Ika)
Contoh “sesuatu” yang muncul…

 Saat Mali merasakan gejolak marah dalam dirinya, maka


gejolak marah itu adalah fenomena (sesuatu yang tampak
bagi kesadaran Mali)
“ Saat Anda melihat tayangan video ini,
temukan “sesuatu” yang tampak pada
kesadaran anda…

Fenomena apa yang Anda dapatkan/ tangkap dari video tersebut?
Apakah sesuatu SESUATU ADALAH APA
SAJA YANG TAMPAK/
itu? MUNCUL BAGI
KESADARAN
Fenomenologi

 Fenomena bias berupa apa saja yang muncul dalam kesadaran.


 Fenomena bias berupa benda (missal bulan purnama), aktivitas manusia (missal aktivitas
bermain), peristiwa luar (missal kemacetan panjang), peristiwa batin (missal gejolak rasa
marah).
 Fenomena tergantung pada apa yang tampak pada kesadaran seseorang.
Fenomenologi dalam penelitian psikologi

 Calon peneliti melihat seorang ibu yang mempunyai anak yang didiagnosisi skizofrenia.
 Bagi peneliti, ibu yang memiliki anak yang didiagnosis skizofrenia adalah fenomena yang
muncul dalam kesadarannya.
 Bagaimana dengan si ibu? Bagi ibu, anak yang didiagnosis skizofrenia adalah fenomena
dalam kesadaran ibu.
 Calon peneliti kemudian berfikir,”Ibu itu punya pengalaman memiliki anak yang
didiagnosis skizofrenia. Saya ingin meneliti pengalaman ibu yang memiliki anak yang
didiagnosis skizofrenia”
“ Fenomena apa yang ingin Anda teliti?
Pengalaman…..


fenomenologi

 Dengan melakukan penelitian fenomenologis, peneliti masuk ke dalam


pengalaman seseorang dan mau repot dengan fenomena apa saja yang muncul
dalam pengalaman orang itu.
 Peneliti-peneliti psikologi umumnya tertarik dengan fenomena-fenomena psikis
atau mental
Sehingga
 Fenomenologi dalam konteks psikologi dapat diartikan sebagai kejadian mental/
peristiwa mental/ aktifitas mental yang dialami partisipan/ subjek penelitian.
Fenomena itu adalah bagian dari pengalaman hidup partisipan/ subjek penelitian.
“ Phenomenology is the study of
subjective experience

FENOMENOLOGI ADALAH PENELITIAN TENTANG PENGALAMAN (MANUSIA) YANG


SUBJEKTIF

Mengapa subjektif? Bukankah penelitian yang
ilmiah harus objektif?

 Peristiwa mental (fenomena mental) yang dialami seseorang


memang subjektif.
 Subjektifitas dalam studi fenomenologi bukan masalah
Karena

“Fakta yang paling objektif tentang manusia adalah bahwa


manusia ini pada dasarnya subjektif”
Fenomenologi

 metode fenomenologi lebih cocok menggunakan istilah


“intersubjektif” dari pada menggunakan istilah “objektif”.
 Intersubjektif
berarti subjektivitas seseorang bias
terhubung dengan subjektifitas orang lain.
 Dalam keterhubungan itulah, pemahaman muncul.
fenomenologi

 Kembali ke contoh video…


 Saat kita melihat wanita yang menjalankan peran ibu sekaligus
wanita karier, maka fenomena yang muncul adalah “(akivitas)
menjadi ibu sekaligus wanita karier”
 Fenomena tertentu bias menjadi bagian dari pengalaman hidup saya
dan bukan pengalaman hidup anda, begitu pula sebaliknya.
Fenomenologi

 Dalam fenomenologi, pengalaman hidup manusia disebut “the lived experience


(pengalaman yang dialami langsung)”
 2 versi metode fenomenologi:
1. metode fenomenologis interpretatif (peneliti ingin mendfsirkan bagaimana
setiap partisipan memberi arti untuk pengalamannya. Muara interpretasi adalah
laporan pengalaman unik masing-masing partisipan dan bagaimana keunikan itu
terhubung)
2. metode fenomenologis deskriptif (peneliti ingin menggambarkan bagaimana
setiap partisipan memberi arti untuk pengalamannya. Muara dari deskripsi
adalah paham apa inti/ esensi dari pengalaman seluruh partisipan)
kegiatan analisis data DALAM PENELITIAN FENOMENOLOGI:

 Organisasikan data tentang fenomena yang telah dikumpulkan.


 Baca data secara keseluruhan, buat catatan pinggir mengenai data yang dianggap
penting, lakukan pengkodean data.
 Temukan dan kelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh partisipan.
Hilangkan pernyataan yang tumpang tindih/ repetitif atau tidak relevan dengan topik.
 Pernyataan dikumpulkan ke dalam unit makna, tuliskan gambaran tentang bagaimana
pengalaman tersebut terjadi.
kegiatan analisis data DALAM PENELITIAN
FENOMENOLOGI (2):

 Kembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena hingga menemukan esensi dari
fenomena tersebut. Kembangkan textual description (mengenai fenomena yang terjadi
pada partisipan) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu
terjadi).
 Berikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan
dapatkan makna pengalaman partisipan mengenai fenomena tersebut.
 Buat laporan pengalaman setiap partisipan dan tuliskan gabungan dari tiap gambaran
tersebut.
“ Dalam setiap pengambilan keputusan,
selalu ada konsekuensi yang
membersamai. So, bijaklah dalam
mengambil keputusan

QUIZ

 Dengan mengacu pada kompetensi yang anda miliki


sebagai mahasiswa psikologi, sebutkan metode yang
paling mungkin digunakan oleh mahasiswa S1 saat
memutuskan menggunakan metode penelitian kualitatif
untuk mengerjakan skripsinya? Sertakan alasannya…

Anda mungkin juga menyukai