Anda di halaman 1dari 17

Resensi

KD : 3.6 Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda


 Secara etimologi, Resensi berasal dari Belanda resentie dan Bahasa Latin
recensio, recensere atau juga revidere yang memiliki arti mengulas
kembali atau melihat kembali. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal
dengan istilah review.
 Sedangkan, Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonsia), Resensi
diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan dan ulasan tentang
buku.
 Resensi adalah ulasan atau suatu penilaian terhadap sebuah karya, berupa
buku, karya seni film dan drama.
Unsur-unsur resensi
1. Judul resensi.

Pertama yang harus ada di dalam sebuah resensi adalah judul. Judul yang
menarik dan menjiwai seluruh isi tulisan menjadi salah satu unsur yang
penting dalam sebuah resensi. Judul tidak perlu dibuat terlebih dahulu,
kamu masih bisa membuatnya saat tulisan resensi sudah selesai.

2. buku atau karya.


Mencantumkan data buku seperti judul buku, pengarang, penerbit, tahun
terbit beserta cetakannya, jumlah halaman, serta harga buku.
3. Isi resensi buku.

Unsur resensi yang ketiga adalah isi. Kamu tentunya harus menulis isi
resensi buku atau film yang berisi sinopsis, ulasan singkat, dan akan
lebih baik jika dilengkapi dengan kutipan singkat dari karya yang
diresensi, keunggulan, kelemahan, rumusan kerangka, serta bahasa
yang digunakan dalam karya tersebut.

4. Penutup Resensi.

Unsur resensi yang keempat adalah penutup resensi. Umumnya pada


bagian penutup terdapat alasan mengapa buku tersebut ditulis dan
kepada siapa karya tersebut ditujukan.
Struktur Resensi

1. Identitas

Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal

halaman, serta ukuran buku.

2. Orientasi

Bagian ini umumnya terletak di paragraf pertama. Isinya

berupa penjelasan tentang kelebihan buku, seperti penghargaan

yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.


3. Sinopsis

Sebuah ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis

terhadap isi karya.

4. Analisis

Paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema,

penokohan, serta alur.

5. Evaluasi

Sebuah paparan mengenai kelebihan dan kekurangan suatu karya.


Apakah tujuan dan manfaat
meresensi buku?
Manfaat meresensi buku
 melatih kemampuan bernalar
 memperkaya ilmu pengetahuan
 memperkaya ilmu pengetahuan
 memperkaya buku bacaan
 Sarana promosi buku
 Resensi buku bisa memberikan gambaran pada
pembaca tentang sebuah buku
Tujuan meresensi buku
 membantu pembaca publik yang belum berkesempatan
membaca buku yang diresensi
 mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang
diresensi
 mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut
diterbitkan
 mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan
penulis yang sama atau buku-buku karya penulis lain
yang sejenis
Menganalisis kebahasaan resensi setidaknya dua karya yang berbeda

Teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut:

1. Banyak menggunakan konjungsi penerang

Konjungsi Penerang adalah kata hubung/konjungsi yang berfungsi untuk


menjelaskan/menerangkan suatu kejadian d dalam kalimat. Seperti,
bahwa, yakni, yaitu.
Contoh :
a. Mantan Presiden Ibu Megawati Soekarno Putri mempunyai seorang
anak perempuan yang berkecimpung di dunia politik yakni bernama
Puan Maharani.
b. Presiden Republik Indonesi pertama yaitu Ir. Soekarno
2. Banyak menggunakan konjungsi temporal

Konjungsi Temporal adalah kata konjungsi/kata hubung yang


dapat menerangkan hubungan waktu dari dua hal/peristiwa
yang berbeda. Seperti, sejak, semenjak, kemudian, akhirnya.

Contoh :
a. Penjualan novel Laskar Pelangi melesat tajam sejak bulan
Desember 2005.
b. Andrea Hirata menjadi terkenal semenjak membuat film
Laskar Pelangi.
3. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban

Konjungsi Penyebaban adalah menjelaskan bahwa suatu


peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Seperti,
karena, sebab

Contoh :
a. Para perantau dilarang mudik karena demi menjaga
keselamatan keluarga di rumah selama Pandemi Virus
COVID-19
b. DKI Jakarta memberlakukan PSBB sebab demi memutus
mata rantai penyebaran Virus COVID-19.
4. Menggunakan pernyataan-pernyataan berupa saran atau
rekomendasi pada akhir bagian teks. Seperti, Jangan, harus,
hendaknya.

Contoh :
a. Masyarakat hendaknya memberikan semangat kepada
tenaga medis dalam menangani virus COVID-19
b. Pandemi Virus COVID-19 ini jangan dianggap remeh
karena sudah ratuan orang meninggal karena virus ini.
4.Terdapat kata serapan

Kata serapan adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing


atau bahasa daerah yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk
memperkaya kosakata.

Contoh :
a. kata international menjadi internasional
b. kata congress menjadi kongres
c. kata actor menjadi aktor
d. kata try Out menjadi uji Coba
e. kata download menjadi unduh
f. dan lain-lain
5. Peraturan-peraturan berkaitan dengan penulisan unsur
serapan

a. Bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali


untuk bunyi ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf.

Contoh :
(Penulisan Karisma bukan Kharisma) tanpa kh
(Penulisan Sakarin bukan Sakharin) tanpa kh
b. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan cara pengucapan
yang berlaku dalam Bahasa Indonesia.
Contoh :
(penulisan Tim bukan Team)
(penulisan Cek bukan Chek)
(penulisan Oktaf bukan Octaaf)

c. Penulisan kata serapan tidak jauh berbeda dengan aslinya


Contoh :
a. Indonesia Aerob ….Inggris Aerobe
b. Indonesia Sistem …. Inggris System
c. Indonesia Frekuensi …. Inggris Frequency
TERIMAKASIH SUDAH
MENGIKUTI
PEMBELAJARAN HARI INI

Anda mungkin juga menyukai