Anda di halaman 1dari 57

RANGKAIAN LISTRIK

ARUS SEARAH

PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA BARAT


Gelombang sumber tegangan

DC

Baterai

AC

Genset
ARUS LISTRIK

 Tiga hal tentang arus listrik


• Arus listrik didefinisikan sebagai aliran
partikel-partikel bermuatan positif
(walaupun sesungguhnya yang
bergerak adalah elektron-elektron
bermuatan negatif ).

• Arah arus listrik/arah arus konvensional

Elektro
berlawanan dengan arah arus elektron.

n
• Arus listrik mengalir dari titik
berpotensial tinggi ke titik berpotensial Kuat
rendah (elektron mengalir dalam arah Arus
berlawanan, dari potensial rendah ke
potensial tinggi).
ARUS SEARAH (DC)

 Listrik Arus Searah (Direct Current atau DC) adalah aliran


elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik
yang lebih rendah. Pada umumnya sumber arus listrik searah
adalah baterai seperti aki dan elemen volta dan juga panel
surya. Selain dari aki sumber arus searah didapat juga melalui
arus bolak balik yang yang dirubah menjadi arus searah yaitu
dengan menggunakan penyearah (Rectifier).
BESAR KUAT ARUS LISTRIK

 Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan listrik q


yang mengalir setiap satuan waktu t.

A B
q

 Titik A berpotensial tinggi dan titik B berpotensial rendah


I = arus listrik (A)
 Rumus : I = q/t q = muatan (C)
t = waktu (s)
HUKUM OHM

 Hukum ohm berbunyi :


Tegangan V pada ujung-ujung
sebuah komponen listrik adalah
sebanding dengan kuat arus
listrik I yang melalui komponen
itu, asalkan suhu komponen
dijaga tetap.
George Simon Ohm (1887 – 1954)
Fisikawan Jerman
RUMUS OHM

 Besarnya tegangan listrik pada ujung-ujung penghantar listrik :


V = beda potensial (volt)
V = I.R I = arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik ( ohm ,  )
R
I

V
HAMBATAN LISTRIK

 Dengan menggunakan hukum Ohm, jika tegangan V tetap,


hambatan diperkecil maka kuat arus listrik bertambah besar.
jika I mengecil dengan
R RL cara menambah R, maka
I  lampu RL menjadi redup
artinya R nilainya dapat
diubah-ubah.
V
HAMBATAN PENGHANTAR

 Hambatan kawat penghantar besarnya ditentukan oleh :


1. Hambat jenis kawat (.m)
2. Panjang kawat (m)
3. Luas penampang kawat (m²)
 Rumus :  = hambat jenis
A = luas penampang

L
penghantar
R = .
A L = Panjang
penghantar
PENGARUH SUHU TERHADAP
HAMBATAN PENGHANTAR

 Hambatan kawat penghantar bila


suhunya berubah nilainya berubah dan
dipengaruhi oleh :
 Hambatan pada suhu awal adalah Ro ()
 Koefisien suhu hambatan jenis  (per ºC)
 Hambatan pada suhu t adalah Rt ()
 Maka besar hambatan Rt adalah :

∆R = Ro..∆t
Rt = Ro ( 1 + .∆t )
HUKUM - I KIRCHOFF

 Pada rangkain yang bercabang,


apabila ujung-ujung rangkaian
diberi kuat arus listrik maka
jumlah kuat arus yang menuju
titik cabang sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang
meninggalkan titik cabang yang
sama.
Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 ) Fisikawan Jerman
∑ I masuk = ∑ I keluar
CONTOH HUKUM - I KIRCHOFF
 Dengan memperhatikan rangkaian di bawah ini, berdasarkan hukum I kirchhoff,
maka :

I2 I4
A B I5 C

I3 I6
I1
E I1

 Di titik cabang A  I1 = I2 + I3
 Di titik cabang B  I2 + I3 = I4 + I5 + I6
 Di titik cabang C  I4 + I5 + I6 = I1
RANGKAIAN HAMBATAN

 Rangkaian hambatan listrik yang dapat dipecahkan berdasarkan hukum


Ohm dan hukum I Kirchhoff.
• 1. Rangkaian seri
• 2. Rangkaian paralel
• 3. Rangkaian kombinasi seri dan paralel
RANGKAIAN SERI
• Ciri-ciri rangkaian hambatan seri, apabila ujung-ujungnya diberi tegangan
listrik.
a) Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sama besar, sama
dengan kuat arus yang melalui hambatan pengganti.
I = I1 = I2 = I3 = …
b) Tegangan pada ujung-ujung hambatan rangkaian sama dengan
jumlah tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan.
V = V1 + V2 + V3 + …
V1 V2 V3

I I1 I2 I3
V
MANFAAT RANGKAIAN SERI
• Manfaat rangkaian hambatan seri adalah :
a) Untuk memperbesar hambatan suatu rangkaian
Rs = R1 + R2 + R3 + …
b) Sebagai pembagi tegangan dimana tegangan pada ujung-ujung tiap
hambatan sebanding dengan nilai hambatannya.
V1 : V2 : V3 : … = R1 : R2 : R3 …

V1 V2 V3

I I1 I2 I3
V
Penggunaan Hukum Ohm & Hukum - I Kirchhoff
pada rangkaian seri

V1 V2 V3

I R1 I1 R2 I2 R3 I3

V
•I = I1 = I2 = I3
Rs = R1 + R2 + R3
•V = I . Rs
• V1 = I1 . R1
• V2 = I2 . R2
• V3 = I3 . R3
RANGKAIAN PARALEL
• Ciri-ciri rangkaian hambatan paralel, apabila ujung-ujungnya diberi tegangan listrik.
a) Tegangan ujung-ujung tiap hambatan sama besar, sama dengan tegangan ujung-
ujung hambatan pengganti.
V = V1 = V2 = V3 = …
b) Kuat arus yang melalui hambatan rangkaian paralel sama dengan jumlah kuat
arus yang melalui tiap-tiap hambatan.
I = I 1 + I2 + I 3 + …

I1
I
I2
V I3
MANFAAT RANGKAIAN PARALEL
• Manfaat rangkaian hambatan paralel adalah :
a) Untuk memperkecil hambatan suatu rangkaian
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …
b) Sebagai pembagi arus dimana kuat arus yang melalui tiap-tiap
hambatan sebanding dengan kebalikan nilai hambatannya.
I1 : I2 : I3 : … = 1/R1 : 1/R2 : 1/R3 …
R1
R2 I1
I
R3 I2
V I3
Penggunaan Hukum Ohm & Hukum - I Kirchhoff
pada rangkaian paralel

•V = V1 = V2 = V3 R1
•V = I . Rp R2 I1
I
• V1 = I1 . R1 R3 I2
• V2 = I2 . R2 I3
• V3 = I3 . R3
V
• V = I . Rp = I1 . R1 = I2 . R2 = I3 . R3
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Rangkaian hambatan kombinasi

• Untuk menyelesaikan persoalan rangkaian kombinasi dapat


menggunakan rumus rangkaian seri dan paralel. Dengan
memperhatikan rangkaian dari unit yang terkecil.

R3
R1 R2 R4 I3
I1 I2 R5 I4

I5
E
VBC = I.R2

VAB = I.R1 R3
R1 R2 I3
A B C R4
D
I I I4
R5
I = I3 + I4 + I5
I5

E
Rs = R1 + R2 + Rp

1/Rp = 1/R3 + 1/R4 + 1/R5


VCD = I.Rp = I3.R3 = I4.R4 = I5.R5
VBC = I.R2

VAB = I.R1 R3
R1 R2 I3
A B C R4
D
I I I4
R5
I = I3 + I4 + I5
I5

E
Rs = R1 + R2 + Rp

VCD = I.Rp = I3.R3 = I4.R4 = I5.R5

1/Rp = 1/R3 + 1/R4 + 1/R5


Persamaan yang bisa
dibentuk
E = I.Rs
Atau
E = I.(R + r) Hambatan luar

R1
I
Hambatan
penggantinya seri
Rs = R + r

I E
E r

Elemen baterai
Hambatan dalam
Persamaan yang bisa
dibentuk
E = I.Rs
Atau
E = I.(R + r) Hambatan luar

R1
I
Hambatan
penggantinya seri
Rs = R + r

I E r

Elemen baterai
Hambatan dalam
Gaya gerak listrik(GGL) elemen  adalah tegangan
pada ujung-ujung baterai saat tidak dihubungkan
A R1 ke komponen listrik; sedang tegangan jepit Vj
B
adalah tegangan pada ujung-ujung baterai saat
I dihubungkan dengan komponen listrik
Tegangan jepit adalah
E = I.(beda
R +potensial
r) antara dua
titik di kutub-kutub elemen baterai. Dalam
rangkaian ini ditunjukkan oleh titik A dan B.
Besarnya tegangan jepit dari rangkaian ini
I E r adalah :

Vj = VAB = I.R = E – I.r


• Galvanometer adalah alat untuk mendeteksi ada tidaknya
kuat arus listrik di dalam suatu kawat penghantar.
• Alat ini akan digunakan untuk menyelidiki rangkaian
hambatan pada Jembatan Wheatstone

0 1
-1
2
-2
Jika pada penghantar terdapat arus
listrik maka jarum menyimpang

+ - G
Arus
1/Rp = 1/Rs listrik Jika galvanometer menunjuk
1 + 1/Rs2
bercabang angka nol
Maka…
R1 R2
Jadi R Rs2 = R3 + R4
besarnya I dapat dihitung
Arus listrik I1
mengalir dengan5 rumus sebagai berikut :
I = E/Rp

Rs1 = R1 + R2
I2
G
R4 R3 R1.R3 = R2.R4
Saklar ditutup I Dan
Rangkaiannya menjadi seperti
berikut …

Saklar E
R1.R3 ≠ R2.R4 Jika jarum galvanometer
Arus listrik hambatan
Dan untuk menentukan menyimpang
penggantinyabercabang
digunakan hambatan Maka…
penolong …
R1 R2
Arus listrik I1 R5
mengalir

I2
G
R4 R3
Saklar ditutup I

Saklar E
R1.R4
RA = RA, RB dan RC adalah hambatan
R1+R4+R5 penolong
R1 R2
R1.R5
RB =
R1+R4+R5 RB
RA
R5
R4.R5 RC
RC =
R1+R4+R5
R4 R3
I

E
Rs1 = RB + R2
RB R2
Jadi besarnya I dapat dihitung
RA
dengan rumus sebagai berikut
RC R3
I = E/Rp
I

Rs2 = RC + R3 E 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2

Rs3 = RA + Rp
Rs1 = RB + R2
RB R2
RA
RC R3

I1

Rs2 = RC + R3 E 1/Rp = 1/Rs1 + 1/Rs2

Rs3 = RA + Rp
Mengukur Hambatan dengan Metode
Setelah jarum menunjukkan nol, maka untuk menentukan
Rx…? dapat menggunakan rumus :
Jembatan Wheatstone Hambatan ini adalah hambatan yang
akan diukur
Hambatan ini adalah hambatan yang Rx.LPenghantar
1 = R.L2dari kutub negatif
diketahui galvanometer digeser ke kiri-kanan
hingga jarum galvanometer
menunjuk nol

R 0
RX
Arus bercabang 1
-1
2
-2 Kawat yang panjangnya L dan memiliki
Ukurlah panjang
hambat jenis besar, misalnya nikrom
Ukurlah panjang
L1= …?
Saklar
+ - G L2= …?
Arus mengalir ditutup
L1 L2

I saklar E L
• Rangkaian Seri Elemen
• N buah sumber tegangan yang disusun seri dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan
pengganti seri dimana :
• GGL pengganti (Es) sama dengan jumlah ggl tiap-tiap sumber tegangan.
Es = ∑E = E1 + E2 + E3 + …
Untuk elemen identik : Es = n.E
• Hambatan dalam pengganti rs sama dengan jumlah hambatan dalam tiaptiap sumber tegangan.
rs = ∑r = r1 + r2 + r3 + …
Untuk elemen identik : rs = n.r
• Rangkaian Paralel Elemen
• N buah sumber tegangan yang disusun paralel dapat diganti dengan
sebuah sumber tegangan pengganti paralel dimana :
• GGL pengganti (Ep) Untuk elemen identik :
Ep = E
• Hambatan dalam pengganti (rs) Untuk elemen identik rp = r/n
• Catatan : Untuk elemen yang berbeda dapat
digunakan hukum II kirchhoff.
HUKUM – II KIRCHOFF

• Hukum Kirchhoff tentang tegangan


menyatakan bah-wa jumlah aljabar
perubahan tegangan yang mengelilingi
suatu rangkaian tertutup (loop) sama
dengan nol.

∑ V = 0
Gustav Kiichhoff ( 1824 – 1887 ) Fisikawan Jerman
HUKUM – II KIRCHHOFF

• Hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam sumber tegangan dan


penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup (loop) sama dengan
nol.
∑E = ∑ I.R

• Perjanjian tanda :
• Arah arus I searah dengan arah loop  tanda +
• Arah elemen searah dengan arah loop  tanda +
Contoh Penerapan Hukum - II Kirchhoff
Untuk membentuk persamaan.

R1 I2 R2

I1 Loop I R3 Loop II

I3
E1 E2

Persamaan loop I : Persamaan loop II :


E1 = I1.R1 +I3.R3 -E2 = -I2 .R2 +I3.R3
Berdasar hukum II tentukan persamaan (2)
Berdasar hukum I loop II : Tentukan arah loop di
kirchhoff tentukan E3 – E2 = – I2. (R2 + R5) – I3.R3 setiap loop
persamaan (3)
I1 + I3 = I2
R1 I2 R2

I1
R3
Loop I Loop II
E1 E3
I3 E2

R4 R5 
 Tentukan arah arus
Berdasar
cabang
dan
hukum
variabelnya di setiap
II tentukan persamaan (1)
loop I :
E1 – E2 = I1.(R1+R4) – I3.R3
Latihan soal

1) Sebuah teko listrik memiliki hambatan 30 . Berapa muatan listrik


mengalir melalui suatu penampang kabel teko itu selama 1 menit
ketika teko dihubungkan ke catu daya 240 V ?
Penyelesaian soal

1. Dik: R = 30 , t = 60 s, V = 240 volt.


Ditanya : q …?
Dijawab :
V = I.R
240 = I.30
I = 8 ampere
q = I.t
q = 8.60
q = 480 coulomb
Latihan soal
2) Gambar berikut ini menunjukkan arus yang mengalir pada suatu
cabang dari sebuah rangkaian listrik. Berapakah bacaan pada ampere
meter A ?
(a) (b)

10 A 15 A
15 A

A
10 A
8A 8A
A
Penyelesaian soal

2. Dik:a) b)
10 A 15 A
15 A

A
10 A
8A
8A
A
Ditanya : I1 …? Dan I2 …?
Dijawab :
a.) I1 = 15 + 8 – 10
I1 = 13 A
b.) I2 = 15 + 8 + 10
I2 = 33 A
Latihan soal

3) Pada rangkaian berikut kelima buah lampu adalah identik. Jika kuat
arus yang ditunjukkan amperemeter B adalah 0,4 A, berapakah kuat
arus yang ditunjukkan oleh emperemeter-amperemeter lainnya ?

A A B A
C
A
A D

A
F E

A
Penyelesaian soal

3. Diketahui
Ditanya : IA..? A A B C A

IC..?, ID..? A
A D
IE..?, IF..?
A
F E
Dijawab :
A
IB : IE : IA = 1/2R : 1/2R : 1/R
IB = IE = 0,4 A, IF = 0,8 A
ID = IE + IF = 0,8 + 0,4 = 1,2 A
IA = IC = IB + ID = 0,4 + 1,2 = 1,6 A
Latihan soal
4) Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !

R4=24

R1=4

a R3=5 b
R2=12
Penyelesaian
Ditanya hambatan pengganti
Rangakaian paralel : antara a dan b ?
Rangakaian paralel :
1/Rp1 = 1/R1 + 1/R2
1/Rp2 = 1/R + 1/Rs
1/Rp1 4= ¼ + 1/12 R4=24
1/Rp2 = 1/24 + 1/9
1/Rp1 = 3/12 + 1/12
1/Rp2 = 3/72 + 7/72
Rp1 = 12/4
Rp2 = 72/10
Rp1 = 4  R1=4
Rp2 = 7,2 

a R3=5 b
R2=12

Rangkaian seri :


Rs = R3 + Rp1
Rs = 5 + 4
Rs = 9 
Latihan

Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !

R
R
a R R b
R
Penyelesaian
Ditanya hambatan pengganti antara a dan b ?

R
R
a R R b
R

Tidak termasuk, karena salah satu


Rangakaian
kutubnya bebas
paralel :
Rangkaian seri :
1/R
Rs = Rp +=R1/R + 1/R


s
Rs =1/R
R +pR= 2/2R
Rs = 2RR =R
p
Latihan

Tentukan hambatan pengganti antara a dan b !

R2 = 5,6
R1 = 6,8 R4 = 2,2
R3 = 5,6

a R6 = 10 R7 = 10
b
R5 = 1,8

R8 = 10 R9 = 10
Penyelesaian
Ditanya soal no.24,
hambatan pengganti antarahal.
a dan71
b?
Rangakaian paralel ke-1 :
Rangakaian paralel ke-2 :
R2 = 5,6 1/R p1 = 1/R2 + paralel
Rangakaian 1/R3
1/R = 1/R + 1/Rs3
R1 = 6,8 R4 = 2,2 =p210/56
1/Rp1ke-3 +s2 10/56
( terakhir ):
1/Rp2 = 1/20 + 1/20
1/R
1/Rp3p1==1/R s1 + 1/Rs4
20/56
R3= 5,6 1/Rp2 = 2/20
1/Rp3R=p110/118
= 28/10+ 10/118
a Rp2 = 10 
R6 = 10 R7 = 10 b 1/R
Rp1 =p32,8 
= 20/118
R5 = 1,8 Rp2 = 5,9 

R8 = 10 R9 = 10

Rangkaian seri ke-1 :


Rangkaian seri ke-2 :
Rs1 = R1 + Rseri
Rangkaian + Rke-3 :
Rs2 = R6 p+ Rseri
Rangkaian
4
ke-4 :
Rs3+=2,8
Rs1 = 6,8 R8 ++R72,2
+9Rp2
Rs2 =Rs410= +R510




= 10 





Rs1R=s3 11,8 + 10
Rs2Rs4 = 1,8
= 20  + 10
Rs3 = 20 
Rs4 = 11,8 
Latihan
Pada rangkaian berikut, tentukan I1, I2 dan I3

R2= 3

R1= 2 I2

I1 I3 R3= 6

E= 5 V
r =1
Penyelesaian
Ditanya soal
kuat arus I1, I2 dan I3 …?no.28, hal. 71

R2= 3 I1 = E/Rs VAB = I1.Rs


I1 = 5/5 VAB = 1.2
R1= 2 I2 I1 = 1 A VAB = 2V

A I3 R3= 6 B I2 = VAB/R2
I1 I3 = VAB/R3
I2 = 2/3 A
I3 = 2/6
I3 = 1/3 A

E= 5 V
Rangakaian paralel :
Rangkaian seri :
r =1 R1/R p = 1/R2 + 1/R3
s = Rp + R1 + r
Rs1/R
= 2 +p 2= +1/3
1 + 1/6

 Rs = R5 = 2 
p
Latihan
 Dalam rangkaian di bawah ini, baterai dengan ggl 2 V memiliki hambatan dalam
yang dapat diabaikan. Jarum galvanometer G menunjuk nol.
a. Hitung X.
b. Tentukan kuat arus melalui X.
c. Tentukan beda potensial pada ujung-ujung resistor 15 .
R1= 6 X

I2
G
R2=10 R3=15
I1 I3

E= 2 V
Penyelesaian
Ditanya : X, I2, V …? soal no.40, hal. 73
R1= 6 X

I2 Karena jarum galvanometer


G menunjuk nol, maka
I1 R2=10 R3=15 X . R2 = R1 . R3
I3

Sehingga
X . 10 = 6 . 15
E= 2 V X = 9
Rs1 = 6 + 9 = 15 
Rs2 = 10 + 15 = 25 
I2 = E / Rs1 = 2 / 15 A
I3 = E / Rs2 = 2 / 25 A
V = I3 . R3 = (2 / 25) . 15 = 1,2 A
Latihan soal no.46, hal. 73-74
Berdasarkan rangkaian berikut, tentukan :
a. kuat arus dalam rangkaian.
b. Tegangan jepit tiap sel (ggl).

4 V, 2  6 V, 3 

R3=15
Penyelesaian
Ditanya kuat arus I dan Vj tiap elemen …?

Elemen seri :
4 V, 2  6 V, 3  Es = E1 + E2
Es = 4 + 6 = 10 V
I Hambatan dalam seri :
Rs = R + r1 + r2
Rs = 15 + 2 + 3 = 20 
R3=15

Kuat arus yang melalui hambatan :


I = Es / Rs = 10 / 20 = 0,5 A
Tegangan jepit tiap elemen :
Vj1 = E1 – (I . r1) = 4 – (0,5 . 2) = 3 V
Vj2 = E2 – I . r2 = 6 – (0,5 . 3) = 4,5 V
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai