Anda di halaman 1dari 18

LINGUISTIK BAHASA

JEPANG
Fonetik Bahasa Jepang
Batasan dan Ruang Lingkup
Fonetik
 Fonetik dalam bahasa jepang disebut onseigaku, yaitu ilmu yang
mengkaji tentang bunyi bahasa yang digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi.

 Bunyi bahasa timbul karena 3 hal, yaitu aliran udara, artikulator, dan
titik artikulasi.

 Ketiga hal tersebut dikaji oleh 3 cabang fonetik, yaitu fonetik


artikulatoris (chou-onseigaku), fonetik akustis (onkyou-onseigaku),
dan fonetik auditoris (choukaku-onseigaku)
 Fonetik artikulatoris : mengkaji tentang bagaimana bunyi
bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia

 Fonetik akustis : mengkaji tentang bagaimana bunyi dibawa


oleh udara, sehingga sampai ke telinga manusia

 Fonetik auditoris : mengkaji tentang bagaimana telinga


seseorang menerima bunyi bahasa sehingga ia bisa memahaminya.
Alat Ucap Penghasil Ujaran
• Bunyi bahasa dihasilkan karena 3 hal, yaitu adanya aliran udara yang
keluar dari paru-paru, artikulator, dan titik artikulasi.
• Artikulator adalah alat ucap yang dapat bergerak atau bergeser untuk
menghasilkan suatu bunyi bahasa, seperti bagian lidah dan bibir bawah.
• Titik artikulasi adalah bagian awal ucap yang tidak dapat digerakkan,
yang menjadi sasaran sentuh dari artikulator, seperti gigi atas, langit-
langit, dan sebagainya.
• Jika salah satu dari ketiga hal tersebut terganggu, maka tidak akan
menghasilkan bunyi bahasa yang sempurna.
Macam-macam Alat Ucap Manusia
Bunyi bahasa bisa terjadi akibat terhambatnya aliran udara oleh

artikulator dan titik artikulasi.

Alat ucap manusia terdiri dari : bibir, gusi, lidah,


langit-langit, tenggorokan, pita suara, dan lain-lain.
Lambang Bunyi Bahasa
Lambang bunyi bahasa disebut International Phonetic
Alphabet (IPA / Kokusai Onsei Jigou).
Keterangan:
1.Bunyi plosive (letupan) a. bilabial i. uvular
2.Bunyi nasal (sengau) b. labio dental j.pharyngeal
3.Bunyi trill (getar) c. dental k. glottal
4.Bunyi tap or plat d. alveolar
5.Bunyi fricative e. postal veolar
6.Bunyi lateral-fricative f. retroflex
7.Bunyi approximant g. palatal
8.Bunyi lateral-approximant h. velar
Bunyi Vokal Bahasa Jepang
Bunyi vokal dalam bahsa jepang hanya 5 buah, yaitu vokal (a), (i), (u), (e), (o).

Bunyi vokal terjadi karena aliran udara yang keluar dari paru-paru terus naik sehingga

menggetarkan pita suara.

Jenis bunyi vokal dalam bahasa jepang ditentukan oleh 5 hal berikut

1. Tinggi rendahnya posisi lidah, yaitu tergantung pada bagaimana bentuk terbukanya

mulut.

2. Posisi lidah, yaitu pada bagian depan atau bagian belakang.

3. Bulat / tidaknya bentuk bibir.

4. Berhubungan / tidaknya dengan rongga hidung.

5. Bergetarnya pita suara.


Bunyi vokal sangat ditentukan oleh posisi lidah, apakah ke atas atau
ke bawah, apakah lidah bagian depan, tengah, atau bagian belakang. Dalam
bahasa jepang, vokal ditentukan dengan bulat/tidaknya bentuk bibir ketika
mengucapkan bunyi tersebut.

Ciri – Ciri Vokal Bahasa Jepang

Jenis Vokal Terbukanya Mulut Bagian Lidah Bentuk Bibir


i Menyempit Depan Tidak bulat
e Agak menyempit Depan Tidak bulat
a Lebar Tengah Tidak bulat
o Agak menyempit Belakang Bulat
u Menyempit Belakang Tidak bulat
Posisi Vokal Bahasa Jepang
Bunyi Konsonan Bahasa Jepang
Konsonan dalam bahasa jepang secara fonemik, terdiri dari
:

• Konsonan k • Konsonan n
• Konsonan g • Konsonan h
• Konsonan s • Konsonan b
• Konsonan z • Konsonan p
• Konsonan t • Konsonan m
• Konsonan d • Konsonan r
Aksen Dalam Bahasa Jepang
Dalam bahasa jepang terdapat banyak homonim (dou-on-igigo), yaitu

beberapa kata yang bunyi nya sama.

Homonim dalam bahasa tulisan dibedakan dengan huruf kanji,

sedangkan dalam bahasa lisan di bedakan oleh aksen.

Aksen adalah tinggi rendahnya tekanan suara (pitch) pada setiap kata

sebagai ciri pembeda, merupakan suatu aturan yang di tetapkan karena

kebiasaan masyarakat pada suatu wilayah (Kashima, 1997 ; 57 )

Dalam bahasa jepang terdapat beberepa macam aksen akibat pengaruh

dialek (hougen) suatu daerah.


Ciri khas aksen dalam bahasa jepang, yaitu berupa aksen tinggi/rendah (pitch).

Fungsi aksen dalam nbhasa jepang ada 2 macam, yaitu :

1. Sebagai pembeda arti dalam suatu kata

2. Sebagai pembeda arti dalam suatu frase/klausa

Type aksen dalam bahasa jepang ada 4 macam, yaitu :

 Atamadaka – gata

 Naka – gata

 Odaka – gata

 Heiban – gata

Berdasarkan type di atas, keistimewaan aksen dalam bahasa jepang ada 2 yaitu :

a. Tekanan (aksen) antara suku kata pertama dengan suku kata kedua pasti berbeda.

b. Dalam suatu kata jika tekanan atau (aksen)-nya turun, maka tidak akan ditemukan tekanan

(aksen)-nya naik kembali.


Intonasi Dalam Bahasa Jepang

Intonasi adalah pola perubahan tinggi


rendahnya nada dalam suatu kalimat atau bagian-
bagiannya yang berpengaruh terhadap makna
kalimat atau makna bagian kalimat tersebut.

Intonasi juga merupakan tinggi rendahnya


tekanan suara pada bagian kalimat, terkadang ada
kesamaan dalam aksen, yaitu sebagai pembeda arti.
Aksen Untuk skup kata atau frase (klausa)

intonasi Untuk skup yang lebih luas lagi, yaitu kalimat

Fungsi intonasi dalam bahasa jepang, yaitu :


1.Fungsi gramatikal, yaitu untuk memperjelas makna kalimat, atau bagian
kalimat.
2.Menunjukkan nuansa dan perasaan
3.Menyampaikan informasi baru atau lama (yang sudah diketahui)
4.Menunjukkan informasi secara individu

Anda mungkin juga menyukai