Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR

Dr. Kadek Eva Krishna Adnyani S.S., M.Si

LINGUISTIK UMUM Universitas Pendidikan Ganesha


PPT 5 - Fonologi
• Fonem adalah bunyi terkecil yang
dapat membedakan arti, sedangkan
huruf adalah lambang bunyi atau lambang
fonem (Finoza, 2005: 61).

• Fonem tidak sama dengan huruf. Fonem


adalah bunyi dari huruf, dan huruf adalah
lambang dari bunyi. Jumlah huruf ada 26,
jumlah fonem lebih dari 26.

dirman fonologi 72
• Jika bunyi itu
membedakan makna,
maka bunyi tersebut kita
sebut fonem, dan jika
tidak membedakan
makna adalah bukan
fonem.
dirman fonologi 71
• Ada fonem yang
dilambangkan oleh dua
huruf seperti /kh/, /ng/,
dan /sy/. Ada beberapa
huruf yang dilambangkan
oleh satu fonem seperti /e/
pada kata /sate/ dan /enak/.

dirman fonologi 73
• Klasifikasi Fonem
• Fonem dapat diklasifikasi atau digolongkan
atas:
• Fonem Segmental
Fonem segmental ialah fonem yang dapat
dianalisis, karena merupakan bagian dari
unsur segmental bahasa. Jenis fonem ini
disebut juga fonem primer, misalnya /a/, /b/, /
c/, /d/, dan sebagainya. Fonem segmental ini
dibagi atas vokal, diftong, dan konsonan.

dirman fonologi 74
• Fonem Suprasegmental
• Fonem suprasegmental yaitu
fonem yang kehadirannya menyertai
fonem segmental. Jenis fonem ini
disebut juga fonem sekunder,
misalnya tekanan, nada, intonasi,
dan sebagainya.

dirman fonologi 75
• 1)Tekanan adalah kuat lemahnya suara
ketika suatu bunyi bahasa diucapkan
(difonasikan).
• 2) Nada adalah tinggi rendahnya atau naik
turunnya suatu arus ujaran atau bunyi
bahasa. Dalam bahasa Cina dan
Muangthai nada ini sangat menentukan
makna leksis.

dirman fonologi 76
• 3) Durasi adalah panjang pendeknya
waktu yang diperlukan untuk
mengucapkan sebuah bunyi, misalnya /
lembab/ diucapkan dengan /lem/ lebih
panjang daripada /bab/.
• 4) Jeda adalah perhentian di antara arus
ujaran, baik di antara fonem dan fonem
maupun di antara kata dan kata.

dirman fonologi 77
Pengantar

• Fonologi boleh disebut ilmu bunyi


yang “fungsional”.

C
• Misalnya [t] dalam kata stop dan bunyi
[th] dalam kata top. Kebetulan
merupakan bunyi yang “sama” secara
“fungsional”. Bunyi fungsional
disebut “fonem”.
Pengantar

• Identitas fonem berlaku hanya di dalam satu
bahasa saja.

• Misalnya bentuk [t] dan [th]
C dari fonem /t/
berlaku di dalam bahasa Inggris, tetapi
dalam bahasa Mandarin membedakan [t]
yang tidak “beraspirasi” dan [th]
“beraspirasi”itu sebagai fonem yang
berbeda. Jadi ada dua fonem : [t] dan [th] di
dalam bahasa Mandarin.


IDENTITAS FONEM SEBAGAI IDENTITAS
PEMBEDA

Dasar bukti identitas fonem ialah fungsi


pembeda sebagai sifat khas fonem itu.

Contoh dalam bahasa Indonesia : rupa
dan lupa. Perbedaannya hanya [l] dan [r],
oleh karena semua yang lain pasangan
kedua kata ini sama maka pasangan
tersebut disebut pasangan minimal.
IDENTITAS FONEM SEBAGAI IDENTITAS
PEMBEDA

Hal itu berbeda di dalam bahasa


Jepang yang [l] dan [r] secara
fonetis dapat berupa [l] yang
dapat juga berupa [r].

Berbeda pula dalam bahasa
Mandarin [t] dan [th] bukan
pasangan minimal tetapi
merupakan fonem-fonem yang
tidak sama identitasnya.
Beban Fungsional
• Contohnya [k] dan [g] dalam bahasa Inggris :
back:bag, beck : beg, bicker : bigger. Maka
dikatakan bahwa “Beban Fungsional”dari
oposisi [k] dan [g] dalam bahasa Inggris
adalah tinggi karena ditemukan banyak
pasangan yang memiliki fonem tersebut.

• Oposisi /Ʒ/ adalah rendah karena dalam
bahasa Inggris fonem tersebut sangat jarang
ditemui. Misalnya : leisure /leƷǝ/, ledger /
ledƷǝ.
ALTERNASI ALOFONEMIS
Bunyi [t] dan [th] dalam bahasa
Inggris tidak berbeda secara
fonemis. Hanya ada satu fonem yang
lazimnya dilambangkan sebagai /t/

Bentuk [t] dan [th] disebut alofon-


alofon dari fonem /t/

Alofon: variasi fonem karena


perbedaan posisi dalam kata
ALTERNASI ALOFONEMIS
Alternasi alofonemis :
alofonemis yang teramalkan
dari lingkungan.

Contohnya dalam bahasa


Inggris [th] sebagai konsonan
pertama sebelum vokal,
sedangkan alofon [t]terdapat
hanya bila /t/ tidak pada awal
kat. Contoh : butler, hat, that.
ALTERNASI ALOFONEMIS

Variasi bebas menyangkut


adanya lebih dari satu bentuk
kata, untuk kata-kata tertentu
menyangkut jenis fonemisnya.
Contoh dalam bahasa
I n d o n e s i a : t e l u r / t e l o r,
nasehat / nasihat.
PENGKHAZANAHAN FONEM

Keseluruhan fonem-fonem disebut khazanah


atau perbendaharaan fonem-fonem.

Jumlah fonem dalam bahasa biasanya antara
20 buah-40 buah.

Jumlah vokal dalam bahasa tertentu diantara
minimum 5 vokal dan maksimum 9 atau 10
vokal.

Konsonan biasanya mencapai jumlah tertinggi
sekitar 15 konsonan dalam suatu bahasa.

Anda mungkin juga menyukai