Anda di halaman 1dari 12

Inisiasi 2

Fonologi dan Morfologi


• Fonetik dan fonemik
• Morfologi
Kompetensi Khusus

Setelah mengikuti tutorial ini mahasiswa dapat:


• Menyebutkan alat-alat ucap yang dapat menghasilkan bunyi
• Menjelaskan fungsi alat-alat ucap
• Menjelaskan macam-macam fonem
• Mengklasifikasikan morfemdan kata
• Menyebutkan proses morfologis
Fonetik dan Fonemik

Pengertian dan Objek Kajian

• Fonetik : cabang ilmu linguistik yang meneliti bunyi-bunyi bahasa.


• Objek kajian fonetik disebut fon.
• Fonemik: cabang ilmu linguistik yang mengkaji bunyi bahasa
sebagai pembeda makna.

• objek kajian fonemik disebut fonem.


Identifikasi Fonem

• Identifikasi Fonem :
Untuk mengidentifikasi sebuah fonem, hal yang pertama dilakukan
adalah mengambil atau mencari dua buah kata yang mirip, yang
memiliki satu bunyi yang berbeda, sedangkan yang lainnya sama. Jika
kedua kata itu ternyata memiliki makna yang berbeda, maka kedua kata
itu adalah dua buah fonem yang berbeda. Contoh kata /para/ dan /pala/.
Kata-kata itu memiliki unsur bunyi yang sebagian sama, yaitu /p, a, ...,
a/. Namun demikian, karena pada kata-kata tersebut terdapat bunyi yang
berbeda, yaitu bunyi /r/dan /l/ maka maknanya menjadi berbeda. Dengan
demikian maka /l/ dan /r/ adalah fonem yang berbeda karena dapat
membedakan makna.
Contoh fonem

• Bunyi /l/ dan /t/ pada contoh kata : lari dan tari

• Bunyi /l/ dan /k/ pada contoh kata : palu dan paku

• Bunyi /k/ dan /g/ pada contoh kata : kalau dan galau

• Bunyi /k/ dan /t/ pada contoh kata : kerang dan terang

• Bunyi /p/ dan /t/ pada contoh kata : pulang dan tulang
Macam-macam Fonem

• Ada beberapa jenis fonem dalam bahasa Indonesia yaitu


• Fonem konsonan
• Fonem vokal
• Fonem kluster dan diftong
Fonem Vokal

• Fonem vokal merupakan fonem yang didasarkan pada tidak


adanya hambatan pada alat bicara. Udara yang keluar dari paru-
paru, tidak mendapatkan hambatan atau halangan. Fonem vokal
dihasilkan selain oleh gerakan lidah juga oleh gerakan bibir.
Gerakan bibir yang menghasilkan fonem vokal terdapat dua posisi
yang bulat atau tidak bulat.

• Contoh fonem vokal : /a/,/i/./u/,/e/, /ǝ/, /Ɛ/, /o/


Fonem Konsonan

• Fonem konsonan merupakan fonem yang pembentukannya mengalami


atau menemui berbagai hambatan atau penyempitan. Ciri fonem
konsonan ini lebih ditentukan oleh sifat hambatan, tempat hambatan atau
penyempitan arus udara. Titik artikulasi adalah pertemuan antara
artikulator aktif dan artikulator pasif.

• Contoh Fonem konsonan : /b/, /p/, /m/, /w/, /d/, /t/, /n/, /z/, /s/, /l/, /r/,
/j/, /c/, /š/, /ñ/, /y/, / ʃ /, /g/, /k/, /x/, /ŋ/, /f/, /h/, /ʔ /.

/b/, /p/, /m/, /w/,


Fonem kluster dan diftong

• Dalam pelaksanaan ujaran, baik fonem konsonan maupun fonem


vokal itu tidak hanya muncul dalam bunyi fonem konsonan dan
vokal tunggal, namun kadang-kadang dua vokal dan dua konsonan
diucapkan sebagai satu kesatuan bunyi. Jika dua vokal diucapkan
sebagai satu kesatuan, maka disebut diftong. Adapun jika dua atau
tiga konsonan diucapkan sebagai satu kesatuan, maka disebut
kluster.

• Diftong dalam bahasa Indonesia yaitu : /au/, /ai/ dan /oi/. Kluster
dalam bahasa Indonesia, misalnya : /pr/, /tr/, /dr/, /fr/, /str/, /spr/.

 
Morfologi, Morfem, dan Alomorf

• Morfologi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk


pembentukan kata.

• Morfem adalah bentuk bahasa yang dapat dipotong-potong menjadi


bagian yang lebih kecil. Morfem yang dapat berdiri sendiri dinamakan
morfem bebas, sedangkan morfem yang melekat pada bentuk lain
dinamakan morfem terikat. Contohnya kata mempercantik, jika
diuraikan menjadi bentuk mem-, per-, cantik, itulah yang disebut
morfem. Adapun bentuk mem-, per-, adalah morfem terikat, sedangkan
bentuk cantik adalah morfem bebas.

• Alomorf adalah perwujudan konkret di dalam pertuturan dari sebuah


morfem. Contohnya : morfem me-, memiliki alomorf me-, mem-, men-,
meny-, meng-, dan menge-.
Fonetik

Alat Ucap dan Fungsinya


1. Paru-paru (memompa udara ke luar menuju pita suara)
2. Faring (sebagai tabung udara)
3. Langit-langit lunak (tempat keluar masuk udara melalui rongga
hidung)
4. Langit keras (sebagai artikulator [asif, artikulator aktifnya ujung
lidah atau tengah lidah)
5. Gusi dalam (artikulator pasif)
6. Gigi (altikulator penuh)
7. Bibir (bibir atas sebagai altikulator pasif, bibir bawah sebagai
altikulator aktif)
8. Lidah (sebagai altikulator aktif)
Sampai jumpa di inisiasi berikutnya

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai