Anda di halaman 1dari 10

ALAT MUSIK REBANA

Rebana atau dalam bahasa jawa


adalah terbang / gendang
berbentuk bundar dan pipih yang
merupakan khas suku melayu .
Bingkai berbentuk lingkaran
terbuat dari kayu yang di bubut ,
dengan salah satu sisi untuk di
tepuk berlapis kulit kambing .
Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia , dan Singapura sering memakai
rebana bersama gambus di gunakan untuk mengiringi tarian zapin.Rebana
juga di ginakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh.Di bumiayu ,
rebana juga di jadikan sebagai lambang kota tersebut
Bagi masyarakat melayu di negeri
Pahang,permainan rebana sangat
populer ,terutamanya di kalangan
Penduduk di sekitar Sungai Pahang.
Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu
tradisional seperti ingong-inding,burung
kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk .
Di Malaysia , selain rebana
berukuran biasa ,terdapat juga
rebana besar yang di beri rebana
Ubi dimainkan pada hari hari raya
untuk mempertandingkan bunyi
dan irama
Alat Musik Yang Dibolehkan
Memainkan Dan Menyanyikannya

Biasanya rebana ini di gunakan


pada saat acara-acara tertentu,
seperti pernikahan, khitanan,
pengajian, ataupun acara-acara
adat lainnya. Yang boleh hanya
wanita kecil yang belum baligh.
Hukum Memainkan Alat
Musik Rebana
Guru kami, Syaikh Sa’ad bin Turkiy Al
Khotslan mendapat pertanyaan:
“Kami berharap dari engkau wahai
Syaikh penjelasan mengenai hukum duff
(rebana). Kapan dibolehkan? Apakah
duff boleh dimainkan oleh laki-laki dan
perempuan? Apakah ada perbedaan
antara hukum memainkan dan
mendengarnya?”
Jawab beliau hafizhohullah:
Perlu diketahui bahwa hukum asal duff termasuk
alat musik. Mengenai duff diterangkan dalam
hadits shahihain (Bukhari-Muslim) pada kisah dua
budak wanita yang memukul duff di sisi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas
ketika itu Abu Bakr datang dan bersikap
keras,“Apakah alat musik setan di rumah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
“Biar mereka berdua wahai Abu Bakr. Sesungguhnya
setiap umat memiliki hari raya. Dan sekarang
adalah hari raya kita umat Islam.”
Dalam hadits ini, jelas Abu Bakr
menganggap duff sebagai alat musik setan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas
bersabda, “Biar mereka berdua wahai Abu Bakr.
Sesungguhnya setiap umat memiliki hari raya.
Dan sekarang adalah hari raya kita umat Islam.”
Dalam hadits ini, jelas Abu Bakr
menganggap duff sebagai alat musik setan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun
membenarkannya dengan mendiamkannya. Dan
jika kita paham, maka yang diceritakan dalam
hadits ini adalah pengecualian kasus dan
perbedaan keadaankarena saat ‘ied, yaitu kaum
muslimin berhari raya
1-      Alat musik yang dibolehkan hanyalah
rebana (duff).
2-      Dimainkan saat walimah pernikahan yang
khusus bagi wanita, hal ini dibolehkan secara ijma’
(menurut kata sepakat ulama).
3-      Dimainkan saat datangnya orang yang
beberapa waktu tidak terlihat (ghoib) seperti pada
kisah wanita yang bernadzar akan memukul rebana di
sisi Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– jika
Allah mengembalikan orang yang hilang dalam
keadaan selamat. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata, “Tunaikanlah nadzarmu.”
4-      Dimainkan saat perang. Untuk kondisi ini tidak
dibutuhkan untuk saat ini.
Terima kasih…………

Anda mungkin juga menyukai