Menggunakan Akselerometer
Franki Siadari
0706196550
Latar Belakang Penelitian
Kesadaran manuisa akan kesehatan semkin meningkat, sehingga
membuat kebutuhan akan alat-alat monitoring kesehatan semakin
meningkat pula. Maka dengan memnfaatkan perkembangan teknologi
yang ada dibuatlah sebuah sisitem Eiektrokardiograf yang dilengkapai
dengan sensor percepatan sehingga mampu merekam data aktifitas
jantung dan aktivitas fisik penggunanya.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari dua penelitian yang
dikerjakan sebelumnya ( Wireless Elektrokardiograf, M . Yiw a n sya h
Mega, 2007 dan Sistem Pemantau Aktivitas Fisik Manusia Menggunakan
Akselerometer Berbasis Kartu Memori SD dan Mikrokontroler AVR, Idha
Rakhmawati, 2009). Kombinasi kedua penelitian ini, menghasilkan
sisitem pemanatau aktivitas jantung (EKG) dan aktivitas fisik, yang
datanya dapat disimpan kedalam kertu memori SD dan
dikomunikasikan secaraserial.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan, untuk :
Membuat sebuah sistem pemantau
aktifitas jantung dan tubuh manusia.
Menentukan pola perbandiang sinyal
jantung normal (interval, luas dan
amplitudo).
Menentukan hubungan antara perubahan
sinyal jantung terhadap perubahan
aktifitas (kecepatan langkah) tubuh.
Blok Diagram Perancangan Alat
Gambar disamping menunjukan
bentuk sinyal yang normal dari
jantung manusia dimana :
Gelombang P (representasi dari
atrial depolarisasi), memiliki
bentuk yang selalu sama, tegak
lurus dan selalu ada 1 P
sebelum QRS
P-R memiliki interval yang konstan,
berjarak 0,12 – 0,2 detik.
Gelombang QRS (Representasi dari
ventricular depolarisasi), selalu
memiliki bentuk yang sama dan
memiliki interval kurang dari
0,21 detik.
jantung.
Dua buah eketroda yang di tempatkan
secara terpisah pada jarak tertentu
akan membentuk sutu vektor lead,
Κο µ β ι ν ασ ι δ αρ ι
π ασ αν γ αν ε λ ε κ τ ρ ο δ α
ι ν ι µ ε ν γ η ασι λ κ αν
Λ ε α δ Ι (Λ Α −Ρ Α ), Λ ε α δ Ι Ι
(Λ Λ −Ρ Α ) δ α ν Λ ε α δ Ι Ι Ι
(Λ Λ −Λ Α ) σ ε δ α ν γ κ α ν Ρ Λ
β ε ρ τ ι ν δ ακ σε β αγ αι
αχ υ αν γ ρ ο υ ν δ υ ν τ υ κ
σι σ τ ε µ .
Tegangan untuk ke tiga lead dapat dirumuskan sebagai berikut :
VI = M cos α = M y
Lead I:
M 3 1 3
Lead II: VII = cos α − M sin α = M y − Mz
2 2 2 2
Lead III: VIII = −
M
cos α −
3 1
M sin α = − M y −
3
Mz
2 2 2 2
Bedasarkan hukum Kirchhoff untuk tegangan didapatkan VI – VII + VIII = 0.
Sinyal antara LA dan central terminal disebut VL, RA dengan central terminal disebut
VR dan dengan LL disebut VF.
Dengan koneksi pada Gambar dibawah maka untuk masing-masing lead terdapat
tahanan R yang memintas (shunt) antara central terminal dengan elektrode,
akibatnya amplitudo sinyal yang diukur cenderung untuk berkurang. Untuk
meningkatkan amplitudo maka koneksi antara elektroda yang diukur dengan
central terminal dipindahkan, amplitudo dapat ditingkatkan menjadi 50% dan arah
dari vektor lead tidak berubah.
Hal ini menghasilkan 3argumen lead yang akan di tujukan gambar dibawah ini :
tiga augmented lead ini dikenal dengan masing-masing aVL, aVR dan aVF2 dimana
huruf a singkatan dari augmented, dapat dituliskan sebagai berikut :
Akuisisi Data
1. Penguat Instrumentasi
Penguat instrumentasi yang digunakan pada EKG ini, menggunakan IC AD623, yang memiliki
skematik sebagai berikut :
dengan menjadikan V1 dan V2 menjadi input dan memberikan hambatan R1 sebesar 33,33 KΩ.
Maka sinyal output sebesar :
Vo 2R2 R4
= 1 +
V 2 −V1 R1 R3
Vo( jω ) Zf Rf Rf 1
=− =− =−
Vi( jω ) Zi (1 + jωR f C f ) Ri Ri 1 + jωR f C f
High pass filter
Berikut ini realisasi rangkaian band-pass filter, dengan penguatan 101 vin
Dengan frekuensi cut off 0.53 – 106 hz. Sinyal input dalam sekala mili volt dan
pengauatn 1010 x berikut ini data hasil filter:
E. SISTEM PENGGERAK KAKI KANAN
Sistem penggerak kaki kanan (Right Leg Driven System) adalah suatu rangkaian
elektronik yang dirancang untuk mengurangi interferensi oleh tegangan jala-jala
akibat adanya kapasitansi stray/koupling kapasitansi.
Sehingga ada arus yang mengalir ke ground melalui tubuh manusia dan menimbulkan
tegangan common mode diseluruh tubuh.
Tegangan common mode ini diminimalisasi dengan memberikan dua tahanan rata-rata
pada penguat instrumentasi Ra, lalu menggunakan op-amp, sinyal ini dibalik dan
dikuatkan lalu diumpankan ke kaki kanan tubuh manusia. Umpan balik yang
dihasilkan oleh op-amp mengakibatkan common mode ke nilai yang rendah.
Rangkaian listrik ekivalen penggerak kaki kanan ini dapat dianalisa sebagai berikut,
dengan menjumlakan arus pada masukan negatif op-amp maka
2Vcm Vo 2R f
+ = 0 − − − −− > Vo = − Vcm
Ra R f Ra
Karena,
V cm = Ro id +Vo
Didapatkan Vcm,
Ro i d
Vcm =−
1 + 2 R f / Ra
100KΩ.0,2µA
Vcm = − Vcm = −0,2 µV
1 + 2.1MΩ / 25KΩ
Blok Diagram Sistem EKG
Secara garis besar sistem EKG dapat digambarkan sebagai berikut :
Akselerometer
F=m a
D e n g a n F a d a la h g a ya ya n g b e ke rja p a d a m a ssa d a n a a d a la h a kse le ra sib e n d a . K e rja
d in a m ik d a ri siste m d a p a t d ia n a lisis d e n g a n m e m p e rtim b a n g ka n p e rsa m a a n
d ife re n sia l:
Solusi umum persamaan gerak harmonik terpaksa ini beserta dengan turunannya
ialah:
Karkteristiki MMA7260Q
Sensor ini memiliki beberapa
keistimewaan, diantaranya adalah [3]:
Sensitivitasnya dapat dipilih dengan empat
pilihan, yaitu 1.5 g, 2 g, 4 g, dan6 g;
konsumsi arusnya rendah: 500 µA;
sleep mode: 3 µA;
tegangan operasinya rendah: 2.2 V – 3.6 V;
ukurannya kecil: 6 mm x 6 mm x 1.45 mm;
sensitivitas yang tinggi mencapai 800 mV/g
(pada pilihan sensitivitas 1.5 g);
pengkondisi sinyal integral dengan low pass
filter.
Perbandiangan Interval dan Amplitudo
EKG
..\data ECG\EKG LabVIEW
\Peak Detection and Display-ecg.vi
Dilakukan perbandingan nilai amplitudo
referensi :
Sinyal P = 0,2 mV
Sinyal QRS = > 0,6 mV
Sinyal T = 0,3 mV
Dari data ini perbandiangan puncak P :
R : T, adalah
2 : 6 : 3.
DATA perbandiangan amplitudo
Andy 18 24 19
Grace 18 30 19
Perbandiangan interval sinyal PQ, QRS dan
QT
dengan menggunakan acuan
perbandiangan:
Interval PQ = 0.12 – 0.2 detik
Interval QRS = 0,08 detik
interval QT = 0,35 detik (tergantung
frekuensi)
perbandingan interval PQ , QRS dan QT
20 : 8 : 35
Andy 11 8 39
Grace 13 8 39
diagram aliran program pendeteksian luas
sinyal jantung
START
Dengan menggunakan peak detector, didapatkan amplitude dari sinyal dan waktu dari puncak seluruh sinyal
Tentukan panjang data dan mengintegralkan data dengan menggunakan “numeric integration.vi”
Menampilkan data grafik sinyal yang di potong, menampilkan luas sinyal yang telah diintegralkan
Perbandiangan luas sinyal
sample Luas P Luas R Luas T
Franki 5 9 19
Andy 5 9 19
Grace 5 12 19
Perhitungan Kecepatan
Diagram alir program perhitungan
kecepatan langkah
Perbandiangan Kecepatan langkah
terhadap sinyal jantung
Sample Kecepatan Amplitudo P Waktu P Amplitudo Waktu Amplitudo T Waktu
QRS QRS T