LINGKUNGAN ORGANISASI
SASARAN PEMBELAJARAN
3
PANDANGAN MUMPUNI TERHADAP MANAJEMEN
(OMNIPOTENT VIEW OF MANAGEMENT)
3
BUDAYA
ORGANISASI
3
BUDAYA ORGANISASI
3
Definisi mengenai “BUDAYA” menyeratkan 3 hal :
1. Budaya adalah sebuah persepsi,bukan sesuatu yang dapat di
sentuh atau dilihat secara fisik,namun para karyawan menerima
dan memahaminya melalui apa yang mereka alami dalam
organisasi.
3
DIMENSI BUDAYA ORGANISASI
Seberapa dalam ketelitiaan, analisis,
dan perhatian pada detail yang dituntut
oleh organisasi dari para karyawannya
seberapa besar organisasi mendorong Seberapa besar organisasi
Para karyawannya untuk bersikap menekankan pada pencapaian sasaran
Inovatif dan berani mengambil resiko (hasil). Ketimbang pada cara
mencapaai proses.
PERHATIAN PADA
DETAIL
INOVASI DAN
PENGAMBILAN RESIKO
BUDAYA ORGANISASI
ORIENTASI
STABILITAS MENDATANG
8
BUDAYA YANG KUAT
9
BUDAYA KUAT VERSUS BUDAYA LEMAH
11
Lahir dan Berkembangnya Budaya
Organisasi
Manajemen
Puncak
Sosialisasi
12
Bagaimana Para Karyawan
Mempelajari Budaya
13
Bagaimana Para Karyawan Mempengaruhi
Para manajer
Para calon karyawan dinilai berdasarkan seberapa besar inisiatif
yang mereka tunjukkan dalam menyelesaikan sebuah proyek di perusahaan
klien, Para karyawan akan menerima imbalan yang sangat besar jika dapat
mencapai sasaran-sasaran laba dan proyek. Dalam sebuah organisasi
dengan budaya semacam ini , para manajer akan mempelajari dan
menganalisis usulan-usulan proyek secara sangat hati-hati dan mendalam
sebelum menindak lanjuti usulan-usulan tersebut. Sebaliknya dalam sebuah
organisasi dengan budaya” ready fire aim” (siap tembak bidik). Para manajer
akan terlebih dulu mengambil tindakan kemudian baru menganalisi akibat
serta hasil dari tindakan tersebut.
keputusan manajer sangat dipengaruhi oleh budaya organisasi
dimana ia bekerja, Budaya sebuah organisasi terutama budaya kuat, akan
memberikan pengaruh dan batasan-batasan (faktor kendala) pada cara
Manajer menjalankan fungsi perencanaan,penataan,kepemimpinan,dan
pengendalian.
14
(3.3) ISU-ISU BUDAYA ORGANISASI TERKINI
Budaya organisasi yang paling mungkin menegakkan standar etika yang tinggi di
kalangan para anggota organisasi adalah budaya yang memberikan toleransi tinggi
terhadap risiko, memberi ruang bagi agresivitas yang rendah atau sedang-sedang
saja, dan memberi penekanaan yang sama kuat pada hasil maupun proses.
15
2. Menciptakan budaya inovatif
Untuk menumbuh kembang budaya kreatif dan inovatif contoh organisasi
inovatif lain adalah Cirque du Soleil, perusahaan pencipta teater sirkus yang
berpusat di Montreal, Kanada. Para manajer perusahaan ini menyatakan bahwa
budaya organisasi mereka didasarkan pada ketelibatan komunikasi,kreativitas, dan
kebinekaaan, yang di anggap sebagai kunci inovasi, Meskipun berkecimpung dalam
industri yang sangat mementingkan inovasi (desain produk dan hiburan), faktanya
yang ada menunujukkan bahwa semua perusahaan adalah budaya perusahaan
yang mendukung hal itu.
16
3. Menciptakan budaya berorientasi pelanggan
BUDAYA BERORIENTASI PELANGGAN MEMILIKI 5 CIRI-CIRI :
* Tipe karyawan
pekerjaan orang-orang dengan berbagai kepribadian dan sifat yang sejalan
dengan paradigma pelayanan pelanggan : bersahabat,penuh perhatian,antusias,
sabar, maupun menjadi pendengar yang baik.
*Tipe lingkungan kerja
rancangan skema pekerjaan yang memberikan kebebasan seluas mungkin
bagi para karyawan untuk memuaskan pelanggan, tanpa harus dibelenggu oleh
aturan dan posedur yang kaku.
*Pembedayaan
bagi para karyawan yang terlibat langsung di berbagai aktivitas pelayanan
pelanggan berikan mereka kewenangan untuk mengambil keputusan harian
menyakut hal-hal yang terkait dengan pekerjaan rutinnya.
17
*Kejelasan peran
minimalkan ketidak jelasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh para karyawan yang berkecimpung langsung dalam pelayanan
pelanggan,dengan menberikan pelatihan yang terus-menerus tentang
pengetahuan produk kemampuan mendengar dan keterampilan perilaku.
*Keingginan yang tak pernah padam untuk memberikan kepuasan dan kesenangan
kepada pelanggan
pertegas komitmen organisasi untuk selalu bersedia melakukan apapun
yang diperlukan meski hal itu berada diluar ruang-lingkup normal
pekerjaan sang karyawan.
18
4. Meciptakan budaya yang mendukung kebhinekaan
Yaitu : Mempekerjakan orang-orang dengan latar belakang yang heterogen– baik
ras,etnik,usia,jenis kelamin, maupun karakteristik lainnya.
19
Ciri budaya organisasi spiritual berikut ini :
• Kesadaran yang kuat akan makna.
Organisasi spiritual membangun budaya yang berintikan pada tujuan yang
bermakna. Sebagai contoh, slogan yang di gunakan Timberland adalah “Boots,
Brand, Belief (sepatu,merek,keyakinan) “.
20
• Pemberdayaan karyawan.
Para manajer mempercayai bahwa para karyawan akan mengambil tindakan
yang telah di pikirkan secara matang dan berani bertanggung jawab atas
dampak yang mungkin timbul. Sebagai contoh di Southwest Airlines, para
karyawan termasuk pramugari, pengelola bagasi, petugas gerbang, dan
petugas pelayanan pelanggan- di dorong untuk berani mengambil tindakan
apapun yang dianggap perlu demi memenuhi kebutuhan pelanggan atau
membantu sesama rekan karyawan. Meskipun hal itu dapat melanggar
kebijakan perusahaan.
21
Isu tentang apakah spiritual dan laba berjalan seiring juga sangat
penting dalam Buku yang ada, meskipun dalam jumlah dan ruang-lingkup
Yang terbatas
telah menunjukkan bahwa kedua hal itu bisa saja berjalan seiring.
Sebuah studi lainnya mengungkapkan bahwa Organisasi yang memberikan
peluang pengembangan spirituallitas bagi para karyawannya
memperlihatkan kinerja yang melampaui organisasi yang tidak
memberikan hal itu. Kajian lain juga mengungkapkan bahwa spiritualitas
dalam organisasi berkorelasi positif dengan kreativitas, kepuasan
karyawan, kinerja tim, dan komitmen organisasi.
22
LINGKUNGAN
23
MENDEFINISIKAN LINGKUNGAN EKTERNAL
KELOMPOK
PESAING KEPENTINGAN
PUBKLIK
Te a
kn y
ol uda
og -b
i s ial
So
24
A) Lingkungan Spesifik
Meliputi kekuatanBUDAYA YANG
ekternal yang secara KUAT
langsung mempengaruhi keputusan
dan tindakkan para manajer, dan secara langsung relevan dengan
pencapaian sasaran organisasi.
Lingkungan spesifik Organisasi bersifat khas bagi organisasi itu sendiri.
Contoh : Timex dan Rolex adalah dua perusahaan yang sama-sama
memproduksi jam tangan.namun masing-masing memiliki lingkungan
spesifik yang bebeda karena menjalankan bisnis di segmen pasar yang
berlainan.
Kekuatan Utama yang membentuk lingkungan spesifik ialah :
1/ Pelanggan (customer)
sebuah organisasi ada untuk melayani kebutuhan para pelanggan yang
menggunakan output organisasi tersebut.
2/ Pemasok (supplier)
3/ Pesaing (competitor)
4/ Kelompok-kelompok kepentingan (pressure groups)
25
B) Lingkungan umum
Atau lingkungan generik meliputi kondisi-kondisi ekonomi. Politik/hukum
sosial budaya, demogratis,teknologi, dan global secara luas. Meskipun faktor-faktor
eksternal ini tidak begitu mempengaruhi organisasi seperti hanya lingkungan
spesifik, para manajer tetap harus memperhitungkan faktor-faktor tersebut
dalam menjalankan fungsi perencanaan,penataan,kepemimpinan dan
pengendalian.
• Kondisi ekonomi : suku bunga,inflasi, perubahan penghasilan yang dapat
dibelanjakan,gejolak pasar modal, dan siklus bisnis secara umum adalah
beberapa faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi praktik pengelolaan
(manajemen) di sebuah organisasi. Contoh ; banyak toko ritel khusus seperti
IKEA, Gap, dan Williams-Sonoma menyadari betul dampak perubahan
penghasilan dapat dibelanjakan para konsumen terhadap kinerja penjualannya.
26
• Kondisi sosial-BUDAYA YANG
budaya (Sosbud) KUAT
:Dengan berubahnya nilai-nilai,
kebiasaan dan selera orang banyak, para menejer harus ikut berubah
sebagai contoh karena para karyawan semakin menginginkan pola
hidup yang seimbang, organisasi harus ikut menyesuaikan kebijakan-
kebijakan cuti keluarga. Jam kerja yang fleksibel, dan bahkan
menyediakan fasilitas pengasuhan anak di tempat kerja, Tren-tren
sosbud boleh jadi dapat menimbulkan bebagai pembatasan pada
pengambilan keputusan dan tindakkan oleh para manajer.
27
• Kondisi Global : globalisasi adalah salah satu faktor utama yang
mempengaruhi manajemen dan organisasi. Para manejer ditantang
untuk behadapan dengan pesaingan dan pasar global yang semakin
meningkat jumlah dan kualitasnya sebagai bagian dari lingkungan
eksternal organisasi.
28
Laju Perubahan
STABIL DINAMIS
SEDEHANA
Sel 1 Sel 2
Lingkungan stabil dan dapat diperdiksi Lingkungan dinamis dan tidak dapat
sedikit komponen dalam lingkungan di prediksi sedikit komponen dalam
komponen tidak begitu beragam dan lingkungan komponen tidak begitu
banyak berubah tidak dibutuhkan beragam namun senantiasa berubah
pengetahuan yang mendalam tentang tidak dibutuhkan penegetahuan yang
komponen-komponen. mendalam tentang komponen-
komponen.
KOMPLEKS
Sel 3 Sel 4
Lingkungan stabil dan dapat di prediksi Lingkungan dinamis dan tidak dapat
banyak komponen dalam lingkungan diprediksi banyak komponen dalam
komponen bersifat variatif namun tidak lingkungan komponen bersifat variatif
banyak berubah dibutuhkan dan senantiasa berubah dibutuhkan
pengetahuan yang mendalam mengenai pengatuan yang mendalam mengenai
komponen-komponen. komponen-komponen.
29
• Mengelola Hubungan dengan Para Pemangku Kepentingan
(Stakeholders)
Para pemangku kepentingan (stakeholders) adalah sembarang
pihak yang ada dalam lingkungan organisasi,yang terkena dampak
dari keputusan tindakan organisasi.
30
Gambaran para pemangku kepentingan organisasi
PELANGGAN
KELOMPOK AKSI
SERIKAT PEKERJA SOSIAL & POLITIK
PESAING
PEMEGANG SAHAM
ORGANISASI
ASOSIASI DAGANG
& INDUSTRI
PEMASOK
31
Mengapa para manager harus repot-repot memikirkan bagaimana
menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan ?
Karena hal itu dapat mendorongterciptanya hasil positif bagi organisasi,
seperti perubahan lingkungan yang lebih dapat diprediksi inovasi yang
lebih berguna tingkat kepercayaan yang lebih tinggi diantara para pihak
yang berkepentingan.
Cara para manajer mengelola hubungan
dengan para pemangku kepentingan ?
*Pertama, mereka harus terlebih dahulu mengenali siapa saja yang menjadi
pemangku kepentingan dengan organisasi.
33
*langkah terakhir, menentukan cara mengelola hubungan dengan para
pemangku kepentingan yang bersifat eksternal bagi organisasi, dan
seberapa besar ketidak pastian yang ada dalam lingkungan organisasi.
34
Kesimpulan :