Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA

ORGANISASI
Kelompok 3
PKIP FKM Undip 2018
Anggota Kelompok
Laila Septi A 250101161
Lathifah Ulwiyah 25010116140268
Riska Suci Marliana 25010116140286
Laras Ismiati I 250101161430272
Lutfia Nurul Aini 250101161
Eka Yulianti
Ikhwanush Shofa 250101161
Farasiva Indiani Rajasa 25010116140256
Fransiska Devia Tiara 25010116140283
Christgiveme D 25010116140284
Adis Fajrina Razzak T 25010116140287
BUDAYA
ORGANISASI
Pengertian budaya organisasi adalah sebuah sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan
suatu organisasi dengan organisasi lainnya. Sistem makna
bersama ini, ketika dicermati secara lebih saksama adalah Robbins dan Timothy
sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi (2008 : 256)
oleh organisasi.
BUDAYA
ORGANISASI
Budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai
yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun
perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Wood, Wallace,
Zeffane,
Schermerhorn, Hunt,
Osborn (2001:391)
7 Hakikat Budaya Organisasi

1. Inovasi dan Keberanian Mengambil Risiko 3. Orientasi Hasil

Sejauh mana karyawan didorong Sejauh mana manajemen lebih berfokus


pada hasil daripada pada teknik dan
untuk berinovasi dan mengambil proses yang dijalankan untuk mencapai
resiko. hasil tersebut.

2. Perhatian pada hal rinci 4. Orientasi Orang

Sejauh mana karyawan diharapkan Sejauh mana keputusan-keputusan


menjalankan presisi, analisis, dan manajemen mempertimbangkan efek
dari hasil tersebut atas orang yang ada
perhatian pada hal-hal detail.
dalam organisasi.
7 Hakikat Budaya Organisasi

5. Orientasi Tim 7. Stabilitas

Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja Sejauh mana kegiatan-kegiatan


diorganisasi pada tim dibandingkan organisasi menekankan
pada individu-individu. dipertahankannya status quo dalam
perbandingannya dengan
pertumbuhan.
6. Keagresifan

Sejauh mana orang bersifat agresif dan


kompetitif daripada bersifat santai. Status quo:
Keadaan tetap sebagaimana
keadaan sekarang atau
sebagaimana keadaan
sebelumnya (mempertahankan
keadaan).
1. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dan yang lain. FUNGSI
BUDAYA
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
ORGANISASI
organisasi.

3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang Menurut Robbins


(1996 : 294)
lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.

4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu


mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-
standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang


memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
a. Hambatan untuk perubahan. 
Terjadi apabila nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan
dengan nilai-nilai yang dapat meningkatkan  keefektifan
organisasi.

b. Hambatan bagi keragaman.  


BUDAYA
Sebuah kultur yang kuat memberi tekanan yang kuat kepada
ORGANISASI
karyawan untuk menyesuaikan diri. Kultur tersebut membatasi
SEBAGAI
rentang nilai dan gaya yang dapat diterima. HAMBATAN
c. Hambatan bagi akuisisi dan merger
Baru-baru ini faktor kunci yang menentukan akuisisi dan
merger adalah kesesuaian kultur dari kedua organisasi yang
bersangkutan.
Faktor
Pengaruh
1. Pengaruh umum dari luar yang luas Budaya
Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau Organisasi
hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
Menurut Tosi,
2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat Rizzo, Carrol
seperti yang
Keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari dikutip oleh
Munandar
masyarakat luas. (2001:264)

3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi


1. Jadilah model peran yang visible.
Karyawan akan melihat perilaku manajemen puncak sebagai acuan standar dalam
menentukan perilaku mereka. Ketika manajemen senior bersikap etis, hal ini akan
berdampak positif kepada karyawan

2. Komunikasikan harapan-harapan yang etis guna menghindari abiguitas


etika

3. Berikan pelatihan etis, seperti seminar, lokakarya, dan program-


Menciptakan
program pelatihan etis guna memperkuat standar tuntutan organisasi, Organisasi
menangani dilemma etika yang akan muncul dan menjelaskan praktik
yang etis dan yang tidak yang Etis

4. Scara nyata, berikan penghargaan atas tindakan etis dan berikan


hukuman kepada pelanggarnya

5. Berikan mekanisme perlindungan agar karyawan dapat mendiskusikan


perilaku etis dan melaporkan perilaku yang tidak etis

Anda mungkin juga menyukai